Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh Perbedaan Metode Ekstraksi terhadap Aktivitas Antioksidan dan Kadar Fenolat Total dalam Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Verawati Verawati; Tisa Mandala Sari; Hanne Savera
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 17 No. 01 Juli 2020
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v17i1.6013

Abstract

Prosedur ekstraksi sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas komponen kimia yang dapat disari dari tanaman agar menghasilkan ekstrak yang kaya akan senyawa-senyawa bioaktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan metode ekstraksi terhadap aktivitas antioksidan dan kadar fenolat total dari ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam.). Serbuk kering daun kelor diekstraksi dengan alkohol 70% dengan 4 metode, yaitu maserasi selama 2 jam dengan pengadukan 500 rpm (E1), maserasi selama 2 jam dengan pengadukan 500 rpm pada suhu 40 oC (E2), maserasi selama 1,5 jam dengan pengadukan 500 rpm dilanjutkan ultrasonifikasi selama 30 menit pada frekuensi 40 kHz (E3), dan maserasi selama 1,5 jam dengan pengadukan 500 rpm dilanjutkan ultrasonifikasi selama 30 menit pada frekuensi 40 kHz yang dilakukan pada suhu 40 oC (E4). Kadar fenolat total ditentukan dengan metode Folin-Ciocalteu, sedangkan aktivitas antioksidan dari masing-masing ekstrak diperiksa dengan metode perangkapan radikal DPPH. Hasil penelitian menunjukkan kadar fenolik total tertinggi terdapat pada E4 dan diikuti oleh E2, E3, dan E1 dengan kadar masing-masing 82,87; 82,13; E3 75,51, dan E1 73,39 mg/g GAE. Aktivitas antioksidan dinyatakan dengan nilai IC50, dimana aktivitas tertinggi diperoleh pada E1 dan diikuti oleh E3, E2, dan E4, masing-masing dengan nilai IC50 sebesar 61,54; 67,37; 72,33, dan E4 82,87 µg/mL. Dengan demikian, perbedaan metode ekstraksi ini mempengaruhi aktivitas antioksidan dan kadar fenolat total daun kelor.
Penentuan Kadar Fenolat Total dan Uji Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Non Polar, Semi Polar dan Polar Buah Rotan (Calamus manan) Sandra Tri Juli Fendri; Verawati Verawati; Amilia Putri; Siska Ferilda
Jurnal Farmasi Higea Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v14i1.442

Abstract

Telah dilakukan penelitian pada penentuan kadar fenolat total dan uji aktivitas antioksidan dari ekstrak non polar, semi polar dan polar buah rotan (Calamus manan) secara spektrofotometri Uv-Vis. Ekstrak didapatkan dengan metode maserasi bertingkat menggunakan cairan penyari heksan, etil asetat dan metanol. Kadar fenolat total ditentukan dengan metode Folin-Ciocalteu menggunakan Spektrofotometri Uv-Vis pada panjang gelombang 758 nm dan aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH pada panjang gelombang serapan maksimum 519 nm dengan asam galat sebagai pembanding. Kadar fenolat total dari ekstrak non polar, semi polar dan polar berturut-turut sebesar 0,731%; 4,827% ; 10,3163% b/b dan aktivitas antioksidan didapatkan hasil bahwa ekstrak non polar polar memiliki nilai IC50 240,479 µg/mL, pada ekstrak semi polar memiliki nilai IC50 sebesar 162,093 µg/mL dan ekstrak polar memiliki nilai IC50 sebesar 63,88 µg/mL. Ekstrak polar memiliki aktivitas antioksidan kuat sedangkan pada ekstrak nonpolar dan semi polar memiliki aktivitas antioksidan lemah.
PENGARUH PERBEDAAN JENIS ASAM TERHADAP KADAR ALKALOID TOTAL DAUN BANDOTAN (Ageratum conyzoides, L.) Verawati verawati
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 1, No 2 (2016): Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.406 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v1i2.799

Abstract

The research about estimating amount of total alkaloid of the leaves bandotan (Ageratum conyzoides, L.) by varying the type of acid in the extraction process of alkaloids. Alkaloid from bandotan dried leaf powder was extracted by using 3 types of acids are hydrochloric acid (HCl), phosphoric acid (H3PO4), acetic acid (CH3COOH). Extract qualitatively analyzed using Thin Layer Chromatography (TLC) using a dye dragendorf. At alkaloid extracted with HCl showed the number of stains sharper than the two other extracts. Alkaloid assay gravimetric done and obtained the number of total alkaloids significantly different among the three (P <0.05) which is the largest number in the alkaloid extracted with hydrochloric acid (HCl) of 45.9598% w/w, followed alkaloid extracted with phosphate (H3PO4) 11.2016% w/w, and alkaloid extracted with acetic acid (CH3COOH) 1.9536% w/w.
EVALUASI INVITRO AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TABIR SURYA DARI EKSTRAK DAUN DAN AKAR TUMBUHAN Elephantopus mollis Kunth Verawati Verawati; Miftahur Rahmi; Intan Suci Mayasari
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v5i2.8361

Abstract

Solar radiation in Indonesia is quite abundant because geographically it is located at equatorial latitudes, so people are vulnerable to feel the bad effects of solar radiation. Chemical components with antioxidant properties can also act as sunscreens to prevent the negative effects of solar radiation. This study aimed to determine the antioxidant and sunscreen activity of the leaf and root extract of the Tutup Bumi (Elephantopus mollis Kunth) plant. The antioxidant activity test was examined by the DPPH radical scavenging method (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) while the sunscreen potency was determined by calculating the SPF value using the Mansur method spectrophotometrically. The results of the examination showed that the antioxidant activity was quite strong, namely the leaf extract with IC50 79.38 g/mL and root extract 78.38 g/mL. The SPF value of the leaf extract is better than that of the root extract, where at a concentration of 500 ppm, the leaf extract has an SPF of 7.661 in the Extra category while the root extract at the same concentration has an SPF value of 5.176 in the Medium category. Tutup Bumi leaf and root extracts have potential as antioxidants and sunscreens.
ANALISIS KOMPONEN KIMIA OLEORESIN JAHE MERAH (Zingiber officnale var rubrum) DARI KABUPATEN DHARMASRAYA MENGGUNAKAN GC-MS Verawati; B.A. Martinus; Riska Ramadhani
JURNAL KATALISATOR Vol. 6 No. 1 (2021): jurnal Katalisator Volume 6 No 1, 2021
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.07 KB) | DOI: 10.62769/katalisator.v6i1.258

Abstract

Telah dilakukan penelitian komposisi kimia dari jahe merah (Zingiber.officinale var. rubrum) yang diperoleh dari Kabupaten Dharmasraya. Jahe merah diekstraksi untuk memperoleh oleoresin dengan menggunakan pelarut yang berbeda yaitu etanol, aseton dan n-heksan. Oleoresin diekstraksi dengan menggunakan metode sokletasi. Komposisi kimia dari ketiga macam oleoresin jahe dari pelarut pengekstraksi yang berbeda tersebut dianalisa dengan menggunakan metode Kromatografi Gas Spektroskopi Massa (GC-MS). Oleoresin yang diperoleh memberikan % rendemen yang berbeda yaitu pada penggunaan pelarut etanol sebesar 22,64%, pelarut aseton 13,14 % dan dengan pelarut n-heksan 5,64 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada oleoresin dari pelarut etanol teridentifikasi 17 senyawa kimia, pelarut aseton sebanyak 21 senyawa kimia, dan pelarut heksan sebanyak 28 senyawa kimia. Pada ketiga oleoresin tidak ditemukan komponen gingerol, namun teridentifikasi bentuk transformasinya yaitu 6-shogaol dan zingerone.
Tinjauan Fitokimia dan Antioksidan Ekstrak Akar, Batang dan Daun Tumbuhan Elephantopus mollis dengan metode KLT-bioautografi Martinus BA; Verawati Verawati; Arifah Nasir
JURNAL KATALISATOR Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Katalisator, Volume 6, No 2, 2021
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.263 KB) | DOI: 10.22216/katalisator.v6i2.777

Abstract

Tutup bumi (Elephantopus mollis Kunth) berkhasiat untuk mengobati sakit perut, kekurangan darah, keputihan dan inflamasi. Bioaktivitas dan efektivitas tanaman sebagai obat sangat ditentukan oleh pemilihan bagian tanaman yang tepat untuk digunakan sebagai ramuan obat. Pada penelitian ini dilakukan telaah komponen kimia dan aktivitas antioksidan dari bagian tumbuhan yang berbeda pada E. mollis yaitu bagian akar, batang dan daun secara kromatografi lapis tipis (KLT). Ekstrak tumbuhan dipreparasi dengan memaserasi masing-masing akar, batang dan daun dengan menggunakan etanol 96%. Setiap ekstrak diperiksa dengan skrining fitokimia dan dilanjutkan uji KLT menggunakan beberapa eluen yang berbeda tingkat kepolarannya dan pendeteksi noda seperti lampu UV, reagen FeCl3 dan DPPH. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa bagian akar, batang dan daun mengandung flavonoid dan fenolik, sedangkan komponen fitokimia lain seperti terpenoid, ditemukan pada akar dan daun, steroid pada batang dan alkaloid ditemukan pada akar dan batang. Profil KLT yang menunjukkan pemisahan noda yang jelas terihat pada eluen B yaitu  etil asetat : metanol : asam formiat (95 : 4 : 1) dan menunjukkan beberapa noda dengan Rf yang sama dari ekstrak akar, batang dan daun. Noda yang positif dengan reagen FeCl3 juga memberikan reaksi positif dengan reagen DPPH, sehingga dapat disimpulkan aktifitas antioksidan berasal dari komponen polifenol. Keseluruhan bagian tumbuhan E. mollis menunjukkan komponen kimia dan aktivitas antioksidan yang menarik dan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar ilmiah penggunaan herba E. mollis sebagai obat tradisional.  
FORMULASI KRIM TABIR SURYA DARI FRAKSI TERPURIFIKASI HERBA Elephantopus mollis Kunth Verawati; Almahdy; Febriyenti; Deddi Prima Putra
JURNAL KATALISATOR Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Katalisator Volume 7 Nomor 1, April 2022
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.448 KB) | DOI: 10.22216/katalisator.v7i1.956

Abstract

Elephantopus mollis Kunth merupakan tumbuhan obat tradisional yang kaya akan komponen polifenol seperti derivat asam kafeat, kaempferol dan rutin yang dapat berperan sebagai tabir surya organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi tabir surya dari sediaan krim yang mengandung fraksi terpurifikasi dari E. mollis. Fraksi terpurifikasi E. mollis diperoleh melalui serangkaian prosedur ekstraksi dan pemisahan secara kromatografi pada herba E. mollis. Fraksi terpurifikasi yang kaya akan polifenol kemudian diformula menjadi sediaan krimtipe M/A dan dilakukan pengujian stabilitas fisik dan uji penetrasi dengan metode difusi Franz. Aktivitas tabir surya dievaluasi secara invitro menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa krim fraksi terpurifikasi E. mollis stabil secara fisik pada pengamatan selama 6 minggu dan dapat berpenetrasi dengan baik dimana peningkatan laju penetrasi linier terhadap waktu. Penentuan nilai SPF menunjukkan bahwa sediaan krim fraksi terpurifikasi ini memberikan perlindungan Ultra terhadap sinar UV dengan nilai SPF 17,55. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fraksi terpurifikasi dari E. mollis memiliki potensi yang sangat bagus untuk dikembangkan sebagai sediaan tabir surya.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ENDOFIT DARI DAUN PAUH (Mangifera sumatrana Miq.) SERTA UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA Muthia Miranda Zaunit; Verawati; Okta Fera; Dwi Fazillah Zalri
JURNAL KATALISATOR Vol. 7 No. 2 (2022): jurnal Katalisator Volume 7 No 2, Oktober 2022
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.014 KB) | DOI: 10.62769/katalisator.v7i2.1581

Abstract

Bakteri endofit merupakan bakteri yang hidup di dalam jaringan tumbuhan dan mampu menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif, salah satunya senyawa antimikroba. Bakteri endofi dari daun Pauh (Mangifera sumatrana Miq.) adalah bakteri potensial menghasilkan senyawa bioaktif namun belum ada laporan penelitian tentang ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menguji aktivitas antimikroba dari bakteri endofit pada daun pauh (Mangifera sumatrana Miq.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan jamur Candida albicans serta identifikasi secara molekuler dilakukan dengan menggunakan gen 16S rRNA terhadap bakteri endofit yang memiliki daya antimikroba terbesar. Hasil karakteristik bakteri endofit yang didapatkan dengan metode penanaman streak plate ada 2 isolat yaitu isolat DM (dari daun muda), dan isolat DT (dari daun tua). Hasil uji aktivitas antimikroba isolat DT terhadap Staphylococcus aureus diperoleh zona hambat 8,51 mm (kategori lemah) dan isolat DT tidak diperoleh zona hambat.  Uji aktivitas antimikroba DT dan DM terhadap Escherichia coli dan Candida albicans  tidak diperoleh zona hambat. Hasil identifikasi molekuler dengan mengunakan gen 16S rRNA menunjukan bahwa isolat DT identitas 99,28% dengan Bacillus xiamenensis.
PENGARUH FRAKSI ETIL ASETAT DAUN PILADANG (Solenostemon scutellarioides (L) Codd) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH JANTAN Verawati verawati; Mimi Aria; Iyun Julia Ningsih
Jurnal Katalisator Vol 2, No 1 (2017): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.537 KB) | DOI: 10.22216/jk.v2i1.1726

Abstract

Hypercholesterolemia is a risk factor for atherosclerosis and vascular diseases. Medicinal plants with different content of secondary metabolites such as polyphenols and flavonoids are natural sources to cope hypercholesterolemia. This study aimed to determine the effect of ethyl acetate fraction of piladang leaves (Solenostemon scutellarioides (L) Codd) on serum cholesterol levels in hypercholesterolemic male rats. Rats were divided into 6 groups, each consisting of 6 animals: group I (negative control), group II (positive control), group III, IV and V were each given fraction of ethyl acetate doses respectively 100, 250 and 500 mg/kg and group VI (simvastatin as a comparator). Measurement of serum cholesterol levels were conducted with CHOD-PAP method using a photometer 5010. Result showed ethyl acetate fraction affects cholesterol levels of experimental animals with a lower value than the positive control. According to statistics of one way ANOVA followed by the Duncan test method SPSS 17 showed no significant differences (p> 0.05) on cholesterol levels in all given doses of ethyl acetate fraction. Group III(a dose of 100 mg / kg) was probably the most effective in lowering the blood cholesterol levels of experimental animals.
PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP KADAR FENOLAT TOTAL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Verawati Verawati; Dedi Nofiandi; Petmawati Petmawati
Jurnal Katalisator Vol 2, No 2 (2017): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.855 KB) | DOI: 10.22216/jk.v2i2.1744

Abstract

The research about influence of extraction method on phenolic content and antioxidant activity of Bay leaves (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) has been conducted.  Extraction methods used were maceration, percolation and soxhletation with ethanol 70% used as solvent extraction.  Total phenolic level were determined by using Folin Ciocalteu method whereas antioxidant activity with DPPH radical scavenging method. . The highest extractive value was obtained from percolation method at 59.8% followed by maceration at 44.4% and soxhletation 22%. The highest levels of phenolic content was obtained from percolation (103,91mg/g), followed by soxhletation (72.80 mg/g) and maceration (69.76 mg/g). The antioxidant activity was shown by IC50 values, the percolation method amounted to 49.67 µg/ml; soxhletation 49.98 µg/ml and maceration 35.05 µg/ml. Based on the results of statistical analysis SPSS 17 using one-way ANOVA known that the extraction method significantly affect phenolic content and antioxidant activity of the extract of bay leaves.