Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengendalian Staphylococcus Aureus Dan Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus Menggunakan Ramuan Obat Diare Masyarakat Maek Muthia Miranda Zaunit; Fuji Astuti Febria; Amri Bakhtiar
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2019.v06.i01.p03

Abstract

The aims of this research are to analyze the phytochemical contents and to know the antibacterial potential of medicines herbs of Maek Society in controlling S. aureus and Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). This research is conducted on March – July 2017 in Biota Sumatera Laboratory and Microbiology Research Laboratory of Biology Departement, Andalas University. The method is experiment with five treatments of concentration against two bacterias test. The result showed that phytochemical test of medicine herbs extract contains alcaloids and phenol. All of the extracts concentration able to control S. aureus and MRSA. Antibacteria activity of the medicine herbs against S. aureus is stronger than againts MRSA. The highest diameter of the inhibitory zones extract against S. aureus is 12,98 ± 1,29 mm and against MRSA is 12,56 ± 0,38 mm. Key words: Staphylococcus aureus, MRSA, medicine herbs, phytocemical test, antibacteria
Aktivitas Antibakteri Spray Gel Hand Sanitizer Ekstrak Etil Asetat Daun Kunyit (Curcuma domestica Val) terhadap Staphylococcus aureus Yahdian Rasyadi; Muthia Miranda Zaunit; Riska Safitri
Jurnal Farmasi Higea Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v14i1.431

Abstract

Infeksi sebagian besar terjadi akibat kemalasan dalam menjaga kebersihan tangan. Saat ini kegiatan membersihkan tangan lebih praktis menggunakan hand sanitizer. Formulasi dan karakterisasi spray gel hand sanitizer ekstrak etil asetat daun kunyit (Curcuma domestica Val) dengan basis HPMC dengan konsentrasi ekstrak etil asetat daun kunyit masing-masingnya 6% (F1), 12% (F2), dan 18% (F3). Semua formula dapat diformulasi menjadi spray gel hand sanitizer dengan hasil karakterisasi yang memenuhi persyaratan. Tujuan penelitian melihat bagaimana aktivitas antibakteri dari masing-masing formula spray gel hand sanitizer ekstrak etil asetat daun dunyit (Curcuma domestica Val) F1,F2, dan F3 terhadap Staphylococcus aureus. Uji aktivitas antibakteri dari F1, F2, F3 dan P (sediaan pembanding) terhadap Staphylococcus aureus dilakukan menggunakan metode sumuran dengan melihat berapa diameter hambat dari masing-masing formula. Dari hasil uji aktivitas antibakteri didapatkan diameter hambat F1= 7,36±2,517 mm; F2= 9,26 ±2,082 mm; F3= 12,53 ±1,528 mm dan P= 9,4 ±1,0 mm. Dapat diambil kesimpulan bahwa sediaan spray gel ekstrak etil asetat daun kunyit (Curcuma domestica Val) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan kategori lemah dan F3 (spray gel mengandung ekstrak etil asetat 18%) memberikan daya hambat antibakteri yang paling besar dibandingkan formula yang lainnya (p<0,05).
Formulasi dan Karakterisasi Spray Gel Hand Sanitizer Ekstrak Etil Asetat Daun Kunyit (Curcuma domestica Val) Yahdian Rasyadi; Muthia Miranda Zaunit; Riska Safitri
Jurnal Farmasi Higea Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v13i2.374

Abstract

Antiseptik adalah suatu zat kimia yang memiliki kerja untuk menghancurkan mikroorganisme ataupun menghambat kerjanya, sehingga dapat mencegah terjadinya suatu infeksi. Daun kunyit mengandung senyawa kimia flavonoid yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk memformulasi dan karakterisasi spray gel hand sanitizer dari ekstrak etil asetat daun kunyit. Gel dibuat dengan basis gel HPMC dan dibuat menjadi F1, F2,dan F3 dengan kandungan ekstrak etil asetat daun kunyit masing-masingnya 6%, 12%, dan 18%. Karakterisasi gel yang dilakukan meliputi pemeriksaan organoleptis, uji viskositas, uji kecepatan mengering, uji pH, dan uji stabilitas. Hasil organoleptis menunjukkan F1, F2, dan F3 bentuk cairan, warna coklat kehitaman, dan bau khas daun kunyit. Hasil uji viskositas diperoleh 750 cps (F1), 900 cps (F2), dan 1000 cps (F3). Hasil uji kecepatan mengering diperoleh 16,47 detik (F1); 14,25 detik (F2); 10,45 detik (F3). Hasil uji pH diperoleh 5,59 (F1); 5,59 (F2); 6,84 (F3). Hasil Uji stabilitas diperoleh F1, F2, dan F3 stabil selama pengujian 6 siklus. Semua formula dapat diformulasi menjadi spray gel hand sanitizer dengan hasil karakterisasi yang memenuhi persyaratan.
Formulasi dan Karakterisasi Edible Film dari Poliblen Pati Umbi Talas Kimpul – Polivinil Alkohol dengan Polietilen Glikol sebagai Plasticizer Dedi Nofiandi; Yahdian Rasyadi; Muthia Miranda Zaunit; Mellani Pratiwi
JURNAL KATALISATOR Vol. 6 No. 1 (2021): jurnal Katalisator Volume 6 No 1, 2021
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1562.766 KB) | DOI: 10.62769/katalisator.v6i1.281

Abstract

This research was conducted to develop the utilization of starch from talas kimpul (Xanthosoma sagittifolium), which is currently only used as a food ingedidient. In this study, an edible film was made by varying the starch of talas kimpul with Polyvinyl Alcohol (PVA) in order to obtain an edible film that met the requirements. Edible film was made with a ratio of talas kimpul starch-PVA, namely F1 (1:1), F2 (1:2) and F3 (2:1) with a total of 6 grams of polyblend in 100 ml, the plasticizer used was poly ethylene glycol (PEG) as much as 30% of the total polyglene. The edible film was prepared using the solvent casting method with the principle of gelatinization. The edible film obtained were characterized: organoleptic, thickness, pH, moisture content, absorption profile, percent elongation, tensile strength, Young’s modulus, and water vapor transmission rate. The results indicated that all formulas meet the requirements as edible film.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MARKISA KONYAL (Passiflora ligularis Juss) TERHADAP Staphylococcus epidermidis DAN Escherichia coli Muthia Miranda Zaunit; Okta Fera; Asyva Mardatila
JURNAL KATALISATOR Vol. 7 No. 2 (2022): jurnal Katalisator Volume 7 No 2, Oktober 2022
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.338 KB) | DOI: 10.62769/katalisator.v7i2.1111

Abstract

Kulit buah markisa konyal (Passiflora ligularis Juss) merupakan sisa makanan yang kurang dimanfaatkan dan mengandung flavonoid, fenolik, tanin, dan steroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan konsentrasi yang efektif dari ekstrak kulit buah markisa konyal untuk menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram, dan penentuan konsentrasi efektif dilakukan dengan metode dilusi. Aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan adanya zona bening di sekitar kertas cakram. Secara berurutan ekstrak dengan konsentrasi 800 mg/mL, 400 mg/mL, 200 mg/mL, 100 mg/mL, 75 mg/mL, 50 mg/mL, dan 25 mg/mL memiliki diameter rata-rata zona hambat 20,91 mm (kategori kuat), 19,20 mm (kategori sedang), 17,11 mm (kategori sedang), 13,28 mm (kategori sedang), 13,29 mm (kategori lemah), 9,87 mm (kategori lemah), dan 9,16  mm (kategori lemah) terhadap Staphylococcus epidermidis dan 20,37 mm (kategori kuat), 18,03 mm (kategori sedang), 14,52 mm (kategori sedang), 11,51 mm (kategori lemah), 11,81 mm (kategori lemah), 10,57 mm (kategori lemah), dan 9,03 mm (kategori lemah) terhadap Escherichia coli. Hasil penentuan Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan Minimum Bactericidal Concentration (MBC) diperoleh pada konsentrasi 200 mg/mL dan 800 mg/mL terhadap Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli. Analisis statistik ANOVA satu arah (p<5) menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak dalam larutan uji berpengaruh nyata terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ENDOFIT DARI DAUN PAUH (Mangifera sumatrana Miq.) SERTA UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA Muthia Miranda Zaunit; Verawati; Okta Fera; Dwi Fazillah Zalri
JURNAL KATALISATOR Vol. 7 No. 2 (2022): jurnal Katalisator Volume 7 No 2, Oktober 2022
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.014 KB) | DOI: 10.62769/katalisator.v7i2.1581

Abstract

Bakteri endofit merupakan bakteri yang hidup di dalam jaringan tumbuhan dan mampu menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif, salah satunya senyawa antimikroba. Bakteri endofi dari daun Pauh (Mangifera sumatrana Miq.) adalah bakteri potensial menghasilkan senyawa bioaktif namun belum ada laporan penelitian tentang ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menguji aktivitas antimikroba dari bakteri endofit pada daun pauh (Mangifera sumatrana Miq.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan jamur Candida albicans serta identifikasi secara molekuler dilakukan dengan menggunakan gen 16S rRNA terhadap bakteri endofit yang memiliki daya antimikroba terbesar. Hasil karakteristik bakteri endofit yang didapatkan dengan metode penanaman streak plate ada 2 isolat yaitu isolat DM (dari daun muda), dan isolat DT (dari daun tua). Hasil uji aktivitas antimikroba isolat DT terhadap Staphylococcus aureus diperoleh zona hambat 8,51 mm (kategori lemah) dan isolat DT tidak diperoleh zona hambat.  Uji aktivitas antimikroba DT dan DM terhadap Escherichia coli dan Candida albicans  tidak diperoleh zona hambat. Hasil identifikasi molekuler dengan mengunakan gen 16S rRNA menunjukan bahwa isolat DT identitas 99,28% dengan Bacillus xiamenensis.
Identifikasi Molekular Bakteri Endofit dari Akar Pauh (Mangifera sumatrana Miq) dan Aktivitas Antimikrobanya Zaunit, Muthia Miranda; Verawati, Verawati; Irwandi, Irwandi; Elfionita, Yolla Sarni
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v11i1.1067

Abstract

Bakteri endofit merupakan bakteri yang mampu menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif yang sama dengan tanaman inangnya. Salah satunya tumbuhan yang potensial adalah pauh (Mangifera sumatrana Miq.). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengisolasi dan menguji aktivitas antimikroba dari bakteri endofit dari akar pauh terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Candida albicans serta melakukan identifikasi secara molekuler menggunakan gen 16S rRNA terhadap bakteri endofit yang memiliki aktivitas antimikroba terkuat. Hasil penelitian ini didapatkan 4 isolat yaitu AL1, Al2, AD1, dan AD2 yang memiliki karakteristik morfologi berupa bentuk tidak beraturan dan bulat, permukaan timbul datar, tepian nya ada yang bergelombang, bergerigi, dan berserabut, serta warna koloni rata-rata putih susu. Hasil uji aktivitas antimikroba dengan metode Kirby-Bauer terhadap Staphylococcus aureus pada isolat AL1, AD1, dan AD2 maka didapatkan zona hambat sebagai berikut: 11,10 mm, 8,60 mm, dan 8,00 mm. Uji aktivitas terhadap Escherichia coli dan Candida albicans tidak memiliki aktivitas antimikroba. Identifikasi molekuler menunjukkan bahwa isolat AL memiliki aktivitas antimikroba terbesar dan memiliki kemiripan 99,91% dengan Lysinibacillus macrolides.
Potential of Endophytic Bacteria from Pauh Stems (Mangifera sumatrana Miq) as Antimicrobials Zaunit, Muthia Miranda; Verawati, Verawati; Anela Putri, Suci; Fera, Okta
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 2 (2023): Bulan November 2023 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v1i3.2425

Abstract

Background: Endophytic bacteria are microorganisms whose life cycle resides in plant tissue without causing damage to the host and are capable of producing bioactive compounds, one of which is antibacterial compounds from the papuh plant (Mangifera sumatrana Miq.). Objective: This study aims to isolate and test the antimicrobial activity of endophytic bacteria in the stems against Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Candida albicans and to carry out molecular identification using the 16S rRNA gene against endophytic bacteria that have the greatest antimicrobial power. Method: Antimicrobial activity testing was carried out using the disc diffusion method. Results: The results of the characteristics of endophytic bacteria obtained using the planting method were 6 isolates, namely 4 isolates from the outer stem (BL1, BL2, BL3, and BL4) and 2 isolates from the inner stem (BD1 and BD2). The results of the antimicrobial activity test for isolates BL2 and BL3 against Staphylococcus aureus found an inhibition zone of 13.20 mm and 12.05 mm, whereas against Candida albicans and Escherichia coli, they had no antimicrobial activity. The results of molecular identification show that the BL2 is Bacillus altitudinis. Conclusions and suggestions: Bacterial isolates from pauh stems have the potential to be antibacterial.
Isolasi, Karakterisasi, dan Uji Aktivitas Antimikroba Bakteri Asam Laktat dari Biji Kakao Sisa Pencernaan Musang Sebagai Kandidat Probiotik Laila, Wilda; Indrayati, Sri; Zaunit, Muthia Miranda; Harleni, Harleni
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v11i2.1102

Abstract

Bakteri Asam Laktat (BAL) berperan dalam menyeimbangkan mikrobiota usus dalam sistem pencernaan sehingga berperan sebagai probiotik. Salah satu sumber BAL alami adalah dari biji kakao sisa pencernaan musang. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan mengetahui karakterisasi dari bakteri asam laktat (BAL) dari biji kakao sisa pencernaan musang sehingga dapat diketahui potensinya sebagai kandidat probiotik alami untuk diaplikasikan dalam bidang pangan atau kesehatan. Metode yang digunakan adalah studi eksploratif, dengan bahan yang digunakan adalah sisa pencernaan dari musang yang dikumpulkan dan diisolasi BALnya dengan menggunakan media MRSA + CaCO3 1 %. Selanjutnya dilakukan pengamatan makroskopis dan mikroskopis terhadap isolat yang didapatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh 16 isolat yang di isolasi dari sampel, namun hanya 8 isolat yang dapat dikategorikan sebagai Bakteri asam laktat yang dicirikan merupakan bakteri gram positif dengan uji katalase negatif. Dapat disimpulkan biji kakao sisa pencernaan musang mengandung Bakteri asam laktat yang dapat digunakan sebagai kandidat probiotik.
Edukasi Persyaratan Mikrobiologi Air Minum untuk Pelaku Usaha Depot Air Minum di Pariaman Zaunit, Muthia Miranda; Yenti, Revi; Agusman, Agusman; Vatur, Kayla Maharani; Annisa, Sarah Dwi
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 6 (2024): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i6.1935

Abstract

The need for refill drinking water that is hygienic and in accordance with existing regulatory standards is very important for the community (consumers). There are still many Depot Air Minum (DAM) in Pariaman that do not meet the microbiological requirements of drinking water. Therefore, it is necessary to conduct a seminar on understanding the microbiological requirements of drinking water for DAM businesses in Pariaman. The seminar was conducted using lecture and discussion methods. The seminar was conducted on Saturday 28 September 2024, in the Meeting Room of RM Jembatan Sunua and was attended by 20 participants. The seminar began with giving a pre-test to the participants, followed by the presentation of material by four speakers: microbiological requirements for drinking water, depot licensing, coliform and UV sterilisation machines and the role of associations. In the discussion session, there were three questions from the participants which were immediately responded to by the speakers. After the discussion, participants were given a post test. From the evaluation of pre-test and post-test scores, there was an increase in participants' understanding of the microbiological requirements of drinking water from 63.5% to 87%. At the end of the event, the PKM team handed over five 12 GPM UV sterilisation machines to five lucky participants. It can be concluded that the seminar on microbiological requirements of drinking water can increase the understanding of DAM actors about the quality of drinking water sold.