Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Profil Metabolit Sekunder Ekstrak Daun Berenuk (Crescentia Cujete L.)Dan Uji Sitotoksik Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test Arel, Afdhil; Wardi, Epi Supri; Oktaviani, Yolanda
Jurnal Katalisator Vol 3, No 2 (2018): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.656 KB) | DOI: 10.22216/jk.v3i2.3165

Abstract

Tanaman berenuk (Crescentia cujete L.) merupakan salah satu tanaman yang tumbuh di Indonesia.Secara tradisional daun berenuk digunakan untuk mengobati luka baru dan menurunkan hipertensi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil metabolit sekunder ekstrak daun berenuk dan uji sitotoksik terhadap larva udang Artemia salina Leach dengan metode brine shrimp lethality test. Uji skrining fitokimia menunjukkan ekstrak daun berenuk mengandung alkaloid, flavonoid, fenolik dan steroid. Dari hasil identifikasi dengan metode KLT terhadap ekstrak daun berenuk diduga adanya alkaloid dengan nilai Rf 0,82; flavonoid dengan nilai Rf 0,57; fenolik dengan nilai Rf 0,85 dan steroid dengan nilai Rf 0,55. Hasil identifikasi dengan spektrofotometer uv-visible diperoleh empat puncak dengan panjang gelombang 664 nm, 402 nm, 329 nm dan 213 nm. Hasil uji sitotoksik didapatkan nilai LC50 30,54 µg/ml yang berarti ekstrak daun berenuk aktif terhadap ”brine shrimps” dengan level toksisitas yaitu toksik
PENENTUAN KADAR FENOLAT TOTAL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK DAUN DADAP MERAH (Erythrina fusca Lour) SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis Wardi, Epi Supri; Zulkarni R, Zulkarni R; Nurdianti, Desy
Jurnal Ilmiah As-Syifaa Vol 11, No 1 (2019): AS-SYIFAA Jurnal Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.452 KB) | DOI: 10.33096/jifa.v11i1.501

Abstract

Determination of total phenolate and antioxidant activity of red leaf extract (Erythrina fusca Lour) was done by UV-Vis spectrophotometry. This study aims to determine the total phenolic content and antioxidant activity of hexane, ethyl acetate and ethanol extract. The extracts were prepared using a non-polar-maseration method with hexane, ethyl acetate and ethanol solvents. The results showed total phenolic concentration using the Folin-Ciocalteu method were 0.412 g/100 g in the hexane extract, 1.782 g/100 g in the ethyl acetate extract and 5.455 g/100 g in the ethanol extract. Antioxidant activity conducted by using FRAP method (Ferric Reducing Antioxidant Power) were obtained 0,682 mmol Fe (II)/100 g at hexane extract, 5,186 mmol Fe (II)/100 g at ethyl acetate extract and 10,591 mmol Fe (II)/100 g on the ethanol extract. The antioxidant activity of gallic acid as standard was 44.356 g mmol Fe (II)/100g.
BARKOD DNA PADA TANAMAN GAMBIR (Uncaria gambir(Hunter) Roxb.) BERDASARKAN GEN matK DAN rbcL Wardi, Epi Supri; Jamsari, Jamsari; Irwandi, Irwandi; Sartika, Diza; Ningsih, Azma Risilvia
Jurnal Ilmiah As-Syifaa Vol 12, No 1 (2020): AS-SYIFAA JURNAL FARMASI
Publisher : Fakultas Farmasi UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.864 KB) | DOI: 10.33096/jifa.v12i1.587

Abstract

Gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) is a superior commodity of West Sumatra that has many benefits and has been used as a drug. Plant identification carried out morphologically has many weaknesses, with the development of electronic and genetic technology now a new method of species identification has been developed. plants and animals, namely DNA barcoding technology that uses standard short pieces of DNA Species identification methods have been agreed to using standard DNA barcodes are rbcL genes and matK genes. The purpose of this study is to find out DNA Barkoding candidates between matK and rbcL which can identify gambier (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) Which is good. Polymerase Chain Reaction (PCR) technique is used to amplify rbcL and matK gene sequences through universal primers. The DNA sequences of the MATC sequence in the GR sample (Riau Gambir) produced a similarity rate of 98.79% with Nauclea diderrichii, for the rbcL sequence GC (Cubadak Gambir) samples produced a similarity rate of 99.81% with Uncaria macrophylla, and GR (Gambir Riau) samples produced the similarity rate was 96.84% with Uncaria macrophylla based on analysis with BOLD Systems. This similarity indicates the low variation in intraspecific genetics for the identification or confirmation of gambir species
PEMBUATAN NATA DARI KULIT PISANG RAJA (Musa paradisiaca L.) Epi Supri Wardi; Sandra Tri Juli Fendri
CHEMPUBLISH JOURNAL Vol. 3 No. 1 (2018): Chempublish Journal
Publisher : Universitas Jambi, Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.199 KB) | DOI: 10.22437/chp.v3i1.4922

Abstract

Telah dilakukan penelitian pembuatan Nata dari kulit pisang raja (Musa paradisiaca L) dengan memvariasikan kadar sukrosa dan pH dalam proses pembuatannya, bakteri Acetobacter xylinum digunakan digunakan untuk proses fermentasi. Variasi sukrosa yang digunakan yaitu ; 25 gram, 30 gram, dan 35 gram. Variasi pH yang digunakan yaitu : pH 3, 4, dan 5. Hasil Nata memperlihatkan bahwa nata terbaik didapatkan pada penambahan sukrosa 35 gram dan pH 4.
Uji Efek Anti-inflamasi Ekstrak Etanol Daun Piladang (Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br.) yang diberikan secara Topikal terhadap Mencit Putih Betina Mimi Aria; Epi Supri Wardi; Sintia Putri Ayu
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 17 No. 01 Juli 2020
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v17i1.5503

Abstract

Uji efek anti-inflamasi ekstrak etanol daun piladang (Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br.) pada mencit putih betina telah dilakukan secara topikal menggunakan metode modifikasi yaitu pembentukan edema buatan dan kantong granuloma. Induksi dilakukan dengan menginjeksikan karagen 2% (b/v) dalam NaCl fisiologis secara subkutan. Pengujian dilakukan menggunakan hewan percobaan yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 1 kelompok kontrol, 1 kelompok pembanding, dan 3 kelompok perlakuan. Ekstraknya diberikan secara topikal dalam bentuk salep selama 4 hari dengan variasi konsentrasi 0,5; 1; dan 2%. Parameter yang diamati meliputi volume edema, jumlah sel leukosit pada edema dan darah mencit putih betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun piladang memberikan efek anti-inflamasi topikal. Hal ini dapat dilihat dari penurunan volume edema dan pengaruh terhadap sel leukosit pada cairan eksudat dan darah seperti neutrofil segmen, neutrofil batang, monosit serta limfosit secara bermakna (P<0,05). Sedangkan pengaruh pada sel eosinofil tidak bermakna (P>0,05). Efek maksimal dari anti-inflamasi didapatkan pada konsentrasi 2% dengan volume edema terendah 0,09 mL dan sama dengan efek anti-inflamasi hidrokortison asetat 2,5%  dengan volume edema terendah 0,09 mL.
PEMBUATAN HIDROLISAT PROTEIN DARI PARU KAMBING (Capra aegagrus hircus L.) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDANNYA Dedi Nofiandi; Epi Supri Wardi; Mutiara Dita Putri
Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Padang
Publisher : Jurnal Akademi Farmasi Prayoga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.464 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan membuat hidrolisat protein dari paru kambing (Capra aegagrus hircus) secara enzimatis menggunakan enzim papain dan menganalisis aktivitas antioksidan dari hidrolisat protein yang dihasilkan. Variasi konsentrasi enzim papain yang digunakan yaitu 0%, 2%, 4%, 6% dan 8%. Parameter yang diamati adalah sifat organoleptis, derajat hidrolisis, dan kandungan protein serta aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2–pikrilhidrazil).Hasil menunjukkan nilai persentase derajat hidrolisis yang didapat tertinggi pada perlakuan dengan konsentrasi enzim papain 4% yaitu sebesar 47,76%. Nilai protein berkisar antara 1,60 – 2,48%. Nilai aktivitas antioksidan tertinggi diberikan pada hidrolisat dari konsentrasi enzim 8% dengan nilai IC50 sebesar 981,2344 ppm.
DETEKSI CEMARAN GEN BABI PADA PRODUK BAKSO SAPI KEMASAN DI KOTA PADANG MENGGUNAKAN METODE PCR (Polymerase Chain Reaction) Irwandi Irwandi; Epri Supri Wardi; Sentisan Dova
Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vo.5 No.2 Tahun 2020
Publisher : Jurnal Akademi Farmasi Prayoga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.401 KB)

Abstract

ABSTRAK Produk makanan dengan bahan dasar daging beresiko terhadap pencampuran dengan daging lain, dimana pencampuran tersebut sulit untuk dideteksi dengan mata. Tujuan penelitian ini untuk mendeteksi cemaran daging babi yang ada dalam produk bakso sapi kemasan. Sampel diambil secara acak dari salah satu mallyang ada dikota Padang yaitu mall X di Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat. Dari beberapa merk diambil 3 merk produk bakso sapi kemasan yang diberi kode sampel A, sampel B, dan sampel C. Ketiga sampel tersebut dianalisa menggunakan teknik PCR (Polymerase Chain Reaction) dan dilakukan verifikasi hasil elektroforesis produk PCR sampel dengan metode sekuensing. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa sampel B dan C terdeteksi positif mengandung DNA babi, dilihat dari hasil PCR dan elektroforesis dimana terdapat pita dengan ukuran 130 bp. Sampel B yang positif mengandung DNA babi diverifikasi dengan metode sekuensing. Hasil sekuensing menunjukan bahwa pita yang terbentuk dari produk PCR dengan primer pork memiliki kemiripan 100% dengan spesies Susscrofa (babi hutan).
PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN ASAM BELIMBING WULUH TERHADAP KARAKTER ISOLAT GELATIN DARI CEKER AYAM BROILER Epi Supri Wardi; Dedi Nofiandi; Dwi Ditia Zazzora
JURNAL KATALISATOR Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Katalisator Volume 7 Nomor 1, April 2022
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.205 KB) | DOI: 10.22216/katalisator.v7i1.875

Abstract

Gelatin merupakan suatu protein yang dihasilkan dari hidrolisis jaringan kolagen, kulit, dan jaringan ikat hewan. Gelatin hasil pemanasan dari ceker ayam broiler (Gallus domesticus) dapat menjadi sumber gelatin alternatif menggantikan gelatin sapi, ikan dan babi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gelatin yang dihasilkan dari ceker ayam broiler (Gallus domesticus) dengan memvariasikan lama perendaman asam belimbing wuluh memenuhi karakteristik gelatin menurut SNI. Karakteristik yang diuji pada gelatin meliputi organoleptis, rendemen, kadar air, kadar abu, derajat keasaman (pH), kekuatan gel, viskositas dan kadar protein dengan variasi lama perendaman 12, 24, dan 36 jam. Hasil gelatin yang memenuhi standar SNI pada penelitian ini adalah pada lama perendaman 12 jam, menghasilkan nilai rendemen 2,22 %, kadar air 8,56 %, kadar abu 2,27 %, derajat keasman (pH) 4,56, kekuatan gel 53,1891 g bloom, viskositas 2,056 cP dan kadar protein 38,8694 %.
BARCODE DNA TANAMAN MENGKUDU (Morinda citrifolia L) BERDASARKAN GEN ITS (Internal Transcribed Spacer) Ria Afrianti; Epi Supri Wardi; Aulia Heniken Putri; Suryani Suryani
JURNAL KATALISATOR Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Katalisator Volume 8 No. 1, April 2023
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.838 KB) | DOI: 10.62769/katalisator.v8i1.1961

Abstract

Identifikasi tumbuhan dilakukan secara morfologi memiliki banyak kelemahan, dengan adanya perkembangan teknologi elektronika dan genetika saat ini telah dikembangkan suatu metode terbaru dalam identifikasi spesies tumbuhan dan hewan, yaitu teknologi Barcode DNA yang menggunakan potongan DNA pendek standar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan Barcode DNA Internal Transcribed Spacer (ITS) dalam mengidentifikasi 2 varietas tanaman mengkudu. Metode yang digunakan adalah isolasi DNA dengan menggunakan Wizard Genomic DNA Purification Kit, amplifikasi gen ITS menggunakan primer ITS4 dan ITS5, dideteksi panjang basa dengan elektroforesis gel agarose kemudian analisis sequens gen ITS menggunakan Basic Local Allignment Search Tool (BLAST), dan dikonstruksi pohon filogenetik menggunakan MEGAXI dengan metode neighbor-joining tree  serta metode bootstrap sebanyak 1000 pengulangan. Hasil isolasi DNA diperoleh konsentrasi 315.00 ng/µl dan nilai kemurnian 1,95 untuk mengkudu lonjong dan untuk mengkudu bulat diperoleh konsentrasi 82.00 ng/µl dan nilai kemurnian 1,82. Amplifikasi daerah ITS diperoleh produk berukuran 693bp umtuk mengkudu lonjong dan 691bp untuk mengkudu bulat. M. citrifolia memiliki homologi dengan Morinda citrifolia  var. citrifolia isolat BCMML10002 dengan persentase homologi 99,70% dan 99,12%, , serta analisis pohon filogenetik menunjukkan M. citrifolia  tidak berada dalam satu cabang dengan sequens pembanding yakni C. caesia.Barcode DNA ITS menunjukkan 6 basanuleotida yang berbeda antara mengkudu lonjong dan mengkudu bulat, sehingga barcode ITS dapat digunakan untuk identifikasi tanaman mengkudu untuk tingkat varietas.
Isolasi dan identifikasi dengan gen 16s rRNA bakteri endofit dari tanaman pepaya (Carica papaya L.) serta uji aktivitas antibakterinya Irwandi; Lola Azyenela; Hera Purnama Sari; Epi Supri Wardi; Diza Sartika
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 6 Nomor 3 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i3.82

Abstract

Endophytic bacteria live symbiotically in host plant tissues and can produce the same bioactive compounds as their host plants, including antibacterial agents. This study aimed to isolate and test the antibacterial activity of endophytic bacteria from the Carica papaya plant and to carry out molecular identification using the 16S rRNA gene against bacterial isolates with the most excellent antibacterial activity. A total of six isolates of endophytic bacteria were successfully separated through the purification process. Through microscopic identification using gram staining, all endophytic bacterial isolates belong to gram-positive bacteria. The results of the antibacterial activity test showed that the six isolates of papaya plant endophytic bacteria could cause the growth of Escherichia coli bacteria but not against Staphylococcus aureus bacteria. The average diameter of the inhibition zone against Escherichia coli bacteria is as follows: RB1: 9.35 mm; RB2: 9.4mm; RB3: 9.15mm; CB1: 9.1mm; CB2: 9.2mm; CB3: 8.8mm; FB1: 8.45mm; FB2: 8.75mm; and FB3: 8.6mm. All papaya plant endophytic bacterial isolates had an inhibition zone categorized as weak. Bacterial isolate RB2, which has the most excellent antibacterial activity, is identified molecularly as Bacillus cereus.