Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PEMBUATAN HIDROLISAT PROTEIN DARI PARU KAMBING (Capra aegagrus hircus L.) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDANNYA Dedi Nofiandi; Epi Supri Wardi; Mutiara Dita Putri
Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Padang
Publisher : Jurnal Akademi Farmasi Prayoga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.464 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan membuat hidrolisat protein dari paru kambing (Capra aegagrus hircus) secara enzimatis menggunakan enzim papain dan menganalisis aktivitas antioksidan dari hidrolisat protein yang dihasilkan. Variasi konsentrasi enzim papain yang digunakan yaitu 0%, 2%, 4%, 6% dan 8%. Parameter yang diamati adalah sifat organoleptis, derajat hidrolisis, dan kandungan protein serta aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2–pikrilhidrazil).Hasil menunjukkan nilai persentase derajat hidrolisis yang didapat tertinggi pada perlakuan dengan konsentrasi enzim papain 4% yaitu sebesar 47,76%. Nilai protein berkisar antara 1,60 – 2,48%. Nilai aktivitas antioksidan tertinggi diberikan pada hidrolisat dari konsentrasi enzim 8% dengan nilai IC50 sebesar 981,2344 ppm.
Formulasi dan Karakterisasi Edible Film dari Poliblen Pati Umbi Talas Kimpul – Polivinil Alkohol dengan Polietilen Glikol sebagai Plasticizer Dedi Nofiandi; Yahdian Rasyadi; Muthia Miranda Zaunit; Mellani Pratiwi
JURNAL KATALISATOR Vol. 6 No. 1 (2021): jurnal Katalisator Volume 6 No 1, 2021
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1562.766 KB) | DOI: 10.62769/katalisator.v6i1.281

Abstract

This research was conducted to develop the utilization of starch from talas kimpul (Xanthosoma sagittifolium), which is currently only used as a food ingedidient. In this study, an edible film was made by varying the starch of talas kimpul with Polyvinyl Alcohol (PVA) in order to obtain an edible film that met the requirements. Edible film was made with a ratio of talas kimpul starch-PVA, namely F1 (1:1), F2 (1:2) and F3 (2:1) with a total of 6 grams of polyblend in 100 ml, the plasticizer used was poly ethylene glycol (PEG) as much as 30% of the total polyglene. The edible film was prepared using the solvent casting method with the principle of gelatinization. The edible film obtained were characterized: organoleptic, thickness, pH, moisture content, absorption profile, percent elongation, tensile strength, Young’s modulus, and water vapor transmission rate. The results indicated that all formulas meet the requirements as edible film.
PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN ASAM BELIMBING WULUH TERHADAP KARAKTER ISOLAT GELATIN DARI CEKER AYAM BROILER Epi Supri Wardi; Dedi Nofiandi; Dwi Ditia Zazzora
JURNAL KATALISATOR Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Katalisator Volume 7 Nomor 1, April 2022
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.205 KB) | DOI: 10.22216/katalisator.v7i1.875

Abstract

Gelatin merupakan suatu protein yang dihasilkan dari hidrolisis jaringan kolagen, kulit, dan jaringan ikat hewan. Gelatin hasil pemanasan dari ceker ayam broiler (Gallus domesticus) dapat menjadi sumber gelatin alternatif menggantikan gelatin sapi, ikan dan babi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gelatin yang dihasilkan dari ceker ayam broiler (Gallus domesticus) dengan memvariasikan lama perendaman asam belimbing wuluh memenuhi karakteristik gelatin menurut SNI. Karakteristik yang diuji pada gelatin meliputi organoleptis, rendemen, kadar air, kadar abu, derajat keasaman (pH), kekuatan gel, viskositas dan kadar protein dengan variasi lama perendaman 12, 24, dan 36 jam. Hasil gelatin yang memenuhi standar SNI pada penelitian ini adalah pada lama perendaman 12 jam, menghasilkan nilai rendemen 2,22 %, kadar air 8,56 %, kadar abu 2,27 %, derajat keasman (pH) 4,56, kekuatan gel 53,1891 g bloom, viskositas 2,056 cP dan kadar protein 38,8694 %.
UJI AKTIVITAS REPELLENT SPRAY MINYAK ATSIRI DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix) TERHADAP NYAMUK Culex sp. Elmitra; Noni Rahayu Putri; Dedi Nofiandi; Hanifa Sabila Afra
JURNAL KATALISATOR Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Katalisator Volume 8 No. 1, April 2023
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.832 KB) | DOI: 10.62769/katalisator.v8i1.2053

Abstract

Kaffir lime leaf (Citrus hystrix) is a plant that contains aromatic oil. The aroma is not liked by insects, so it can be used as a repellent. Kaffir lime leaf essential oil contains linalool, citronella, and beta-citronellol compounds which have biolarvicidal effects on mosquitoes. This study aims to formulate the essential oil of kaffir lime leaves in the form of a spray repellent against Culex Sp. In this study, the kaffir lime leaf essential oil formula was made with variations in concentration, namely formula 1 (10%), formula 2 (15%), and formula 3 (20%). The test parameters include organoleptic examination, pH test, stability test, viscosity test, skin irritation test and repellent activity test against Culex Sp. The spray formula with concentrations of 10%, 15% and 20% had protection against mosquitoes during 3 hours. Spray repellent formula with a concentration of 10% has a protection power of 50%, a concentration of 15% has a protection power of 75%, and a concentration of 20% has a protective power of 93.30%.The kaffir lime leaf essential oil (Citrus hystrix) can be formulated as an aromatherapy wax and the repellent activity of the kaffir lime leaf essential oil (Citrus hystrix) aromatherapy candle shows that the repellent activity increases along with the increase in the concentration of kaffir lime leaf essential oil.
Fotolisis Senyawa Parasetamol Yang Berpotensi Dalam Penanganan Limbah Obat Sandra Tri Juli Fendri; Dedi Nofiandi; Epi Supri Wardi; Aprila Reza Yuris
Jurnal Katalisator Vol 3, No 2 (2018): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.804 KB) | DOI: 10.22216/jk.v3i2.3671

Abstract

Parasetamol merupakan salah satu obat analgetik dan antipiretik paling popular dan banyak digunakan. Konsentrasi parasetamol dalam air limbah akan naik dengan meningkatnya produksi parasetamol. Suatu alternatif dalam menjawab permasalahan tersebut adalah dengan prosespengolahan limbah secara kimia menggunakan metoda fotolisis. Degradasi parasetamol telah dilakukan dengan metoda fotolisis menggunakan lampu UV 10 watt (λ = 253nm) dan (λ =352 nm).Analisis hasil degradasi menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dan HPLC pada panjang gelombang 256 nm. Pengukuran dengan Spektrofotometer UV-Vis dan HPLC ini menunjukkan penurunan absorban dari senyawa parasetamol setelah didegradasi. Degradasi parasetamol8 mg/Lsetelah dilakukan fotolisis selama 180 menit menggunakan lampu UV (λ = 253nm) dan gabungan (λ = 253nm dan 352 nm) menghasilkan persentase degradasi berturut-turut sebesar 75,57 % dan 80,53 %. Sedangkan dengan menggunakan lampu UV (λ = 352 nm) menghasilkan sedikit peningkatan nilai absorban. Analisis dengan HPLC menunjukkan adanya puncak dari senyawa intermediet larutan parasetamol yang terbentuk selama proses degradasi.
PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP KADAR FENOLAT TOTAL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Verawati Verawati; Dedi Nofiandi; Petmawati Petmawati
Jurnal Katalisator Vol 2, No 2 (2017): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.855 KB) | DOI: 10.22216/jk.v2i2.1744

Abstract

The research about influence of extraction method on phenolic content and antioxidant activity of Bay leaves (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) has been conducted.  Extraction methods used were maceration, percolation and soxhletation with ethanol 70% used as solvent extraction.  Total phenolic level were determined by using Folin Ciocalteu method whereas antioxidant activity with DPPH radical scavenging method. . The highest extractive value was obtained from percolation method at 59.8% followed by maceration at 44.4% and soxhletation 22%. The highest levels of phenolic content was obtained from percolation (103,91mg/g), followed by soxhletation (72.80 mg/g) and maceration (69.76 mg/g). The antioxidant activity was shown by IC50 values, the percolation method amounted to 49.67 µg/ml; soxhletation 49.98 µg/ml and maceration 35.05 µg/ml. Based on the results of statistical analysis SPSS 17 using one-way ANOVA known that the extraction method significantly affect phenolic content and antioxidant activity of the extract of bay leaves.
Pembuatan dan Karakterisasi Edible Film dari Poliblend Pati Sukun-Polivinil Alkohol dengan Propilenglikol sebagai Plasticizer DEDI NOFIANDI; Wida Ningsih; Asa Sofie Liandana Putri
Jurnal Katalisator Vol 1, No 2 (2016): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.512 KB) | DOI: 10.22216/jk.v1i2.1113

Abstract

Buah sukun memiliki kandungan pati 60% dan pemanfaatannya masih belum optimal serta jumlahnya melimpah hampir di setiap daerah di Indonesia. Pati merupakan salah satu hidrokoloid yang biasa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan edible film. Edible film yang terbuat dari pati saja memiliki sifat mekanik yang sangat rendah (rapuh dalam keadaan kering). Pada penelitian ini edible film dibuat dari poliblend pati sukun-polivinil alkohol dengan menggunakan plasticizer propilen glikol. Perbandingan antara pati sukun dengan polivinil alkohol adalah F1 (1:1), F2 (1:2) dan F3 (2:1) dengan total poliblend 6 gram. Konsentrasi propilen glikol 30% dari jumlah poliblend, pengawet yang digunakan nipagin 0,05% dan nipasol 0,1%. Pembuatan edible film ini dilakukan dengan cara melarutkan semua bahan dan dipanaskan pada suhu 75 oC selama 50 menit sambil diaduk kemudian dituangkan pada wadah yang rata dan dibiarkan selama 3 hari pada suhu kamar. Edible Film yang diperoleh dikarakterisasi meliputi pengukuran ketebalan, pemeriksaan kadar air, pH, profil uji daya serap, uji kuat tarik, persen pemanjangan dan laju transmisi uap air. Secara umum hasil karakterisasi edible film terbaik adalah pada F2 yaitu perbandingan pati sukun-polivinil alkohol 1:2 dengan karakterisasi ketebalannya 0,47 mm; kadar air 15,558%;  pH 7,10; profil daya serap pada menit ke 10 rata-rata sebesar 237%; uji kuat tarik 7,10 N/mm2; persen pemanjangan 49,67% dan laju transmisi uap air sebesar 0,1464 mg/jamcm-2.
IDENTIFIKASI MOLEKULAR BAKTERI ASAM LAKTAT Lactobacillus paracasei YANG ADA PADA LAPISAN MINYAK VCO Suryani Suryani; Dedi Nofiandi; Husni Mukhtar; Melona Siska; Abdi Dharma; Nasril Nasir
Jurnal Katalisator Vol 2, No 2 (2017): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jk.v2i2.2517

Abstract

Virgin Coconut Oil is an oil of coconut milk fermentation that has many uses such as can prevent HIV, because it functions as antibacterial, antifungal and antiviral. Antibacterial, antifungal and antiviral agents are found in bacteria lactic acid bacteriocin, a peptide that can destroy bacterial cells and pathogenic fungi and viral cells. The aim of this study was to identify molecularly lactic acid bacteria isolated and morphologically identified and biochemical tests, from fermented coconut milk. Apparently lactic acid bacteria is Lactobacillus paracasei strain 1.7. Virgin Coconut Oil adalah minyak dari fermentasi santan kelapa yang mempunyai banyak sekali kegunaan diantaranya  dapat mencegah HIV, karena berfungsi sebagai antibakteri, antijamur dan antivirus. Zat antibakteri, antijamur dan antivirus itu terdapat pada bakteri asam laktat yaitu bakteriosin, berupa peptida yang dapat menghancurkan sel bakteri dan jamur patogen serta sel virus. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi secara molekular bakteri asam laktat  yang telah diisolasi dan diidentifikasi secara morfologi dan uji – uji biokimia, dari santan yang difermentasi.  Ternyata bakteri asam laktat nya adalah Laktobacillus paracasei strain 1.7. 
PENGEMBANGAN PRODUK DAN PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN “IBU YATIM BERDAYA” Widyastuti Widyastuti; Dedi Nofiandi; Elmitra Elmitra
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 12 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Desember 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i12.1104

Abstract

“Ibu Yatim Berdaya” (IYB) merupakan program pemberdayaan ibu-ibu tangguh yang suaminya meninggal, memiliki anak, dan mempunyai keahlian yang dapat dijadikan usaha mandiri. Program IYB merupakan program dari organisasi kemanusiaan ASHPEN. Keterbatasan ASHPEN dalam pembinaan terhadap IYB, mendorong terlaksananya program pengabdian masyarakat. Masalah yang mendasar adalah kurangnya modal usaha dan peralatan untuk meningkatkan produksi, serta pemasaran yang kurang efektif. Karena itu program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan adalah menambah modal usaha dan menambah alat produksi, serta strategi untuk meningkatkan pemasaran sehingga pendapatan akan meningkat. Kegiatan dilaksanakan dengan pengembangan produk dan pemasaran. Dari kegiatan yang dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwasanya pengembangan produk dari masing-masing pelaku usaha, khususnya kemasan dari produk makanan dan minuman dan meningkatkan pemasaran dengan produk yang berkualitas, dapat meningkatkan omset dari usaha yang dilakukan oleh “Ibu Yatim Berdaya”, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.
PENGEMBANGAN PRODUK DAN PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN “IBU YATIM BERDAYA” Widyastuti Widyastuti; Dedi Nofiandi; Elmitra Elmitra
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 12 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Desember 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i12.1104

Abstract

“Ibu Yatim Berdaya” (IYB) merupakan program pemberdayaan ibu-ibu tangguh yang suaminya meninggal, memiliki anak, dan mempunyai keahlian yang dapat dijadikan usaha mandiri. Program IYB merupakan program dari organisasi kemanusiaan ASHPEN. Keterbatasan ASHPEN dalam pembinaan terhadap IYB, mendorong terlaksananya program pengabdian masyarakat. Masalah yang mendasar adalah kurangnya modal usaha dan peralatan untuk meningkatkan produksi, serta pemasaran yang kurang efektif. Karena itu program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan adalah menambah modal usaha dan menambah alat produksi, serta strategi untuk meningkatkan pemasaran sehingga pendapatan akan meningkat. Kegiatan dilaksanakan dengan pengembangan produk dan pemasaran. Dari kegiatan yang dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwasanya pengembangan produk dari masing-masing pelaku usaha, khususnya kemasan dari produk makanan dan minuman dan meningkatkan pemasaran dengan produk yang berkualitas, dapat meningkatkan omset dari usaha yang dilakukan oleh “Ibu Yatim Berdaya”, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.