Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

ANALISIS PEMODELAN PERILAKU BEBAN DAN PERPINDAHAN PADA PORTAL DENGAN VARIASI PENEMPATAN BRACING (SHORT LINK) TIPE DIAGONAL EKSENTRIS DUA ARAH Moekhammad Rifqil Fannani; Lilya Susanti; Ming Narto Wijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractIndonesia merupakan wilayah yang sangat rawan bencana gempa bumi dan memiliki tingkat kegempaan yang tinggi. Hal ini dikarenakan Indonesia berada di antara tiga lempeng tektonik yaitu Pasifik, Eurasia dan Indo – Australia, dan merupakan salah satu negara yang termasuk ke dalam kawasan wilayah Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire. Oleh karena itu diperlukan sebuah inovasi untuk mewujudkan bangunan tahan gempa yang efektif dan efisien perancangannya. Salah satu komponen struktur tahan gempa ialah bracing. Kegunaan adanya bracing supaya suatu struktur dapat menahan gaya vertikal (beban gravitasi) dan gaya horisontal (beban gempa). Dalam penelitian ini menggunakan 3 pemodelan portal dua bentang dengan variasi penempatan bracing eksentris pendek (short link) dua arah. Dalam penelitian baja yang digunakan untuk adalah baja BJ-37. Penelitian ini dilakukan menggunakan analisis software ABAQUS student edition dengan menggunakan variasi meshing besar (4) dan kecil (25). Portal menggunakan tumpuan jepit dan akan diberikan beban statis sebesar 90 ton pada bagian kiri atas, sehingga portal akan mengalami keruntuhan dan didapatkan hasil berupa nilai beban dan perpindahan yang akan digunakan sebagai data analisis. Berdasarkan hasil penelitian ditunjukkan bahwa variasi penempatan bracing pada portal dua bentang berpengaruh terhadap beban dan perpindahan yang diterima portal. Portal dengan variasi bracing di kedua bentangnya dapat menahan beban yang lebih besar dan perpindahan yang lebih kecil dibandingkan dengan 2 tipe model lainnya. Kata Kunci : Bracing, Beban, Perpindahan, ABAQUS
Regangan dan Pola Retak Balok Beton Bertulang Berdasarkan Umur dengan Ground Granulated Blast Furnace Slag 30% Rizta Oktaviany; Lilya Susanti; Ming Narto Wijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan infrastruktur yang meningkat pesat, tentunya diikuti dengan peningkatan kebutuhan akan bahan material struktural dengan kualitas tinggi. Selain berkualitas tinggi, diharapkan bahan material ini memiliki sifat yang lebih ramah terhadap lingkungan. GGBFS merupakan limbah hasil pembakaran produksi baja yang mengandung senyawa kimia mirip dengan semen tetapi bersifat lebih ramah lingkuangan. Pada penelitian ini dilakukan peninjauan terhadap regangan dan pola retak dengan mengganti campuran semen Gresik menjadi semen GGBFS sebanyak 30%. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini merupakan balok beton bertulang dengan dimensi 100 cm x 15 cm x 20 cm yang selanjutnya dilakukan pengujian lentur pada benda uji tersebut. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa variasi umur tidak menimbulkan perbedaan yang signifikan terhadap pola retak yang terjadi pada beton. Pola retak yang terjadi pada keseluruhan benda uji menghasilkan pola yang sama yaitu retak lentur dengan arah tegak lurus terhadap sumbu benda uji. Balok dengan umur 45 hari dan campuran GGBFS 30% mengalami retakan pertama pembebanan yang lebih besar dibandingkan dengan balok dengan umur 56 hari dan canpuran GGBFS 30%. Hasil tegangan-regangan yang diperoleh, yang menunjukkan bahwa beton dengan variasi umur 45 hari memiliki nilai regangan lebih kecil dibandingkan dengan variasi umur 56 hari . Kata Kunci: Balok beton bertulang, Semen GGBFS, Regangan, Pola retak, Uji lentur, Beton mutu tinggi.
Pengaruh Faktor Air Semen terhadap Kuat Lentur Balok Beton dengan Ground Granulated Blast Furnace Slag 20% Talitha Anindya Yuniar; Lilya Susanti; Ming Narto Wijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berkembangnya suatu konstruksi pastinya memerlukan pembangunan gedung dengan waktu yang relatif singkat. Maka, dibutuhkan bahan komponen struktural yang memiliki kekuatan beton mutu tinggi. Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) merupakan green concrete atau pengganti semen. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan mengenai pengaruh FAS 0,3 dan FAS 0,4 terhadap kuat lentur balok beton dengan mengganti 20% semen Gresik menjadi semen GGBFS. Penelitian ini menggunakan benda uji balok dengan ukuran 100 cm x 15 cm x 20 cm dengan tambahan tulangan didalamnya. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa FAS dapat berpengaruh terhadap kuat lentur yang terjadi pada beton. Nilai kuat lentur yang terjadi antara beton yang menggunakan GGBFS dengan beton yang tidak menggunakan GGBFS tidak memiliki nilai perbedaan yang signifikan. Balok dengan campuran GGBFS 20% dan FAS 0,3 pada hari ke 45 memiliki nilai kuat lentur 14,46% lebih tinggi dibandingkan dengan balok dengan FAS 0,4. Sedangkan untuk balok dengan FAS 0,3 tetapi tidak menggunakan GGBFS pada hari ke 45 memiliki nilai 9,42% lebih tinggi dibandingkan balok dengan FAS 0,4. Semakin rendah nilai FAS, maka nilai kuat lentur yang didapat akan semakin tinggi. Kata Kunci: Balok beton bertulang, Semen GGBFS, Faktor air semen, Uji lentur, Beton mutu tinggi.
Kekuatan Lentur Berdasarkan Umur Balok Beton Bertulang dengan Ground Granulated Blast Furnace Slag 20% Ivan Zunanda Aufar; Lilya Susanti; Ming Narto Wijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inovasi terus ditemukan dan dikembangkan untuk menyelaraskan antara kebutuhan konstruksi dengan penyedia material yang utama yakni lingkungan. Beton merupakan bahan struktural yang selalu dipakai dalam dunia konstruksi. Material alam berupa pasir, batu split dan semen menjadi bahan penyusun saat ini. Masifnya penggunaan semen dalam dunia konstruksi yang akan terus menyumbang dampak negatif pada lingkungan. Salah satu alternatif untuk mengurangi emisi CO² adalah dengan mengganti sebagian semen portland, disubsitusi dengan menggunakan Ground Granulated Blast Furnace Slag. Ground Granulated Blast Furnace Slag digunakan sebagai penggantimsebagianmsemen karena mengandungikalsium,ialuminium dan silica yang memiliki komposisi kimia tidak berbeda dengan bahan-bahan mineral alami termasuk bahan hidrasi seperti Semen Portland. Dalam Penelitian ini digunakan Ground Granulated Blast Furnace Slag 20% sebagai pengganti semen dengan FAS 0,3 serta mutu beton disesuaikan pada hasil eksperimen dengan adanya variasi umur balok, setiap variasi terdapat 3 benda uji balok. Terdapat benda uji kontrol yakni balok tanpa menggunakan GGBFS untuk dibandingkan. Pada umur 50 hari dan 56 hari, dilakukan pengujian lentur pada benda uji balok. Pada penelitian ini dihasilkan Balok dengan campuran GGBFS 20% umur 50 hari menghasilkan kuat lentur rata-rata 10,4 MPa, sedangkan balok variasi umur 56 menghasilkan kuat lentur 4,67 Mpa, dimana secara teori hipotesis semakin tua umur beton semakin besar nilai kuat lenturnya, hal ini disebabkan beberapa faktor saat pembuatan benda uji. Balok kontrol yang tidak menggunakan GGBFS menghasilkan kuat lentur rata-rata 10,45 MPa. Balok dengan Ground Granulated Blast Furnace Slag 20% dapat menghasilkan kuat lentur yang sama dengan balok tanpa Ground Granulated Blast Furnace Slag. Kata Kunci : Ground Granulated Blast Furnaced Slag, Balok Bertulang, Kuat Lentur, Umur
Regangan dan Pola Retak Balok Beton Bertulang Berdasarkan umur pada Presentase Ground Granulated Blast Furnace Slag 20% Tania Almira Vionalita; Lilya Susanti; Ming Narto Wijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan di indonesia bukan hanya terfokus pada daerah di perkotaan saja namun jugaterfokus pada daerah pedesaan. Beton merupakan salah satu material yang digunakan pada saat membangun suatu bangunan yang dimana beton tersebut tersusun dari air semen dan agregat. Material GGBFS ini bisa digunakan untuk pengganti dari sebagian semen, karena material ini rendah akan panas sehingga sesuai untuk beton yang bermutu tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari apakah GGBFS yang diproduksi oleh PT Krakatau Semen Indonesia sebagai parsial semen pada beton yang dihasilkan khususnya pada umur beton. Penelitian ini menggunakan FAS yaitu 0,3. Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil akhir dari pengujian beton dengan umur 50 dan 56 hari yang menggunakan GGBFS 20% dapat dilihat bahwa variasi umur 50 hari nilai regangannya lebih kecil daripada umur 56 hari, dan penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis awal semakin tua umur beton yang terjadi semakin kecil dikarenakan karung goni kemungkinan tidak dalam keadaan basah. Besar lendutan yang muncul akibat dari uji kekuatan lentur pada balok dengan kondisi pembebanan dua titik menunjukkan variasi yang cukup lendutan dibandingkan dari 3 variasi balok tersebut. Hasil pengujian kuat lentur yang dilakukan pada beton menghasilkan retakan pertama di setiap benda uji dengan pembebanan yang berbeda. Dari keseluruhan grafik tegangan regangan yang dihasilkan oleh strain gauge yang dipasang pada balok beton bertulang menghasilkan grafik yang berbeda.Kata Kunci : beton, material GGBFS, renggangan, pola retak
Pengaruh Eksentrisitas terhadap Daktilitas dan Pola Retak pada Struktur Portal Bracing Eksentris Tipe V akibat Beban Lateral Statis dengan Perbaikan Jarak Sengkang Rahmayana Mawaddah Pinulih; Ming Narto Wijaya; Lilya Susanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia yang terletak di atas Lempeng Indo-Australia, Pasifik, dan Eurasia, dikenal dengan aktivitas gempa yang tinggi. Para insinyur harus merencanakan struktur yang tahan gempa untuk meminimalisir kerugian, salah satunya dengan menerapkan sistem Eccentrically Braced Frame (EBF). Penelitian ini menerapkan sistem EBF tipe V dengan jarak sengkang yang dibedakan antara struktur utama dengan balok penghubung untuk menguji portal beton mutu K-300 dengan bracing tipe V. Struktur yang diuji terdiri dari balok, kolom, pondasi, dan balok penghubung dengan variasi panjang link beam 15 cm dan 25 cm. Daktilitas benda uji portal EBF tipe V dipengaruhi oleh jarak eksentrisitas. Namun, spesimen mengalami kerusakan sehingga menghasilkan nilai daktilitas yang berbeda. Retak geser dan lentur dominan terjadi pada benda uji tanpa eksentrisitas, sedangkan retak geser dominan terjadi pada benda uji dengan eksentrisitas 15 cm dan retak lentur dominan terjadi pada benda uji dengan eksentrisitas 25 cm. Kata kunci: Eccentrically Braced Frame (EBF), Beban Lateral Statis, Daktilitas, Pola Retak, Link
PENGARUH EKSENTRISITAS VERTIKAL BRACING TIPE V TERHADAP TEGANGAN DAN REGANGAN PORTAL DENGAN PERBAIKAN JARAK SENGKANG Shalny Azhura Susanto; Ming Narto Wijaya; Lilya Susanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia adalah gempa sehingga para perencana harus membuat bangunan yang kuat dan aman dari gempa. Inovasi dalam meningkatkan kekauan adalah dengan memasang bracing atau pengaku pada suatu bangunan. Konsep dari bracing sendiri adalah hubungan titik antara balok dengan kolom. Dengan inovasi tersebut, maka terdapat perbandingan pada portal dari Concentrically Braced Frames (CBF) dengan Eccentrically Braced Frames (EBF). Dikarenakan masih terdapat kesusahan dalam penggunaan CBF pada suatu bangunan karena terlalu kaku sehingga dibutuhkan adanya EBF dengan menggunakan eksentrisitas karena EBF memiliki kekakuan yang lebih rendah dari CBF. Menggunakan tulangan utama 6 dan sengkang 4 serta mutu beton yang digunakan adalah K-300 (26,4 Mpa) dengan perbaikan jarak sengkang pada eksentrisitas sebesar 5 cm dan ditinjau menggunakan strain gauge untuk mengetahui nilai tegangan dan regangan maksimum yang terjadi pada penelitian ini. Hasil dari penelitian ini adalah EBF dengan eksentrisitas 15 cm memiliki tegangan maksimum yang terbesar baik dari segi baja maupun beton. Untuk hasil regangan maksimum yang terkecil dimiliki oleh CBF pada baja dan EBF dengan eksentrisitas 15 cm pada beton. Kata Kunci: Bracing, Portal, Tegangan-Regangan, Beban Lateral.
PENGARUH BRACING TIPE V TERHADAP REGANGAN DAN POLA RETAK PORTAL Tiara Andhika Putri; Ming Narto Wijaya; Lilya Susanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gempa bumi termasuk bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Gempa bumi tentunya menimbulkan dampak, salah satu dampak yang dapat terlihat nyata yaitu pada bangunan. Banyak bangunan yang ada di Indonesia masih belum mampu dalam menahan gaya yang timbul akibat gempa. Untuk meningkatkan kekuatan bangunan supaya tahan terhadap gempa maka diperlukan adanya inovasi, salah satunya dengan cara memasang bracing pada struktur bangunan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian terkait efektifitas pemasangan sebuah bracing pada struktur bangunan. Dalam penelitian ini, akan diteliti pengaruh adanya bracing pada struktur portal beton bertulang. Dalam hal ini, bracing yang digunakan yaitu bracing tipe V. Struktur portal akan diuji dengan cara pengujian beban lateral. Harapannya, dengan pengujian tersebut dapat diketahui hasil dari regangan dan pola retaknya. Kata Kunci: Portal, Bracing, Regangan, Pola Retak, Beban Lateral
PENGARUH EKSENTRISITAS VERTIKAL BRACING TIPE V TERHADAP DAKTILITAS & POLA RETAK PORTAL DENGAN PERBAIKAN JARAK SENGKANG Cindy Septia Putri Wardani; Ming Narto Wijaya; Lilya Susanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia berpotensi besar untuk mengalami gempa bumi dikarenakan kondisi geologisnya. Para engineer kemudian berinovasi untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan merancang konsep bangunan tahan gempa yang mana ini menjadi sangat penting bagi dunia konstruksi di Indonesia yaitu penggunaan sistem Struktur Rangka Bracing (SRB). Sistem ini terdiri dari rangka balok dan kolom yang diperkuat dengan elemen-elemen diagonal atau vertikal yang dikenal sebagai bracing. Konsep bangunan tahan gempa ini dapat meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh gempa bumi pada bangunan-bangunan gedung bertingkat. Bracing bertindak sebagai penahan lateral yang dapat menyalurkan beban horizontal dan mencegah struktur dari pergeseran lateral yang berlebihan. Dari inovasi ini diharapkan tujuan yaitu mengetahui efektifitas dari penggunaan bracing tipe V pada portal bangunan beton bertulang. Pada penelitian yang dilakukan pada benda uji portal beton bertulang yang berukuran tinggi 70 cm antar as, bentang 100 cm antar as dan dengan dimensi penampang berukuran 10 x 10 cm. Portal ini memiliki jarak antar tulangan yaitu 10 cm sementara pada link beam terdapat perbaikan jarak sengkang yaitu sebesar 5 cm dan dengan menggunakan mutu 26,4 MPa. Studi ini menyelidiki efektifitas bracing eksentrisitas vertikal tipe V dengan yaitu sebesar 25 cm, 15 cm dan 0 cm terhadap daktilitas dan pola retak struktur portal dengan pembebanan lateral, yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan gempa dalam desain bangunan. Kata Kunci: Struktur Rangka Bracing, Bangunan tahan gempa, Beban lateral
Pengaruh Eksentrisitas terhadap Tegangan dan Regangan pada Struktur Portal Bracing Eksentris Tipe Inverted V “Λ” akibat Beban Statis Lateral dengan Perbaikan Jarak Sengkang Debora Kristin Panjaitan; Ming Narto Wijaya; Lilya Susanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gempa menjadi salah satu bencana yang tidak dapat diprediksi dan sering terjadi di Indonesia dan memberikan dampak kerusakan struktur yang parah. Kerusakan yang ditimbulkan dapat diminimalisir dengan perencanaan bangunan tahan gempa dengan cara memberikan pengaku (bracing) pada bangunan. Diharapkan melalui penelitian ini diketahui efektifitas struktur penahan gempa dengan variasi panjang link beam. Portal digunakan untuk melihat besarnya beban yang dapat ditahan portal, deformasi yang terjadi, serta nilai tegangan-regangan. Penelitian menggunakan 3 buah benda uji portal beton bertulang tipe inverted V “Λ” dengan mutu K-300 (26,4 Mpa) dengan variasi panjang eksentrisitas (0 cm, 15 cm, dan 25cm). Pengujian dilakukan dengan memberikan beban lateral pada portal. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai tegangan terbesar dihasilkan oleh portal dengan e-25 cm, kemudian diikuti dengan portal e-15 cm (91,54%), dan portal e-0 cm (41,15%). Regangan baja terbesar dihasilkan oleh portal e-0 cm lalu portal e-15 cm (69,74%), dan portal e-25 cm (45,95%). Sedangkan untuk regangan beton terbesar dihasilkan oleh portal e-15 cm (54,5%) kemudian portal e-25 cm (28,5%). Kata Kunci: beban lateral, bracing, tegangan-regangan