Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENGARUH EKSENTRISITAS TERHADAP TEGANGAN DAN REGANGAN PADA STRUKTUR PORTAL BRACING EKSENTRIS ATAS TIPE DIAGONAL AKIBAT BEBAN LATERAL STATIS DENGAN PERBAIKAN JARAK SENGKANG Yehezkiel Dwi Christian; Lilya Susanti; Ming Narto Wijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia termasuk negara dengan banyak bencana gempa bumi karena letak geografisnya. Pengunaan bracing sebagai pengaku dapat menambah kestabilan struktur portal ketika menerima beban lateral dari adanya gempa bumi namun sulit diterapkan pada struktur sehingga digunakan portal EBF sebagai alternatif. Penelitian ini akan mengidentifikasi pengaruh jarak eksentrisitas terhadap tegangan-dan regangan. Dalam penelitian ini dibuat tiga benda uji portal dengan dimensi kolom, balok dan bracing 10 x 10 cm. Variasi jarak eksentrisitas yang dibuat yaitu 15 cm dan 25 cm dengan perbaikan jarak sengkang menjadi 5 cm pada link beam. Hasil penelitian ini menunjukkan semakin kecil jarak eksentrisitas maka tegangan dan regangan maksimum akan semakin rendah. Kata kunci: Bracing, Tegangan, Beban Lateral, Portal
Pengaruh Eksentrisitas terhadap Tegangan dan Regangan pada Struktur Portal Bracing Eksentris Tipe V akibat Beban Lateral Statis dengan Perbaikan Jarak Sengkang Pramesti, Revita Cahya; Ming Narto Wijaya; Lilya Susanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi dan rentan terhadap gempa bumi. Keterbatasan lahan membuat bangunan bertingkat lebih dari dua lantai menjadi kebutuhan. Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan pada struktur bangunan, mulai dari retak hingga kegagalan total yang mengakibatkan bangunan roboh. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menciptakan bangunan bertingkat yang tahan gempa. Salah satu metode yang digunakan adalah dengan menambahkan bracing pada struktur bangunan. Sistem bracing yang umum digunakan adalah rangka berpengaku konsentris dan eksentris. Dalam penelitian ini, dibuat tiga sampel uji portal menggunakan beton bertulang dengan spesifikasi: balok sepanjang 100 cm, kolom setinggi 70 cm, dan bracing berbentuk huruf V. Portal A tidak memiliki eksentrisitas, portal B memiliki eksentrisitas 15 cm, dan portal C memiliki eksentrisitas 25 cm. Beton yang digunakan memiliki mutu K-300, dengan tulangan utama 4-Ø6 mm dan tulangan geser Ø4-150 mm. Pengujian dilakukan dengan alat load cell untuk memberikan beban lateral, LVDT untuk mengukur defleksi, dan strain gauge untuk mengukur regangan.Hasil pengujian menunjukkan bahwa portal A menghasilkan tegangan tarik dan tekan maksimum sebesar 77,5% dari portal B, sementara portal C menghasilkan tegangan tarik dan tekan maksimum sebesar 3,45% dari portal B. Untuk regangan tarik maksimum, portal A mencapai 64,8% dari portal B, dan portal C mencapai 43,14% dari portal B. Nilai regangan tekan maksimum tertinggi diperoleh pada portal C sebesar 8,1 × 10^-4. Portal A memiliki regangan tekan sebesar 69,2% dari portal C, dan portal B sebesar 2,27% dari portal C.
PENGARUH EKSENTRISITAS TERHADAP DAKTILITAS DAN POLA RETAK PADA STRUKTUR PORTAL BRACING EKSENTRIS TIPE INVERTED V “Λ” AKIBAT BEBAN LATERAL STATIS DENGAN PERBAIKAN JARAK SENGKANG fitriyanti, silva; Ming Narto Wijaya; lilya susanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia rawan terkena bencana alam kususnya gempa bumi, dengan demikian perlunya dibangun struktur bangunan tahan akan goncangan gempa bumi, struktur yang tahan akan goncangan gempa bumi tersebut haruslah struktur yang memiliki kekuatan, kekakuan daktilitas serta perpindhan yang baik. Sehingga dari penelitian ini ditujukan melakukan pengamatan atau analisis terhadap daktlitas dan polaretak pada struktur portal bracing eksentris tipe inverted V “Λ“ akibat beban lateral statis terhadap perbaikan jarak sengkang. Eksperimen dilakukan dengan penggunaan beban lateral yang diberikan pada ujung atas benda uji, dengan pembacaan beban setiap interval 100, alat yang digunakan yaitu LVDT dan dial guage untuk pembacaan deformasinya, untuk pembacaan polaretaknya sendiri diamati dengan mata telanjang dan dilakukan penomoran berdasarkan urutan terjadi keretakannya, setelah diamati maka akan di kategorikan keretakannya berdasarkan bentuk dan ciri-ciri yang ada. Terlihat bawah apabila semakin besar jarak eksentrisitasnya maka akan semakin cepat mengalami keretakakn apabila diberi beban. Hal ini berarti kemampuan struktur dalam menahan beban akan semakin lebih kecil dan akan lebih mudah mengalami keruntuhan, dalam hal ini nilai daktilitas dari struktur portal tersebut akan mengalam penurunan. Dapat dilihat dari analisis perbandingan data yang mana beban (P) dengan deformasi benda uji portal yang tidak memiliki eksentris (CBF) dapat menghasilkan Tingkat daktilitas struktur yang lebih besar dibandingkan dengan portalyang memiliki eksentrisitas (EBF). Berdasarkan hasil pengamatan terhadap polaretaknya bahwa portal dengan dengan bracing consentris (portal A) memiliki keretakan yang paling banyak dr pada benda uji portal lainnya (e = 15 dan e =25) benda uji portal tipe A dan B, dikarenakan portal dengan bracing konsentris mampu menahan beban lebi besar dr benda uji lainnya selain itu beban dapat dilihat dr ke 3 benda uji saat eksentrisitas link nya semakin besar maka kerusakan di struktur utama (balok kolom) semakin parah, seperti dilihat pada benda uji C (e = 25). Kata kunci: Bracing, Beton Bertulang, Eksentrisitas, Daktilitas, Polaretak
Pengaruh Penggunaan Bracing Tipe Diagonal terhadap Regangan dan Pola Retak pada Portal Beton Bertulang Sederhana Nouvaliansyah, Mochammad Drajad; Lilya Susanti; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang dilewati oleh tiga lempeng tektonik sekaligus, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang paling sering mengalami gempa bumi setelah Jepang. Hal ini menunjukkan dibutuhkannya struktur yang dirancang dengan spesifik untuk tahan terhadap beban gempa. Salah satu upaya dalam membangun bangunan yang tahan terhadap beban gempa adalah dengan memasang pengaku berupa bracing pada struktur bangunan untuk mereduksi simpangan yang dialami oleh struktur. Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap pola retak dan regangan pada masing-masing 1 buah benda uji portal CBF dan portal MRF (Moment Resistant Frame) atau portal tanpa bracing sebagai pembanding. Hasil yang dapat disimpulkan bahwa portal CBF memiliki ketahanan terhadap beban lateral dibandingkan dengan portal MRF yaitu sebesar 1800 MPa dan 1100 MPa. Retak yang mengakibatkan keruntuhan pada portal CBF ditemukan pada daerah bracing dengan total retakan sebanyak 29 buah sedangkan pada portal MRF ditemukan sebanyak 14 retakan dengan total panjang retakan 362,797cm dan 326,781cm. Regangan baik pada baja tulangan maupun pada permukaan beton portal CBF menunjukkan nilai yang lebih besar dibandingkan portal MRF yaitu sebesar -0,000112mm dan -0,000028mm pada permukaan beton serta 0,001273mm dan 0,000786mm pada baja tulangan. Kata kunci: Bracing, Pengaku, Diagonal, Portal Beton Bertulang Sederhana, CBF, MRF, Pola Retak, Regangan.
Pengaruh Faktor Air Semen (FAS) terhadap Kuat Lentur Balok Beton Bertulang dengan Campuran Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) 30% Pinontoan, Frisca Presley; Wijaya, Ming Narto; Lilya Susanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara umum, beton yang marak digunakan sebagai bahan utama dalam konstruksi infrastuktur terbuat dari campuran semen, air, agregat kasar, dan agregat halus, serta bisa juga ditambahkan dengan zat aditif sesuai dengan kebutuhannya. Air sebagai salah satu bahan campur adukan mortar berperan penting terhadap kekuatan beton dan biasanya disebut juga sebagai faktor air semen (FAS) dalam campuran adukan mortar. Penggunaan zat aditif dalam adukan mortar yang biasanya ditujukan untuk tujuan tertentu pada umumnya merupakan zat yang memiliki sifat pozzolan yaitu bahan yang mengandung senyawa silika maupun silika alumina yang apabila bereaksi dengan air akan membentuk kalsium hidroksida. Pengujian yang dilaksanakan dalam penelitian ini dilakukan terhadap kuat lentur balok beton bertulang berdimensi 0,15m × 0,20m × 1,0m dengan campuran GGBFS sebanyak 30% sebagai pengganti semen PCC (Portland Composite Cement) dengan variasi berupa faktor air semen (FAS) sebesar 0,3 dan 0,4. Mutu benda uji yang ditetapkan pada penelitian ini disesuaikan dengan penelitian sebelumnya, yaitu sebesar 35 MPa. Pada penelitian ini didapatkan hasil berupa penurunan sebesar 3,01% pada benda uji balok beton bertulang dengan FAS 0,4 dan campuran GGBFS sebanyak 30% dibandingkan dengan benda uji dengan nilai FAS sebesar 0,3 dengan kadar GGBFS yang sama dengan nilai rata-rata kuat lentur sebesar 7,378 MPa dan 7,156 MPa pada usia benda uji 28 hari. Kata kunci: Ground Granulated Blast Furnace Slag, Balok Beton Bertulang, Faktor Air Semen, FAS, Kuat Lentur, Kuat Tekan, GGBFS.
Pengaruh Eksentrisitas terhadap Daktilitas dan Pola Retak pada Struktur Portal Bracing  Eksentris Atas Tipe Diagonal Akibat Beban Lateral Statis dengan Perbaikan Jarak Sengkang Ryan Arya Maulana; Lilya Susanti; Ming Narto Wijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia, terletak di Cincin Api Pasifik, sangat rentan terhadap gempa bumi. Pada tahun 2022, BMKG mencatat 10.972 gempa, dengan 22 di antaranya menyebabkan kerusakan signifikan, menyoroti risiko terhadap bangunan. Perencanaan penting dalam membangun tahan gempa mempertimbangkan kekakuan, kekuatan, daktilitas, dan kemampuan untuk meredam energi seismik. Portal Bracing Konsentris (CBF) umumnya terhubung di persimpangan balok dan kolom namun dapat memengaruhi penempatan jendela dan pintu. Rangka Bracing Eksentris (EBF) menggunakan balok penghubung untuk mentransfer beban ke elemen lain, meskipun kurang efektif dibanding CBF. Penelitian menunjukkan perlunya meningkatkan efektivitas EBF. Portal bracing eksentris memerlukan balok penghubung yang kuat, yang dapat ditingkatkan dengan penyesuaian eksentrisitas. Penelitian menguji pengaruh eksentrisitas dan penyesuaian balok penghubung pada portal bracing diagonal dengan eksentrisitas 15 cm dan 25 cm, dibandingkan dengan CBF. Spesimen uji mengalami beban lateral serupa, membandingkan daktilitas dan pola retak dengan spesimen kontrol CBF. Studi ini menunjukkan bahwa portal C dengan eksentrisitas 0 cm menunjukkan daktilitas struktural tertinggi dibanding portal A (eksentrisitas 15 cm) dan portal B (eksentrisitas 25 cm), meskipun kekakuan portal C lebih rendah. Portal B menunjukkan kekakuan tertinggi sebesar 118,69 kg/mm. Portal A memiliki panjang retakan terpendek yaitu 336,98 cm, sementara portal C mengalami jumlah retakan terbanyak hingga 18 retakan, karena mampu menahan beban lateral hingga 1800 kg. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi daktilitas dan kekakuan sangat mempengaruhi kapasitas portal dalam menahan beban lateral. Eksentrisitas yang lebih rendah cenderung meningkatkan daktilitas tetapi mengurangi kekakuan, sementara eksentrisitas yang lebih tinggi dapat meningkatkan kekakuan tetapi mengorbankan daktilitas. Kata Kunci: Balok, Bracing, Daktilitas, Eksentrisitas, Link Beam.
Pengaruh Eksentrisitas terhadap Tegangan dan Regangan pada Struktur Portal Bracing Eksentris Bawah Tipe Diagonal akibat Beban Lateral Statis dengan Perbaikan Jarak Sengkang Ramadhan, Rizqi; Ming Narto Wijaya; Lilya Susanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan aktivitas seismik tinggi karena terletak pada zona pertemuan tiga lempeng tektonik besar. Salah satu metode untuk memperkuat struktur bangunan agar tahan terhadap gempa adalah dengan menggunakan pengaku (bracing). Dalam penelitian ini, struktur portal bracing eksentrik (EBF) dengan eksentrisitas 25 cm dan 15 cm. Uji dilakukan dengan memberikan beban lateral yang sama pada masing-masing portal dan kemudian dibandingkan tegangan dan regangan yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa portal dengan eksentrisitas lebih kecil mampu mehanan beban lateral yang lebih besar, dengan regangan maksimum yang lebih kecil. Tegangan maksimum terbesar terjadi pada portal dengan eksentrisitas 25 cm, namun struktur dengan eksentrisitas 15 cm lebih optimal dalam menahan beban lateral. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi dalam perencanaan dan perancangan struktur bangunan tahan gempa yang lebih efektif. Kata Kunci: Bracing, Eksentrisitas, Tegangan, Regangan, Beban Lateral 
Pengaruh Eksentrisitas terhadap Daktilitas dan Pola Retak Pada Struktur Portal Bracing Eksentris Bawah Tipe Diagonal Akibat Beban Lateral Statis dengan Perbaikan Jarak Sengkang. Hanani, Muhammad Zati; Ming Narto Wijaya; Lilya Susanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia, yang terletak di kawasan Cincin Api Pasifik, memiliki kerentanan tinggi terhadap gempa bumi, sehingga perencanaan bangunan tahan gempa menjadi sangat penting. Desain struktur tahan gempa perlu mempertimbangkan kekuatan, daktilitas, kekakuan, dan kemampuan struktur untuk meredam energi seismik. Penelitian ini membahas efektivitas penggunaan Portal Bracing Konsentris (CBF) dan Portal Bracing Eksentris (EBF) dalam menahan beban lateral, serta pengaruh eksentrisitas balok penghubung (link beam) terhadap kinerja struktur EBF. Pengujian dilakukan dengan membandingkan daktilitas dan pola retak pada benda uji dengan konfigurasi eksentrisitas 0 cm, 15 cm, dan 25 cm dengan pemberian beban lateral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa portal A dengan eksentrisitas 0 cm memiliki daktilitas struktural tertinggi, sementara portal C dengan eksentrisitas 25 cm menunjukkan kekakuan tertinggi. Portal dengan eksentrisitas 15 cm dan 25 cm menghasilkan pola retak yang mirip, namun tidak terdapat perbedaan signifikan dalam nilai daktilitasnya. Pola retak pada portal dengan eksentrisitas 0 cm cenderung berbentuk retak lentur, sedangkan pada portal dengan eksentrisitas 15 cm dan 25 cm cenderung membentuk retak geser lentur. Penyesuaian jarak sengkang pada balok penghubung terbukti efektif mengurangi retak pada balok tersebut dan memindahkan kerusakan ke elemen lain dalam struktur. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa konfigurasi eksentrisitas pada EBF memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja daktilitas dan kekakuan struktur terhadap beban lateral. Kata Kunci: Bracing, Balok, Kolom, Daktilitas, Pola Retak, Portal
Kuat Tekan Beton dengan Variasi Persentase Ground Granulated Blast Furnace Slag dan Merek Semen Adis Yanuarhidayat Denandra; Lilya Susanti; Ming Narto Wijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan meningkatnya proyek konstruksi, kebutuhan semen juga mengalami peningkatan. Namun, produksi semen menghasilkan sekitar 2,5% emisi CO2 global, yang berdampak negatif ke lingkungan. Salah satu inovasi untuk mengurangi emisi ini adalah dengan mengganti sebagian semen portland dengan GGBFS. Pada penelitian ini dilakukan pembahasan mengenai pengaruh persentase GGBFS dan merek semen yang berbeda berdasarkan umur beton terhadap kuat tekan beton. Penelitian ini mengganti semen secara parsial dengan GGBFS dengan persentase 0%, 20%, dan 50% dari berat semen. Selain itu, merek semen yang digunakan meliputi Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen Merdeka. Penelitian ini menggunakan benda uji silinder dengan dimensi 15 cm x 30 cm. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengujian kuat tekan beton pada umur 28 dan 56 hari secara umum naik dan turun sampai dengan persentase GGBFS 20% dari berat semen. Pada umur 56 hari, secara umum kuat tekan beton masih mengalami kenaikan walupun tidak signifikan mengindikasikan bahwa material GGBFS semakin lama umur beton maka semakin naik juga nilai kuathtekan beton. Kekuatan tekan beton terbesar terjadi pada Semen Gresik dengan persentase GGBFS 20% pada umur 56 hari dengan nilai kuatgtekan yaitu 35,03 Mpa. Dapat disimpulkan bahwa nilai kuat tekan beton Semen Gresik lebih bagus dibandingkan dengan Semen Padang dan Semen Merdeka. Kata kunci : Ground Granulated Blast Furnace Slag, Merek Semen, Kuat Tekan
Kuat Tekan Beton dengan Variasi Persentase Ground Granulated Blast Furnace Slag dan Akselerator Arya Pangestu Halim; Ming Narto Wijaya; Lilya Susanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan infrastruktur membutuhkan material kuat dan tahan lama seperti beton, namun produksi semen sebagai bahan utama beton menghasilkan emisi CO₂ yang tinggi. Untuk mengatasinya, Ground GranulateddBlast Furnace Slag (GGBFS) atau limbah dari industri baja digunakan sebagai bahan pengganti sebagian semen. Selain ramah lingkungan, GGBFS juga membuat beton lebih kuat. Pada penelitian ini dilakukan pembahasan mengenai pengaruh persentase GGBFS dan penambahan akselerator terhadap kuat tekan beton pada umur 28 dan 56 hari. Penelitian ini mengganti semen secara parsial dengan GGBFS dengan persentase 0%, 20%, dan 50% dari berat semen. Selain itu, merek semen yang digunakan adalah Semen Padang. Penelitian ini menggunakan benda ujiisilinder dengan ukuran 15 cm x 30 cm. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan GGBFS sebagai substitusi sebagian semen dalam beton memberikan peningkatannsignifikan pada kuat tekan, dengan titik optimum pada penggantian 20%, yang menghasilkan kuat tekan tertinggi dibandingkan dengan 0% dan 50%. Selain itu, umur beton berpengaruh terhadap kuat tekan, di mana beton berumur 56 hari cenderung memiliki kekuatan lebih tinggi dibandingkan beton berumur 28 hari, baik dengan maupun tanpa GGBFS, menunjukkan bahwa beton dengan GGBFS menguat seiring bertambahnya usia. Penambahan akselerator juga meningkatkan kuat tekan beton, terutama pada umur 56 hari, dengan akselerator membantu mempercepat hidrasi awal. Kombinasi GGBFS 20% dan akselerator menghasilkan kuat tekan tertinggi (40,54 MPa) pada umur 56 hari, menjadikannya kombinasi yang paling optimal dalam penelitian ini. Kata kunci : Ground Granulated Blast Furnace Slag, Akselerator, Kuat Tekan