Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Community Empowerment through Mentari Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) to Boost Muslim Family Economy in Kotagajah Central Lampung Nasor, M.; Ngisomuddin, Ngisomuddin; Alamsyah, Yosep Aspat
Jurnal Ilmiah Peuradeun Vol 7 No 3 (2019): Jurnal Ilmiah Peuradeun
Publisher : SCAD Independent

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.521 KB) | DOI: 10.26811/peuradeun.v7i3.440

Abstract

An empowerment program is an activity that has the purpose of developing and improving the quality of life of the community in order to overcome the problems of their lives. Such conditions will provide a great opportunity for the community to improve capabilities in various fields including the economic field. All of these will have implications for improving and changing the capabilities of the abilities towards better progress. community towards better progress in shared life. The process of giving is not only done by the government, but also by social institutions such as the Mentari Baitul Mal Wat Tanwil (BMT) Kotagajah Central Lampung, the object of it is the empowerment of Muslim family traders. The Empowerment carried out by Mentari BMT as a financial institution refers to the financial screening system given to Muslim family traders. The financial screening is used for financing as an effort to improve the economy of the community. An Empowerment is an activity that can develop and improve the quality of life of traders of Muslim families who are independent and can overcome the problems of their lives. All of these have implications for their improvement and change.
METODE PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL ANAK USIA DINI Novia Safitri; Cahniyo Wijaya Kuswanto; Yosep Aspat Alamsyah
Journal of Early Childhood Education (JECE) JECE (Journal of Early Childhood Education) | Vol. 1 No. 2 December 2019
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.988 KB) | DOI: 10.15408/jece.v1i2.13312

Abstract

The cultivation of moral and religious values in early childhood is very important so that students can have good moral and religious values, so that when students enter the next level, they already have knowledge, good experiences that have been obtained when they at the time pre school. This study discusses the cultivation of religious and moral values of early childhood in Goemerlang Sukarame Kindergarten, Bandar Lampung. The purpose of this study was to determine the cultivation of moral and religious values in early childhood in Goemerlang Sukarame Kindergarten, Bandar Lampung. This research is a descriptive qualitative study, which involves a teacher in class B2. Data were analyzed qualitatively using data reduction, data display, and conclusion drawing. The results showed that the activities of planting moral and religious values in Goemerlang Bandar Lampung Kindergarten had been well planned and implemented. There are several methods developed at Goemerlang Bandar Lampung Kindergarten for inculcating moral and religious values, namely the story telling method, the field trip method, the demonstration method, the assignment method, the habituation method, and the conversation method.
Pemberdayaan Kemandirian Masyarakat Melalui Pemeliharaan Kambing pada Komunitas Marbot di Kecamatan Metro Barat Kota Metro Subandi Subandi; Yosep Aspat Alamsyah; Ahmad Fauzan; Guntur Cahaya Kesuma
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 9, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.297 KB) | DOI: 10.30999/jpkm.v9i2.625

Abstract

The increasing number of goat rearing communities in the community will be able to realize economic independence. The aim of this assistance is to produce community economic clusters that are able to foster a creative economy in fostering community independence. This empowerment method with the ABCD (Asset-Based Community Development) approach with this method is able to describe the assets owned by the community that is able to be developed. The marbot community is given assistance with the capital of the female goat capital, the goat parent is given by the partners from the collection of alms donation (ZIZ) with a mutual cooperation management system. With assistance can be concluded 1) Increase community understanding about breeding goats (graiding) 2) Increasing community understanding about raising dairy goats, 3) Improved skills in making milk from Etawa (PE) derivatives, 4) Increased skills in making compost. The impact of the community is the emergence of an entrepreneurial spirit, the formation of micro-business clusters by mutual cooperation, and economic independence towards the welfare of society.
METODE PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL ANAK USIA DINI Novia Safitri; Cahniyo Wijaya Kuswanto; Yosep Aspat Alamsyah
Journal of Early Childhood Education (JECE) Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jece.v1i2.13312

Abstract

The cultivation of moral and religious values in early childhood is very important so that students can have good moral and religious values, so that when students enter the next level, they already have knowledge, good experiences that have been obtained when they at the time pre school. This study discusses the cultivation of religious and moral values of early childhood in Goemerlang Sukarame Kindergarten, Bandar Lampung. The purpose of this study was to determine the cultivation of moral and religious values in early childhood in Goemerlang Sukarame Kindergarten, Bandar Lampung. This research is a descriptive qualitative study, which involves a teacher in class B2. Data were analyzed qualitatively using data reduction, data display, and conclusion drawing. The results showed that the activities of planting moral and religious values in Goemerlang Bandar Lampung Kindergarten had been well planned and implemented. There are several methods developed at Goemerlang Bandar Lampung Kindergarten for inculcating moral and religious values, namely the story telling method, the field trip method, the demonstration method, the assignment method, the habituation method, and the conversation method.
SIKAP GURU KEPADA MURID (Membedah Kompetensi Sosial Sebagai Salah Satu Kompetensi Guru) ALAMSYAH, YOSEP ASPAT
TERAMPIL: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 2 No 1 (2015): TERAMPIL
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/terampil.v2i1.1282

Abstract

Guru dan murid, dalam aktivitas pendidikan, sama-sama memiliki posisi yang  strategis. Guru dengan murid dalam proses pendidikan memiliki sifat interdependensi. Guru butuh partisipasi murid dalam mengamalkan dan mengembangkan ilmunya. Murid membutuhkan bantuan guru untuk mengarahkan proses pertumbuhan dan perkembangannya. Keberhasilan atau kegagalan suatu pendidikan tidak akan terlepas dari kontribusi didalamnya. Ada keterkaitan erat antara mutu atau kualitas guru dengan keberhasilan atau  kegagalan pendidikan. Bila standar mutu guru baik maka pendidikan akan berhasil baik. Begitu juga sebaliknya. Standar kualitas yang dituntut dari seorang guru itu tidak hanya aspek fisik-material saja tetapi juga menyangkut aspek mental-spiritual dan intelektual. Diantara standar kualitas guru adalah dimensi kompetensinya. Ada empat macam kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Di sekolah atau di luar sekolah, guru-guru akan selalu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dengan murid-muridnya Bagaimanakah guru seharusnya bersikap dan berkomunikasi kepada murid-muridnya terutama ketika dalam proses belajar-mengajar? Topik ini memiliki  keterkaitan erat dengan kompetensi sosial seorang guru. Dengan kajian kepustakaan, topik ini  akan dicoba untuk dibahas melalui analisis reflektif.
EXPERT TEACHER (Membedah syarat-syarat untuk menjadi Guru Ahli atau Expert Teacher) ALAMSYAH, YOSEP ASPAT
TERAMPIL: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 3 No 1 (2016): TERAMPIL
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/terampil.v3i1.1328

Abstract

Di dalam aktivitas pendidikan, guru dan murid  sama-sama memiliki posisi yang  strategis. Guru dengan murid dalam proses pendidikan memiliki sifat saling ketergantungan. Guru memerlukan dukungan murid-muridnya dalam mewujudkan visi-misinya.  Murid membutuhkan bantuan guru untuk meraih cirta-citanya. Sukses tidaknya suatu pendidikan tidak akan terlepas dari peran serta guru didalamnya. Ada hubungan yang signifikan antara mutu atau kualitas guru dengan keberhasilan atau  kegagalan pendidikan. Bila  mutu guru baik maka pendidikan akan berhasil baik. Begitu juga sebaliknya. Mutu yang dituntut dari seorang guru itu tidak hanya dalam aspek pedagogik atau profesional saja. Mutu dalam aspek sosial dan kepribadianpun diperlukan. Seorang guru iti bermutu atau tidak, ahli atau tidak bisa dilihat dari dimensi kompetensi yang dimilikinya.  Ada empat macam kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Ada juga yang berpendapat bahwa seorang guru itu ahli atau bukan bisa dilihat dari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang guru ahli atau profesional (expert teacher). Sifat-sifat apa saja yang harus ada pada seorang guru bila ia ingin disebut guru ahli atau profesional? Topik ini memiliki  keterkaitan erat dengan kompetensi seorang guru. Dengan kajian kepustakaan, topik ini  akan dicoba untuk dibahas melalui analisis reflektif.
AKHLAK MULIA DALAM KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN: Memposisikan Akhlak Mulia sebagai Landasan Kepemimpinan dalam Pendidikan ALAMSYAH, YOSEP ASPAT
AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN ISLAM Vol 6 No 2 (2016): AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN ISLAM
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/alidarah.v6i2.803

Abstract

Pendidikan memiliki posisi yang strategis bagi suatu masyarakat atau suatu bangsa. Pendidikan merupakan dapur penggemblengan dan penggodokan SDM yang akan dimanfaatkan untuk kepentingan suatu masyarakat atau suatu bangsa. Karena strategis, pendidikan itu harus dikelola dengan baik dan benar. Pengelolaan pendidikan yang baik itu tumbuh dan berkembang dalam suatu organisasi dan iklim kepemimpinan yang bagus dan mengedepankan aspek kompetensi dan integritas diri. Sebagai sebuah proses, kepemimpinan pendidikan yang baik harus diletakan pada sebuah landasan yang kokoh dan baik yang bisa dijadikan pedoman  dan acuan pemimpin pendidikan dalam berbuat. Landasan yang kokoh dan baik itu harus diambil intisarinya dari berbagai ajaran moral yang memiliki otoritas yang tinggi dan kokoh.  Ajaran moral yang kokoh dan otoritatif itu biasanya bersumber kepada agama. Sebagai muslim, tentunya akan menjadikan ajaran moral (akhlak mulia) dalam agama Islam sebagai landasan kepemimpinan pendidikan. Dimana akhlak mulia akan diposisikan sebagai landasan kepemimpinan pendidikan adalah pertanyaan mendasar dalam tulisan ini. Untuk menjawab pertanyaan itu penulis melakukan kajian pustaka yang intensif dengan menggunakan reflektif sebagai metode pembahsan. Hasil pembahasan menunjukan bahwa akhlak mulia itu bisa diterapakan dalam kepemimpinan pendidikan sejak awal proses seleksi memilih pemimpin pendidikan dan pada tahap-tahap kepemimpinan pendidikan. Kata kunci: akhlak mulia, landasan dan kepemimpinan pendidikan
MEMBUMIKAN SIFAT RASUL DALAM KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ALAMSYAH, YOSEP ASPAT
AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN ISLAM Vol 7 No 2 (2017): AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN ISLAM
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/alidarah.v7i2.2266

Abstract

AbstrakPendidikan memiliki posisi yang strategis bagi suatu masyarakat atau suatu bangsa. Pendidikan merupakan sarana strategis untuk mepersiapakan SDM yang akan dimanfaatkan untuk kepentingan suatu masyarakat atau suatu bangsa. Karena strategis, pendidikan itu harus dikelola dengan baikr. Pengelolaan pendidikan yang baik itu akan tumbuh dan berkembang dalam suatu kehidupan organisasi dan kepemimpinan yang baik yang mengedepankan aspek integritas dan kompetensi. Sebagai sebuah proses, kepemimpinan pendidikan yang baik harus diletakan pada sebuah landasan yang kokoh dan baik yang bisa dijadikan pedoman  dan acuan pemimpin pendidikan dalam berbuat. Landasan yang kokoh dan baik itu harus diambil intisarinya dari berbagai ajaran moral yang memiliki otoritas yang tinggi dan kokoh.  Ajaran moral yang kokoh dan otoritatif itu biasanya bersumber kepada agama. Sebagai muslim, tentunya akan menjadikan ajaran moral dalam Islam yang telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupa sehari-hari sebagai acuan praktek kepemimpinan. Salah satu caranya adalah dengan mempraktekan sifat-sifat Rasulullah dalam praktek kepemimpinan pendidikan. Dimanakah sifat-sifat Rasulullah itu akan diposisikan dalam  kepemimpinan pendidikan adalah pertanyaan mendasar dalam tulisan ini. Untuk menjawab pertanyaan itu penulis melakukan kajian pustaka yang intensif dengan menggunakan reflektif sebagai metode pembahsan. Hasil pembahasan menunjukan bahwa sifat-sifat Rasulullah itu itu bisa diterapakan dalam kepemimpinan pendidikan sejak awal proses seleksi memilih pemimpin pendidikan dan pada tahap-tahap kepemimpinan pendidikan. Kata kunci : Sifat rasul, kepemimpinan pendidikan
Community Empowerment through Mentari Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) to Boost Muslim Family Economy in Kotagajah Central Lampung Nasor, M.; Ngisomuddin, Ngisomuddin; Alamsyah, Yosep Aspat
Jurnal Ilmiah Peuradeun Vol. 7 No. 3 (2019): Jurnal Ilmiah Peuradeun
Publisher : SCAD Independent

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26811/peuradeun.v7i3.440

Abstract

An empowerment program is an activity that has the purpose of developing and improving the quality of life of the community in order to overcome the problems of their lives. Such conditions will provide a great opportunity for the community to improve capabilities in various fields including the economic field. All of these will have implications for improving and changing the capabilities of the abilities towards better progress. community towards better progress in shared life. The process of giving is not only done by the government, but also by social institutions such as the Mentari Baitul Mal Wat Tanwil (BMT) Kotagajah Central Lampung, the object of it is the empowerment of Muslim family traders. The Empowerment carried out by Mentari BMT as a financial institution refers to the financial screening system given to Muslim family traders. The financial screening is used for financing as an effort to improve the economy of the community. An Empowerment is an activity that can develop and improve the quality of life of traders of Muslim families who are independent and can overcome the problems of their lives. All of these have implications for their improvement and change.
The Role of the Principal’s Leadership in Enhancing Teacher Professionalism at SMK Negeri 4 Bandar Lampung: A Qualitative Study Safira, Nurul; Alamsyah, Yosep Aspat
Cultura Islamica: Journal of Islamic Studies, Management, and Culture Vol. 1 No. 1 (2025): June 2025
Publisher : WISE Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70211/culturaislamica.v1i1.265

Abstract

Teacher professionalism is a crucial factor in improving the overall quality of education. The school principal plays a pivotal role in fostering this professionalism by motivating, guiding, and acting as a role model for teachers in areas such as instructional practices, professional development, and the integration of technology. This study aims to analyze the leadership practices of the principal in enhancing teacher professionalism at SMK Negeri 4 Bandar Lampung. Using a descriptive qualitative approach, data were gathered through interviews, observations, and document analysis. The research subjects included the principal, vice principal of curriculum, department heads, and selected teachers. Data analysis was conducted through data reduction, data display, and conclusion drawing, with validation ensured via triangulation of techniques and sources. The findings indicate that the principal enhances teacher professionalism in three key ways: (1) motivating teachers through personal example, structured support, and motivational strategies; (2) implementing continuous development programs, such as in-house training, academic supervision, teacher internships, and collaboration through teacher working groups; and (3) serving as a role model in professionalism, discipline, work ethic, and in fostering a religious and positive school culture. Additionally, the principal demonstrates strong communication skills and active participation in professional organizations. This study concludes that proactive, inspirational, and communicative leadership significantly contributes to the development of teacher professionalism in vocational school settings.