Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Membaca Narasi Kematian Brigadir Yosua: Analisis Struktural Naratif pada Pemberitaan Kasus Ferdy Sambo di Tempo Putra, Ricky Suryan; Ningsih, Masnia; Lailin, Moch. Ichdah Asyarin Hayau
Philosophiamundi Vol. 3 No. 4 (2025): Philosophiamundi August 2025
Publisher : PT. Kreasi Karya Majakata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menganalisis konstruksi naratif media dalam pemberitaan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat oleh Irjen Ferdy Sambo melalui pendekatan struktural naratif Roland Barthes. Objek kajian berupa empat edisi Majalah Tempo yang secara bertahap membingkai peristiwa sebagai narasi sosial, politik, dan moral. Metode yang digunakan adalah analisis isi kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka dan dokumentasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa Tempo menggunakan berbagai kode naratif hermeneutik, proairetik, simbolik, dan aktansial untuk membangun ketegangan, mengungkap misteri, dan menyampaikan kritik sosial terhadap sistem hukum dan kekuasaan. Setiap edisi menunjukkan evolusi narasi: dari skenario kebohongan, pengungkapan persekongkolan, dinamika kekuasaan, hingga penyelesaian moral melalui vonis justice collaborator. Temuan ini membuktikan bahwa media massa tidak hanya menyampaikan fakta, tetapi juga berperan aktif dalam membentuk kesadaran publik dan membingkai realitas sosial secara simbolik.
KRISIS SOSIAL KEHIDUPAN ETNIS ROHINGYA DI KAMP PENGUNGSIAN BANGLADESH DALAM POTRET FOTO JURNALISTIK Astutik, Dewi Maharani; Ramadhani, Rakhmad Saiful; Ningsih, Masnia
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keempatian yang berkaitan erat dengan jiwa sosial dan dapat dipupuk kembali dengan cara lebih memperhatikan isu-isu bertemakan sosial di sekitar kita. Salah satu isu sosial yang layak mendapat perhatian lebih adalah konflik antara pemerintah Myanmar dengan etnis Rohingya yang mengakibatkan ratusan ribu masyarakat etnis Rohingya harus tinggal di kamp pengungsian Bangladesh. Hal ini diabadikan dalam potret-potret yang dipublikasikan oleh situs online milik media massa National Geographic. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kode-kode fotografi dan makna sosial dalam foto jurnalistik mengenai kehidupan masyarakat etnis Rohingya di Kamp Pengungsian Bangladesh yang dimuat dalam situs online majalah National Geographic periode Desember 2017 hingga Mei 2018. Penelitian ini menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah foto-foto tentang kondisi pengungsi Rohingya di kamp pengungsian di Bangladesh yang ditampilkan di situs online National Geographic tidak lain merupakan cara pandang mereka dalam menyikapi fenomena yang sebagian korbannya adalah anak-anak ini, sekaligus untuk mengaktualisasikan informasi sesuai dengan kebutuhan para pembacanya, sehingga dapat menggugah emosi, membangkitkan empati, dan mengembalikan kepedulian sosial yang sudah semakin luntur. Diharapkan perubahan sikap dapat mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu yang nyata untuk tragedi ini. The sense of empathy possessed by humans is becoming increasingly faded because of the less time spent interacting with each other.One of the social issues that deserves more attention is the conflict between the Myanmar government and the Rohingya ethnic group which has resulted in hundreds of thousands of Rohingya people living in Bangladesh's refugee camps. This is captured in portraits published by online sites belonging to National Geographic mass media. The purpose of this study was to find out what the photographic codes and social meanings in journalistic photos concerning the lives of Rohingya ethnic communities in the Bangladesh Evacuation Camp were published on the National Geographic magazine online site from December 2017 to May 2018. This study uses Charles Sanders Peirce's semiotic theory. This research is a descriptive research. The conclusion of this study is photographs of the conditions of Rohingya refugees in refugee camps in Bangladesh which are published on the National Geographic online site are nothing but their perspective in addressing the phenomenon that some of the victims are children, as well as to actualize information according to the needs of the the reader, so that it can arouse emotions, arouse empathy, and restore social concern that has faded. It is hoped that a change of attitude can invite readers to do something real for this tragedy.
REPRESENTASI SPARROW FACE REMAJA PENGGUNA INSTAGRAM Yusvia, Dini Eka; Ningsih, Masnia
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sparrow face merupakan gaya foto selfie terbaru yang menjadi tren di kalangan remaja pengguna media sosial. Pose ini merupakan penerus pose duck lips atau duck face yang populer karena kemajuan teknologi dan kebudayaan populer yang berkembang. Remaja merupakan penikmat perkembangan zaman, yang kerap melakukan pose sparrow face dan berlanjut diunggah di akun media sosial mereka. Kebutuhan untuk mendapatkan perhatian, kebutuhan untuk diterima di lingkungan sosial, kebutuhan akan kasih dan sayang, dan kebutuhan akan penghargaan, kerap menjadi faktor remaja dalam melakukan foto selfiedan diunggah di akun media sosial mereka. Untuk megupas representasi sparrow face remaja pengguna instagram, penelitian kualitatif deskriptif ini menggunakan paradigma semiotika Charles Sanders Pierce sebagai pisau analisisnya. Akan ada katagorisasi ikon, indeks, dan simbol dari objek penelitian, dan data diinterpretasikan oleh peneliti untuk memperoleh kesimpulannya. Penelitian dilakukan pada remaja akhir yang mengunggah foto sparrow face pada akun pribadinya, dalam kurun waktu 1 januari 2018 sampai 5 agustus 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sparrow face merupakan representasi dari konsep kecantikan, keseksian pada wanita dan kecenderungan sebagai daya tarik seksual bagi lawan jenis. Sparrow face is the latest selfie style photo that has become a trend among teenagers using social media. This pose is the successor to the popular duck lips or duck face pose due to advances in technology and a growing popular culture. Teenagers are connoisseurs of the times, who often pose sparrow faces and continue to be uploaded on their social media accounts. The need to get attention, the need to be accepted in the social environment, the need for love and affection, and the need for appreciation, are often factors in adolescents taking selfies and uploading them on their social media accounts. To examine the sparrow face representation of teenage users on Instagram, this descriptive qualitative study uses the Charles Sanders Pierce semiotic paradigm as its analysis knife. There will be a categorization of icons, indices, and symbols of the research object, and the data will be interpreted by the researcher to obtain their conclusions. The study was conducted on late adolescents who uploaded sparrow face photos on their personal accounts, within 1 January 2018 to 5 August 2018. The results showed that the sparrow face is a representation of the concept of beauty, sexiness in women and tendencies as sexual attraction for the opposite sex.
STRATEGI KOMUNIKASI PESAN DALAM PENGELOLAAN BANK SAMPAH DESA CENTONG KECAMATAN GONDANG MOJOKERTO Ningsih, Masnia; Ramadhani, Rakhmad Saiful
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seperti halnya disetiap wilayah yang berpenduduk, Desa Centong juga tidak bisa menghindar dari permasalahan sampah. Bagaimana harus memberikan penyadaran akan dampak negatif dari sampah kepada masyarakatnya,hingga bagaimana mengolah dan mendistribusikan sampah yang bisa bernilai ekonomis bagi masyarakatnya. Dengan mayoritas masyarakat bermata pencaharian sebagai petani, melakukan perubahan paradigma yang mendasar dalam pengelolaan sampah yaitu dari paradigma kumpul – angkut – buang menjadi pengolahan yang bertumpu pada pengurangan sampah dan penanganan sampah, bukanlah hal yang mudah bagi pengurus bank sampah. Hal tersebut sesuai dengan undang-undang no 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah oleh kementrian lingkungan hidup, beserta peraturan pemerintah no 81 tahun 2012. Dicanangkannya program 3R (Reduce, Re-use, dan Recycle) oleh pemerintah adalah bentuk tindak lanjut dari undang-undang, yang kemudian diteruskan oleh pemerintah daerah ke desa-desa yang ada di wilayahnya. Melalui penelitian yang menggunakan metode studi kasus ini, ingin diketahui bagaimana strategi komunikasi pesan dalam pengelolaan organisasi bank sampah di desa Centong. Dari hasil penelitian ini, diketahui rumusan strategi komunikasi pesan dalam pengelolaan Bank Sampah yang ada di desa Centong, yakni pertama pesan komunikasi yang berkaitan dengan pentingnya lingkungan sehat dan dampaknya, dan komunikasi pesan kedua adalah berkaitan dengan nilai ekonomi sampah. Like every inhabited area, Centong Village also cannot avoid the waste problem. How to provide awareness of the negative impact of waste to the community, to how to process and distribute waste that can be of economic value to the community. With the majority of the people earning a living as farmers, making a fundamental paradigm shift in waste management that is from the collect - transport - waste paradigm to processing that relies on waste reduction and waste management, is not an easy thing for the management of the garbage bank. This is in accordance with Law No. 18 of 2008 concerning Waste Management by the Ministry of Environment, along with Government Regulation No. 81 of 2012. The introduction of the 3R program (Reduce, Re-use, and Recycle) by the government is a form of follow-up to the law , which is then passed on by the regional government to the villages in the region. Through research using this case study method, we want to know how the message communication strategy is in managing the waste bank organization in Centong village. From the results of this study, it is known the formulation of the message communication strategy in the management of the Garbage Bank in Centong village, namely the first communication message relating to the importance of a healthy environment and its impact, and the second message communication is related to the economic value of waste.
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KAWIN PESANAN INDONESIA CHINA DI MEDIA ONLINE Prastyowati, Andriyani; Ramadhani, Rakhmad Saiful; Ningsih, Masnia
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 2 (2020): Volume 1 Nomor 2 Desember 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring perkembangan kasus human trafficking yang terjadi di Indonesia pada tahun 2019 masih terbilang cukup tinggi. Terutama kasus yang baru-baru ini terjadi mengenai kasus kawin pesanan di China, dari data yang ada dari tahun ke tahun diperoleh dari kementrian luar negeri yakni sebanyak 29 perempuan warga negara Indonesia menjadi korban kawin pesanan. Sebanyak 13 perempuan asal Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, dan 16 orang perempuan asal Jawa Barat. Faktor penyebab terjadinya kasus pengantin pesanan yakni permasalahan ekono mi yang mendorong korban masuk di sindikat jaringan perdagangan manusia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pandangan dari empat media online Detik.com, Liputan6.com, Kompas.com dan CNN.com. Latar belakang dari pembingkaian keempat media online tersebut mengenai kasus kawin pesanan yakni tentang bagaimana membingkai informasi berita yang ditampilakan. Penelitian ini menggunakan teori framing yang dikemukakan oleh Robert Entman yang berasumsi bahwa framing tentang bagaimana teks komunikasi yang disajikan, bagaimana teks tersebut bisa mempengaruhi khalayak umum. Jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan metode analisis framing milik Robert N. Entman. Objek penelitian ini adalah pemberitaan kasus kawin pesanan di Indonesia dalam informasi berita media online di Detik.com, Liputan6.com, Kompas.com dan CNN.com. Teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan informasi berita-berita yang berkaitan dengan kawin pesanan di China sepanjang bulan 23 Juni hingga 10 Oktober 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat media online tersebut, mengkritik pemerintah dalam perlidungan dan pemberantasan kasus kawin pesanan di Indonesia dari tahun ke tahun.
ANALISIS RESEPSI KHALAYAK TERHADAP STEREOTIP PROFESI PADA VIDEO KITABISA.COM DI YOUTUBE Azizah, Nabila Rizki; Dewi, Ratnaningrum Zusyana; Ningsih, Masnia
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 2 (2020): Volume 1 Nomor 2 Desember 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stereotip profesi merupakan salah satu permasalahan sosial yang ada di masyarakat, namun sering tanpa disadari. Faktanya masih banyak masyrakat yang terpengaruh dengan adanya stereotip profesi. Fenomena stereotip profesi menjadi dasar penelitian ini yang akan membahas bagaimana masyarakat bisa memahami stereotip profesi, dan bagaimana khalayak memberikan makna terhadap stereotip profesi yang ditampilkan melalui video social experiment dalam channel Youtube Kitabisa.com. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode analisis resepsi dan teknik pengumpulan data wawancara mendalam. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori resepsi khalayak dan teori encoding – decoding karya Stuart Hall. Hasil dari penelitian ini menjelaskan Resepsi Khalayak Terhadap Stereotip Profesi Pada Video Kitabisa.com di Youtube yang dikategorikan dalam tiga jenis pemaknaan dengan jumlah 4 informan berada pada posisi Dominant-hegemonic (khalayak memahami dan menerima pesan yang disampaikan media), 3 informan di posisi Negotiated Position (khalayak memahami namun tidak sepenuhnya menerima pesann yang disampaikan media), dan 2 informan di posisi Opositional ‘counter’ hegemonic (khalayak memiliki pendapat tersendiri dalam menginterpretasikan pesan dari media). Pemberian klasifikasi pemaknaan tersebut ditentukan berdasarkan opini informan terkait stereotip profesi yang ditampilkan pada video “Social Experiment: 2 Orang Ngobrol Tanpa Melihat, Ternyata Ini Yang Terjadi
PERAN HUMAS DALAM PENERAPAN WHISTLEBLOWING SISTEM (WBS) BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TIMUR (BNNP JATIM) Pangestika, Oktavia; Ningsih, Masnia; Dewi, Ratnaningrum Zusyana
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 2 (2020): Volume 1 Nomor 2 Desember 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tim Humas BNNP Jatim dibentuk berdasarkan SPRIN dan SKEP dari Kepala BNNP Jatim, sebagai salah satu kebutuhan Organisasi. Setalah Humas terbentuk pada tahun 2012, beberapa sistem mendapatkan pembaruan dan program-program baru sudah mulai di rencanakan. Salah satunya Whistleblowing System, atau yang masyarakat kenal dengan sebutan Layanan Aduan Masyarakat. Whistleblowing System sangat erat kaitanya dengan Publik dan Instansi. Maka peran Tim Humas sangat dibutuhkan di dalamnya. Dengan Tim Humas yang terdiri dari berbagai perwakilan bidang, peneliti ingin mengetahui seberapa besar peran Humas di pelaksanaan program dan dalam sistem Koordinasinya. Metode yang digunakan dalam peneilitian ini adalah menggunakan pendekatan Deskriptif Kualitatif, dimana peneliti mendeskripsikan dan mengkonstruksikan hasil wawancara dengan Subjek penelitian. Dalam Whistleblowing System pelaporan yang masuk melalui media akan tersambung pada Tim Humas BNNP Jatim sebagai penanggung jawab call center. Setelah Humas memberikan respon dalam pelaporan, humas akan memberikan surat disposisi yang diberikan kepda Kepala BNNP Jatim, setelah surat masuk kemudian dilakukan tindaklanjut, maka akan keluar hasil penyidikan dan penyelidikan yang ada untuk diserahkan ke Humas yang kemudian di informasikan kepada pelapor atau whistleblower. Peneliti mengetahui bahwa Peran Humas dalam penerapan Whistleblowing System adalah sebagai penghubung antara Internal dan eksternal, serta Tim Humas menjadi filterisasi Informasi. Tim Humas tidak sepenuhnya menjadi First Recipient karena Informasi bisa masuk dari mana saja, tidak hanya dari Humas.
Penggunaan Clickbait Headline pada Portal Berita Tribunnews.com Intan Nurindar Wardani; Ningsih, Masnia; Zusyana Dewi, Ratnaningrum
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 2 No 1 (2021): Volume 2 nomor 1 Juni 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research examines the use of clickbait headlines on the Tribunnews news portal. .com. The problem that is the focus of this research is the use of clickbait headlines on the Tribunnews.com news portal. The method used in this research is a qualitative method descriptive research type. This study uses the Tribunnews.com object. This research uses social responsibility theory, and differentiation strategies. This research is a descriptive qualitative research using data collection techniques, namely observation, in-depth interviews, and documentation. Meanwhile, the analysis technique used is reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of the discussion show that the public is still aware that the clickbait carried out by Tribunnews.com can bring disappointment after reading it and a sense of dissatisfaction arises. However, many people also end up clicking again on the news headline of Tribunnews.com and visiting the website because they are tempted by booming news headlines. This evidence is strengthened, although many people feel dissatisfied, Tribunnews.com is one of the major online media in Indonesia that is able to rank 3 in Indonesia. That is because Tribunnews.com has a differentiation strategy that is clickbait in increasing viewers in the midst of competition for many online media today. As a sense of social responsibility, Tribunnews.com invites netizens who feel cheated by the news to provide comments containing suggestions for building Tribunnews.com so that in the future it will be better in broadcasting news.
PERAN KOMUNIKASI PUBLIK UNTUK MENGATASI KENDALA FEAR OF REJECTION SEBAGAI PEMBICARA (STUDI PADA PUBLIC SPEAKER MEYRINDA TOBING DAN RIANI) Tiyas Dervi Anggraini; Zusyana Dewi, Ratnaningrum; Ningsih, Masnia
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 2 No 1 (2021): Volume 2 nomor 1 Juni 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study examines the role of public communication in overcoming the constraints of fear of rejection as a speaker (a study on public speakers). The problem that becomes the focus of this research is the role of public communication to overcome the constraints of fear of rejection as a speaker. The method used in this research is a qualitative method with descriptive research type. This study used two informant subjects, namely Meyrinda Tobing and Riani. This research uses the communicator theory, dramaturgy theory and public speaking theory. Data collection techniques in this study were direct observation, in-depth interviews, literature review and document analysis. While the analysis technique used is the technique of checking the validity of the triangulation data. The results showed that the role of public communication in overcoming the constraints of fear of rejection as a speaker based on the communicator theory is very influential because the ability in communicators who have public speaking knowledge greatly affects the course of an event. In dramaturgy theory, a public speaker is very influential in playing his role on the stage, by having a strategy including creating personal branding. Whereas in the theory of public speaking, the role of a public speaker in overcoming the constraints of fear of rejection must be overcome by mastering the basic science of public communication, having a communication strategy and preparing mentally. Someone who experiences fear of public speaking is triggered because of the factor that he has failed when speaking in public. , mentally that is not built in a person will trigger a sense of fear of rejection to continue to grow. The role of public communication can increase self-confidence, this can increase confidence in one's own abilities so that they are able to face everything calmly, and avoid feeling nervous or worried when communicating in public
MODERATOR KONTEN DALAM KAITANNYA MENINGKATKAN CITRA MARKETPLACE Ningsih, Masnia; Dewi, Ratnaningrum Zusyana
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 3 No 2 (2022): Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2, Desember 2022
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/pawitrakomunika.v3i2.2548

Abstract

A positive image is absolutely essential for a business company in the era of communication, so various innovations and creativity are needed by companies in an effort to gain sympathy and trust or trust from the public. One of the forms of business carried out by the Marketplace is by cooperating with a content moderation company, where the function of limiting or filtering content is to assist Marketplace companies in dealing with an increasingly critical society or public where they expect the fulfillment of accurate and of course positive information services. who can convince themselves (the public) and not cause doubts when transacting on the Marketplace. Using a descriptive analysis method, this study examines content moderators in terms of enhancing the image of the Marketplace. The achievement of a positive Marketplace company image when connected with the activities of content moderators will appear in the increase in the number of users of certain Marketplace services as evidence that the public places more trust and gains comfort and security when making transactions in it. The end result of achieving a positive image is the existence and sustainability of Marketplace companies in the long term.