Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Manajemen dan Bisnis (Performa)

Analisis Kelayakan Pembelian Saham PT Wijaya Karya (Persero), Tbk (WIKA) (Telah dipresentasikan pada The 4th National Investment Day Stock Analysis Competition) Lufthia Sevriana; Tia Yuliawati; Ferry Tri Mulyana; Iqbal Abdul Rahman; Fadhlani Kalia
Jurnal Manajemen Bisnis Performa Vol 15, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/performa.v0i0.4429

Abstract

ABSTRACT The Infrastructure Sector is one of the sectors that is the priority of the current government's attention. WIKA's shares as one of the BUMNs in Indonesia are in great demand for investors. From the results of the analysis using secondary data and descriptive methods, we recommend prospective investors to INVEST in PT WIKA's shares because the final results of various financial ratios show a positive trend and benefit investors. Solvability ratio (Debt to Total Asset Ratio) shows an upward trend which means the company is able to pay off long-term debt. The Activity Ratio (Asset Turnover Ratio) in the last few years shows that the trend is above the initial position, meaning that the company is able to manage assets well so that it generates revenue. The Net Profit Margin shows a downward trend due to several large development projects that have not been completed in the near future. Lastly, the Market Ratio (Earning Per Share) shows an increasing trend from the beginning, meaning that the longer it is kept, Every sheet of WIKA shares gives benefits to its owner.ABSTRAK  Sektor Infrastruktur merupakan salah satu sektor yang menjadi prioritas perhatian pemerintahan saat ini. Saham WIKA sebagai salah satu BUMN di Indonesia banyak diminati untuk dibeli oleh investor. Dari hasil analisis menggunakan data sekunder dan metode deskriptif, kami merekomendasikan calon investor untuk BERINVESTASI pada saham PT WIKA dikarenakan hasil akhir dari berbagai rasio keuangan menunjukkan trend yang positif dan menguntungkan investor. Rasio Solvabilitas (Debt to Total Asset Ratio) menunjukkan trend meningkat yang artinya perusahaan mampu melunasi hutang jangka panjang. Rasio Aktivitas (Rasio Perputaran Aktiva) pada beberapa tahun terakhir menunjukkan trend berada di atas posisi awal artinya perusahaan mampu mengelola asset dengan baik sehingga menghasilkan pendapatan. Rasio Profitabilitas yang (Net Profit Margin) menunjukkan trend menurun dikarenakan beberapa proyek pembangunan besar yang belum rampung dalam waktu dekat. Terakhir, Rasio Pasar (Earning Per Share) menunjukkan trend peningkatan dari sejak awal, artinya semakin lama disimpan, Setiap lembar saham WIKA memberi keuntungan bagi pemiliknya. 
PERKEMBANGAN GADAI EMAS SYARIAH DI PEGADAIAN SYARIAH Ratih Tresnati; Nugroho Hardiyanto; Lufthia Sevriana
Jurnal Manajemen Bisnis Performa Vol 12, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/performa.v0i0.3054

Abstract

Perkembangan Industri gadai emas syariah sempat mengalami perkembangan yang pesat antara tahun 2010 ke tahun 2011 namun setelah tahun 2012 perkembangan itu menjadi menurun setelah turunya peraturan Gadai Bank Indonesia No. 14/7/DpBs tertanggal 29 Februari 2012 yang membatasi pembiayan gadai sebesar Rp. 250 Juta. Pertumbuhan konsumen gadai emas juga mengalami penurunan sebesar 60%. Faktor utama penyebab penurunan tersebut adalah karena adanya peraturan Bank Indonesia tentang pembatasan maksimal nilai rahn, harga emas yang tidak stabil, dan Persaingan yang ketat antara sesama industri gadai syariah. Strategi marketing mix terbukti dapat meningkatkan omset usaha pegadaian syariah. Implementasi Strategi Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi ternyata mampu mempengaruhi perkembangan jumlah nasabah.
MEMPERKUAT DAYA SAING BISNIS DAN EKONOMI DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 Lufthia Sevriana
Jurnal Manajemen Bisnis Performa Vol 12, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/performa.v0i1.3042

Abstract

MEA (masyarakat ekonomi asean) memiliki lima pilar utama, yakni Mobilitas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan modal. Indonesia sebagai pemilik jumlah penduduk tertinggi di ASEAN sebaiknya mempersiapkan diri untuk menghadapi MEA dengan menganalisis peluang MEA dari segi lima pilar tersebut dan mengevaluasi kondisi terkini di dalam negeri agar dapat diketahui aspek mana saja yang perlu diperbaiki dan aspek mana saja yang potensial untuk lebih dikembangkan. Peningkatan volume ekspor dapat menjadi salah satu solusi untuk memperkuat pilar mobilisasi barang Indonesia. Perbaikan kualitas pendidikan adalah salah satu upaya jangka panjang untuk menghasilkan sumber daya terampil yang lebih berkualitas. Hambatan dalam peningkatan kualitas jasa dapat dikurangi dengan mempermudah sarana dalam bisnis yang bergerak di bidang jasa seperti memperbaiki infrastruktur di dalam negeri. Pemerintah juga dapat memperbaiki pilar investasi dengan cara merevisi kemudahan pihak asing dalam menjalankan usaha di Indonesia, seperti yang sudah lama dijalankan oleh Singapura. Sementara untuk pilar mobilisasi arus modal, Indonesia sedang mengusahakan integrasi pada sektor keuangan agar dapat meminimalisir efek negatif dari derasnya arus modal yang biasa terjadi pada penerapan pasar bebas.
ADOPSI TERHADAP INOVASI: KAJIAN KONSEPTUAL IMPLEMENTASI PROGRAM LAKU PANDAI PADA LAYANAN BRILink Dikdik Tandika; Lufthia Sevriana
Jurnal Manajemen Bisnis Performa Vol 14, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/performa.v0i1.2641

Abstract

Financial inclusive is a part of three strategies to achieve economy welfare through poverty alleviation, two others strategies are social inclusion and economic inclusion. So far there are only two alternatives of  financial services for Indonesian far corners area, they are financial service through cooperative and loan sharks. Those condition causing unabsorbed society fund potential by Bank. At the end of march 2015, Financial Service Authority (OJK) inaugurate financial service innovation such as “Laku Pandai” Program as Banking solution to absorp society fund potential . BRILink as “Laku Pandai” Program, were introduced in 2013 and together with OJK as policy maker of financial inclusive program. This research will determine innovation characteristics at the user of BRILink services based on five innovation characteristics, they are: Relative advantage, Compatibility, Complexity, Trialability, Observability.