Prevalensi stunting di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada tahun 2023 sebesar 13,63%. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang dapat menghambat proses tumbuh kembang fisik dan kognitif anak, yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya asupan gizi yang cukup, infeksi yang berulang, serta sanitasi lingkungan yang kurang memadai. Salah satu faktor utama yang dapat memperparah stunting adalah diare, yang sering kali disebabkan oleh infeksi bakteri coliform yang terdapat pada air atau makanan yang terkontaminasi. Bakteri coliform tersebut dapat mengganggu penyerapan zat gizi penting bagi tubuh anak, sehingga meningkatkan risiko terjadinya stunting. Selain itu, pola asuh ibu yang kurang tepat, seperti kurangnya pengetahuan tentang pola makan sehat, kebersihan diri, serta pengelolaan sanitasi yang baik, juga memperburuk pemenuhan kebutuhan gizi anak dan meningkatkan risiko terjadinya stunting. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan keberadaan coliform pada air minum dan pola asuh ibu dengan kejadian stunting di Kecamatan Nguter. Jenis penelitian ini menggunakan observasi analitik dengan pendekatan cross-sectional study. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2024 dengan jumlah sampel 30 balita yang terdaftar pada kegiatan posyandu di Desa Plesan dan Desa Kedungwinong, dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner pola asuh ibu dan pengambilan sampel air minum untuk uji kandungan coliform di Laboratorium Kesehatan Daerah Sukoharjo. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan coliform pada air minum tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting pada balita (p-value = 0,511; PR (95% CI) = 2.200 (0,201-24.086)), namun pola asuh ibu menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting (p-value = 0,007; PR (95% CI) = 0,100 (0,16-0,609).