Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Hubungan Prematuritas, BBLR dan Asfiksia dengan Kejadian Ikterus Neonatorum Faisal, Siti Fadila Alviana; Benvenuto, Ananta Fittonia; Wanadiatri , Halia; Prajitno, Sugianto
Empiricism Journal Vol. 5 No. 1: June 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v5i1.1784

Abstract

Ikterus neonatorum adalah kejadian biologis pada bayi yang muncul karena produksi sel darah merah yang tinggi dan ekskresi bilirubin rendah yang di tandai dengan gejala kulit berwarna kuning. Beberapa faktor risiko ikterus neonatorum yang sering terjadi di Asia yaitu jenis kelamin, usia kehamilan, berat badan lahir, jenis persalinan, kejadian asfiksia dan frekuensi pemberian Air Susu Ibu (ASI). Menurut Badan Pusat Statistik Tahun 2023, Kabupaten Lombok Barat merupakan kabupaten yang memiliki jumlah penduduk ke-tiga terbanyak di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan jumlah penduduk sekitar 753?641. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara Prematuritas, Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Asfiksia dengan kejadian Ikterus Neonatorum di RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat yang merupakan rumah sakit tipe B dan menjadi rujukan bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan lanjutan. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif analitik dengan desain penelitian cross sectional dimana suatu penelitian yang dilakuakn untuk mempelajari kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan cara pendekatan atau pengumpulan data sekaligus pada satu saat tertentu. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dimana sampel penelitian sebanyak 170 Responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji korelasi Chi-Square. Adapun nilai p-value Prematuritas dengan kejadian Ikterus 0,009 (p-value <0,05), BBLR dengan kejadian ikterus 0,003 (p-value <0,05), Asfiksia dengan kejadian ikterus 0,013 (p-value <0,05). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka terdapat hubungan yang signifikan antara prematuritas, BBLR, Asfiksia dengan kejadian Ikterus Neonatorum di RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat. Relationship between Prematurity, BBLR and Asphyxia with the Occurrence of Neonatal Jaundice Abstract Neonatal jaundice is a biological occurrence in infants that arises due to high red blood cell production and low bilirubin excretion, marked by yellowish skin symptoms. Several risk factors for neonatal jaundice frequently observed in Asia include gender, gestational age, birth weight, type of delivery, incidence of asphyxia, and the frequency of breastfeeding. According to the Central Statistics Agency in 2023, West Lombok Regency has the third largest population in West Nusa Tenggara (NTB) with about 753,641. This study aims to analyze the relationship between prematurity, Low Birth Weight (LBW) Babies, asphyxia, and the occurrence of neonatal jaundice at the Patut Patuh Patju Hospital in West Lombok, which is a type B hospital and serves as a referral center for those in need of advanced healthcare services. This research was conducted analytically with a cross-sectional study design, where a study is performed to examine the correlation between risk factors by means of an approach or data collection at a specific point in time. The sampling technique used was purposive sampling, with a sample size of 170 respondents. The data obtained were analyzed using the Chi-Square correlation test. The p-values for prematurity with the occurrence of jaundice were 0.009 (p-value <0.05), LBW with the occurrence of jaundice was 0.003 (p-value <0.05), and asphyxia with the occurrence of jaundice was 0.013 (p-value <0.05). Based on the results obtained, there is a significant relationship between prematurity, LBW, asphyxia, and the occurrence of neonatal jaundice at the Patut Patuh Patju Hospital in West Lombok.
Hubungan Usia Ibu, Paritas, Konsumsi Tablet FE dan Frekuensi Antenatal Care (ANC) dengan Kejadian BBLR di Puskesmas Sigerongan Komang Kartini Sri Anjaswari, Luh; Wanadiatri, Halia; Rosmala, Ahia Zakira; Benvenuto, Ananta Fittonia
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 19 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14271224

Abstract

Hubungan Usia Ibu, Paritas, Konsumsi Tablet Fe Dan Frekuensi Antenatal Care (ANC) Dengan Kejadian BBLR Di Puskesmas Sigerongan. Bayi yang mengalami BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) pendukung pertama kenaikan kematian, kesakitan dan kecacatan bayi yang akan berdampak pada kehidupannya. Beberapa faktor risiko yang disebabkan BBLR yaitu umur ibu, paritas, Indeks Masa Tubuh (IMT), Konsumsi tablet Fe, Antenatal Care (ANC), Gizi Hamil, Riwayat penyakit penyerta ibu, dan lain-lain. Tujuan: Mengidentifikasi BBLR di Puskesmas Sigerongan dan menganalisis hubungan usia ibu, paritas, konsumsi tablet Fe, dan frekuensi ANC dengan kasus BBLR di Puskesmas Sigerongan. Metode: dilakukan dengan observasi analisis berupa cross sectional. Mekanisme penggambilan sampel memakai simple random sampling. Pengujian dengan chi-square dan batas nilai yang berpengaruh (p-value) < 0,05. Hasil: Sampel ini berjumlah 200 responden sudah sesuai dengan inklusi dan eksklusi. Perolehan analisis bivariat adanya hubungan umur ibu dengan kasus BBLR (p=0.047), mengonsumsi tablet Fe (p=0.004), ANC (p=0.001), dan tidak ada hubungan antara paritas dengan kasus BBLR (p=0.460). Kesimpulan: Didapatkan hubungan yang signifikan usia ibu, konsumsi tablet Fe, dan frekuensi ANC dengan kejadian BBLR, tetapi tidak ada hubungan antara paritas dengan kejadian BBLR.
Hubungan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), Prematuritas, dan Ketuban Pecah Dini (KPD) dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD Kota Mataram Tahun 2022 Dwi Arini Oktafianingsih, Berlian; Benvenuto, Ananta Fittonia; Zulhijjah, Nurkomariah; Hanafi, Fachrudi
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 22 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14543818

Abstract

Establishment: Asphyxia neonatorum may be a condition where the newborn child comes up brief to breathe all of a sudden and routinely at birth or a couple of time after birth. Inside the world, each year around 3% (3.6 million) of 120 million newborn child babies inclusion asphyxia, about 1 million babies pass on since of it. In Indonesia, the rate of asphyxia is generally 40 per 1000 live births, and in common 110,000 neonates kick the bucket each year due to asphyxia. Asphyxia in NTB Region is the minute most common cause of neonatorum passing after LBW. This explore focuses to choose the relationship between moo birth weight, carelessness and inopportune split of layers with the recurrence of neonatorum asphyxia at Mataram Common Clinic in 2022. Techniques: The ask around arrange is utilized observational analytics with a case control think approximately desain. The analyzing strategy was by purposive testing strategy and a test of 220 tests was gotten. The data source is assistant data from the patient's therapeutic records. The data gotten were analyzed utilizing the Chi-Square relationship test with a significance regard compel (p-value < 0.05). Result: Based on univariate examination, it was found that 50% of babies experienced asphyxia, 50% of babies did not experience asphyxia, and it was found that the larger part of babies were not LBW as much as 71.4%, not inopportune as much as 67.3%, and not PROM as much as 66.4%. Inside the bivariate examination, the relationship between LBW and asphyxia was found (p-value: 0.000, OR: 9.298, 95%CI: 4.392-19.684), the relationship between carelessness and asphyxia (p-value: 0.000, OR: 5.471, 95%CI: 2.891- 10.353) and the relationship between inopportune burst of movies and asphyxia (p-value: 0.001, OR: 2.731, 95%CI: 1.524-4.894). Conclusion: There's a essential corelation between moo birth weight, carelessness, and less than ideal break of movies with rate of neonatorum asphyxia at Mataram Common Clinic in 2022.
Hubungan Pengetahuan Ibu, Paritas dan Inisiasi Menyusu Dini dengan Riwayat Pemberian Asi Eksklusif pada Bayi di Puskesmas Mataram Puspayanti, Ni Kadek Dwi; Benvenuto, Ananta Fittonia; Karmila, Dany; Suradhipa, I Wayan
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 3 (2025): Volume 7 Nomor 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i3.18500

Abstract

ABSTRACT Exclusive breastfeeding is the best source of nutrition and nutrients that enhances immunity and optimizes the growth and development of children. The practice of exclusive breastfeeding can be influenced by several factors, including maternal knowledge, parity, and early initiation of breastfeeding (IMD). To determine the relationship between maternal knowledge, parity, and early initiation of breastfeeding with the history of exclusive breastfeeding among infants at Mataram Community Health Center. This study was a quantitative analytic observational study with a cross-sectional design. The study involved 70 samples selected using stratified random sampling. The research was conducted at the Mataram Community Health Center in September 2024. Data were analyzed using the chi-square test with a significance level of p<0.05. Univariate analysis showed that 62 respondents had good knowledge, 43 respondents were multiparous mothers, 46 infants received early initiation of breastfeeding (IMD), and 74 respondents provided exclusive breastfeeding to their infants. Bivariate analysis revealed a significant relationship between parity and the history of exclusive breastfeeding (p-value=0.003). A significant relationship was also found between IMD and the history of exclusive breastfeeding (p-value=0.003). However, no significant relationship was found between maternal knowledge and the history of exclusive breastfeeding (p-value=0.104). Parity and early initiation of breastfeeding are statistically significantly associated with the history of exclusive breastfeeding. No significant association was found between maternal knowledge and the history of exclusive breastfeeding. Keywords: Exclusive Breastfeeding, Maternal Knowledge, Parity, Early Initiation Of Breastfeeding.  ABSTRAK Air Susus Ibu (ASI) eksklusif merupakan asupan nutrisi dan gizi terbaik yang akan meningkatkan imunitas dan mengotimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pemberian ASI Eksklusif ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengetahuan ibu, paritas dan inisiasi menyusu dini (IMD). Mengetahui hubungan pengetahuan ibu, paritas dan inisiasi menyusu dini dengan riwayat pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Puskesmas Matarm. penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain cross sectional. Jumlah sampel pada Penelitian ini sebanyak 70 sampel yang diambil menggunakan teknik stratified random sampling. Penelitian dilakukan di Puskesmas Mataram pada bulan September 2024. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji chi-square dengan nilai signifikan p<0,05. Hasil analisis univariat menunjukan 62 responden dengan pengetahuan baik, 43 responden merupakan ibu multipara, 46 bayi responden mendapatkan inisiasi menyusu dini (IMD) dan 74 responden memberikan ASI Eksklusif pada bayinya. Analisis bivariat menunjukan ada hubungan signifikan antara paritas dan riwayat ASI eksklusif dengan nilai p-value=0,003. Hubungan signifikan juga didapatkan antara IMD dan dan riwayat ASI eksklusif dengan nilai p-value=0,003. Tidak terdapat tubungan signifikan antara pengetahuan ibu dan riwayat ASI eksklusif dengan nilai p-valu=0,104. paritas dan IMD berhubungan signifikan secara statistik dengan riwayat pemberian ASI Eksklusif. Tidak Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan Riwayat pemberian ASI Eksklusif. Kata Kunci: ASI Eksklusif, Pengetahuan Ibu, Paritas, Inisiasi Menyusu Dini. 
Berhubungan Berat Badan Lahir Rendah, Status Gizi Ibu Hamil dan Anemia pada Ibu Hamil dengan Stunting pada Balita Puskesmas Pelangan, Kabupaten Lombok Barat Silpiyana, Saufi; Iing, Iing; Mardiah, Aena; Benvenuto, Ananta Fittonia
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 4 (2025): Volume 7 Nomor 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i4.19314

Abstract

ABSTRACT Stunting is not only an indicator of serious nutritional and health problems but also has long-term impacts on child development. In West Nusa Tenggara (NTB), the prevalence of stunting is recorded at 19.9%, which remains higher than the national average. Objective to determine the relationship between low birth weight (LBW), maternal nutritional status, and maternal anemia with the incidence of stunting in toddlers at Puskesmas Pelangan Kabupaten Lombok Barat. This research is a quantitative analytic observational study with a cross-sectional design. The sampling technique used was simple random sampling. The study was conducted at Puskesmas Pelangan Kabupaten Lombok Barat, in December 2024, involving 155 respondents. Data were analyzed using the chi-square test with a significance level of p < 0.05. The bivariate analysis indicated a significant relationship between low birth weight and stunting (p-value 0.007; PR 1.831; CI 1.188–2.824), maternal nutritional status and stunting (p-value 0.002; PR 1.947; CI 1.280–2.962), and maternal anemia and stunting (p-value 0.015; PR 1.720; CI 1.135–2.607). There is a significant relationship between low birth weight, maternal nutritional status, and maternal anemia with the incidence of stunting in toddlers at Puskesmas Pelangan Kabupaten Lombok Barat. Keywords: Stunting, Low Birth Weight, Maternal Nutritional Status, Anemia  ABSTRAK Stunting tidak hanya menjadi indikator adanya masalah gizi dan kesehatan yang serius, tetapi juga memberikan dampak luas terhadap perkembangan anak dalam jangka panjang. Di Nusa Tenggara Barat (NTB), prevalensi stuntingtercatat sebesar 19,9%, yang masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional. Tujuan untuk mengetahui hubungan berat badan lahir rendah, status gizi ibu hamil, dan anemia pada ibu hamil dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Pelangan, Kabupaten Lombok Barat. Penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Penelitian dilakukan di Puskesmas Pelangan Kabupaten Lombok Barat pada bulan Desember 2024. Sampel penelitian sebanyak 155 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji chi-square dengan nilai signifikasi p < 0.05.  Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan signifikan berat badan lahir rendah dengan kejadian stunting dengan p-value 0,007 (PR 1,831; CI 1,188-2,824), terdapat hubungan signifikan status gizi ibu hamil dengan kejadian stunting dengan p-value 0,002 (PR 1,947; CI 1,280-2,962), dan ada hubungan signifikan anemia pada ibu hamil dengan kejadian stunting dengan p-value 0,015 (PR 1,720; CI 1,135-2,607). Berat badan lahir rendah, status gizi ibu hamil, dan anemia pada ibu hamil kemungkinan menyebabkan stunting pada balita di Puskesmas Pelangan, Kabupaten Lombok Barat. Kata Kunci: Stunting, BBLR, Status Gizi, Anemia
Hubungan Berat Badan Lahir Rendah, Pemberian Asi Eksklusif, Paparan Asap Rokok dengan Pneumonia Berat Pada Balita di RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat Sholihah, Richa Baqiyatush; Rahadianti, Dian; Benvenuto, Ananta Fittonia; Priono, Risky Irawan Putra
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 7 (2025): Volume 5 Nomor 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i7.18847

Abstract

ABSTARCT Pneumonia is an acute lung tissue infection caused by bacterial, viral and fungal infections. Pneumonia is still one of the main infectious diseases and causes of morbidity and mortality that attacks many toddlers in Indonesia. This study aims to determine LBW, exclusive breastfeeding, and exposure to cigarette smoke with severe pneumonia in toddlers at Patut Patuh Patju Hospital, West Lombok. This study used a cross-sectional design and focused on quantitative observational analysis. The results of the study showed that between LBW and severe pneumonia in toddlers based on the results of bivariate analysis using the chi-square test on 100 respondents, a p-value of 0.005 was found. Between the incidence of severe pneumonia in toddlers and exclusive breastfeeding, based on the results of bivariate analysis with the chi-square test, a p-value of 0.003 was obtained. Between exposure to cigarette smoke and severe pneumonia in toddlers, the p-value was 0.000. There is a statistically significant relationship between low birth weight, exclusive breastfeeding, and exposure to cigarette smoke with the incidence of severe pneumonia in toddlers.  Keywords: Pneumonia, Exclusive Breastfeeding, BBLR, Exposure to Cigarette Smoke.  ABSTRAK Pneumonia merupakan infeksi jaringan paru-paru yang bersifat akut, penyebabnya adalah infeksi dari bakteri virus dan jamur. Pneumonia masih menjadi salah satu penyakit infeksi dan penyebab kesakitan dan kematian utama yang banyak menyerang balita di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui BBLR, pemberian ASI eksklusif, dan paparan asap rokok dengan pneumonia berat pada balita di RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan berfokus pada analisis observasional kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan antara BBLR dengan pneumonia berat pada balita berdasarkan hasil analisis bivariat menggunakan uji chi square pada 100 responden ditemukan hasil p-value 0,005. Antara kejadian pneumonia berat pada balita dengan pemberian ASI eksklusif, berdasarkan hasil analisis bivariat dengan uji chi-square diperoleh nilai p-value sebesar 0,003. Antara paparan asap rokok dengan pneumonia berat pada balita p-value sebesar 0,000. Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara berat badan lahir rendah, pemberian ASI eksklusif, dan  paparan asap rokok dengan kejadian pneumonia berat pada balita.  Kata Kunci: Pneumonia berat, ASI Eksklusif, BBLR, Paparan Asap Rokok
Hubungan Antara Faktor Sosiodemografi Ibu (Pendidikan, Pekerjaan, Dan Pendapatan) Terhadap Perilaku Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Mataram Darmaiswara, Bagus Komang Rama Dita; Benvenuto, Ananta Fittonia; Anulus, Ayu; Wiradharma, I Gusti Agung Gede Agung
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 9 (2025): Volume 5 Nomor 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i9.19339

Abstract

ABSTRACT The exclusive breastfeeding rate in Indonesia has not yet reached the national target of 80%. The low prevalence of exclusive breastfeeding poses risks to the growth, development, and immune system of infants. Maternal sociodemographic factors, such as education, occupation, and income, are believed to influence exclusive breastfeeding practices. This study aims to examine the association between maternal sociodemographic factors (education, occupation, and income) and exclusive breastfeeding practices in the working area of Mataram community health center.  This study employed a quantitative cross-sectional design. Sampling was conducted using the cluster sampling technique, with 95 participants selected based on inclusion and exclusion criteria. The independent variables are education, employment, and income, while the dependent variable is exclusive breastfeeding. Data analysis was performed using the Chi-Square test. Significant correlation were observed between education (PR = 1.88; 95% CI = 1.23–2.86; p = 0.009), income (PR = 1.80; 95% CI = 1.16–2.78; p = 0.015), and occupation (PR = 0.53; 95% CI = 0.34–0.81; p = 0.009) with exclusive breastfeeding practices. Maternal education, income, and occupational status influence exclusive breastfeeding practices. Mothers with higher educational attainment and income levels are more likely to engage in exclusive breastfeeding, whereas working mothers are less likely to do so.   Keywords: Exclusive Breastfeeding, Occupation, Education, Income, Maternal Sociodemographic  ABSTRAK Pemberian ASI eksklusif di Indonesia belum mencapai target nasional yaitu sebesar 80%. Rendahnya pemberian ASI eksklusif ini menimbulkan risiko terhadap tumbuh kembang dan kekebalan tubuh bayi. Faktor-faktor sosiodemografi ibu seperti pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan ibu diyakini mempengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosiodemografi ibu (pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan) terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Mataram. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster sampling. Sebanyak 95 sampel dipilih yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel independen adalah pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Variabel dependen adalah ASI eksklusif. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square. Terdapat hubungan pendidikan (PR = 1,88; 95% CI = 1,23-2,86; p = 0,009), pendapatan (PR = 1,80; 95% CI = 1,16-2,78; p = 0,015), dan pekerjaan (PR = 0,53; 95% CI = 0,34-0,81; p = 0,009) dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Pendidikan, pendapatan, dan status pekerjaan ibu memengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif, dengan ibu berpendidikan lebih tinggi dan berpendapatan lebih besar cenderung lebih sering memberikan ASI eksklusif sementara ibu yang bekerja cenderung memiliki peluang lebih rendah untuk melakukannya. Kata Kunci:  ASI Eksklusif, Pekerjaan, Pendidikan, Pendapatan, Sosiodemografi
Hubungan Pengetahuan Ibu, Pendapatan, dan Sarana Air Bersih Terhadap Kejadian Diare Pada Balita di Wilayah Kerja PUSKESMAS Dompu Kota Kabupaten Dompu Safitri, Nastiti Aisyah Defita; Mardiah, Aena; Sherliyanah, Sherliyanah; Benvenuto, Ananta Fittonia
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol. 13 No. 1 (2025): March
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v13i1.14546

Abstract

This study aims to analyze the relationship between maternal knowledge, family income, and access to clean water with the incidence of diarrhea in children under five in the working area of Dompu Kota Public Health Center, Dompu Regency. The research employed a cross-sectional design involving 222 mothers with children under five as respondents. Data were collected through guided interviews using questionnaires and analyzed using the chi-square test. The study results showed that (1) 68.9% of children under five experienced diarrhea. (2) The majority of mothers had low levels of knowledge (54.5%) and came from families with low income (54.1%). (3) Bivariate analysis indicated a significant relationship between maternal knowledge (p=0.013) and family income (p=0.048) with the incidence of diarrhea. (4) There is no significant relationship was found between access to clean water and the incidence of diarrhea (p=0.291). (5) Risk factors for diarrhea include low maternal knowledge regarding prevention and economic constraints that limit access to sanitation and healthcare. This study emphasizes the importance of improving health education for mothers and enhancing socioeconomic conditions and environmental sanitation to reduce the prevalence of diarrhea in children under five.
Prevalensi Kematian Neonatal dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Praya Lombok Tengah Utami, Sugiarti Rizki; Benvenuto, Ananta Fittonia; Wanadiatri, Halia; Prajitno, Sugianto
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 6 (2024): Volume 4 Nomor 6 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i6.14511

Abstract

ABSTRACT LBW is a baby born weighing  ≤ 2500 grams. Babies with LBW have a greater risk of experiencing morbidity and mortality. LBW is one of the main causes of neonatal death. Neonatal conditions are conditions that are most vulnerable to death because the baby's immune system is still low. Neonatal death is death that can occur in babies aged 0-28 days but is not caused by an accident, disaster, injury or suicide. To determine the prevalence of LBW with neonatal deaths at Praya Regional Hospital, Central Lombok in 2020. This research is an observational quantitative analytic study with a cross sectional research design. The sampling technique used is purposive sampling technique with a total sample of 219 respondents. The data studied were analyzed using the SPSS program. The results of the analysis show that the data obtained from 219 respondents showed that the number of males was 89 (40.6%) and 130 (59.4%) females. For the number of LBW classifications, there are 124 (56.6%) BBLR, 86 (39.3%) BBLSR and 9 (4.1%) BBLER. The number of neonates who died was 48 (21.9%) and 171 (78.1%) who did not die. The causes of LBW were asphyxia as many as 42 (19.18%), hypothermia 63 (28.77%), sepsis 79 (36.07%) and prematurity 35 (15.98). Conclusion: Data obtained from 219 respondents showed that the largest number of genders were women with 130 (59.4%) respondents, the highest number of respondents who gave birth to low birth weight babies were in the LBW category at 124 (56.6%), the number 48 respondents died (21.9%) and the most common cause of LBW was sepsis/infection, 79 (36.07%). Keywords: Neonatal Death, LBW  ABSTRAK BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat ≤ 2500 gram. Bayi dengan BBLR mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami morbiditas dan mortalitas. BBLR menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kematian neonatal. Kondisi neonatal merupakan kondisi yang paling rentan terhadap kematian karena daya tahan tubuh bayi yang masih rendah. Kematian neonatal adalah kematian yang dapat terjadi pada bayi usia 0-28 hari namun bukan disebabkan oleh suatu kecelakaan, bencana, cedera ataupun bunuh diri. Untuk mengetahui prevalensi kematian neonatal dengan BBLR di RSUD Praya Lombok Tengah Tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian jenis kuantitatif analitik observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak  219 responden. Data yang diteliti dianalisis menggunakan program SPSS. Hasil analisis menunjukan bahwa data yang diperoleh dari 219 responden didapatkan jumlah jenis kelamin laki-laki sebanyak 89 (40,6%) dan perempuan sebanyak 130 (59,4%). Untuk jumlah dari klasifikasi BBLR terdapat kategori BBLR 124 (56,6%), BBLSR 86 (39,3%) dan BBLER 9 (4,1%). Untuk jumlah neonatal yang meninggal sebanyak 48 (21,9%) dan tidak meninggal sebanyak 171 (78,1%). Untuk penyebab BBLR karena asfiksia sebanyak 42 (19,18%), hipotermi 63 (28,77%), sepsis 79 (36,07%) dan prematuritas 35 (15,98). Data yang diperoleh dari 219 responden didapatkan bahwa jumlah jenis kelamin yang terbanyak yaitu perempuan dengan jumlah 130 (59,4%) responden, jumlah responden yang melahirkan bayi berat lahir rendah paling banyak terdapat pada kategori BBLR sebanyak 124 (56,6%), jumlah responden yang meninggal sebanyak 48 (21,9%) dan penyebab BBLR paling banyak terjadi karena sepsis/infeksi sebanyak 79 (36,07%).  Kata Kunci: Kematian Neonatal, BBLR
Hubungan Anemia, Usia Ibu dan Paritas dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RSUD Patut Patuh Patju Musviratunnisah, Bintang Yuniar; Benvenuto, Ananta Fittonia; Saputra, I Putu Bayu Agus; Hanafi, Fachrudi
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 6 (2024): Volume 4 Nomor 6 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i6.14437

Abstract

ABSTRACT Low Birth Weight (LBW) are all newborns with a birth weight of less than 2,500 grams regardless of gestational age. Causes of LBW are multifactorial, such as maternal factors, fetal factors, environmental factors and socio-economic factors. This study aims to determine the relationship between anemia, age and parity with the incidence of LBW at Patut Patuh Patju Hospital. This research is an analytical observational research with a case-control design. The sample population in this study was all newborn babies at the Patut Patuh Patju Regional Hospital for the period January-December 2022, totaling 1.297 with 230 samples taken by purposive sampling with a 1:1 ratio of which 115 were cases and 115 controls. Data analysis for this research is univariate analysis and bivariate analysis with the chi-square statistical test. The results of this research showed that there was a significant relationship between anemia and the incidence of LBW (p-value of 0.000 and an OR of 17.5). There was a significant relationship between maternal age and the incidence of LBW (p-value of 0.000 and OR 6.1). There was a significant relationship between maternal parity and the incidence of LBW (p-value of 0.017 and OR 1.9). There was a significant relationship between anemia, age and parity with the incidence of low birth weight (LBW) at Patut Patuh Patju Hospital. Keywords: LBW, Anemia, Age, Parity, Infants  ABSTRAK Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu penyumbang Angka Kematian Bayi (AKB) tertinggi didunia. BBLR adalah semua bayi baru lahir dengan berat saat lahir kurang dari 2.500 gram tanpa memandang usia gestasi. Penyebab terjadinya BBLR bersifat multifaktorial, seperti faktor ibu, faktor janin, faktor lingkungan serta faktor sosial ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan anemia, usia ibu dan paritas dengan kejadian BBLR di RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan case-control. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir di RSUD Patut Patuh Patju periode Januari-Desember tahun 2022 yang berjumlah 1.297 dengan 230 sampel yang diambil dengan  purposive sampling dengan perbandingan 1:1 dimana 115 sampel sebagai kasus dan 115 kontrol. Analisis data penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara anemia dengan kejadian BBLR (p-value=0,000 dan OR 17,5). Terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan kejadian BBLR (p-value 0,000 dan OR 6,1). Terdapat hubungan yang signifikan antara paritas ibu dengan kejadian BBLR (p-value 0,017 dan OR 1,9). Terdapat hubungan yang signifikan antara anemia, usia ibu dan paritas dengan kejadian BBLR di RSUD Patut Patuh Patju. Kata Kunci: BBLR, Anemia, Usia Ibu, Paritas, Bayi