Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MASTER (Motivating, Acquiring, Searching, Triggering, Exhibiting, Reflecting) learning model in terms of literacy ability and students' mathematics learning motivation Sabirin, Muhamad; Hidayatullah, Akbar; Saputri, Rinda Azmi; Atsnan, Muh. Fajaruddin; Nareki, Maisea Ledua
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol. 9 No. 1: May 2022
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jrpm.v9i1.48481

Abstract

It is argued that mathematical literacy skills might be improved when learning motivation is high. This study aims to examine the difference in mathematical literacy skills between students who joined a learning model that stimulate motivation, the MASTER learning model (Motivating, Acquiring, Searching, Triggering, Exhibiting, and Reflecting) and those who attended conventional learning in terms of high, medium, and low learning motivation. This is a quasi-experimental study with a population of all seventh-grade students of an Islamic Junior School in South Kalimantan, Indonesia. The sample was selected using the purposive sampling technique with group VII A as the experimental class and group VII E as the control class. The instrument used was a test of students' mathematical literacy skills and a student's learning motivation questionnaire. The data were analyzed using a two-way ANOVA. The results showed that: (1) there were differences in mathematical literacy skills between students who attended the MASTER learning model and those who took conventional learning; (2) there were differences in mathematical literacy abilities between students with high, medium, and low motivation to learn, and (3) there was an interaction between the MASTER learning model and learning motivation on students' mathematical literacy abilities.
Modul matematika pada materi relasi dan fungsi untuk siswa MTs kelas VIII berbasis kontekstual dan terintegrasi nilai-nilai keislaman Atsnan, Muh. Fajaruddin
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9 No 3 (2023): September - Desember 2023
Publisher : Universitas PGRI Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v9i3.2450

Abstract

This research aims to describe the development of mathematics teaching materials in the form of modules based on a contextual approach integrated with Islamic values for relationship and function material, and to obtain information on the quality of the modules created. This module covers Islamic values, such as prayer, almsgiving, the good qualities of the Prophet, as well as good habits dictated by religion. This research and development model follows the ADDIE reference. The research results explain that (1) the validity of the module is in the "Good" criteria according to the validation results from 2 expert lecturers (material experts and media experts), (2) the practicality of the module gets the "Good" criteria, with 50 out of 57 students or 87.72 % answered that they strongly agreed that the module was easy to understand in terms of material and its content had an Islamic content, (3) the effectiveness of the module based on the learning outcomes test showed that 52 out of 57 students achieved the minimum ability criteria (KKM) set by the school, namely 68, with a completion percentage of 91.23% and the average value is 81.04.
ETHNOMATHEMATICS IN THE RADAP RAHAYU DANCE AND ITS IMPLEMENTATION IN MATHEMATICS LEARNING Sabirin, Muhamad; Atsnan, Muh. Fajaruddin; Hilaliyah, Siti
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v12i2.19254

Abstract

Radap Rahayu dance is an original dance from South Kalimantan, Indonesia. This dance is a cultural heritage of Banjar, South Kalimantan. It has ethnomathematics potential that needs to be studied. The study aimed to explore the ethnomathematics aspects of the Radap Rahayu dance. The subjects of this research were Banjarmasin cultural figures and artists, dance lecturers and dance teachers The four focuses of this ethnographic research are, finding the mathematical concepts in the movement, musical instrument accompaniment, clothing, and ethnomathematics implementation of the Radap Rahayu Dance in mathematics learning. Data collection techniques using Focus Group Discussion with observation, interviews, and elaboration of the three research subjects. The data analysis technique refers to Miles and Huberman, with data validity using source triangulation. The research results show four things. First, there is a concept of counting, measurement, reflection, circles, and triangles in the Radap Rahayu dance movements/varieties. Second, there is a concept of symmetry, a circle, and an integral symbol on the musical instrument accompanying the Radap Rahayu Dance. Third, there is a concept of a triangle, symmetry, parallel lines, a circle, and dilatation in the costume of Radap Rahayu Dance. And, the implementation of the ethnomathematics aspects of the Radap Rahayu Dance in Mathematics Learning is found in the student module and Worksheets, which contain project-based activities making mathematics more meaningful and fun. Keywords: Ethnomathematics, Radap Rahayu Dance, Mathematics Learning
Eksplorasi Etnomatematika Pada Bangunan Masjid Jami’ Sungai Banar Kota Amuntai Rasyada, Mukhtar; Sabirin, Muhamad; Ranti, Mayang Gadih; Saputri, Rinda Azmi; Atsnan, Muh. Fajaruddin; Gazali, Rahmita Yuliana
Tematik : Jurnal Konten Pendidikan Matematika Vol. 3 No. 1 (2025): TEMATIK: Jurnal Konten Pendidikan Matematika
Publisher : Prodi Tadris Matematika Fakultas Tadris Umum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55210/tematik.v3i1.2024

Abstract

Masjid Jami’ Sungai Banar di kota Amuntai, Kalimantan Selatan merupakan simbol penting umat Islam setempat, yang memadukan keindahan arsitektur khas Banjar dan Timur Tengah, menyimpan nilai sejarah dan filosofi Islami yang mendalam. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi konsep matematika, khususnya geometri, dalam bangunan masjid melalui pendekatan etnomatematika, yang secara harmonis mengintegrasikan nilai-nilai budaya. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi dilaksanakan di Desa Jarang Kuantan, Amuntai Selatan, Hulu Sungai Utara, melibatkan pengurus masjid, tokoh masyarakat dan kaum masjid sebagai subjek. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data  yang dilakukan  meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengujian keabsahan data menggunakan perpanjang pengamatan, meningkatkan ketekunan dalam penelitian dan triangulasi metode. Hasil penelitian mengungkapkan keberadaan beragam konsep matematika dalam masjid, seperti geometri (persegi, persegi panjang, tabung, setengah bola, bola, trapesium, prisma trapesium), simetri (refleksi, dilatasi), proporsi (kesebangunan, kekongruenan) dan bahkan aplikasi integral kulit tabung. Lebih lanjut, penelitian ini menemukan bahwa sejarah pendirian masjid dan aspek filosofi Islami yang terkandung di dalamnya memberikan pemahaman mendalam tentang keterkaitan antara budaya, agama dan ilmu pengetahuan. Sejarah pendirian Masjid Jami’ Sungai Banar dan aspek filosofi Islami yang terkandung di dalamnya memberikan wawasan mendalam tentang hubungan antara budaya, agama dan ilmu pengetahuan. Integrasi konsep matematika dalam arsitektur dan tradisi, tidak hanya menciptakan keindahan visual, tetapi juga menjadi jembatan untuk memahami warisan budaya secara lebih mendalam dan mendidik generasi penerus Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman tentang integrasi nilai budaya dalam pembelajaran matematika serta memperkuat hubungan antara ilmu pengetahuan dan dimensi spiritual.
Explorasi metakognisi mahasiswa: Perbandingan gaya kognitif holist-serialist Atsnan, Muh. Fajaruddin; Padilah, Haris; Gani, Zainul; Fitriati, Fitriati; Gazali, Rahmita Yuliana; Fajaruddin, Syarief
Wiyata Dharma: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/wd.v11i1.15274

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan metakognisi mahasiswa ditinjau berdasarkan gaya kognitif serialist-holist pada setiap komponen metakognisi yaitu metacognitive awareness, metacog-nitive evaluation dan metacognitive regulation. Subjek penelitian ini adalah enam mahasiswa pada program sarjana Program Studi Pendidikan Matematika UIN Antasari Banjarmasin angkatan 2020 dengan gaya kognitif holistik-serialist serta sedang menempuh mata kuliah struktur aljabar serta dipilih sesuai dengan kriteria IPK. Metode Penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan Metacognitive Awareness mahasiswa holist cukup baik dilihat dari memahami tentang proses berpikir mereka sendiri, sadar strategi kognitif yang efektif, memantau terhadap pemahaman dan kesulitan dalam memecahkan masalah. Kemampuan Metacognitive Regulation mahasiswa holist mampu mengendalikan kognitifnya secara aktif, sedangkan pada serialist menunjukkan lebih banyak yang memiliki kemampuan ini secara aktif mengendalikan proses kognitifnya serta fokusnya dalam suatu permasalahan. Sedangkan pada mahasiswa serialist lebih banyak mahasiswa yang memiliki kemampuan kritis mengevaluasi dan merefleksikan pemahaman dan kinerja kognitif mereka serta menilai keefektifan strategi yang digunakan dalam mengidentifikasi masalah.   Exploration of student metacognition: A comparison of holist-serialist cognitive style   Abstract: This research aims to analyze the metacognitive abilities of students based on the serialist-holist cognitive style in each component of metacognition, namely metacognitive awareness, metacognitive evaluation, metacognitive evaluation, and metacognitive regulation. The subjects of this study were six students from the 2020 class of Mathematics Education at UIN Antasari Banjarmasin. The research method used was qualitative descriptive. The results showed that the Metacognitive Awareness ability of holist students was quite good, seen from understanding their own thinking processes, aware of effective cognitive strategies, monitoring understanding, and difficulties in solving problems. The metacognitive Regulation ability of holist students is able to control their cognition actively, while serialist shows more who have this ability actively control their cognitive processes and focus on a problem. While serialist students are more students who have the ability to critically evaluate and reflect on their understanding and cognitive performance and assess the effectiveness of the strategies used in identifying problems.
PERAN GURU DALAM MEMAKSIMALKAN POTENSI SISWA TUNAGRAHITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SLB NEGERI KOTA BANJARBARU Nornadia; Atsnan, Muh. Fajaruddin; Ony, Resi Juliantina; Hamidah, Wanda; Raudah; Muslihah; Badilah; Muhamad Sabirin; Gazali, Rahmita Yuliana
Differential: Journal on Mathematics Education Vol. 2 No. 1 (2024): Differential: Journal on Mathematics Education
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/differential.v2i1.166

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran guru dalam memaksimalkan potensi siswa tunagrahita pada pembelajaran matematika di SLB Negeri Kota Banjarbaru. Menggunakan metode kualitatif, data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Subjek pada penelitian ini adalah guru kelas, guru mata pelajaran matematika, guru pendamping siswa tunagrahita. Sedangkan objek penelitian ini adalah bagaimana peran guru mata pelajaran matematika dalam memaksimalkan potensi siswa tunagrahita pada pembelajaran matematika. Data dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru berperan penting dalam mengidentifikasi kebutuhan individu siswa dan menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai, seperti penggunaan alat bantu visual dan pendekatan multisensori. Guru juga berfungsi sebagai motivator yang meningkatkan kepercayaan diri dan partisipasi siswa. Dukungan orangtua dan kolaborasi dengan tenaga ahli menjadi faktor pendukung yang penting. Penelitian ini menegaskan bahwa pendekatan holistik dan kolaboratif merupakan kunci dalam memaksimalkan potensi siswa tunagrahita dalam pembelajaran matematika.
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA Syaukani, Agus; Winata, Jati Sastra; Apriza, Regita Widya; Atsnan, Muh. Fajaruddin; Gazali, Rahmita Yuliana
Differential: Journal on Mathematics Education Vol. 2 No. 2 (2024): Differential: Journal on Mathematics Education
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/differential.v2i2.279

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif untuk melihat motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika dengan bantuan teknologi AI (artificial intelligence). Metode pengumpulan data meliputi wawancara, angket, dan dokumentasi. Objek penelitian ini terfokus pada motivasi belajar matematika oleh peserta didik dengan memanfaatkan teknologi AI. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI di sekolah MAN 1 Banjarmasin. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil angket menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi AI dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, dengan mendapatkan skor signifikan dari 5 responden siswa. Wawancara dengan 3 siswa juga mendukung dampak positif AI dalam pembelajaran matematika, meningkatkan pemahaman dan kerajinan dalam memecahkan masalah. Pada wawancara terdapat 2 dari 3 siswa menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan teknologi AI dapat meningkatkan motivasi belajar matematika. Namun 1 dari 3 siswa menunjukkan kurang meminati dalam pemanfaatan teknologi AI pada pembelajaran matematika karena ekspektasi siswa yang tidak realistis dan kesalahpahaman dalam sistem AI.