Di era society 5.0 yang serba digital, usia tak lagi menjadi hambatan untuk dapat mengakses hal apapun, baik hal-hal yang bersifat positif maupun negative. Baik dari kalangan anak-anak hingga dewasa dapat mengakses segala hal hanya dengan menggunakan teknologi. Usia anak-anak dan remaja cenderung mempraktikkan tindakan berdasarkan apa yang mereka lihat sebelumnya Untuk itu dibutuhkan peran keluarga, sekolah, masyarakat, juga bangsa dan negara dalam menangani kasus bullying. Saat ini video bullying tersebar diberbagai sosial media tanpa adanya sensor terhadap tindakan tersebut. Apabila hal tersebut dipertontonkan untuk komersial, maka kasus bullying kemungkinan akan dinormalisasikan dan menjadi hal yang biasa. Tindakan bullying dapat dialami oleh siapa saja, dimulai dari kalangan anak-anak maupun orang dewasa. Verbal maupun nonverbal, secara sengaja atupun tidak disengaja, tindakan bullying sudah sepantasnya ditindaklanjuti lebih serius oleh pihak penegak hukum di Indonesia. Belakangan ini kasus bullying menjadi salah satu topik hangat yang ramai diperbincangkan baik di kehidupan bermasyarakat dan di sosial media. Bullying sangat berdampak buruk terhadap hubungan emosional,social,psikis dan lain sebaginya. Sebagai seorang siswa tentunya akan mempengaruhi kualitas pergaulan serta prestasi belajar yang mereka miliki. Dengan adanya penelitian yang kami lakukan, kami berharap setidaknya berkurangnya kasus tindakan pembullyan yang terjadi terutama diarea sekolah. Seperti yang kita ketahui bahwa sekolah merupakan rumah kedua bagi siswa juga sebagai lembaga yang mendukung minat bakat prestasi yang ada pada siswa. Saat ini penunjang kurikulum merdeka terhadap kegiatan yang ada bagi siswa bersifat terbuka dan kreatif. Siswa diminta lebih banyak mengeksplore kreatifitas mereka secara berekelompok juga dengan berkegiatan diluar sekolah. Dengan adanya kurikulum merdeka siswa lebih aktif dalam berinteraksi tidak hanya dilingkungan sekolah, namun turut diluar lingkungan sekolah. Terlebih dengan adanya era society 5.0 memampukan siswa dalam mengakses segala hal dengan cukup mudah. Tentunya penyuluhan informasi tentang dampak dari bullying seharusnya lebih mudah diberlakukan. Agar hal tersebut tidak menjadi sebuah hal yang dinormalisasikan, untuk itu kami melakukan penelitian guna mengurangi bahkan menyuarakan stop bullying. Penelitian ini dilakukan di SMA swasta Eka Prasetya Medan pada bulan April-Juni. Kami meneliti siswa kelas X yang berjumlah 32 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen penelitian metode survei berbentuk kuesioner kertas. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, uji statistik, penyajian data, kesimpulan serta saran terhadap penilitian yang kami lakukan. Kami berharap dengan adanya jurnal yang kami buat, akan mengurangi tindakan perlakuan bullying terutama disekolah dan memberikan pencerahan terhadap pembully yang seharusnya tidak melakukan hal-hal diluar hak asasi manusia. Sebagai seorang siswa seharusnya menciptakan lingkungan yang sehat baik hubungan antar siswa secara emosional serta dalam hubungan prestasi belajar. Seorang siswa sebaiknya saling melindungi antar satu sama lain dan saling memberi rasa aman. Sekolah bukan tempat untuk berkompetisi siapa yang lemah dan siapa yang kuat. Dibutuhkan peran sekolah serta para guru dalam menciptakan lingkungan yang aman,nyaman,dan tentunya tentram.