Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PERAN ELEMEN ALAM PADA SEQUENCE RUANG IBADAH STUDI KASUS MASJID BAHRUL ULUM, TANGERANG SELATAN Hendola, Feby; Safitri, Ratna; Purisari, Rahma
Jurnal Arsitektur Komposisi Vol 12, No 2 (2018): Jurnal Arsitektur KOMPOSISI
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.472 KB) | DOI: 10.24002/jars.v12i2.2047

Abstract

Abstract: Sacred places are often characterized by architectural elements and arrangement of certain landscapes to form a different impression from the surroundings. Architecture is able to form space symbolically sacred through the arrangement that directs the congregation in worship. The natural elements in the landscape have an important function in forming the beauty that reminds human relations with the universe. Writing shows an understanding of the relationship between elements of nature (land, water, air, and light) with elements of architectural design in a place of worship. The case is Masjid Bahrul Ulum (MBU) in South Tangerang. MBU has a beautiful landscape, which supports the atmosphere from outside to inside the building. The researcher analyzed the role of natural elements in worship activities which were felt starting from the entrance of the mosque, the courtyard, the terrace, the place of ablution to the main worship hall. The search results show, the role of significant natural elements in the worship space sequence becomes a symbol as well as forming an atmosphere.Keywords: religious architecture, landscapes, mosques, prayer rooms, sacred.Abstrak: Tempat sakral sering ditandai dengan elemen arsitektur dan penataan lanskap tertentu hingga membentuk kesan yang berbeda dengan sekitarnya. Arsitektur mampu membentuk ruang menjadi sakral, secara simbolik melalui penataan yang mengarahkan jemaah dalam beribadah. Elemen-elemen alam pada lanskap memiliki fungsi penting dalam membentuk keasrian yang mengingatkan hubungan manusia dengan semesta. Tulisan ini merupakan upaya memahami keterkaitan antara elemen alam—tanah, air, udara, dan cahaya—dengan elemen perancangan arsitektur pada tempat ibadah yang mengarahkan umat dalam beribadah. Kasus peneliti adalah Masjid Bahrul Ulum (MBU) di Tangerang Selatan. MBU memiliki lanskap yang asri, sehingga mendukung suasana tentram hingga ke dalam bangunan. Peneliti menganalisis peran elemen alam dalam kegiatan peribadatan yang dirasakan mulai dari masuk lingkungan masjid, pelataran, teras, tempat wudu hingga ruang peribadatan utama. Hasil penelusuran menunjukkan, peran elemen alam dalam sequence ruang ibadah menjadi simbol sekaligus pembentuk suasana.Kata Kunci: arsitektur religius, lanskap, masjid, ruang ibadah, sakral.
DAMPAK PEMBANGUNAN PERUMAHAN TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DAN AKTIVITAS MASYARAKAT DI KECAMATAN PARUNG PANJANG Pintauli, Inggried Noveryn; Safitri, Ratna
Arsitekno Vol 8, No 1 (2021): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v8i1.3651

Abstract

Sudah kurang lebih selama lima tahun belakangan ini, pada Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat terdapat adanya pembangunan perumahan dalam beberapa wilayahnya. Dari kegiatan tersebut terlihat dan terasa terjadinya perubahan kondisi lingkungan dan juga aktivitas yang dilakukan masyarakat di Kecamatan Parung Panjang secara perlahan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengindentifikasi dampak apa saja yang terjadi bagi kondisi lingkungan, dan aktivitas masyarakat yang terjadi pada suatu wilayah desa ketika adanya pembangunan pembangunan tersebut. Penelitian ini akan dilakukan pada wilayah Kelurahan Parung Panjang terpatnya pada wilayah perumahan Perum 2 dan Perum 3 yang terdapat adanya kegiatan pembangunan perumahan. Dalam menganalisis penelitian ini, peneliti meneliti perubahan kondisi lingkungan sebelum dan sesudah pembangunan, dan peneliti aktivitas masyarakat yang dilakukan setelah pembangunan perumahan tersebut terjadi. Dengan melakukan penelitian tersebut, peneliti menggunakan teori mengenai kaitan antara Arsitektur dengan masyarakat serta lingkungannya yaitu teori oleh Amos Rapoport “Culture, Architecture and Design” serta teori dari Jahn Gehl “Life Between Buildings”. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif deskriptif agar dapat menjelaskan secara faktual terhadap fenomena yang terjadi. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan adanya dampak positif dan negatif yang terjadi dari pembangunan perumahan di Kelurahan Parung Panjang, pada perumahan Perum 2 dan Perum 3 yang mempengaruhi kondisi lingkungan serta aktivitas masyarakat didalamnya.
Pembuatan Biopori dan Sumur Resapan untuk Mengatasi Kekurangan Air Tanah di Perumahan Villa Mutiara, Tangerang Selatan Ratna Safitri; Rahma Purisari; Muhammad Mashudi
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2019): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.5.1.39-47

Abstract

Villa Mutiara Housing is located in Ciputat Sub District, South Tangerang. This housing does not yet have clean water supply facilities, both government and private water treatment plants. This is what causes the majority of the population in Villa Mutiara Housing to use ground water for their daily needs. Mass extraction of ground water automatic water pumps has impacted on depletion of groundwater reserves, especially during the dry season. The environmental conditions of Villa Mutiara housing are also minimal green open space due to the number of pavements, this results in flooding during the rainy season because rainwater cannot be absorbed by the soil as well as the limited capacity of city channels. The Science and Technology Program for the community aims to empower the middle class community to save the surrounding environment, especially to restore ground water reserves and anticipate floods. The method used is focus group discussion (FGD), making bio pores and infiltration wells by involving citizens, and socializing the results of activities through social media. Villa Mutiara housing was chosen as a pilot location for bio pores production and infiltration wells, because the residents of the housing complex were mostly middle class with a good level of education. The results of this activity were the installation of 11 bio pores holes and 1 infiltration well as a pilot to be developed and carried out by residents independently.
Penyelamatan Air Tanah dan Penanggulangan Sampah Melalui Program Biopori dan Komposter di Pemukiman Kecil Kelurahan Ciputat dan Ciputat Timur Eka Permanasari; Feby Hendola; Rahma Purisari; Ratna Safitri
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 4, No 1 (2018): September
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3179.783 KB) | DOI: 10.22146/jpkm.33412

Abstract

The growth of middle class in Indonesia has raised the number of houses being built in cities like Depok, Bogor, Bekasi Tangerang. Big real estates have emerged in these supporting cities along with the mushroomed numbers of small clusters adjacent to them. Stand on 3000-5000 m2 land, these clusters have limited public facilities such as proper sanitation, water catchment, and waste management. The water catchment area have reduced significantly which causes deficit ground water supply during the dry season. Another problem is the households waste left unsorted and directly sent to the garbage collector have made the number of solid waste piling up in the dumping site. This research analyzes three small clusters which locations are adjacent to Bintaro Jaya housing estate. This program focus in three programs: (a. Changing people’s mindset in handling the household waste by choosing the right products (front strategy), sort the waste, and treat the organic waste (rear strategy); (b) Installing minimum 2 biopores on every house and open areas; (c) Making composter to transform household waste into compost. Through FGD and social intervention, this research has encouraged community to change their behavior towards biopore and composter program installed in three small clusters in Bintaro.
DAMPAK PEMBANGUNAN PERUMAHAN TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DAN AKTIVITAS MASYARAKAT DI KECAMATAN PARUNG PANJANG Inggried Noveryn Pintauli; Ratna Safitri
Arsitekno Vol 8, No 1 (2021): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v8i1.3651

Abstract

Sudah kurang lebih selama lima tahun belakangan ini, pada Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat terdapat adanya pembangunan perumahan dalam beberapa wilayahnya. Dari kegiatan tersebut terlihat dan terasa terjadinya perubahan kondisi lingkungan dan juga aktivitas yang dilakukan masyarakat di Kecamatan Parung Panjang secara perlahan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengindentifikasi dampak apa saja yang terjadi bagi kondisi lingkungan, dan aktivitas masyarakat yang terjadi pada suatu wilayah desa ketika adanya pembangunan pembangunan tersebut. Penelitian ini akan dilakukan pada wilayah Kelurahan Parung Panjang terpatnya pada wilayah perumahan Perum 2 dan Perum 3 yang terdapat adanya kegiatan pembangunan perumahan. Dalam menganalisis penelitian ini, peneliti meneliti perubahan kondisi lingkungan sebelum dan sesudah pembangunan, dan peneliti aktivitas masyarakat yang dilakukan setelah pembangunan perumahan tersebut terjadi. Dengan melakukan penelitian tersebut, peneliti menggunakan teori mengenai kaitan antara Arsitektur dengan masyarakat serta lingkungannya yaitu teori oleh Amos Rapoport “Culture, Architecture and Design” serta teori dari Jahn Gehl “Life Between Buildings”. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif deskriptif agar dapat menjelaskan secara faktual terhadap fenomena yang terjadi. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan adanya dampak positif dan negatif yang terjadi dari pembangunan perumahan di Kelurahan Parung Panjang, pada perumahan Perum 2 dan Perum 3 yang mempengaruhi kondisi lingkungan serta aktivitas masyarakat didalamnya.
Seberapa Sustainable-kah Kita? Menilik Perumahan Lapak Pemulung di Jurangmangu, Bintaro Eka Permanasari; Aldyfra L. Lukman; Aninda Moezier; Sahid .; Ratna Safitri
WIDYAKALA: JOURNAL OF PEMBANGUNAN JAYA UNIVERSITY Vol 1 (2014): Sustainable Eco Development
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UPJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.11 KB) | DOI: 10.36262/widyakala.v1i1.2

Abstract

Pembangunan berbasis lingkungan yang berkelanjutan dapat menyelamatkan bumi ini. Isu perubahaniklim telah menjadi permasalah dunia yang tidak dapat dihindari. Penelitian ini mengangkat isumengenai para pemulung dan cara hidup mereka dalam peranannya melestarikan lingkunganberdasarkan analisis dari kegiatan dan tempat tinggal mereka. Permasalahannya adalah, di satu sisipara pemulung ini seringkali dikonotasikan secara negatif. Mereka seringkali diasosiasikan sebagaipencuri dan pemukiman mereka disalahkan sebagai tempat berkembang biaknya sumber penyakityang menular seperti demam berdarah dan diare. Terlebih lagi, pemukiman mereka dipandang dapatmerusak ketertiban dari sebuah kota yang baik. Di sisi lain, tanpa adanya sistem daur-ulang yangkomprehensif dari pihak pemerintahan kota, pekerjaan para pemulung ini bisa dilihat sebagai suatukebutuhan.Dengan kegiatan mereka mengumpulkan dan menjual material yang dapat didaur-ulang,hal ini menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran dan juga melestarikan alam.Pertanyaanya adalah, seberapa besar pengaruh dari para pemulung ini dalam melestarikan alamdengan keberadaan mereka yang dipandang sebagai sebuah masalah? Penelitian ini menganalisisperan para pemulung dalam melestarikan alam diluar eksistensi mereka yang dipandang secaradilematis. Objek dari studi ini yaitu di area sekitar Bintaro, Tangerang Selatan. Metode yang digunakanadalah observasi, review literature, dan wawancara. Tujuan dari makalah ini adalah meningkatkankesadaran akan pelestarian lingkungan.
Analisis Desain Dan Makna Landmark Tugu Pamulang Baru Tangerang Selatan Rafly Gilang Priyanda; Ratna Safitri; Surya Gunanta Tarigan
WIDYAKALA JOURNAL : JOURNAL OF PEMBANGUNAN JAYA UNIVERSITY Vol 10, No 2 (2023): Urban Lifestyle and Urban Development
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UPJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36262/widyakala.v10i2.784

Abstract

Kota Tangerang Selatan merupakan kota yang baru berdiri pada tahun 2008, yang merupakan pemekaran kabupaten Tangerang. Sebuah kota memerlukan suatu identitas agar mudah dikenali orang dan menjadi ciri khas dari kota tersebut. Salah satu bentuk fisik yang mendukung terbentuknya identitas kawasan adalah membangun sebuah landmark. Tugu pamulang yang berada pada kecamatan Pamulang diharapkan dapat menjadi landmark baru bagi kota Tangerang Selatan dan dapat membawa identitas kota secara kuat. Namun dalam perjalanan waktu, Tugu Pamulang yang lama banyak mendapat kritikan, salah satunya yang viral pada tahun 2021 dimana Tugu Pamulang dianggap tidak dapat mewakili Tangerang Selatan. Untuk itu pemerintah melakukan evaluasi dan akhirnya direvitalisasi yang kemudian Tugu Pamulang yang baru diresmikan pada tahun 2022. Atas perubahan yang terjadi pada Tugu Pamulang, maka penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana sebuah landmark dapat menjadi identitas sebuah kota secara mendalam. Dalam penelitian ini, pendekatan yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif dalam paradigma naturalistik dan penjelasan melalui visualisasi. Peneliti menganalisis bagaimana makna dari bentuk fisik Tugu Pamulang yang baru dan apakah identitas kota Tangerang Selatan yang baru dapat tergambarkan dalam desain tugu yang baru.
Eksistensi Desain Tongkonan terhadap Penggunaan Material Pabrikasi di Desa Panta’nakan Lolo, Toraja Utara Safitri, Ratna
WIDYAKALA JOURNAL : JOURNAL OF PEMBANGUNAN JAYA UNIVERSITY Vol 11, No 1 (2024): Urban Lifestyle and Urban Development
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UPJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36262/widyakala.v11i1.874

Abstract

Maraknya globalisisi yang banyak membawa perubahan dalam proses konstruksi dan penggunaan material bangunan pada arsitektur vernakular perlahan-lahan terjadi di daerah-daerah di Indonesia. Hal ini juga tak luput terjadi perubahan tersebut pada daerah di Toraja, Sulawesi Selatan. Perubahan penggunaan material alami yang ramah lingkungan mengalami pergeseran dengan material pabrikasi yang marak digunakan pada rumah tradisional di Indonesia. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap kelestarian Tongkonan serta dampaknya terhadap lingkungan. Adapun penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana perubahan yang terjadi pada konstruksi saat ini dari Tongkonan yang ada di Desa Panta’nakan Lolo dan pengaruhnya terhadap desain bangunan itu sendiri. Perubahan penggunaan material bangunan alam ke material hasil industri telah bercampur, hal ini didasarkan pada temuan yang didapatkan melalui survei dan wawancara dengan pemilik sehingga didapatkan informasi yang kemudian diolah dan disampaikan secara kualitatif deskriptif. Adapun keunggulan material alam dan kuatnya tradisi, maka penggunaan material alam masih dapat dipertahankan dan diharapakan dapat digunakan secara berkelanjutan dengan tetap menjaga ketersedian material alam tersebut di alam Toraja.
The Impact of Liberal Feminism Movement in A Promptbook He and She Tambunan, Sunarti Desrieny; Safitri, Ratna
DIALEKTIKA: JURNAL BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA Vol. 9 No. 1 (2022): JUNI
Publisher : Prodi Sastra Inggris UKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/dia.v9i1.3997

Abstract

Liberal feminism is a universal approach in which women and men are equal in basic rights such as education, work, financial security, voting and many more. This research aims to find out the impact of emancipation movement in a promptbook entitled He and She play using Tong and Botts’ theory. The method used in this research is a descriptive qualitative method. The result shows that most of the characters in the promptbook accept the movement, except Keith, Ruth’s boyfriend, who thinks women in his era act like superiors because of the movement. He does not accept it by showing that his girlfriend cannot have a higher position than him. She cannot work and just stay at home after they get married. At the end, he will only cut his girlfriend’s half-life. This movement can give good or bad impact for the society or surroundings, especially the men. For those who are old-fashioned thinking, this can be a threat.
Implementasi Pengembangan Aspek Nilai Agama dan Moral (Studi Multi Situs pada PAUD Insan Azkia dan PAUD Al-Ihsan Kota Banjarmasin) Safitri, Ratna; Rachman, Ali; Rizalie, Ahmad Muhyani
Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 8, No 2 (2024): Golden Age : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ga:jpaud.v8i2.13899

Abstract

Tujuan dari penelitian ini  untuk mendeskripsikan pengembangan nilai agama dan moral pada Anak Usia Dini. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi multi situs dan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Sumber data penelitian ini diantaranya adalah Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, pihak Yayasan dan orang tua. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dimulai dengan kondensasi data, penyajian data, serta penarikan dan verifikasi kesimpulan. Sementara teknik pemeriksaan keabsahan datanya dilakukan melalui ketekunan pengamatan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan aspek nilai agama dan moral program disusun oleh kepala sekolah, guru, dan pihak Yayasan berdasarkan karakteristik dan kegiatan keseharian anak. Perubahan kurikulum 2013 menjadi kurikulum merdeka tidak mengubah program pengembangan nilai agama karena program dirancang sesuai agama dan norma yang berlaku dimasyarakat. Strategi pengembangan nilai agama moral membuat buku panduan sehingga memudahkan guru dan orang tua dalam menstimulus perkembangan nilai agama dan moral anak. Menyediakan guru yang professional dan bekerjasama dalam membuat modul ajar. Menggunakan berbagai macam metode dan strategi dalam pengembangan nilai agama dan moral. Asesmen pengembangan nilai agama dan moral menggunakan buku penghubung, dan raport. Pendidik juga diasesmen untuk menjaga kualitas pendidikan. Orang tua, Masyarakat, instansi pemerintah terlibat dalam pengembangan nilai gama dan moral.