Radikal bebas dapat merusak sel dan jaringan sehingga memicu berbagai penyakit degeneratif. Senyawa antioksidan dibutuhkan untuk menetralisir radikal bebas tersebut. Daun sawo manila (Manilkara zapota (L.) Van Royen) mengandung flavonoid, fenol, dan tanin yang berpotensi sebagai antioksidan. Namun, pemanfaatannya masih terbatas, sehingga perlu dikembangkan dalam bentuk sediaan topikal modern seperti spray gel, yang praktis, higienis, serta mudah diaplikasikan. Ekstraksi: Daun sawo manila diekstraksi menggunakan metode maserasi. Formulasi: Ekstrak diformulasikan dalam bentuk sediaan spray gel dengan variasi konsentrasi. Evaluasi fisik: Meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, dan uji semprot. Uji stabilitas: Dilakukan pada penyimpanan suhu ruang. Uji aktivitas antioksidan: Menggunakan metode DPPH untuk mengetahui nilai IC₅₀ ekstrak Uji keamanan & penerimaan: Melalui uji iritasi kulit dan uji hedonik. Ekstrak daun sawo manila menunjukkan aktivitas antioksidan dengan nilai IC₅₀ sebesar 39,32 µg/mL (kategori sangat kuat). Sediaan spray gel yang diformulasikan memenuhi persyaratan fisik (pH, homogenitas, viskositas, daya lekat, daya sebar, semprotan). Hasil uji stabilitas menunjukkan tidak ada perubahan signifikan pada sifat fisik selama penyimpanan. Uji iritasi menunjukkan sediaan aman digunakan pada kulit. Uji hedonik menunjukkan responden dapat menerima sediaan spray gel dengan baik (warna, aroma, kenyamanan). Ekstrak daun sawo manila memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dan dapat diformulasikan menjadi sediaan spray gel yang stabil, aman, serta disukai oleh pengguna. Sediaan ini berpotensi dikembangkan sebagai produk topikal alami untuk membantu menangkal radikal bebas. Kata kunci: Antioksidan, daun sawo manila, DPPH, Manilkara zapota (L.) Van Royen, spray gel