Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengembangan Model Latihan Memukul Forehand dan Backhand Tenis Meja Permainan untuk Anak Usia 9-11 Tahun (Studi Pengembangan Pada Klub Tenis Meja Di Kota Surakarta) Suhartoyo, Topo; Sugiyanto, Sugiyanto; Hanim, Diffah
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang  model latihan teknik memukul forehand dan backhand tenis meja berbasis permainan didasari oleh kurang optimal dan variasi untuk tingkat pemula yang didominasi anak usia 9-11 tahun serta rendahnya tingkat penguasaan teknik memukul forehand dan backhand di Kota Surakarta. Tujuan penelitian  ini adalah melaksanakan dan mengetahui hasil analisis kebutuhan dan mengembangkan produk awal, melaksanakan dan mengetahui uji ahli dan uji lapangan dan melaksanakan dan mengetahui uji efektivitas produk model latihan memukul forehand dan backhand  tenis meja berbasis permainan pada anak usia 9-11 tahun di Kota Surakarta.Metode pengembangan Research and Development yang dikemukakan oleh Borg dan Gall, penelitian mengadaptasikan prosedur penelitian menjadi tiga tahap yaitu : tahap 1 pendahuluan, tahap 2 uji coba produk dan tahap 3 uji efektivitas produk.Hasil pendahuluan adalah analisis kebutuhan dengan menggunakan metode wawancara dan observasi latihan memukul forehand dan backhand tenis meja pada proses latihan rutin masih kurang optimal dan kurangnya variasi serta rendahnya tingkat penguasaan teknik memukul pada anak usia 9-11 tahun di Kota Surakarta. Latihan memukul forehand dan backhand tenis meja sudah diberikan namun masih banyak anak khususnya usia 9-11 tahun masih kesulitan dalam penguasaan teknik memukul tersebut. Kajian teori terdiri dari permainan tenis meja, teori tentang teknik memukul forehand dan backhand, model latihan memukul forehand dan backhand, belajar gerak, pendekatan permainan, teori latihan, karakteristik usia 9-11 tahun. Tahap uji coba produk dengan menggunakan tiga ahli tenis meja dengan 52 butir pertanyaan dengan hasil 72,05 % dan dapat diinterpretasikan bahwa rancangan produk dapat diuji cobakan pada tahap selanjutnya. Uji coba kelompok kecil menggunakan 4 anak, instrument angket dengan jumlah pertanyaan 30 butir, dengan hasil 88,9 %. Uji coba kelompok besar dengan jumlah 8 anak, instrument angket dengan jumlah pertanyaan 39 butir dengan hasil 76,53 %. Tahap uji efektivitas produk dengan membandingkan dua kelompok, kelompok contoh diberikan perlakuan produk pengembangan dan kelompok kontrol menggunakan perlakuan secara konvensional. Menggunakan pre test dan post test desain, nilai tes awal kelompok contoh adalah forehand dengan hasil 33,9 dan backhand 33,8 sedangkan kelompok kontrol untuk forehand 30 dan backhand 31. Nilai tes akhir pada kelompok contoh untuk forehand  55,7 dan backhand 55,2 sehingga untuk peningkatan untuk forehand 21,8 dan backhand  21,4. Sedangkan pada tes akhir kelompok kontrol didapat hasil untuk forehand 50,2 dan backhand 53,2 sehingga untuk peningkatan forehand 20,2 dan backhand 22,2. Berdasarkan data yang telah diperoleh, kesimpulan dari penelitian pengembangan model latihan berbasis permainan efektif untuk meningkatkan keterampilan memukul forehand dan backhand tenis meja pada anak usia 9-11 tahun.Kata kunci : Tenis Meja, forehand dan backhand, Permainan, Pengembangan, latihan, Anak 9-11 Tahun.
Mengolahragakan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal Febriani, Ayu Rizky; Hidayat, Rohman; Widanita, Neva; Budi, Didik Rilastiyo; Listiandi, Arfin Deri; Festiawan, Rifqi; Suhartoyo, Topo
Jurnal of Community Health Development Vol 2 No 2 (2021): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Juli 2021
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.242 KB) | DOI: 10.20884/1.jchd.2021.2.2.3567

Abstract

Perkembangan dan kemajuan jaman menuntut setiap manusia untuk dapat bertahan dengan segenap kemampuan dalam hal ekonomi, ilmu dan pengetahuan, self improvement, kesehatan dan kebugaran jasmani. Perkembangan dan kemajuan jaman yang tak mengenal waktu berdampak pada kemampuan seseorang untuk dapat menjaga eksistensinya dimasyarakat agar hubungan individu satu dengan yang lain terjalin baik, dengan tujuan menjaga stabilitas emosi sosial. Hal ini kita dapat jumpai di desa-desa yang sangat kental dan terjaga keguyubannya. Pamijen adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas yang memiliki potensi lingkungan yang baik seperti keguyuban pada masyarakatnya, lingkungan yang sejuk, dan prasarana/tanah lapang. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini akan mengupayakan Desa Pamijen menjadi desa yang masyarakatnya aktif berolahraga. Tujuannya adalah meningkatkan physical Fitness masyarakat desa agar mereka lebih produktif dalam hal kebugaran jasmani. Peningkatan physical fitness akan diukur dengan fitness test dengan pengambilan data sebelum pelaksanaan kegiatan berolahraga dan pengambilan data setelah pelaksanaan olahraga dengan mengunakan instrumen Heart Rate.
Sport Development Index (Sdi) In Wonogiri District Kustiawan, Andri Arif; Alexander, Bimo; Hadiono, Hadiono; Putro, Ahmad Agung Yuwono; Suhartoyo, Topo
Jurnal Porkes Vol 5 No 2 (2022): PORKES
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/porkes.v5i2.6764

Abstract

Purpose of this Researchto: (1) identify the level of participation of the people of Wonogiri Regency in exercising in 2022; (2) identify the level of physical fitness of the Wonogiri Regency community in 2022; (3) identify the level of sports development in Wonogiri Regency in terms of the participation index and the community physical fitness index in 2022. The research is a quantitative research with survey research methods and a descriptive evaluation approach. The research sample is the people of Wonogiri Regency who live in Wonogiri District, Ngadirojo District, and Paranggupito District and are divided into age and gender groups, with a total of 108 people. The sampling technique used followed the guidelines for the method of determining the Sport Development Index sample. Techniques for collecting data were questionnaires (questionnaires) and test techniques. Validity of the instrument.iukuriyesngiused isistandar who haveisetiin the Sport Development Index (SDI). Results research is as follows. (1) Community participation index is 0.477. The Wonogiri Regency Community Participation Index shows that the level of community participation in sports is included in the low category, (2) The Wonogiri Regency Community's physical fitness index is 0.440. The physical fitness index of the Wonogiri Regency community shows that the community's fitness is included in the low category, (3) The level of sports development in Wonogiri Regency in terms of participation and physical fitness of the community is included in the low category with an index of 0.468. In conclusion, the Participation Index, Physical Fitness and Sports Development of the Wonogiri Regency community are in the low category.
The Correlation of Training Intensity and Taekwondo Athlete's Physical Fitness Level Anggraeni, Dewi; Syafei, Muhamad; Suhartoyo, Topo; Surijati, Katri Andini; Widanita, Neva
Physical Activity Journal (PAJU) Vol 6 No 1 (2024): Physical Activity Journal (PAJU)
Publisher : Department of Physical Education, Faculty of Health Sciences, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.paju.2024.6.1.11863

Abstract

The research investigates the physiological responses correlated with varying training intensities. This research determines the correlation between routine taekwondo training intensity and physical fitness in achievement class athletes at the Satria Taekwondo Academy Club, Purwokerto. The quantitative correlational research method uses a single-group experimental pre-test and post-test design method without posing any particular threat to the research sample. This research involved athletes' achievement development classes at the Satria Academy Taekwondo Club Purwokerto as samples. The research involves 30 respondents. Physical fitness was examined using the Multistage Fitness Test (running to the rhythm). The results reveal that while the majority of respondents are in the "Average" category, there is a concerning prevalence of individuals classified as "Poor" and "Bad." The examination of aerobic fitness levels among the 30 Taekwondo athletes reveals significant insights into the correlation between specialized training and cardiovascular performance