Kusuma, Muhammad Nanang Himawan
Jurusan Pendidikan Jasmani, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Hubungan Polimorfisme Gen ACTN3 dengan Kelincahan, Daya Ledak, dan Kecepatan candrawati, susiana; Gumilas, Nur Signa Aini; Kusuma, Muhammad Nanang Himawan; Adiningtyas, Pradani Eva; Sucipto, Muhammad Cahya Riadi; Rahmah, Sarah Shafira Aulia
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 4 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.091 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.04.8

Abstract

Komponen biomotorik kelincahan, daya ledak, dan kecepatan merupakan komponen yang harus dimiliki atlet sepak bola. Penelusuran genetik dapat menjadi salah satu metode talent profiling pada atlet sepak bola. Talent profiling belum pernah dilakukan pada kalangan atlet Indonesia terutama atlet yunior seperti atlet Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sepak Bola di (Universitas Jenderal Soedirman) UNSOED. Salah satu gen yang berhubungan dengan performa adalah gen ACTN3. Gen ACTN3 yang merupakan gen pengkode protein α-aktinin-3 pada serabut otot tipe cepat, diduga berpengaruh terhadap kelincahan, daya ledak dan kecepatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan polimorfisme gen ACTN3 dengan kelincahan, daya ledak dan kecepatan otot pada atlet sepakbola. Penelitian ini menggunakan rancangan studi observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Metode pengumpulan subjek pada penelitian ini menggunakan consecutive sampling. Subjek pada penelitian ini adalah 82 atlet yang mengikuti UKM sepak bola Universitas Jenderal Soedirman. Metode PCR-RFLP dan elektroforesis digunakan untuk melihat polimorfisme gen ACTN3. Sedangkan pengukuran komponen biomotorik menggunakan tes agilitas Illinois (kelincahan), jump meter digital (daya ledak) dan tes sprint 30 meter (kecepatan). Analisis data menggunakan uji ANOVA satu arah dengan tingkat kemaknaan p=0,05. Terdapat hubungan bermakna antara polimorfisme gen ACTN3 dengan daya ledak otot (p=0,027) dan tidak terdapat hubungan bermakna antara polimorfisme gen ACTN 3 dengan kelincahan (p=0,084) dan kecepatan (p=0,507). Rerata terbaik ketiga komponen biomotorik terdapat pada alel RR gen ACTN 3. Disimpulkan terdapat hubungan antara polimorfisme gen ACTN3 dengan daya ledak otot, tapi tidak terdapat hubungan antara polimorfisme gen ACTN 3 dengan kelincahan dan kecepatan pada atlet sepakbola.
Pengaruh cold water immersion terhadap laktat, nyeri otot, fleksibilitas dan tingkat stres pasca latihan intensitas sub maksimal Kusuma, Moh Nanang Himawan; Syafei, Muh.; Saryono, Saryono; Qohhar, Wildan
Jurnal Keolahragaan Vol 8, No 1: April 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.425 KB) | DOI: 10.21831/jk.v8i1.30573

Abstract

Weight Training adalah metode latihan untuk meningkatkan kekuatan dan kinerja neuromuskular melalui proses hyperthropy, namun juga meningkatkan produksi Laktat, menyebabkan inflamasi otot, meng-gangu metabolisme tubuh sehingga menurunkan performa. Stimulus dingin pada Cold water Immersion dapat mengurangi laju metabolisme, menyerap suhu jaringan lokal, menurunkan kepekaan saraf dan mengu-rangi rasa nyeri sehingga menurunkan resiko terjadinya cidera musculoskeletal dan kelainan metabolisme. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh cold water Immersion 5°C (CWI5°C) terhadap Laktat pada darah, nyeri otot, fleksibilitas dan tingkat stress pasca latihan berbeban intensitas sub maksimal. Pre- dan Post-test dalam penelitian ini menggunakan kelompok kontrol dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 15 sampel kelompok eksperimen diberikan CWI5°C selama 15 menit setelah latihan berbeban, sedangkan 15 sampel kelompok kontrol menggunakan metode Statis Stretching (SS) salama 15 menit. Uji prasarat menggunakan Shapiro-Wilk, sedangkan analisa Bivariate menggunakan Paired Sample T-test dan Independent Sample t-test. Hasil yang diperoleh yaitu metode CWI5°C lebih cepat menurunkan Kadar Laktat (t=2.32±0.27, p=0,001), mengurangi nyeri otot (t=5.32±1.07, p=0,003) dan menurunkan stress (t=13.02±1.27, p=0,001), sedangkan SS meningkatkan fleksibilitas (t=17.98±2.76, p=0,001). Dapat disimpulkan cold water Immersion suhu 5°C selama 15 menit mempercepat proses recovery, mengurangi inflamasi otot dan menurunkan stress, sedangkan statis stretching meningkatkan fleksibilitas setelah latihan berbeban intensitas sub maksimal. The effect of cold water immersion on lactate, muscle soreness, flexibility and stress level post-sub-maximal physical exercises AbstractStrength is one of the main components of bio-motor affecting the development of other physical components. Strength training improves strength and neuromuscular coordination, muscle hypertrophy, contrary causes physical stressor, muscle inflammation, produce muscular disease, increases lactate levels, interferes body metabolism, thus decreases performance. Appropriate recovery methods can prevent over-training, musculoskeletal injuries, stress levels. The study examines the effect of cold water immersion 5°C (CWI5°C) on blood lactate, muscle soreness, flexibility, and stress level after high-intensity resistance training. The study design was pre- and Post-test using a cross-sectional approach with the control group. It gave selected 15 samples treated with CWI5°C for 15 minutes directly after high-intensity resistance training, while control samples with static stretching for 15 minutes. The prerequisite test uses Shapiro-Wilk, while the bivariate analysis uses paired sample T-test and independent sample T-test. The prerequisite test uses Shapiro-Wilk, while the bivariate analysis uses paired sample T-test and independent sample T-test. The results showed there were significant differences between the two groups (p=0.001). The CWI-5 C method recover lactate levels faster (p = 0.001), reduces muscle pain (p=0.003), decrease stress (p=0.002), while SS increase muscle flexibility (p=0.001). We can conclude that 15°C cold water immersion for 15 minutes accelerates recovery, reduce muscle inflammation and stress level, while static stretching increases flexibility after high-intensity resistance training.
PERBEDAAN KESANGGUPAN KARDIOVASKULAR PADA KARYAWAN PRIA PEROKOK DAN NON PEROKOK DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Tiara Yusan, Rizak; Setyono, Joko; Kusuma, Moh Nanang Himawan; Wahyudin, Wahyudin; Zainuddin, Zainuddin; Nur, A Fahira
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 7 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.046 KB) | DOI: 10.22487/htj.v7i3.459

Abstract

Aktivitas merokok merupakan salah satu faktor penyebab tingginya angka kejadian morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular. Adapun proporsi karyawan perokok cukup tinggi sebesar 34%. Aktivitas merokok menganggu kesehatan salah satunya dengan menurunkan kesanggupan kardiovaskular. Kesanggupan kardiovaskular yang buruk akan berpengaruh terhadap penurunan produktivitas dan efisiensi kerja karyawan. Metode : Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 44 responden, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok karyawan pria perokok dan non perokok masing-masing sebesar 22 responden, kemudian dilakukan pengukuran kesanggupan kardiovaskular dengan protokol Kasch Step Test. Kesanggupan kardiovaskular dinilai dengan menghitung Recovery Heart Rate. Adapun analisis data digunakan uji Chi Square dan Mann-Whitney. Hasil : Karyawan pria perokok memiliki kesanggupan kardiovaskular yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan karyawan pria non perokok (p=0,001). Adapun hasil perhitungan Relative Risk didapatkan bahwa karyawan pria perokok memiliki risiko penurunan kesanggupan kardiovaskular 2,8 kali lebih besar dibandingkan karyawan pria non perokok. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kesanggupan kardiovaskular karyawan pria perokok lebih rendah dibanding karyawan pria non perokok
Pemanfaatan Aplikasi Smartphone untuk Meningkatkan Daya Tahan Kardiovaskuler dan Self-efficacy Arfin Deri Listiandi; Moh. Nanang Himawan Kusuma; Didik Rilastiyo Budi; Rohman Hidayat; Rafdlal Saeful Bakhri; Irpan Abdurahman
Jendela Olahraga Vol 5, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jo.v5i2.5442

Abstract

Kemajuan teknologi menjadikan manusia mendapatkan kemudahan-kemudahan yang membuat berkurangnya aktivitas fisik. Akan tetapi dibalik negatifnya kemajuan teknologi masih ada hal positif yang bisa digunakan misalnya adalah maraknya aplikasi aktivitas fisik pada smartphone. ada permasalahan pada masiswa Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) di STKIP Bina Mutiara Sukabumi khususnya mahasiswa laki-laki yaitu masih kurangnya daya tahan kardiovaskuler atau VO2Max nya.. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan kemajuan teknologi khususnya yang bisa diakses melalui aplikasi smartphone untuk meningkatkan daya tahan kardiovaskuler dan self-efficacy pada mahasiswa PJKR STKIP Bina Mutiara Sukabumi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode quasi eksperimen pretest-postest desain. Data diperoleh dari hasil pretest dan posttest dengan menggunakan instrument bleep test dan angket self-efficacy. Subjek penelitian adalah 30 orang mahasiswa PJKR STKIP Bina Mutiara Sukabumi. Hasil penelitian akan menyimpulkan tingkat peningkatan daya tahan kardiovaskular dan self-efficacy.
The Effect of Nutritional Status, Level of Physical Activity and Hemoglobins on Physical Endurance Moh Nanang Himawan Kusuma; Muhamad Syafei; Didik Rilastiyo
JUARA : Jurnal Olahraga Vol 4 No 2 (2019): JUARA: Jurnal Olahraga
Publisher : STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.139 KB) | DOI: 10.33222/juara.v4i2.607

Abstract

Technological developments have an impact on increased consumption of junk food. On the other hand, the change was also followed by nutritional problems which later became a trigger factor for the increasing prevalence of physical inactivity which had an impact on the increase in hypokinetic disease and metabolic syndrome problems. The Problems related to nutritional status and decrease in physical activity can cause a decrease in cardiorespiratory ability, which is influenced by hemoglobin levels.Purposes: To determine the relationship of nutritional status, physical activity and hemoglobin levels on cardiorespiratory. Methods: Observational analytic with cross sectional approach in 47 male students using inclusion criteria (PAR-Q) supplemented by ethical clearance. Hemoglobin levels were measured by cyanmethemoglobin, nutritional status (BMI), physical activity (IPAQ), while VO2max with MFT. Bivariate analysis using Pearson product moment, multiple regression analysis was performed using correlation test.Findings: Nutritional status had low effect with a contribution of 13.6%, physical activity has moderate with contribution of 21.3%, and hemoglobin levels had a strong effect with 32.1% contribution to cardiorespiratory ability. Conclusion: Nutritional status, physical activity, and hemoglobin levels have an influence on cardiorespiratory ability, where the hemoglobin level has the highest contribution then followed by physical activity and nutritional status.
Meningkatkan Kepemimpinan dan Kerja Sama melalui Outdoor Education Camping Program Rafdlal Saeful Bakhri; Arfin Deri Listiandi; Moh. Nanang Himawan Kusuma; Didik Rilastiyo Budi; Topo Suhartoyo; Rohman Hidayat
JUARA : Jurnal Olahraga Vol 5 No 1 (2020): JUARA: Jurnal Olahraga
Publisher : STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/juara.v5i1.704

Abstract

Teenagers who are involved in achievement oriented sports tend to focus more on technique and tactics training. Whereas social skills are important aspects in the development of teenagers is often forgotten. Therefore, a program is needed that can develop aspects of social skills, especially leadership and teamwork. This study aims to determine the effect of the application of outdoor education camping programs on improving leadership and teamwork on youth athletes in basketball and futsal clubs. This study uses a quantitative approach with a quasi-experimental method of pretest-posttest design. The number of research subjects were 30 teenage athletes, in Sukabumi basketball and futsal clubs who were selected using cluster random sampling. The instruments used were in the form of a leadership and teamwork questionnaire. The result of research data of the ability and leadership variable gained average score of pretest as amount 52,2 and 56,4 for its posttest. On team work variable is gained average score of pretest 24,4 and 31,16 for its posttest. The results showed that there were positive and significant improvements in leadership skills and teamwork.
Erratum : Meningkatkan Kepemimpinan dan Kerja Sama melalui Outdoor Education Camping Program Rafdlal Saeful Bakhri; Arfin Deri Listiandi; Moh. Nanang Himawan Kusuma; Didik Rilastiyo Budi; Topo Suhartoyo; Rohman Hidayat
JUARA : Jurnal Olahraga Vol 5 No 2 (2020): JUARA: Jurnal Olahraga
Publisher : STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.452 KB) | DOI: 10.33222/juara.v5i2.909

Abstract

Correction to: JUARA: Jurnal Olahraga This corrects the article DOI: https://doi.org/10.33222/juara.v5i1.704 This article was originally published using English metadata in the article title and this is our fault. but now the article metadata has been changed in Indonesian and appears correctly in the current article.
Erratum: Pengaruh Status Gizi, Tingkat Aktivitas Fisik dan Kadar Hemoglobin Terhadap Kemampuan Daya Tahan Fisik Moh Nanang Himawan Kusuma; Muhamad Syafei; Didik Rilastiyo
JUARA : Jurnal Olahraga Vol 5 No 1 (2020): JUARA: Jurnal Olahraga
Publisher : STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.736 KB) | DOI: 10.33222/juara.v5i1.933

Abstract

Correction to: JUARA: Jurnal Olahraga This corrects the article DOI: https://doi.org/10.33222/juara.v4i2.607 This article was originally published using English metadata in the article title and this is our fault. but now the article metadata has been changed in Indonesian and appears correctly in the current article.
Identifikasi Kebugaran Jasmani Siswa SMP Di Daerah Dataran Tinggi Kabupaten Banyumas Topo Suhartoyo; Didik Rilastiyo Budi; Moh. Nanang Himawan Kusuma; Muhamad Syafei; Arfin Deri Listiandi; Rohman Hidayat
Physical Activity Journal (PAJU) Vol 1 No 1 (2019): Physical Activity Journal (PAJU)
Publisher : Department of Physical Education, Faculty of Health Sciences, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.303 KB) | DOI: 10.20884/1.paju.2019.1.1.1995

Abstract

Kebugaran jasmani merupakan salah satu faktor penting bagi siswa untuk dapat melakukan bebagai aktivitas fisik dan olahraga, selain itu kebugaran jasmani yang baik juga dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan prestasi siswa, baik secara kognitif, afektif maupun psikomotor. Tujuan penelitian untuk mengetahui profil kebugaran jasmani siswa SMP di dataran tinggi Kabupaten Banyumas, khususnya di daerah Kedungbanteng dan Baturraden. Metode penelitian studi deskriptif ex-postfacto. Instrumen penelitian menggunakan Multilevel Fitnes Test (MFT) untuk mengukur kebugaran jasmani. Analisis data menggunakan Uji Normalitas dan Penilaian Acuan Norma (PAN). Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa putra SMP di daerah Kedungbanteng dan Baturraden masih banyak yang berada di tingkat kebugaran cukup dan kurang dengan jumlah 45 anak atau sebesar 90%, sedangkan tingkat kebugaran jasmani siswa putri menunjukan hasil 48 siswa atau 98% berada dikategori kebugaran jasmani cukup dan kurang. Kesimpulan penelitian ini siswa SMP di dataran tinggi memiliki tingkat kebugaran yang kurang, sehingga perlu adanya program khusus yang memicu siswa SMP untuk melakukan berbagai aktifitas fisik dan olahraga.
Identifikasi Keberbakatan Menggunakan Metode Australian Sport Search Terhadap Kesesuaian Cabang Olahraga Pada Anak Sekolah Dasar Muhamad Sayfei; Didik Rilastiyo Budi; Moh. Nanang Himawan Kusuma; Arfin Deri Listiandi
Physical Activity Journal (PAJU) Vol 1 No 2 (2020): Physical Activity Journal (PAJU)
Publisher : Department of Physical Education, Faculty of Health Sciences, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.936 KB) | DOI: 10.20884/1.paju.2020.1.2.2285

Abstract

Identifikasi keberbakatan olahraga merupakan salah satu faktor penting dalam proses pembinaan prestasi, akan tetapi tahapan tes dan pengukuran identifikasi keberbakatan olahraga masih jarang dilakukan terutama di tingkat daerah. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui keberbakatan olahraga pada anak Sekolah Dasar kelas V dengan menggunakan metode analisis keberbakatan Australian Sport Search. Jumlah sampel penelitian sebanyak 100 anak dari berbagai sekolah di Banyumas. Penelitian menggunakan metode deskriptif ex-postfacto. Hasil menunjukan bahwa dari 100 anak Sekolah Dasar yang menjadi sampel penelitian tingkat keberbakatan anak menunjukan bahwa sebanyak 43 anak menunjukan berbakat dalam bidang olahraga dan 57 anak tidak berbakat dalam bidang olahraga. Selain itu dari 100 orang anak menunjukan bahwa 22 anak berbakat pada cabang olahraga atletik, 9 anak menunjukan berbakat di sepak bola, 5 anak cabang olahraga beladiri dan yang lainnya berbakat di cabang olahrga bola basket, bola tangan, bulutangkis dan softball/baseball. Berdasarkan hasil tersebut maka perlu adanya program pemanduan bakan olahraga secara khusus bagi anak usia pelajar, sehingga dapat mengidentifikasi bakat anak sedini mungkin.