Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan tanaman yang banyak dikonsumsi karena mengandung beberapa nutrisi. Namun, produksi buncis di Indonesia kurang optimal. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi buncis tegak yaitu perendaman benih pada air kelapa dan pemangkasan pucuk. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pertumbuhan dan hasil pada buncis tegak akibat interaksi perlakuan konsentrasi perendaman benih pada air kelapa dan waktu pemangkasan pucuk. Penelitian dilaksanakan di Desa Jatikerto, pada Juni hingga September 2022. Penelitian ini merupakan penelitian faktorial dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor konsentrasi perendaman benih pada air kelapa terdiri dari 4 taraf, yaitu tanpa perendaman, konsentrasi air kelapa 250, 500 dan 750 mL L-1. Faktor waktu pemangkasan pucuk terdiri dari 3 taraf, yaitu tanpa pemangkasan pucuk, pemangkasan pucuk 14 hst dan pemangkasan pucuk 21 hst. Data dianalisis menggunakan ANOVA pada taraf 5%. Jika terdapat pengaruh nyata, dilakukan uji lanjut BNJ pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi perlakuan perendaman benih pada air kelapa dan pemangkasan pucuk pada jumlah bunga, fruit set, bobot segar polong per tanaman dan bobot segar polong per hektar. Perendaman benih pada air kelapa 500 dan 750 mL L-1 dapat meningkatkan jumlah polong per tanaman dan polong panen. Konsentrasi air kelapa 500 mL L-1 meningkatkan luas daun. Pemangkasan pucuk pada 14 maupun 21 hst meningkatkan jumlah cabang dan jumlah daun.