Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN LILIN AROMATERAPI BERBAHAN DASAR MINYAK JELANTAH, SOY WAX DAN MINYAK ATSIRI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS PROFESIONAL MUDA DI VIHARA VIMALAKIRTI Risya Sasri; Hairida Hairida; Eny Enawati; Masriani Masriani; Ira Lestari; Maria Ulfah; Rini Muharini; Rahmat Rasmawan; Andi Ifriany; Rachmat Sahputra; Erlina Erlina; Tulus Junanto; Melur Regista Cahyani; Irene Yudea Listra; Marisa Marisa; Bella Agustina; Fia Tiaraseta; Pingkan Ramadhan Sailendra
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.17241

Abstract

ABSTRAKInovasi lahir dari ide kreatif yang dihasilkan dari pemikiran kritis terhadap permasalahan sekitar dan ketangkasan dalam membaca peluang untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan melatih  kreativitas professional muda di Vihara Vimalakirti dalam membuat lilin aromaterapi berbahan dasar minyak jelantah, soy wax dan minyak atsiri sehingga membuka peluang untuk ide bisnis bagi pengusaha pemula. Metode pendekatan dan partisipasi yang dilakukan berupa tutorial, pendampingan dan evaluasi. Tutorial dilakukan oleh narasumber dan fasilitator yang merupakan dosen dan mahasiswa prodi pendidikan kimia FKIP UNTAN. Pendampingan intensif pembuatan lilin aromaterapi dilakukan oleh fasilitator dan peserta pelatihan. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan menggunakan kuisioner melalui google form. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, sebayak 94,7% peserta pelatihan menyatakan bahwa pelatihan ini sangat mereka butuhkan dan bermanfaat bagi peningkatkan keterampilan mereka. Sebanyak 94,7% juga mengatakan bahwa materi dan metode yang disampaikan oleh narasumber dan fasilitator sangat baik, jelas dan runut, sehingga memberikan kemudahan untuk memahaminya. Dengan demikian, PKM yang dilakukan prodi pendidikan kimia FKIP UNTAN berhasil memberikan wawasan secara keilmuan dan keterampilan bagi peserta pelatihan. Kata kunci: kreativitas; lilin aromaterapi; minyak atsiri; minyak jelantah; soy wax. ABSTRACTInnovation is born from creative ideas that result from critical thinking about surrounding problems and skill in reading opportunities to solve a problem. This community service aims to provide knowledge and train the creativity of young professionals at the Vimalakirti Temple in making aromatherapy candles made from used cooking oil, soy wax, and essential oils to open opportunities for business ideas for novice entrepreneurs. Approach and participation methods are in the form of tutorials, mentoring, and evaluation. Tutorials were conducted by resource persons and facilitators who were lecturers and students of the Chemistry Education Study Program, FKIP UNTAN. Facilitators and training participants carry out intensive assistance in making aromatherapy candles. The implementation of activities is evaluated using a questionnaire through the Google form. Based on the evaluation, 94.7% of the training participants stated they needed this training, which helped improve their skills. As much as 94.7% also said that the materials and methods presented by the resource persons and facilitators were excellent, explicit, and sequential, making them easy to understand. Thus, the PKM conducted by the FKIP UNTAN chemistry education department succeeded in providing scientific insight and skills for the trainees. Keywords: creativity; aromatherapy candles; essential oils; used cooking oil; soy wax
Pelatihan Pengembangan Pembelajaran berbasis Entreprenuership bermuatan Kearifan Lokal Hairida Hairida; Masriani Masriani; Eny Enawaty; Rini Muharini; Ira Lestari; Andi Ifriany; Erlina Erlina; Rachmat Sahputra; Maria Ulfah; Eni Mayasari; Risya Sasri; Muhammad Farras Leonasa Agusta
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 8, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v8i2.4617

Abstract

ABSTRACTImplementing entrepreneurship as part of the Merdeka Curriculum is considered suboptimal due to the numerous challenges schools face. This is consistent with the survey results among chemistry educators in the Singkawang, which showed that while most have implemented entrepreneurship in their teaching, it has not yet incorporated local wisdom and has not been included in their teaching tools. The purpose of this community service program (PKM) is to enhance educators' ability to develop entrepreneurship-based learning that incorporates local wisdom and to describe educators' responses to the training activities conducted. The method used in this PKM is a training method for 24 chemistry educators in Singkawang, consisting of three stages: preparation, implementation, and evaluation. The results of the PKM activities showed increased knowledge and helped Singkawang's chemistry educators integrate these two concepts into their teaching.Keywords: Learning Development, Entreprenuership, Local Wisdom  ABSTRAKPelaksanaan kewirausahaan sebagai implementasi kurikulum merdeka dirasa belum optimal dikarenakan terdapat banyak kendala yang harus dihadapi oleh sekolah. Hal tersebut sesuai dengan hasil survei pada pendidik kimia Kota Singkawang yang sebagian besar sudah mengimplementasikan kewirausahaan dalam pembelajarannya akan tetapi belum bermuatan kearifan lokal dan belum dituangkan dalam perangkat pembelajarannya. Tujuan PKM ini ialah untuk meningkatkan kemampuan pendidik dalam mengembangkan pembelajaran yang berbasis entrepreneurship bermuatan kearifan lokal serta untuk mendeskripsikan respon pendidik terhadap kegiatan pelatihan yang dilakukan. Metode yang digunakan pada PKM ini ialah metode pelatihan untuk 24 pendidik kimia Kota Singkawang yang terdiri dari 3 tahap. Tahapan yang dilakukan pada PKM ini ialah tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil kegiatan PKM diketahui dapat meningkatkan pengetahuan dan membantu pendidik kimia Kota Singkawang dalam mengintegrasikan kedua konsep tersebut ke dalam pembelajaran.Kata Kunci: Pengembangan Pembelajaran, Entreprenuership, Kearifan Lokal