Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Proses Berpikir Konseptual Siswa Extrovert dan Introvert dalam Memecahkan Masalah Bangun Ruang Sisi Datar Sandy Ramadhan; Astri Rakhmawati; Herlina Hidayati; Anwar Muttaqien
MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2022): MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/mathlocus.v3i1.2343

Abstract

Proses berpikir konseptual dalam memecahkan masalah sangat dipengaruhi oleh tipe kepribadian siswa. Kesalahan yang dilakukan oleh siswa pasti sangat beragam. Hal tersebut menyebabkan perbedaan dalam proses berpikirnya. Maka dari itu, perlu diketahui bagaimana proses berpikir konseptual siswa dengan berbagai tipe kepribadian dalam penyelesaian masalah bangun ruang sisi datar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan data metode tes dan metode wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menyatakan ulang sebuah konsep siswa dengan tipe kepribadian extrovert cenderung tidak menuliskan informasi yang didapat di lembar jawaban, sedangkan siswa dengan tipe kepribadian introvert menuliskan secara terstruktur pada lembar jawaban. Dalam memilih prosedur pemecahan masalah, siswa extrovert lebih suka mengerjakan soal secara langsung tanpa menganalisis terlebih dahulu, berbeda dengan siswa introvert yang menganalisis terlebih dahulu, siswa extrovert cenderung memiliki alternatif pemecahan masalah lebih sedikit daripada siswa tipe kepribadian introvert. Selain itu, dalam penerapan konsep dan algoritma siswa introvert menuliskan kembali kesimpulan dari permasalahan pada lembar jawaban, sedangkan siswa tipe kepribadian extrovert tidak.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matemtis Pada Materi Teorema Pyhtagoras Ditinjau Dari Gaya Belajar Visual Dan Auditorial Siswa Kelas Viii Di Smp Negeri 2 Sampit Astri Rakhmawati; Istadi Istadi; Fajar Astuti
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 8, No 2 (2023): JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala (Juni)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jupe.v8i2.5559

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari gaya belajar. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskripsi kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 sampit. Subjek penelitian ini adalah 6 orang siswa dari 31 siswa dikelas VIII ruang A, 2 subjek visual dan 2 subjek auditorial. Instrumen yang digunakan yaitu angket gaya belajar, tes soal, dan wawancara. Data diperoleh dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarik kesmpulan. Pengecekan keabsahan data menguunakan teknik triagulasi. Pemecahan masalah matematis dianalisis berdasarkan 4 indikator menurut Polya yaitu: (1) memahami masalah, (2) merencanakan pemecahan masalah, (3) menyelesaikan rencana pemecahan masalah, (4) mengecek/memeriksa kembali. Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan permasalahan yang diarahkan untuk mendapatkan suatu jawaban dengan cara berpikir. Berdasarkan hasil analisis data pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan langkah Polya ditinjau dari gaya belajar adalah (1) Pada subjek SV1 dengan gaya belajar visual mampu dalam memahami masalah dengan cara membaca soal didalam hati, melakukan perencanaan pemecahan masalah, mampu melakukan perhitungan dengan tepat, dan tidak melakukan pemeriksaan kembali. Pada subjek SV2 dengan gaya belajar visual mampu dalam memahami masalah, melakukan perencanaan pemecahan masalah, belum mampu melakukan perhitungan dengan tepat, dan tidak melakukan pemeriksaan kembali. (2) Pada subjek SA1 dengan gaya belajar auditorial mampu dalam memahami masalah, melakukan perencanaan pemecahan masalah, mampu melakukan perhitungan dengan tepat, dan mampu melakukan pemeriksaan kembali hanya saja pada soal nomor 1 saja. Pada subjek SA2 dengan gaya belajar auditorial tidak mampu dalam memahami masalah dengan cara membaca soal didalam hati, melakukan perencanaan pemecahan masalah, mampu melakukan perhitungan dengan tepat, dan melakukan pemeriksaan kembali.
Kemampuan Berpikir Kritis dalam Menyelesaikan Masalah Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau dari Gaya Kognitif Istiyani, Dwi; Rakhmawati , Astri
Proceedings of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Graduate Conference Vol. 2 No. 1 (2022): Strengthening Youth Potentials for Sustainable Innovation
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/umygrace.v2i1.455

Abstract

ABSTRAK Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan dalam menyelesaikan masalah matematika. Pada saat menyelesaikan masalah, siswa menggunakan berbagai strategi yang dipengaruhi oleh gaya kognitif. Banyak siswa kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang terkait dengan volume limas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan masalah bangun ruang sisi datar ditinjau dari gaya kognitif visualizer dan verbalizer. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, berupa hasil kerja siswa dalam pengerjaan soal masalah bangun ruang sisi datar dan dilanjutkan dengan wawancara secara mendalam. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 3 Sampit dengan mempertimbangkan gaya kognitif dan kemampuan komunikasinya agar pengungkapan berpikir kritisnya dapat dilakukan dengan baik. Hasil penelitian diperoleh bahwa siswa dengan gaya kognitif visualizer mampu berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah bangun ruang sisi datar dengan dengan kategori tinggi. Siswa visualizer menyelesaikan materi bangun ruang sisi datar menggunakan kemampuan berpikir kritis: interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi dan regulasi diri. Siswa dengan gaya kognitif verbalizer mampu berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah bangun ruang sisi datar dengan kategori sedang. Siswa verbalizer menyelesaikan materi bangun ruang sisi datar menggunakan kemampuan berpikir kritis: interpretasi, analisis, evaluasi dan inferensi. Dalam pembelajaran matematika, hendaknya guru mengajarkan atau menganjurkan siswa untuk menggunakan gaya kognitif yang dimiliki siswa dalam menjawab masalah matematika. Agar siswa mampu menyelesaikan masalah bangun ruang sisi datar yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.