Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Memanfaatkan Teknologi Las untuk Pariwisata Agro Lembah Kecubung untuk Pengembangan Kapasitas dan Keterampilan Lokal Rohmat, Imam Khoirul; Kurniyanto, Hendri Budi; Widodo, Erick Wahyu Restu; Wibowo, Alvalo Toto; Anggara, Dika; Munir, Mohammad; Bahtiar, Yudha; Pratama, Bintang
Jurnal Cakrawala Maritim Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Cakrawala Maritim
Publisher : P3M Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jcm.v7i2.31

Abstract

Masyarakat desa Penanggungan saat ini kurang memiliki keterampilan dan pengetahuan dasar pengelasan yang diperlukan. Dalam industri, pekerja perlu lebih terspesialisasi dalam pekerjaannya, seperti proses pengelasan dan hasil pengelasan. Tantangan untuk menciptakan kemampuan kompetitif adalah meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pegawai, dalam hal ini dengan memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan dasar pengelasan. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pertumbuhan pariwisata pertanian di Lembah Kecubung, Desa Penanggungan, melalui penerapan teknologi. Desa Penanggungan memiliki potensi pariwisata yang cukup besar, namun terkendala oleh infrastruktur yang belum memadai dan rendahnya semangat kerja masyarakat. Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas wisata serta meningkatkan kemauan masyarakat untuk memproduksi produk dari masyarakat sendiri. Metode analisis yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan pendekatan partisipatif. Informasi diperoleh melalui observasi, angket, dan focus group Discussion (FGD). Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kemampuan masyarakat dalam menghasilkan berbagai produk tangan dari bahan baku dapat ditingkatkan melalui bimbingan belajar langsung sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu, bimbingan belajar berupa praktek langsung juga dapat digunakan untuk meningkatkan dan menciptakan fasilitas wisata yang lebih menarik.
Weldability of welded joint alloy steel grade 91 to stainless steel grade 316L using filler metal ER NiCrMo-3 and ER 309LMo in power boiler piping and tubing Kurniyanto, Hendri Budi; Rohmat, Imam Khoirul; Muh Sulhan, Ilham Ainur Rosyid; Marzuki, Marzuki
Journal of Welding Technology Vol 6, No 2 (2024): December
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jowt.v6i2.6096

Abstract

Welded joints between high alloy steel and austenitic stainless steel are commonly used in the power plant industry. In this research, the materials used were SA-335 P91 and 316L stainless steel with ERNiCrMo-3 and 309LMo fillers designed with a butt joint configuration. Several mechanical test (tensile test ASTM E8, Hardness Test ASTM E92) and microstructure examination was carried out to determine the tensile strength, hardness and microstructure of welded joint. The highest tensile strength is found in the ERNiCrMo-3 filler metal, namely 354.085 MPa, while the lowest is found in the 309LMo filler metal, namely 349.87 MPa. The highest hardness values for the ERNiCrMo-3 filler metal are found in base metal P91, HAZ P91, weld metal, HAZ stainless steel 316L, and base metal stainless steel 316L, with values respectively 212.77 HVN, 278 HVN, 239.53 HVN , 189.32 HVN, and 180.40 HVN. The lowest values for the 309LMo filler metal are 210.13 HVN, 266.12 HVN, 206.48 HVN, 175.59 HVN, and 172.32 HVN. Microstructural observations show the formation of a dendrite phase in the weld metal area with ERNiCrMo-3 filler metal and a delta ferrite phase in the weld metal area with 309LMo filler metal. No phase changes were observed in the P91 base metal, P91 HAZ, 316L stainless steel base metal, or 316L stainless steel HAZ areas. The results of the corrosion resistance test show that specimens with the ERNiCrMo-3 filler metal are more resistant to pitting corrosion compared to specimens with the 309LMo filler metal. The corrosion rate is 12,50 mm/years for ERNiCrMo-3, and 18,94 mm/years for 309LMo filler metal.
Proses Pack Carburizing dengan Media Arang sebagai Alternatif Pembuatan Grip Mesin Uji Tarik Kurniyanto, Hendri Budi; Widodo, Eriek; Wahyudi, Mohammad Thoriq; Amri, Moh. Syaiful; Masyhuri Prasetyo, Mohamad Fanni
Jurnal Teknologi Maritim Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jtm.v8i1.57

Abstract

Mesin uji Tarik di Laboratorium Uji Bahan, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, dalam penggunaannya selalu digunakan secara kontinyu. Kondisi ini, komponen pencekamnya (grip) sangat diperhitungkan dan harus memiliki kekerasan permukaan dan nilai ketahanan keausan yang tinggi agar grip ini bisa digunakan berkali-kali. Apabila grip ini sudah terjadi keausan pada permukaannya, maka perlu dilakukan pergantian dengan grip baru. Grip ini dibeli secara import dari Jepang dan memiliki harganya cukup mahal. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian sebagai alternatif pembuatan grip baru. Penelitian ini menggunakan material SA 572 Gr 50 dengan proses pack carburizing waktu tahan 120 menit dengan variasi media arang kayu jati, arang tempurung kelapa, dan arang bambu menggunakan campuran katalisator barium karbonat (BaCO3) sebesar 20% dari berat arang pada temperatur 950 dilanjutkan quenching dengan media air. Pengujian pada penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh terhadap struktur mikro dan nilai kekerasan. Hasil penelitian menunjukkan terbentuknya fasa martensit setelah perlakuan proses pack carburizing dengan variasi media arang kayu jati, arang tempurung kelapa, dan arang bambu, fasa martensit yang terbentuk lebih dominan pada variasi media arang tempurung kelapa daripada variasi media arang kayu jati dan arang bambu. Nilai kekerasan tertinggi dari penelitian ini adalah variasi media tempurung kelapa sebesar 856.7 HVN dan yang terendah adalah media arang kayu jati sebesar 806.8 HVN sedangkan media arang bambu sebesar 819.6 HVN.
Pemanfaatan Teknologi Las untuk Meningkatkan Keterampilan Masyarakat dalam Mendukung Wisata Religi Desa Al Amin, Mochammad Karim; Kurniyanto, Hendri Budi; Amri, Moh Syaiful; Wibowo, Alvalo Toto; Anggara, Dika; Kusminah, Imah Luluk; Rohmat, Imam Khoirul; Nisazarifa, Adristi; Sasongko, Kukilo Edy; Mustain, Eko
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 11 No. 2 (2025): Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/qh.v11i2.20925

Abstract

Warga Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, saat ini masih minim pengetahuan dan keahlian dasar pengelasan. Di sisi lain, dunia industry menuntut tenaga kerja yang semakin terspesialisasi, terutama dalam proses dan mutu hasil las. Agar desa mampu bersaing, peningkatan kompetensi serta profesionalisme penduduk mutlak diperlukan-salah satunya lewat program pelatihan pengelasan dasar. Kegiatan pengabdian ini dirancang mendukung pengembangan Desa Balun sebagai destinasi wisata religi sekaligus “Desa Pancasila yang dikenal karena toleransi nya yang tinggi berkat keberadaan enam rumah ibadah (Hindu, Buddha, Islam, Kristen, Katolik, dan Konghucu). Pelatihan pengelasan ditargetkan membantu memperbaiki serta membangun sarana-prasarana penunjang pariwisata tersebut. Riset dilakukan memakai pendekatan kualitatif-partisipatif melalui observasi lapangan, dan penyebaran angket. Hasilnya memperlihatkan bahwa pendampingan terstruktur mampu meningkatkan keterampilan warga memproduksi kerajinan berbahan logam, berdampak langsung pada kenaikan pendapatan. Penguasaan teknik pengelasan juga mempercepat pembangunan dan pemeliharaan fasilitas wisata, sehingga daya tarik kawasan religi kian tumbuh. Dengan demikian, pemanfaatan teknologi dan pelatihan pengelasan terbukti efektif menumbuhkan partisipasi masyarakat serta meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur wisata di Desa Balun.
Analysis of variations in the number of layers of hardfacing overlay ABREX 500 material on hardness,impact strength and microstructure with the SMAW process Amri, Moh. Syaiful; Anggara, Dika; rohmat, Imam Khoirul; Kurniyanto, Hendri Budi; Pradana, Dika Septya
Journal of Welding Technology Vol 5, No 2 (2023): December
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jowt.v5i2.4286

Abstract

Hardfacing is a welding technique that functions to increase the surface hardness value of a material. Generally, hardfacing is done on low-carbon steel materials because low-carbon steel cannot be increased in hardness by heat treatment. For this reason, research will be carried out on the multilayer hardfacing process with the aim of obtaining optimal layer hardness. The methodology in this research is that multilayer hardfacing welding will be carried out consisting of 3 layers, 4 layers, and 5 layers, and each specimen has 2 buffer layer layers with E 309 electrodes for the hardfacing layer using HV 600 electrodes. This research reveals the influence of the number of layers of hardfacing on the hardness and toughness values. ABREX 500 material with a size of 150x150x10 mm was welded using the SMAW process using a current of 130 A. In this research, hardness and toughness tests were carried out. On test results. The base metal microstructure is dominated by a tempered martensite structure with a small amount of bainite and pearlite. In the structural area of the support layer, austenite and vermicular ferrite dominate. In the hardfacing layer area, austenite and vermicular ferrite, which are in dendritic form, dominate. The increase in hardness will occur significantly after hardfacing is carried out on the base metal. In a specimen, the more layers of hardfacing are added, the harder the material will be. The hardness of the specimen in 5 layers gets the most optimal value (higher) when compared with the hardness in 3 layers and 4 layers. In the 5-layer specimen, the resulting hardness value was 482.13 kgf/mm2, for the 4-layer specimen, the average value was 464.83 kgf/mm2, and in the 3-layer specimen, the hardness value was 444.13 kgf/mm2. For toughness testing, the highest toughness value was obtained, namely 1.32 (J/mm2) for the 3 layers specimen, compared to 4 layers with a toughness value of 1.25 (J/mm2) and 5 layer with a toughness value of 1.19 (J/mm2). The toughness value decreases as the hardness value increases.