Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengenalan Rambu Dan Semboyan Kereta Api Pada Siswa SDN Tambakrama I Kabupaten Ngawi Septiana Widi Astuti; Armyta Puspitasari; Puspita Dewi; Nurul Fitria
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.632 KB) | DOI: 10.31949/jb.v4i1.4137

Abstract

Pengenalan rambu dan semboyan kereta api merupakan salah satu wujud penanaman pemahaman dan kesadaran siswa sekolah dasar dalam mengenal rambu dan semboyan  kereta api khususnya pada perlintasan sebidang kereta api. Seperti diketahui bahwa kecelakaan di perlintasan sebidang pada umumnya terjadi karena kelalaian pengguna perlintasan dan kurangnya pengetahuan serta kesadaran masyarakat berlalu lintas di perlintasan sebidang. Dengan adanya pengenalan rambu dan semboyan kereta api diharapkan para siswa sekolah dasar mampu mengetahui dan memahami berbagai jenis rambu dan semboyan kereta api. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di SDN Tambakrama I Kabupaten Ngawi dan dan diikuti oleh siswa kelas 3 sampai dengan kelas 6. Pengenalan semboyan kereta api dilakukan menggunakan metode ceramah interaktif dengan media visual dan audio visual. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, dilakukan kegiatan tanya jawab dengan pertanyaan yang disampaikan kurang lebih dua puluh  pertanyaan dan peserta sangat aktif dan antusias untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat dapat disimpulkan bahwa pengetahuan siswa terkait rambu-rambu dan semboyan kereta api pada perlintasan sebidang mengalami peningkatan, hal ini terlihat dari perubahan skor rata-rata pengetahuan pre-test yaitu 8,83 meningkat menjadi 17,80 pada saat post-test.
PENGENALAN SISTEM OPERASI KERETA API PADA KOMUNITAS RAILFANS DAOP EMPAT DENGAN METODE CERAMAH INTERAKTIF Puspita Dewi; Septiana Widi Astuti; Ajeng Tyas Damayanti
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6172

Abstract

Pengenalan sistem operasi kereta api pada angkutan perkeretaapian perkotaan kepada masyarakat menjadi salah satu hal yang penting, mengingat tingkat otomatisasi bidang perkeretaapian melibatkan sensor-sensor berbasis teknologi informasi. Dengan pemberian materi dengan media visual dan audio-visual terkait dengan sistem operasi perkeretaapian diharapkan peserta mampu memahami dan mengenal bahwa sistem operasi kereta api memiliki beberapa tingkatan sesuai dengan ruang lingkup pengendalian pergerakannya terhadap komunitas pecinta kereta api (Railfans) Daop Empat yang didampingi oleh Humasda PT Kereta Api Indonesia (persero). Dalam rangka mengukur tingkat pengetahuan peserta tentang sistem operasi kereta api, diberikan beberapa pertanyaan pilihan ganda sesuai dengan materi sejumlah 15 (lima belas) pertanyaan di awal (pre-test) dan akhir (post-test) sesi pemberian materi. Para peserta diberikan waktu 15 menit untuk melakukan kegiatan ini, dimana mereka melaksanakannya dengan antusias dan aktif. Berdasarkan hasil penilaian pre-test dan post-test dari para peserta disampaikan bahwa pengetahuan sistem operasi kereta api para peserta meningkat. Hal ini dapat dilihat dari perubahan rata-rata nilai pada pre-test yang bernilai 7,22 dari 15 poin dan post test 11,10 dari 15 poin. Peningkatan sebesar 53,73% dapat terlihat dari perubahan rata-rata skor yang diperoleh pada peserta untuk daftar pertanyaan yang sama.
Review Design Pembuatan Saluran Sistem Drainase Pada Proyek DDT (Double-Double Track) Lintas Kranji – Bekasi Km 25+500 SD KM 26+600 Puspita Dewi; Yuwono  Wiarco; Boriana Boradjieva
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i10.13153

Abstract

Pada Proyek DDT (Double-Double Track) daerah Bekasi mengalami permasalahan yaitu terdapat genangan air pada lapisan subbalas eksisting yang akan digunakan sebagai jalur track baru. Bila terjadi hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi, maka air akan kembali menggenang pada lapisan subbalas. Penyebab utama dari masalah tersebut adalah tidak berfungsinya saluran sistem drainase, karena posisi drainase lebih tinggi daripada lapisan subbalas. Akibatnya aliran air tidak bisa bermuara ke saluran drainase. Sehingga perlu perencanaan ulang pembuatan sistem saluran drainase supaya aliran air 2 mengalir dan tidak menggenang pada lapisan subbalas. Dalam penelitian ini membahas mengenai perencanaan ulang pembuatan saluran drainase yang berlokasi di km 25+500 sd 26+600 pada lintas Kranji-Bekasi. Dengan mencari debit banjir rencana kurun waktu 5-10 tahun yang didapatkan dari 3 stasiun hujan terdekat dari lokasi penelitian dengan periode hujan tahun 2012-2021. Data tersebut diperoleh dari Kantor BMKG Pusat dan Perum Jasa Tirta II Wilayah Bekasi. Setelah debit banjir rencana diketahui, kemudian mencari penampang yg efisien dengan kondisi dan situasi dilapangan. Selanjutnya menghitung rencana anggaran biaya untuk membangun saluran drainase tersebut. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa debit banjir rencana adalah 0,906075 m3/det atau 906,0750 liter/det dalam kurun waktu 5 tahun, sedangkan untuk kurun waktu 10 tahun adalah 1,029242 m3/det atau 1027,242 liter/det. Dengan rencana penampang berbentuk trapesium yang berukuran 0,60 m untuk lebar penampang basah, dan 0,70 m untuk tinggi saluran. Rencana anggaran biaya yang dibutuhkan sebanyak Rp 936.888.080 untuk membangun saluran drainase.
Pengenalan Rambu Dan Semboyan Kereta Api Pada Siswa SDN Tambakrama I Kabupaten Ngawi Septiana Widi Astuti; Armyta Puspitasari; Puspita Dewi; Nurul Fitria
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i1.4137

Abstract

Pengenalan rambu dan semboyan kereta api merupakan salah satu wujud penanaman pemahaman dan kesadaran siswa sekolah dasar dalam mengenal rambu dan semboyan  kereta api khususnya pada perlintasan sebidang kereta api. Seperti diketahui bahwa kecelakaan di perlintasan sebidang pada umumnya terjadi karena kelalaian pengguna perlintasan dan kurangnya pengetahuan serta kesadaran masyarakat berlalu lintas di perlintasan sebidang. Dengan adanya pengenalan rambu dan semboyan kereta api diharapkan para siswa sekolah dasar mampu mengetahui dan memahami berbagai jenis rambu dan semboyan kereta api. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di SDN Tambakrama I Kabupaten Ngawi dan dan diikuti oleh siswa kelas 3 sampai dengan kelas 6. Pengenalan semboyan kereta api dilakukan menggunakan metode ceramah interaktif dengan media visual dan audio visual. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, dilakukan kegiatan tanya jawab dengan pertanyaan yang disampaikan kurang lebih dua puluh  pertanyaan dan peserta sangat aktif dan antusias untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat dapat disimpulkan bahwa pengetahuan siswa terkait rambu-rambu dan semboyan kereta api pada perlintasan sebidang mengalami peningkatan, hal ini terlihat dari perubahan skor rata-rata pengetahuan pre-test yaitu 8,83 meningkat menjadi 17,80 pada saat post-test.
PENGENALAN SISTEM OPERASI KERETA API PADA KOMUNITAS RAILFANS DAOP EMPAT DENGAN METODE CERAMAH INTERAKTIF Puspita Dewi; Septiana Widi Astuti; Ajeng Tyas Damayanti
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6172

Abstract

Pengenalan sistem operasi kereta api pada angkutan perkeretaapian perkotaan kepada masyarakat menjadi salah satu hal yang penting, mengingat tingkat otomatisasi bidang perkeretaapian melibatkan sensor-sensor berbasis teknologi informasi. Dengan pemberian materi dengan media visual dan audio-visual terkait dengan sistem operasi perkeretaapian diharapkan peserta mampu memahami dan mengenal bahwa sistem operasi kereta api memiliki beberapa tingkatan sesuai dengan ruang lingkup pengendalian pergerakannya terhadap komunitas pecinta kereta api (Railfans) Daop Empat yang didampingi oleh Humasda PT Kereta Api Indonesia (persero). Dalam rangka mengukur tingkat pengetahuan peserta tentang sistem operasi kereta api, diberikan beberapa pertanyaan pilihan ganda sesuai dengan materi sejumlah 15 (lima belas) pertanyaan di awal (pre-test) dan akhir (post-test) sesi pemberian materi. Para peserta diberikan waktu 15 menit untuk melakukan kegiatan ini, dimana mereka melaksanakannya dengan antusias dan aktif. Berdasarkan hasil penilaian pre-test dan post-test dari para peserta disampaikan bahwa pengetahuan sistem operasi kereta api para peserta meningkat. Hal ini dapat dilihat dari perubahan rata-rata nilai pada pre-test yang bernilai 7,22 dari 15 poin dan post test 11,10 dari 15 poin. Peningkatan sebesar 53,73% dapat terlihat dari perubahan rata-rata skor yang diperoleh pada peserta untuk daftar pertanyaan yang sama.
Pemodelan Data Kecelakaan pada Perlintasan Sebidang Kereta Api DAOP VII Madiun Astuti, Septiana Widi; Dewi, Puspita; Nopriyanto, Windi; Ependi, Ahmad; Utomo, Ilham Satrio
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JMTRANSLOG) Vol 11, No 1 (2024): Maret
Publisher : Institut Transportasi dan Logistik Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54324/j.mtl.v1i1.1351

Abstract

The study aims to find the most suitable regression model of railroad level crossings accident data to obtain factors significantly affect the number of fatalities in DAOP VII Madiun. The variables used were road width, right slope, left slope, train frequency, type of crossing, large kilometer angle of view, small kilometer angle of view, Early Warning System, road status, type of crossing gates, left and right caution sign, and rumble band markings. The study used comparing method between the results of the Poisson regression model and the Negative Binomial regression model. It is found that the Negative Binomial regression model has a smaller Akaike Information Criteria and Root Mean Square Error than the Poisson model. It can be concluded that the Negative Binomial regression model is a better choice in modeling accident data in DAOP VII Madiun level crossing. Based on the modeling result, the factors significantly affect the number of fatalities in level crossings accident are road width, road status, type of crossing gate, and the presence or absence of caution signs.
PERENCANAAN KOMPONEN JALAN REL PADA TRASE TERPILIH RENCANA REAKTIVASI JALUR KERETA API DI KABUPATEN BANGKALAN Kurniawan, Muhammad Adib; Dewi, Puspita; Puruhita, Hana Wardani; Astuti, Septiana Widi
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2023): Vol 6, No 2 (2023 JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v6i2.12207

Abstract

Berdasarkan hasil kajian oleh Kementerian Perhubungan-Ditjen Perkeretaapian (Satker Peningkatan dan Pembinaan Transportasi Perkeretaapian) dalam kegiatan penyusunan studi kelayakan diambil beberapa kesimpulan antara lain Estimasi permintaan perjalanan kereta api (potensi demand) pada tahun pertama operasi (2015) berkisar 844.920 pnp/thn (cenario optimis), 675.936 pnp/thn (cenario moderat) dan 506.452 pnp/thn (cenario pesimis). Lebih lanjut estimasi permintaan perjalanan barang pad tahun pertama operasi (2015) sejumlah 796.954 ton/ thn (cenario otimis), 637.563 ton/thn (cenario moderat) dan 478.172 ton/thn (cenario pesimis) (Astuti, Soimun, and Krisna 2019)(Soimun et al. 2022)(Kementerian Perhubungan Ditjen Perkeretaapian 2011). Dalam penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh (Astuti et al., 2019) tentang alternatif pemilihan trase kereta api di Kabupaten Bangkalan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process belum dilakukan perencanaan komponen jalan rel pada trase terpilih. Oleh sebab itu  penelitian ini bertujuan untuk merencanakan komponen-komponen jalan rel untuk trase terpilih. Hasil dari analisa dan pembahasan didapatkan untuk perencanaan trase terpilih termasuk dalam kelas jalan rel V dengan nilai daya angkut lintas pada trase terpilih sebesar 847.649,2 ton/thn < 2,5 Juta ton/thn, untuk hasil analisa geometri pada trase terpilih dilakukan perencanaan awal jalur dari eks Stasiun Sukolilo (lama) melewati eks Stasiun Sukolilo (baru) hingga ke eks Stasiun Tonjung, Jalur Kereta Api yang direncanakan memiliki panjang 12.713 msp serta perhitungan komponen-komponen jalan rel pada trase terpilih yang didapatkan dari hasil perhitungan antara lain untuk rel menggunakan tipe R.42, panjang minimum rel panjang 200 m, plat sambung yang digunakan tipe 40 H, alat penambat berupa penambat elastis E Clip, untuk bantalan menggunakan jenis bantalan prategang dengan kuat tekan K 600.
PEMAHAMAN TENTANG PRASARANA PERKERETAAPIAN GUNA PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN SMK Kurniawan, Muhammad Adib; Puspita Dewi; Wawan Riyanta; Dimas Adi Perwira; Armyta Puspitasari
Madiun Spoor : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37367/jpm.v3i2.293

Abstract

In accordance with the National Education System Law No. 20 of 2003, article 3 concerning National Education Goals and explained in article 15 that vocational education is secondary education that prepares students especially to work in certain fields which means that Vocational High Schools (SMK) aim to prepare graduates who are ready to work[1][2]. Job opportunities in the world of railways are very large, so it is necessary to provide initial or basic knowledge related to railway infrastructure, especially buildings and railway lines, to prospective graduates of the Central Java State Vocational School in Semarang in the field of Construction and Property Business expertise so that they have more knowledge in the field of railways as a provision to enter the world of work. The results of providing material in the form of Railway Infrastructure Knowledge Technical Guidance found that the technical guidance participants were very enthusiastic and enthusiastic.
PERENCANAAN KONSEPTUAL DAN PERHITUNGAN KUANTITAS BANGUNAN INSTITUSI PENDIDIKAN UNTUK PENINGKATAN DEMAND STASIUN JOMBANG DENGAN MENGGUNAKAN AUTODESK REVIT Wahyu Tamtomo Adi; Prativi, Ayu; Dewi, Puspita; Aghastya, Adya; Prihatanto, Rusman; Nurzukhrufa, Antusias
Madiun Spoor : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): April 2024
Publisher : Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37367/jpm.v4i1.353

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk membuat perencanaan konseptual bangunan gedung dan menghitung kuantitas pekerjaan untuk pembangunan gedung Pondok Pesantren Ar Ruhul Jadid Jatipelem, yang terletak di dekat Stasiun Jombang sehingga berpotensi meningkatkan demand penumpang kereta api di stasiun tersebut. Hasil Perencanaan keseluruhan komplek bangunan dan pengembangan lingkungan untuk Pondok Pesantren menghasilkan denah dan visual bangunan yang terdiri dari gedung penginapan, poliklinik, masjid, sekolah, asrama, ruang makan, perpustakaan dan laboratorium. Perhitungan kuantitas bangunan untuk masing-masing gedung dikelompokkan menjadi komponen lantai, dinding, plafon, atap, pintu dan jendela, serta balok dan kolom bangunan yang diperoleh melalui program Autodesk Revit. Perencanaan secara konseptual ini digunakan untuk melengkapi dokumen dalam penggalangan dana untuk pembangunan. Hasil perencanaan ini dapat ditindaklanjuti dengan perhitungan Rencana Anggaran Biaya baik secara konseptual maupun detail sebelum kegiatan pembangunan dimulai.
Analisis Potensi Emisi Gas Rumah Kaca pada Pembangunan Jembatan BH314A Menggunakan Metode Intergovermental Panel On Climate Change (IPCC) Fadillah, Kevin Yunan; Wiarco, Yuwono; Dewi, Puspita
Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi Vol 11 No 2 (2024): Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : FSTPT Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Greenhouse gas emissions in Indonesia will continue to increase in 2021-2030. This is due to the increasing use of fuel oil (BBM), gas, and coal in the energy sector. The energy sector is one of the largest global contributors to greenhouse gas emissions. This research was conducted on the construction of the Solo - Semarang Phase 1 Double Track Railway in package 5, one of which was building the BH314A bridge, which in its implementation used heavy oil-fueled equipment that would cause greenhouse gas emissions. This study uses the calculation guidelines in the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) 2019 and data from the inventory of greenhouse gas emissions in the energy sector. This study concludes that the construction of the BH314A bridge requires a total energy of 58,971 tons of joules (TJ) and emits a total greenhouse gas emission of 19,715,802 tonsCO2.eq and emits 0.08 tons of sulfur dioxide. ABSTRAK Emisi gas rumah kaca di Indonesia diperkirakan terus meningkat pada tahun 2021-2030. Hal ini disebabkan karena terus meningkatnya penggunaan bahan bakar minyak (BBM), gas, dan batu bara pada sektor energi. Sektor energi merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar dalam lingkup global. Penelitian ini dilakukan pada kegiatan pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Solo-Semarang Fase 1 di paket 5 yang salah satu pekerjaannya membangun jembatan BH314A yang dalam pelaksanaannya menggunakan alat berat berbahan bakar minyak yang akan menyebabkan emisi gas rumah kaca. Pada penelitian ini menggunakan pedoman perhitungan yang terdapat pada Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tahun 2019 dan juga data dari inventarisasi emisi gas rumah kaca pada sektor energi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pada kegiatan pembangunan jembatan BH314A membutuhkan energi total sebesar 58.971 ton joule (TJ) dan mengeluarkan total emisi gas rumah kaca sebesar 19.715.802 tonCO2.eq serta mengeluarkan emisi sulfur dioksida sebesar 0,08 ton.