Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Abdimas Pamenang

PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK PENCEGAHAN KEGAWATDARUTAN MENTAL PERILAKU KEKERASAN DIKARENAKAN DAMPAK BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH: HEALTH EDUCATION FOR PREVENTION OF MENTAL EMERGENCIES VIOLENT BEHAVIOR DUE TO IMPACT BULLYING TO SCHOOL AGE Yektiningsih, Erwin; Zulvana; Tri Jaya, Susanti; Khosasih , M.Ikhwan
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v3i1.264

Abstract

Abstrak Perilaku kekerasan berbasis bullying yang sering  terjadi di lingkungan sekolah, telah menjadi masalah serius mempengaruhi krisis kesehatan mental anak usia sekolah dasar. Berdasarkan KPAI  didapat data siswa sebagai pelaku bullying sebesar 51% dan korban sebesar 35.55%. Anak-anak sebagai pelaku maupun korban dari bullying sangat berisiko tinggi mengalami kondisi psikologis darurat, dimana keadaan mental yang mengancam kesejahteraan psikologi anak. Tujuan pengabdian masyarakat ini dengan pemberian pendidikan kesehatan pada anak sekolah usia 7-12 tahun, supaya kegiatan ini menjadi alat penting menciptakan generasi sehat mental bebas dari dampak negatif bullying dapat berkontribusi pada lingkungan lebih harmonis dan  aman. Kegiatan pengabdian masyarakat ini digunakan tiga tahapan metode yaitu perencanaan meliputi pembuatan proposal, perijinan, pebuatan media pendidikan PPT, implementasi  pemberian pendidikan kepada anak sekolah serta diskusi dengan PPT dan LCD, evaluasi diberikan kuisioner pre dan post kepada peserta dengan menganalisa perubahan score. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pendidikan kesehatan pada anak sekolah dasar terdapat peningkatan score pengetahuan sebesar 13.9%. Maka tindakan pendidikan kesehatan direkomendasikan sebagai promosi kesehatan membantu mengurangi perilaku kekerasan yang disebabkan oleh dampak bullying di lingkungan sekolah dengan adanya kolaborasi yang sinergis antara pihak sekolah, keluarga, dan tenaga kesehatan dalam menciptakan lingkungan aman yang mendukung peningkatan kesehatan mental anak. Kata kunci: anak sekolah, kegawatdarutan, bullying, pengetahuan, pendidikan kesehatan   Abstract   Bullying-based violent behaviour occurs in school environment has become a serious problem affecting the mental health crisis of elementary school children. KPAI data based obtained  students as perpetrators of bullying was 51% and victims were 35.55%. Children as perpetrators or victims bullying are at high risk of experiencing emergency psychological conditions, where mental conditions threaten  psychological well-being of children. The purpose community service  provided  health education in school to children aged 7–12 years. This activity became  important tool to create mentally healthy generation free from bullying  negative impacts can contribute  more harmonious and safe environment. This community service activity used three stages methods, namely planning, including making proposals and permits, making PPT educational media, the implementation  provided  education to schoolchildren and discussions with PPT and LCD, then evaluation was given pre- and post-questionnaires to participants by analyzing changes in scores. The study results showed health education program for elementary school children increased knowledge scores by 13.9%. Therefore, health education actions will be recommended as health promotion to help reduce violent behaviour caused by impact bullying in environment school with synergistic collaboration between schools, families, and healthcare professionals  to  safe environment, supports improving children's mental health.  Keywords: school children, emergencies, bullying, knowledge, health education  
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL FASE INISIATIVE DENGAN TERAPI KELOMPOK TERAPEUTIK ANAK PRESCHOOL Yektiningsih, Erwin; Nirmala K.S; M.Ikhwan Kosasih
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v1i1.127

Abstract

Perkembangan psikososial usia anak preschool merupakan bentuk perkembangan bersifat kumulatif. Sehingga stimulus perkembangan fisik dan mental diperlukan untuk memenuhi tugas di fase perkembangan inisiative. Oleh karena itu, apabila terjadi hambatan psikososial di tahap awal dapat mempengaruhi perkembangan di tahap selanjutnya. Sehingga Anak rentan mengalami gangguan perkembangan jiwa psikososial. Sekarang berdasarkan hasil observasi ibu yang mempunyai peran yang lebih banyak mengasuh anaknya di komunitas Taman kanak-kanak Dharma Wanita II Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri masih banyak yang kurang memahami mengenai cara yang tepat untuk menstimulasi perkembangan psikososial pada anak usia preschool seperti motorik kasar, motorik halus, kognitif, bahasa, emosi, kepribadian, moral, spiritual serta psikososial. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai menstimulasi dengan maksimal perkembangan inisiative pada anak usia preschool, melalui pendekatan terapi kelompok terapeutik (TKT) usia anak preschool. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode pelaksanaan terdiri dari tiga tahap yaitu tahapan persiapan, implementasi tindakan TKT yang terdiri dari enam sesi serta evaluasi. Hasil kegiatan ini menunjukkan pengetahuan orang tua tentang cara menstimulasi perkembangan anak usia preschool setelah dilakukan TKT mengalami peningkatan di tingkat baik. Maka terapi kelompok terapeutik ini direkomendasikan sebagai promosi kesehatan anak untuk menstimulasi perkembangan psikososial kesehatan jiwa anak usia preschool di tatanan pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat.
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN PENANGANAN KEGAWATDARURATAN NEONATAL PADA PETUGAS MOBIL SIAGA MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI: ENHANCING EFFORTS KNOWLEDGE OF NEONATAL EMERGENCY INTERVENTION TO EMERGENCY CAR OFFICERS THROUGH HEALTH EDUCATION IN WORKING AREA OF KEDIRI REGENCY HEALTH OFFICE Yektiningsih, Erwin; Ratna Feti Wulandari; Dwi Rahayu
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v1i2.151

Abstract

Abstrak Neonatus merupakan bayi baru lahir dengan imunitas yang belum stabil disebabkan masih dalam proses menyesesuaikan diri dengan dunia luar, sehingga rentan menghadapi permasalahan kegawatdaruratan. Jika tidak segera ditangani akan meningkatkan angka kematian bayi. Sekarang masih banyak petugas mobil siaga di komunitas masih bingung penanganan intrahospital  yang tepat mengenai pemahaman penatalaksanaan kegawatdaruratan  pada neonatus ketika  mengantar menuju penanganan yang  lebih intensif ke fasilitas kesehatan terdekat supaya neonatus dapat segara di tangani dengan cepat dan tepat. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini untuk meningkatkan pengetahuan petugas mobil siaga dengan memberikan pendidikan kesehatan Metode kegiatan PKM terdiri dari beberapa tahapan seperti persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Maka hasil kegiatan ini sebagian besar peserta mengalami peningkatan pengetahuan sebesar 3%. Dan peserta merasakan puas selama mengikuti pendidikan kesehatan. Maka, kegiatan pendidikan kesehatan ini dapat direkomendasikan sebagai promosi kesehatan untuk penanganan kegawatdaruratan pada neonatus bagi petugas mobil siaga sebagai petugas non kesehatan yang berperan aktif di masyarakat untuk  penanganan prehospital kegawatdaruratan yang dapat berefek mengoptimalkan upaya menurunkan angka kematian bayi,  yang merupakan salah satu indikator keberhasilan pembanguanan kesehatan di Indonesia. Kata kunci:  Pengetahuan, Kegawatdarutanneonatal, Petugas, Mobil siaga    Abstract   Neonates are newborns with unstable immunity because they are still in the process of adjusting to the outside world, so they are vulnerable to facing emergency problems. If not treated immediately will increase the infant mortality rate. Now there are still many emergency car officers  in the community who are still confused about proper intrahospital handling regarding the understanding of emergency management in neonates when they lead to more intensive treatment to the nearest health facility so that neonates can be treated quickly and precisely. The purpose of this community service (pkm) increased the knowledge of emergency car officers  by providing health education. The pkm activited method consists of several stages such as preparation, implementation and evaluation. So the results this activity to most  participants experienced an increase in knowledge of 3%. And the participants felted to satisf while participating in health education. Thus, this health education activity will be recomment as a health promotion for emergency intervention of neonates for emergency car officers as non-health  offical who play an active role in the community for emergency prehospital management which will have effect of optimizing efforts to reduce infant mortality, which is one indicator of successful development health in Indonesia. Keywords : Knowledge, Emergencies, Neonates, Officers, emergency cars  
PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK PENINGKATAN PENGETAHUAN KELUARGA MENGENAI PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN KEJANG DEMAM PADA ANAK : HEALTH EDUCATION FOR FAMILY OF KNOWLEDGE INCREASE ABOUT EMERGENCY MANAGEMENT TO CHILDREN WITH FEBRILE SEIZURE Yektiningsih, Erwin; Quyumi Rahmawati, Elfi; M. Ikhwan Kosasih; Anawidhiyanti, Resa
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v2i1.182

Abstract

Abstrak   Anak mengalami demam tinggi merupakan tanda dan gejala  terkena infeksi. Hal tersebut  dapat mempengaruhi gangguan neurologik bangkitan kejang yang mempengaruhi kondisi sasak nafas, sehingga berakibat kadar oksigen di jaringan menurun berefek pada kerusakan sel neuron otak. Kondisi anak tersebut dapat berada pada kondisi kegawatdarutan, jika tidak segera ditangani berakibat pada kematian. Sekarang ini masih terdapat banyak pada keluarga di komunitas yang belum memahami mengenai penatalaksanaan pre hospital   kegawatdarutan  kejang demam pada anak. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dengan cara pendidikan kesehatan. Tim pengabdian kepada masyarakat  melakukan kegiatan ini  menggunakan metode yang terdiri dari tiga tahapan  adalah  persiapan, pelaksaanaan, serta evaluasi. Hasil kegiatan ini menunjukkan mayoritas keluarga mengalami peningkatan tingkat pengetahuan setelah diberikan tindakan pendidikan kesehatan dengan sebanyak 60% . Oleh karena itu pendidikan kesehatan  direkomendasikan sebagai promosi kesehatan dalam penanganan kegawatdaruratan pada anak. Kata kunci: anak, kejang demam, kegawatdarutan, pengetahuan, pendidikan kesehatan   Abstract   A child having a high fever is a sign and symptom of infection. This can affect neurological disorders, and seizures, which affect the condition of shortness of breath, resulting in decreased oxygen levels in the tissue, which has an effect on damage to brain neuron cells. The child's condition could be in an emergency condition, if not treated immediately it could result in death. Currently, there are still many families in the community who do not understand the pre-hospital management of emergency febrile seizures in children. The aim of this community service was to increase family knowledge by means of health education. The community service team carried out this activity using a method consisting of three stages, namely preparation, implementation, and evaluation. The results of this activity will show that the majority of families experienced an increase in their level of knowledge after being given good health education measures by 60%. Therefore, this health education will be recommended as health promotion for handling emergencies experienced by childrent.  Keywords: children, febrile seizures, emergencies, knowledge, health education