Kadek Aria Prima Dewi PF, Kadek
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU ABAD 21 Ari Kusumawati, Niluh; Prima Dewi PF, Kadek Aria
Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/aw.v4i2.1120

Abstract

In this globalization era the role of science and technology covers various aspects of life, especially the world of Education. Education is an aspect of supporting the success of a nation. Hinduism Education is a subject that instills Hinduism. In learning Hinduism Education learning media becomes the main  support of the learning process. Learning  media as a channel for information and messages in learning. Information technology-based learning media is a demand in facing the challenges of 21st century Education. 21st century education has four skills in learning communication (Communication), Collaboration (Collaboration), Critical Thingking and Problem Solving (Critical Thinking and problem solving) and Creativity and Innovation (Creativity and Innovation). With the guidance of the age development, the use of IT-based learning  media  in  learning  Hinduism Education  will  facilitate the transfer  of knowledge  in learning. The benefit of using IT-based learning media is to facilitate the interaction between teachers and students so that learning activities become effective and efficient The use of Information Technology-based learning media such as the internet, mobile phones, flash disks, etc. facilitates the transfer of knowledge in learning.
PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DENGAN KOVARIABEL KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS V SD SE-GUGUS VII KUTA SELATAN Wipradnyana, I Gede; Prima Dewi PF, Kadek Aria
Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/aw.v3i2.888

Abstract

ABSTRACTThe purpose of the study was to investigate the effect of scientific approach towards science learning outcomes with covariable of initial ability on fifth-grade students of public elementary schools in Cluster VII South Kuta. The design of the study was Single Factor Independent Group Design with Use of Covariate. The sample in this study was 86 students, determined by using a random sampling technique. Data obtained were processed by using one-way analysis of covariance (ANACOVA). The results show that: 1) there is a difference in science learning outcomes between students who follow learning using a scientific approach and those who follow the conventional learning model. Science learning outcomes of students who follow learning using scientific approach is higher than science learning outcomes of those who follow the conventional learning model; 2) after controlling the covariable of initial ability, there is a difference in science learning outcomes between students who follow learning using scientific approach and those who follow the conventional learning model; (3) there is a contribution of initial ability to science learning outcomes, in which the contribution percentage of initial ability of students who follow learning using scientific approach is 67.2%, whereas contribution percentage of initial ability of students who follow the conventional learning model is 46.7%.
PEMANFAATAN CERITA BERGAMBAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA SISWA DI SD NEGERI 4 KUBU BANGLI Ekayani, Ni Luh; Prima Dewi PF, Kadek Aria; Tilem Pastika, I Gede
Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/aw.v6i2.2829

Abstract

Minat baca merupakan dorongan kuat yang disertai dengan upaya seseorang untuk membaca. Membaca memiliki peran penting pada kemajuan suatu negara. Namun, faktanya banyak siswa khususnya di sekolah dasar memiliki minat baca yang rendah. Hal ini ditenggarai karena bahan bacaan yang kurang menarik. Oleh karena itu diperlukan bahan bacaan yang menarik dan dapat menumbuhkan minat baca siswa. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui: (1) Implementasi pemanfaatan cerita bergambar dalam menumbuhkan minat baca siswa di SD Negeri 4 Kubu, (2) Perkembangan minat baca siswa melalui pemanfaatan cerita bergambar di SD Negeri 4 Kubu, (3) kendala-kendala dalam pemanfaatan cerita bergambar dalam menumbuhkan minat baca siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Adapun teori yang digunakan yaitu teori behaviorisme yang dikemukakan oleh Ivan Petrovich Pavlov dan teori motivasi yang dikemukakan oleh B.F Skinner. Dalam mengumpulkan data menggunakan metode observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan studi dikumentasi. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan metode pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penyimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian (1) Implementasi cerita gambar yang dibahas mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. (2) minat baca siswa tumbuh melalui pemanfaatan cerita bergambar yang disasarkan pada indikator minat membaca yaitu : kebutuhan terhadap bahan bacaan, tidakan untuk mencari bacaan, rasa senang terhadap bahan bacaan, ketertarikan terhadap bacaan, dan keinginan untuk selalu membaca. (3) kendala-kendala dalam pemanfaatan cerita bergamar yaitu: kondisi fisik, kondisi psikis, terbatasnya jumlah cerita yang sama, kemampuan membaca, kuota internet, lingkungan, dan orang tua.
DOLANAN SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA SEKOLAH DASAR Anggraeni, Ni Putu Libria Anggraeni; Prima Dewi PF, Kadek Aria
Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/aw.v3i1.900

Abstract

Dolanan merupakan satu permainan tradisional yang diadopsi dari keadaan kehidupan lingkungan sosial kehidupan anak – anak di daerah pedesaan. Dalam Permainan dolanan ada banyak nilai yang dapat dipelajari. Selain itu permainan dolanan ini juga dapat diadopsikan ke dalam sistim pembelajaran yang berbasis budaya, khususnya dalam pembelajaran bahasa Bali. Dari latar belakang tersebut ada beberapa permasalahan yaitu keberadaan Dolanan di era globalisasi dan peran Dolanan sebagai media pendidikan karakter. Dolanan anak tradisional yang hampir punah diperlukan upaya revitalisasi untuk melestarikan berbagai dolanan anak tersebut , seperti pengenalan ulang berbagai jenis dolanan di sekolah melalui media yang menarik. Selain dengan cara itu festival atau lomba dolanan juga perlu diadakan untuk melestarikan dolanan tradisional. Selain untuk melestarikan budaya dolanan tradisional festival atau lomba dolanan tradisional juga bisa. Hilangnya dolanan anak tradisional akan membawa berbagai dampak, terutama terhadap unsur budaya lokal yang sudah ada terlebih dahulu. Dalam hal ini salah satu upaya nyata untuk dapat melestarikan permainan dolanan ini adalah melalui sanggar – sanggar seni. Keberadaan Sanggar Seni Dolanan Anak saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk melestarikan dan mengembangkan dolanan anak tradisional. Dolanan ini bisa dikategorikan dalam tiga golongan, yaitu : permainan untuk bermain (rekreatif), permainan untuk bertanding (kompetitif) dan permainan yang bersifat edukatif. Permainan tradisional yang bersifat rekreatif pada umumnya dilakukan untuk mengisi waktu luang. Permainan tradisional yang bersifat kompetitif, memiliki ciri-ciri : terorganisir, bersifat kompetitif, diainkan oleh paling sedikit 2 orang, mempunyai criteria yang menentukan siapa yang menang dan yang kalah, serta mempunyai peraturan yang diterima bersama oleh pesertanya. Sedangkan perainan tradisional yag bersifat edukatif, terdapat unsur-unsur pendidikan di dalamnya. Melalui permainan seperti ini anak-anak diperkenalkan dengan berbagai macam ketrampilan dan kecakapan yang nantinya akan mereka perlukan dalam menghadapi kehidupan sebagai anggota masyarakat. Berbagai jenis dan bentuk permainan pasti terkandung unsur pendidikannya. Inilah salah satu bentuk pendidikan yang bersifat non-formal di dalam masyarakat. Permainan jenis ini menjadi alat sosialisasi untuk anak-anak agar mereka dapat menyesuaikan diri sebagai anggota kelompok sosialnya.
PERANAN KEARIFAN LOKAL PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PENDIDIKAN Putra, I Kadek Marsiana; Dewi PF, Kadek Aria Prima
Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/klgw.v8i1.1036

Abstract

Permainan tradisional yang semakin hari semakin hilang di telan perkembangan jaman, sesungguhnya menyimpan sebuah keunikan, kesenian dan manfaat yang lebih besar seperti kerja sama tim, olahraga, terkadang juga membantu meningkatkan daya otak. Berbeda dengan permainan anak jaman sekarang yang hanya duduk diam memainkan permainan dalam layar monitor dan sebagainya.Secara tidak langsung anak-anak akan dirangsang kreatifitas, ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan, dan keluasan wawasannya melalui permainan tradisional. Namun sayangnya seiring kemajuan jaman, permainan yang bermanfaat bagi anak ini mulai ditinggalkan bahkan dilupakan.Anak-anak terlena oleh televisi dan video game yang ternyata banyak memberi dampak negatif bagi anak-anak, baik dari segi kesehatan, psikologis maupun penurunan konsentrasi dan semangat belajar.Menguatnya arus globalisasi di Indonesia yang membawa pola kehidupan dan hiburan baru, mau tidak mau, memberikan dampak tertentu terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat. Termasuk di dalamnya berbagai macam permainan tradisional anak.
Analisis Kompetensi Pedagogi Guru Pendidikan Agama Hindu Jenjang Sekolah Dasar Di Kabupaten Bangli Wahyuni, Ni Nyoman Tri; Prima Dewi PF, Kadek Aria
Jurnal Penelitian Agama Hindu Vol 8 No 4 (2024)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/jpah.v8i4.2839

Abstract

The teacher is one of the determining factors of education quality. A professional teacher understands and can apply four competencies: pedagogical, professional, social, and personal competencies. This study aims to describe and analyze the pedagogical competencies of Hindu Religion subject teachers at the Elementary School level in Bangli regency. This research is classified as quantitative descriptive research. The research instrument used was a questionnaire on pedagogical competency consisting of five indicators. Data were analyzed descriptively. The results of the study indicate that the pedagogical competency of Hindu Religion subject teachers at the Elementary School level in Bangli regency overall falls within the category of sufficient. Among the five indicators, the indicator of deep understanding of the subject taught is categorized as good, while the other indicators are categorized as sufficient. This research can serve as a reference for formulating models or strategies for developing the competencies of Hindu Religion and Ethics teachers.
Efektivitas Pratikum Industri Perjalanan Dalam Menguatkan Karakter Disiplin Mahasiswa Jurusan Pariwisata Budaya: (Studi Kasus UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar) Ariputra, I Putu Suyasa; Nurdin, Encep Syarief; Ruyadi, Yadi; Prima Dewi PF, Kadek Aria; Dahliyana, Asep; Hakam, Kama Abdul; Ganeswara, Ganjar Muhammad
Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 8 No 4 (2025)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/cetta.v8i4.4924

Abstract

Education serves not only as a medium for transferring knowledge but also as a process of shaping values and character that are manifested in real behavior. One of the fundamental character traits that must be nurtured in higher education is discipline, particularly in the context of globalization and the competitive tourism industry that demands professionalism. This study aims to analyze the achievement of students’ discipline character in the Cultural Tourism Department through the Travel Industry Practicum, based on five key indicators: obedience, compliance, loyalty, regularity, and orderliness. The research employed a quantitative descriptive approach using a questionnaire instrument adapted from Patmawati (2013). The population consisted of 75 students from the 2021 cohort, with a sample of 43 respondents determined through Slovin’s formula and convenience sampling. The findings reveal that during the initial phase of the practicum, several weaknesses were observed in students’ discipline, such as tardiness, uniform neatness, and consistency in task completion. However, after completing the practicum over one semester, all discipline indicators showed significant improvement, reaching the “very good” category with an average score of 4,66. These results indicate that practical field experience combined with institutional guidance effectively strengthens students’ internalization of discipline values. In conclusion, the Travel Industry Practicum is not only a vehicle for applying academic theory, but also serves as an effective strategy for character building. The results of this study make an important contribution to strengthening Thomas Lickona's noble character education framework through its application in higher education, particularly in the field of tourism. These findings can serve as a strategic basis for policy formulation and curriculum development oriented towards the formation of disciplinary character, so that higher education can produce graduates who are not only academically competent but also excel in work ethic and character values.