Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Farmasi Galenika

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN PEGAGAN (Centella asiatica) TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli SECARA IN VITRO Khusnul, Khusnul; Anggraeni, Rima; Arrizqiyani, Tanendri
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Farmasi Galenika Vol 8 No 1
Publisher : Universitas Bhakti Kencana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70410/jfg.v8i1.185

Abstract

Daun pegagan (Centella asiatica) merupakan salah satu tanaman liar yang memiliki daerah penyebaran sangat luas. Tanaman ini banyak dimanfaatkan sebagai tanaman untuk mengobati diare. Diare dapat bersifat akut atau kronis, penyebabnya selain racun juga higienis dan sanitasi lingkungan serta infeksi bakteri patogen seperti Escherichia coli. Namun, daun pegagan yang memiliki potensi sebagai antibakteri dengan jumlahnya yang banyak, belum diteliti oleh peneliti yang menguji potensi daun pegagan terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kemampuan daya hambat ekstrak etanol daun pegagan (Centella asiatica) terhadap pertumbuhan Escherichia coli. Uji daya hambat ekstrak etanol daun pegagan dilakukan dengan metode Kirby-Bauer. Daun pegagan di ekstraksi dengan cara maserasi menggunakan etanol 70%. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 100%, 90%, 80%, 70%, 60%,50%, 40%, dan 30%. Hasil yang di amati berupa zona hambat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pegagan (Centella asiatica) berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
UJI LARVASIDA MIRISTISIN (Myristica fragrans Houtt) TERHADAP Aedes aegypti INSTAR III Arrizqiyani, Tanendri; Nurhamidah, Siti
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Farmasi Galenika Vol 8 No 1
Publisher : Universitas Bhakti Kencana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70410/jfg.v8i1.188

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang masih banyak menimbulkan kematian. Untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit DBD dilakukan melalui penggunaan larvasida alami yang berasal dari tanaman pala. Salah satu zat aktif dari tanaman pala yaitu miristisin yang diduga memiliki aktivitas psikofarmakologis sebagai insektisida. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui LC50 dari miristisin dengan variasi konsentrasi 5, 10, 15, dan 20 ppm. Objek yang digunakan yaitu larva Aedes aegypti instar III. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa konsentrasi miristisin (Myristica fragrans Houtt) yang dapat membunuh larva Aedes aegypti Instar III berdasarkan LC50 yaitu pada konsentrasi 11,655 ppm pada jam ke-12 dan 15,230 ppm pada jam ke-24.