Articles
Pengaruh Brain Gym Terhadap Kadar Kortisol Selama Hospitalisasi Pada Anak Usia Pra-sekolah
Wilujeng, Atik Pramesti
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 3, No 1 (2018): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (276.883 KB)
|
DOI: 10.30651/jkm.v3i1.1584
Hospitalisasi membuat anak menjadi takut dan cemas sehingga bisa mempengaruhi lamanya hari perawatan. Brain gym membantu anak untuk dapat memanfaatkan seluruh potensi otak alamiahnya melalui gerakan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh brain gym  terhadap kadar kortisol anak prasekolah selama hospitalisasi. Peneliti menggunakan desain quasy experiment dengan melakukan penilaian kadar kortisol sebelum dan sesudah diberikan senam otak dan melibatkan kelompok kontrol sebagai pembanding. Responden yang terlibat pada penelitian ini anak usia 3-5 tahun yang diketahui mengalami cemas akibat hospitalisasi berjumlah 10 anak yang diambil menggunakan tehnik purposive sampling. Hasil paired t test pada kelompok perlakuan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar kortisol sebelum dan sesudah diberikan intervensi senam otak dengan nilai Ï = 0,012 sedangkan hasil uji paired t test pada kelompok kontrol menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar kortisol sebelum dan sesudah diberikan intervensi senam otak dengan nilai Ï = 0,217. Senam otak merupakan metode gerak yang menimbulkan perasaan senang dan nyaman pada anak serta menurunkan kecemasan. Pemberian senam otak yang dikemas dengan pendekatan bermain maka kecemasan anak karena hospitalisasi menjadi berkurang. Pemberian senam otak dapat dikembangkan di ruang perawatan untuk membantu anak dalam relaksasi sehingga mengurangi kecemasan anak karena dirawat untuk memenuhi kenyamanan anak.
Display Inovasi Produk Holistik Dalam Penerapan Kewirausahaan Keperawatan Berbasis Bukti
Firmanti, Tria Anisa;
Putri, Novita Surya;
Wilujeng, Atik Pramesti;
Syahbana, Ali;
Supriyanto, Supriyanto;
Satrianto, Anang;
Rachmawan, Ivan;
Syawaludin, Mufti
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2024): June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36312/linov.v9i2.1836
Meningkatnya kebutuhan masyarakat pada produk kesehatan belum diikuti dengan peningkatan inovasi produk kesehatan, perkembangan ilmu pengetahuan tidak diimbangi dengan pemanfaatan hasil penelitian untuk dijadikan dasar dalam pembuatan produk kesehatan yang dapat dijangkau dan dibuat sendiri oleh masyarakat. Kurangnya informasi terkait manfaan bahan alami untuk pembuatan produk kesehatan belum optimal pelaksanaannya. Tujuan: pengabdian masyarakat bertujuan meningkatkan minat masyarakat pada produk kesehatan berbahan alami berdasarkan bukti ilmiah. Metode: pengabdian masyarakat ini menggunakan metode display dengan mengenalkan produk kesehatan berbasis bukti secara visual dapat dilihat dan dirasakan langsung. Hasil: Pengabdian masyarakat dikunjungi oleh 68 civitas akademika STIKES Banyuwangi, sebelum display menunjukkan minat masyarakat 26% kurang dan 74% cukup, setelah display minat masyarakat 12% cukup dan 88 % baik. Terdapat peningkatan minat masyarakat setelah dilakukan display produk inovasi holistic berbasis bukti. Pengabdian masyarakat dilaksanakan sesuai target dan dapat dgunakan sebagai acuan pelaksaan pengabdian masyarakat dengat tema yang sama dengan kerjasama BPPOM untuk menghasilkan produk kesehatan yang tersertifikasi. Kata Kunci: display, minat konsumen Holistic Product Innovation Display in Implementing Evidence-Based Nursing Entrepreneurship Abstract The increasing public need for health products has not been accompanied by an increase in health product innovation, the development of science has not been balanced with the use of research results as a basis for making health products that can be accessed and created by the public. Lack of information regarding the benefits of natural ingredients for making health products has not been implemented optimally. Objective: community service aims to increase public interest in health products made from natural ingredients based on scientific evidence. Method: This community service uses a display method by introducing evidence-based health products visually that can be seen and felt directly. Results: The community service was visited by 68 STIKES Banyuwangi academics before the display showed community interest was 26% poor and 74% sufficient, after the display community interest was 12% adequate and 88% good. There was an increase in public interest after displaying holistic, evidence-based innovation products. Community service is carried out according to targets and can be used as a reference for implementing community service with the same theme as BPPOM collaboration to produce certified health products.
PENERAPAN EXPRESSIVE ART THERAPHY PADA ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DEMAM TYPHOID DENGAN ANSIETAS DI RUANG ANAK RSUD BLAMBANGAN: Application of Expressive Art Therapy in Nursing Care on Children with Typhoid Fever with Anxiety at Children Room in RSUD Blambangan Banyuwangi
Wilujeng, Atik Pramesti;
Rahmawan, Fajri Andi;
Utami, Ni Kade Diah
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 3 (2023): JIKep | Oktober 2023
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33023/jikep.v9i5.1755
Pendahuluan : Demam typhoid merupakan penyakit yang mudah ditularkan melalui 5F yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan/kuku), Fomitus (muntahan), Fly (lalat) dan melalui Feses. Demam typhoid dapat menyerang siapa saja terutama anak-anak yang termasuk kelompok rentan. Masalah keperawatan yang muncul tidak hanya kategori fisiologi, tetapi juga psikologi seperti masalah keperawatan ansietas. Expressive art therapy seperti menggambar merupakan kegiatan yang menyenangkan, serta memiliki nilai terapeutik sebagai intervensi untuk anak ansietas. Tujuan: Melaksanakan penerapan expressive art therapy pada asuhan keperawatan anak demam typhoid dengan ansietas di ruang anak RSUD Blambangan. Metode: Penelitian yang digunakan adalah studi kasus, uji keabsahan menggunakan triangulasi sumber, sebelum dan sesudah diberikan expressive art therapy dilakukan observassi dengan instrumen Chinese version of the State Anxiety Scale for Children (CSAS – C). Hasil: Didapatkan hasil klien 1 dan klien 2 mengalami tanda gejala ansietas sesuai dengan teori berdasarkan SDKI, dan tingkat kecemasan sebelum terapi klien 1 dan klien 2 dengan kecemasan sedang. Setelah diberikan 2 kali terapi, tanda gejala ansietas teratasi dan tingkat kecemasan klien 1 dan 2 menurun menjadi tingkat kecemasan ringan. Simpulan: Tanda gejala ansietas dapat diatasi dan tingkat kecemasan klien 1 dan 2 menurun menjadi tingkat kecemasan ringan.
PENGARUH PEMBERIAN TEMULAWAK TERHADAP NAFSU MAKAN PADA ANAK: The Influence of Giving Curcuma on Appetite in Children
Wilujeng, Atik Pramesti;
Trianita, Desi;
Setyastuti , Endang
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 10 No. 2 (2024): JIKep | Juni 2024
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33023/jikep.v10i2.2106
Pendahuluan : Jatuh merupakan hal yang paling sering terjadi pada lansia. Oleh karena itu lansia membutuhkan intervensi yang tepat untuk mencegah terjadinya jatuh. Pijat kaki merupakan salah satu intervensi yang dapat membantu lansia mengatasi masalah kesehatan tersebut. Tujuan: untuk menilai efektifitas pijat kaki terhadap keseimbangan lansia dengan melihat durasi waktu yang digunakan, manfaat pemberian pijat kaki, instrument penilaian keseimbangan. Metode: pencarian artikel melalui database berbasis elektronik PubMed, Science Direct, Wiley Online, dan Google Scholars. Hasil: review dari enam artikel yang terdiri dari dua penelitian Randomized Control Trial (RCT) dan empat penelitian Quasi-Experiment membahas mengenai keefektifan pijat kaki terhadap keseimbangan. Diperoleh durasi waktu pemberian pijat kaki selama 10 menit untuk masing-masing kaki, penilaian resiko jatuh yang paling efektif digunakan adalah dengan menggunakan pengkuran TUG, serta beberapa manfaat dari pijat kaki diantaranya dalam meningkatkan keseimbangan yang secara signifikan ditunjukkan oleh peningkatan TUG, meningkatkan fleksibilitas dan fungsi keseimbangan sendi pergelangan kaki, dan dapat menjadi pengobatan alternatif yang layak untuk kinerja meningkatkan keseimbangan, ROM kaki, dan sensasi kaki pada pasien diabetes dengan neuropati perifer. Kesimpulan: pijat kaki sangat bermanfaat untuk dilakukan pada lansia untuk meningkatkan status kesehatan dan dapat mencegah resiko terjadinya jatuh
Pengaruh OTOF (One Team Student One Family) terhadap Pengetahuan Ibu dengan Balita Mencegah Stunting
Pamungkas, Akhmad Yanuar Fahmi;
Trianita, Desi;
Wilujeng, Atik Pramesti
Holistic Nursing and Health Science Vol. 5, No. 2 (2022): November
Publisher : Master of Nursing, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/hnhs.5.2.2022.208-215
Introduction: The incidence of stunting is caused by several factors, one of which is the family factor. Mothers as the main caregivers for toddlers have a very important role in preventing stunting in children. Efforts to improve mothers' knowledge and skills in preventing stunting in toddlers continue to be carried out, but innovation is needed to increase mothers' understanding of the growth and development of toddlers so that stunting in toddlers can be prevented. One of the educational method innovations that can be carried out effectively is based on empowerment, namely 1 student 1 family, but there has been no research on a student team 1 family. The purpose of this study was to determine the effect of the OTOF (One Team Student One Family) on the level of knowledge among mothers of toddlers.Methods: This research was conducted in the working area of the Kertosari Public Health Center, Banyuwangi Regency from the beginning of June to the end of October using a pre and post-test quasy experiment with group control and using an independent t test. The population is all mothers who have toddlers. Sampling with stratified random sampling technique 61 respondents consisting of 31 interventions and 30 controls. The data collection instrument was Stunting Related Knowledge Questionnaire that has been declared valid and reliable the intervention used is to empower health students (nursing, analyst, midwifery, pharmacy and nutrition) according to their ability to carry out Health Education to 1 family. Results: The results showed that after giving the OTOF treatment the knowledge of the mother of toddlers increased and after being tested with the paired t-test, the result was p = 0.00 which means that there is an effect. Conclusion: The conclusion is the results of the study show that there is an effect of the OTOF on the knowledge of mothers of children under five. Keywords: Mother Knowledge, OTOF, Stunting.
Asuhan keperawatan anak manajemen hipertermia menggunakan Water Tepid Sponge (WTS): Pediatric nursing care management of hyperthermia using Water Tepid Sponge (WTS)
Wilujeng, Atik Pramesti;
Trianita, Desi;
Fitriana, Resa Putri Nur;
Utami, Ni Kade Diah
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 11 No. 1 (2025): JiKep | Februari 2025
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33023/jikep.v11i1.2352
Demam typhoid masih menjadi masalah kesehatan, hal ini dikarenakan oleh kesehatan lingkungan yang kurang memadai, penyediaan air minum yang tidak memenuhi syarat, tingkat sosial ekonomi, dan tingkat pendidikan masyarakat Upaya dalam penanganan demam typhoid untuk mengurangi hipertermia pada anak adalah dengan asuhan keperawatan menggunakan teknik farmakologi dan non farmakologi. Teknik farmakologi yaitu dengan pemberian antipiretik dan non farmakologi yaitu dengan kompres hangat dan Water Tepid Sponge (WTS). WTS merupakan kombinasi teknik blok dengan seka. Teknik ini menggunakan kompres blok tidak hanya di satu tempat saja, melainkan langsung dibeberapa tempat yang memiliki pembuluh darah besar Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yaitu asuhan keperawatan anak Manajemen Hipertermia Menggunakan Water Tepid Sponge (WTS) dengan jumlah partisipan 2 anak yang mengalami thypoid dengan masalah keperawatan hipertermia. Penelitian di dapatkan masalah keperawatan yang sama pada kedua klien yaitu hipertermia. Kedua klien mengalami penurunan suhu tubuh setelah dilakukan kompres WTS. Kompres WTS dapat dijadikan sebagai intervensi tambahan pada anak dengan masalah keperawatan hipertermia
Menjaga Kesehatan Ginjal dengan Konsep Kesehatan secara Holistik pada Siswa SMAN 1 Giri Banyuwangi
Putri, Novita Surya;
Firmanti, Tria Anisa;
Andrik Hermanto;
Wilujeng, Atik Pramesti;
Ali Syahbana
Journal of Health Innovation and Community Services Vol. 1 No. 1 (2022): Journal of Health Innovation and Community Services
Publisher : PPPM Stikes Banyuwangi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54832/jhics.v1i1.13
Introduction: Chronic Kidney Disease (CKD) is a non-communicable disease whose prevalence is still high and is still widely found in Indonesia. Chronic kidney disease (CKD) can affect metabolism in the body and disrupt fluid and electrolyte balance. Patients who have chronic kidney disease (CKD) will have an experience dependence on kidney replacement therapies such as hemodialysis, peritoneal dialysis, or kidney transplantation. Prevention of chronic kidney disease by providing knowledge related to the importance of maintaining the kidneys can improve understanding, especially in adolescents. Purpose: Respondents can know and understand the importance of holistically maintaining kidney health. Method: The implementation of community service uses the method of lectures and discussions by providing educational materials to maintain kidney health with the concept of holistic health. Results: Students understand the importance of holistically maintaining kidney health. Conclusion: Providing education related to chronic kidney disease (CKD) is effective to increasing knowledge in the younger generation as a preventive measure of non-communicable diseases, especially chronic kidney disease.
Pemberdayaan Remaja Dengan Edukasi HIV AIDS Untuk Mengurangi Dampak Pergaulan Bebas
Firmanti, Tria Anisa;
Wilujeng, Atik Pramesti;
Putri, Novita Surya;
Syahbana, Ali;
Supriyanto, Supriyanto;
Efendi, Achmad;
Sholihin, Sholihin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 3 No. 4 (2025): Bulan Juli
Publisher : Bhinneka Publishing
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58266/jpmb.v3i4.240
Peningkatan angka kejadian HIV AIDS di Banyuwangi terus terjadi pada tiga tahun terakhir dan tertinggi nomer didominasi oleh usia remaja yang sebagain besar berjenis kelamin laki-laki. Kasus HIV AIDS di Banyuwangi berada pada peringkat ke 4 di Provinsi Jawa Timur setelah Surabaya. Masalah utamanya adalah motivasi masyarakat untuk melaksanakan pemeriksaan dan pengetahuan yang kurang terkait pencegahan dan penularan penyakit HIV AIDS. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang edukasi HIV AIDS untuk mengurangi dampak pergaulan bebas. Metode pengabdian masyarakat menggunakan 2 tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan mitra MAN 1 Banyuwangi pada 36 siswa-siswi pengurus OSIS dalam bentuk ceramah, PPT dan diskusi interaktif yang diawali pemberian kuesioner sebelum edukasi dan diakhiri dengan kuesiner setelah edukasi. Hasil kuesioner menunjukkan sebelum diberikan edukasi kesehatan sebagain besar kurang 63,9% dan Setelah diberikan edukasi kesehatan menunjukkan hampir seluruhnya baik 88,9%. Remaja yang diberikan pendidikan kesehatan dalam jangka waktu lama minimal 1 bulan dapat meningkatkan pengetahuan dan perubahan sikap dalam mencegah dan penularan HIV AIDS menjadi lebih baik.
PENGARUH PIJAT TUI NA TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN BALITA
Trianita, Desi;
Pratiwi, Afriyanti;
Wilujeng, Atik Pramesti
Ensiklopedia of Journal Vol 7, No 4 (2025): Vol. 7 No. 4 Edisi 1 Juli 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33559/eoj.v7i4.3269
UNICEF memperkirakan 45,4 juta anak di bawah lima mengalami kekurangan gizi. Kekurangan gizi berakibat buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Pijat Tui Na merupakan terapi non farmakologis untuk mengatasi keluhan berat badan balita. Pijat Tui secara teratur meningkatkan sirkulasi hormone epinefrin dan norepinefrin yang dapat merangsang stimulasi pertumbuhan anak dengan meningkatkan frekuensi makan, merangsang perkembangan struktur tubuh maupun fungsi motoric.Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pijat Tu Na terhadap kenaikan berat badan balita di Happiness Care Baby & Kids Spa Ketapang Banyuwangi Tahun 2024. Penelitian menggunakan metode quasi experimental dengan pendekatan pre test dan post test with control group design. Sampel 40 balita berusia 1-3 tahun yang penimbangan bulan sebelumnya tidak naik berat Teknik sampel menggunakan consecutive sampling. Instrumen penelitian menggunakan formulir record. Kelompok intervensi diberikan pijat Tui Na sebanyak 8 kali, 3 kali minggu pertama, 3 kali minggu kedua, 1 kali minggu ketiga dan 1 kali minggu keempat dengan durasi 30 menit setiap sesinya. Peneliti melakukan home treatment sehingga tidak ada subjek yang drop out. Kelompok kontrol diberikan leaflet gizi balita dan pemantauan SDIDTK. Hasil penelitian dengan uji Wilcoxon dan Mann Whitney terjadi kenaikan berat badan dengan nilai p=0,000 (kelompok Intervensi) p=0,001 (kelompok kontrol) rata-rata kenaikan berat badan pada kelompok intervensi lebih tinggi (0,35kg) dibandingkan kelompok kontrol (0,19 kg). Kesimpulan pijat Tui Na merupakan terapi komplementer yang merangsang peningkatan nafsu makan sehingga dapat menaikkan berat badan balita. Saran pijat Tui Na dijadikan evidance based pemberian layanan kebidanan bada balita dengan berat badan kurang.Keywords: Balita, Berat Badan, Pijat Tui Na
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengolahan Produk Holistik Nugget Nabati: Inovasi Nugget Tempe Dengan Sayuran Sebagai Makanan Alternatif Yang Kaya Protein Nabati
Surya Putri, Novita;
Firmanti, Tria Anisa;
Wilujeng, Atik Pramesti;
Syahbana, Ali
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 11 No. 2 (2025): JPM SEPTEMBER 2025
Publisher : UPPM - STIKES Pemkab Jombang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33023/jpm.v11i2.2816
Perubahan gaya hidup yang memiliki pola makan yang kurang sehat. Serta gemarnya masyarakat mengkonsumsi produk siap saji diperlukan modifikasi produk pangan bahan ekonomis yang sering di konsumsi mitra yaitu produk nabati untuk di olah menyerupai produk siap saji seperti nuget. Tujuan kegiatan ini untuk memberdayakan serta meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam pengolahan makanan lokal (tempe dan sayur) sebagai makanan alternatif yang kaya protein nabati. Metode yang digunakan Participatory Learning and Action (PLA). Metode PLA merupakan proses pembelajaran dengan melibatkan komunitas (masyarakat) agar berpartisipasi secara aktif dalam proses kegiatan. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 2 September 2024 , yang diikuti oleh 6 orang dosen 6 orang mahasiswa. Mitra kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK Lingkungan cungking Kelurahan Mojototo Banyuwangi, terdapat 15 orang ibu yang mengikuti kegiatan ini. Hasil kegiatan ini sebelum dilakukan edukasi dilakukan pre-test tentang pengetahuan gizi, pola makan sehat, pengolahan makanan lokal dan sayuran lokal, dari hasil pre-test menunjukkan sebagaian besar mitra yaitu 9 orang (60%) memiliki pengetahuan kurang tentang pengetahuan gizi, pola makan sehat, pengolahan makanan lokal dan sayuran lokal. Setelah dilakukan pre-test mitra diberikan edukasi tentang pengenalan gizi dan pola makan sehat yang dan pengolahan tempe dan sayuran lokal dalam pemenuhan gizi. Setelah diberikan materi mitra dilakukan post-test dengan hasil sebagian besar mitra memiliki pengetahuan tentang pengetahuan gizi, pola makan sehat, pengolahan makanan lokal dan sayuran lokal baik 13 orang (87%). Mitra memahami pengenalan gizi dan pola makan dan pengolahan tempe dan sayuran lokal dalam pemenuhan gizi. Dengan adanya edukasi ini pengetahuan dan pengalaman mitra meningkat.