Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Civil Engineering and Technology Sciences

PENGARUH PERUBAHAN VARIASI UKURAN DIMENSI KOLOM TERHADAP PERILAKU STRUKTUR BANGUNAN TERHADAP GEMPA  MENGGUNAKAN SOFTWARE ETABS V.22 Aisyah Sukmaayu Jatiningsih; Ayu Hapsari, Rahma Nindya
Journal of Civil Engineering and Technology Sciences Vol. 4 No. 1 (2025): April: Journal of Civil Engineering and Technology Sciences
Publisher : Faculty Of Engineering University 17 August 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/w2pwct17

Abstract

Bangunan yang berada di daerah rawan gempa dengan tanah lunak cenderung memiliki tingkat kerentanan yang lebih tinggi. Dalam merancang struktur bangunan bertingkat, beban gempa menjadi salah satu parameter utama yang sangat berpengaruh. Kekuatan sebuah bangunan ditentukan oleh elemen-elemen struktur yang menopangnya dan kolom merupakan elemen struktur yang memiliki peran penting dalam konstruksi. Jika kolom mengalami kegagalan, bangunan yang ditopangnya berpotensi runtuh. Oleh karena itu, rendahnya ketahanan konstruksi di wilayah ini tetap menjadi permasalahan yang sedang diteliti saat ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variasi dimensi kolom terhadap struktur bangunan terhadap gempa, sehingga diperoleh ukuran dimensi kolom yang paling optimal. Pada penelitian ini, objek yang digunakan adalah bangunan 8 lantai yang terdiri dari lantai 1-3 merupakan kantor dan lantai 4-8 merupakan hunian. Pada perencanaan ulang bangunan ini berpedoman pada persyaratan beton struktural (SNI 2847:2019), perencanaan ketahanan gempa (SNI 1726:2019), dan beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain (SNI 1727:2020), dengan pemodelan menggunakan software ETABS V.22. Redesain bangunan ini untuk mengetahui ukuran dimensi kolom yang paling optimal. Hasil penelitian perubahan dimensi kolom terhadap kekuatan struktur bangunan yakni dengan memperbesar dimensi kolom, kapasitas penampang bertambah yang dapat meningkatkan ketahanan kolom terhadap beban gempa. Selain itu, dimensi yang lebih besar juga membantu mengurangi tegangan aksial pada kolom, sehingga menurunkan risiko kegagalan akibat tegangan berlebih atau kelelahan material. Semakin besar dimensi kolom yang digunakan maka semakin kecil nilai simpangan yang dihasilkan. Artinya dengan dimensi kolom yang lebih kecil memiliki resiko yang lebih tinggi, sebab nilai simpangan lebih dekat dengan batas yang diijinkan. Akan tetapi hasil analisis menunjukkan bahwa dimensi kolom dengan berbagai variasi masih aman dari pengaruh delta izin.
ANALISIS KEKUATAN PONDASI TIANGPANCANG PADA GEDUNG APARTEMEN ARJUNA BIMA DI KABUPATEN SLEMAN Rika Fitri Destiana; Ayu Hapsari, Rahma Nindya
Journal of Civil Engineering and Technology Sciences Vol. 4 No. 1 (2025): April: Journal of Civil Engineering and Technology Sciences
Publisher : Faculty Of Engineering University 17 August 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/6gjs8q05

Abstract

Penelitian ini menganalisis kekuatan pondasi tiang pancang pada proyek pembangunan Apartemen Arjuna Bima di Kabupaten Sleman. Penyidikan tanah menggunakan boring pada titik B2 menunjukkan bahwa lapisan tanah keras maksimum berada pada kedalaman 25 meter, sementara hasil bor tangan mengidentifikasi tanah berupa pasir sedang berwarna coklat keabu-abuan. Tiang pancang dipilih karena kemampuannya untuk memadatkan tanah pasir sedang selama proses pemancangan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data sekunder melalui studi literatur dan dokumentasi. Semua perhitungan dilakukan menggunakan metode Meyerhof, sedangkan analisis pembebanan struktur dilakukan dengan perangkat lunak ETABS v22. Analisis ini mencakup perhitungan kapasitas dukung aksial, kapasitas dukung lateral, dan penurunan pondasi akibat beban struktur atas. Hasil analisis menunjukkan bahwa beban aksial (P) sebesar 710,77 ton. Kapasitas dukung aksial kelompok tiang pancang (Qg) dengan diameter 80 cm, 60 cm, dan 42,9 cm pada kedalaman 20 m berturut-turut adalah 2.125,87 ton; 1.347,68 ton; dan 710,51 ton. Kapasitas dukung lateral (Hg) untuk ukuran tiang yang sama berturut-turut adalah 1.169,9 ton; 877,4 ton; dan 627,4 ton. Penurunan pondasi kelompok tiang (Sg) masing-masing adalah 2,46 cm; 2,1 cm; dan 2,03 cm. Berdasarkan hasil analisis, pondasi tiang pancang dengan diameter 80 cm dan 60 cm memenuhi syarat keamanan baik dari segi kapasitas dukung aksial maupun lateral, serta penurunan pondasi. Namun, untuk tiang pancang dengan diameter 42,9 cm, kapasitas dukung aksial tidak memenuhi syarat keamanan (Qg < P), sehingga tidak direkomendasikan untuk digunakan.