Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Determinan Perilaku Imunisasi Measles Rubella dengan Pendekatan Health Belief Model Febriany, Feby; Putri, Ade Suzana Eka; Siswati, Sri
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 13 No 02 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v13i02.3048

Abstract

Pandemi COVID-19 berdampak besar pada sektor kesehatan di Indonesia, khususnya imunisasi MR, dengan fluktuasi cakupan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat dikaji dengan pendekatan Health Belief Model. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku imunisasi MR. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain crossectional, untuk mencari determinan dari perilaku imunisasi mr dengan menggunakan pendekatan health belief model. Populasi penelitian ini sebanyak 5.107 orang, pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling, dan berlokasi di tiga puskesmas Kota Bukittinggi dengan 102 ibu sebagai responden. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dengan uji chi-square, dan multivariat dengan uji regresi logistik. Variabel yang berhubungan meliputi pengetahuan (nilai p = 0,003), efikasi diri (nilai p = 0,004), persepsi kerentanan (nilai p = 0,047), keparahan (nilai p = 0,002), manfaat (nilai p = 0,023), hambatan (nilai p = 0,036), dan dukungan keluarga (nilai p = 0,000). Variabel yang paling dominan berhubungan dengan perilaku imunisasi MR adalah dukungan keluarga (nilai p = 0,000; PR = 15,374).
Determinan Perilaku Imunisasi Measles Rubella dengan Pendekatan Health Belief Model Febriany, Feby; Putri, Ade Suzana Eka; Siswati, Sri
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 13 No. 02 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v13i02.3048

Abstract

Pandemi COVID-19 berdampak besar pada sektor kesehatan di Indonesia, khususnya imunisasi MR, dengan fluktuasi cakupan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat dikaji dengan pendekatan Health Belief Model. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku imunisasi MR. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain crossectional, untuk mencari determinan dari perilaku imunisasi mr dengan menggunakan pendekatan health belief model. Populasi penelitian ini sebanyak 5.107 orang, pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling, dan berlokasi di tiga puskesmas Kota Bukittinggi dengan 102 ibu sebagai responden. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dengan uji chi-square, dan multivariat dengan uji regresi logistik. Variabel yang berhubungan meliputi pengetahuan (nilai p = 0,003), efikasi diri (nilai p = 0,004), persepsi kerentanan (nilai p = 0,047), keparahan (nilai p = 0,002), manfaat (nilai p = 0,023), hambatan (nilai p = 0,036), dan dukungan keluarga (nilai p = 0,000). Variabel yang paling dominan berhubungan dengan perilaku imunisasi MR adalah dukungan keluarga (nilai p = 0,000; PR = 15,374).
Determinan Kematian Bayi Ditinjau dari Perilaku Kesehatan Ibu: Tinjauan Literatur Aliska, Imelda; Putri, Ade Suzana Eka; Su’udi, Amir
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol. 7, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih belum mencapai target SDGS tahun 2030 dan RPJMN tahun 2020-2024 pada bidang kesehatan. AKB perlu diperhatikan karena merupakan indikator sensitif untuk mengukur keberhasilan pencapaian pembangunan kesehatan dan juga mengukur pencapaian indeks modal manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mereview determinan perilaku kesehatan ibu terhadap kejadian kematian bayi dengan metode literature review. Penelusuran literature dilakukan di database PubMed, Portal Garuda, Semantic Scholar, dan Google Scholar. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah artikel penelitian yang terbit pada 2016-2022, menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, serta menggunakan desain studi observasional.Hasil akhir dari proses pencarian studi di database, didapatkan sebanyak 13 artikel yang masuk ke analisis. Segara garis besar, hasil penelitian dari 13 studi menunjukkan bahwa perilaku kesehatan ibu yang negatif seperti tidak melakukan kunjungan ANC, tidak memberikan IMD, ASI dan imunisasi dapat meningkatkan risiko kematian bayi. Oleh karena itu upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam menurunkan angka kematian bayi adalah berfokus kepada peningkatan perilaku kesehatan ibu seperi kunjungan ANC, pemberian IMD, ASI, serta imunisasi.
RISK FACTORS OF PHYSICAL ENVIRONMENT AND SOCIOECONOMIC INCIDENCE OF DHF IN RIAU Rani, Avisya Mutia; Masrizal, Masrizal; Putri, Ade Suzana Eka
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 3 (2025): DESEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i3.51489

Abstract

Di Provinsi Riau, kasus meningkat 1,5 kali lipat pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor risiko lingkungan fisik dan sosial ekonomi terhadap kejadian DBD di Provinsi Riau. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi. Sampel penelitian ini seluruh kasus DBD di Provinsi Riau tahun 2022-2024, data iklim dari Website NASA Power Prediction of Worldwide Energy Resources, data sosial ekonomi dari BPS Provinsi Riau. Analisis menggunakan analisis univariat, bivariat (korelasi), multivariat (regresi linear berganda), dan spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kelembaban udara, curah hujan, kecepatan angin, dan tingkat kemiskinan dengan kejadian DBD di Provinsi Riau. Berdasarkan hasil pemetaan, Kota Dumai dan Kota Pekanbaru secara konsisten mencatat jumlah kasus DBD tinggi selama tiga tahun berturut-turut (2022–2024). Kota Pekanbaru dan Kota Dumai merupakan daerah endemis DBD di Provinsi Riau, dengan beban kasus tinggi dalam tiga tahun terakhir. Persebaran spasial kasus DBD mencerminkan adanya keragaman karakteristik lingkungan fisik dan sosial ekonomi antarwilayah. Kecepatan angin berperan penting dalam dinamika penularan karena dapat memengaruhi jangkauan terbang nyamuk Aedes aegypti, memperluas area potensial penularan, serta menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung aktivitas vektor. Oleh karena itu, strategi pengendalian DBD perlu difokuskan pada wilayah dengan risiko tinggi dan mengintegrasikan informasi iklim, termasuk kecepatan angin, ke dalam sistem kewaspadaan dini serta perencanaan intervensi berbasis risiko.
Edukasi Partisipatif Bahaya Pestisida di Nagari Sungai Nanam Kabupaten Solok Sumatera Barat Fitria, Friskaeka; Putri, Ade Suzana Eka; Yosalli, Yosalli; maulana, Zacky; Waldani, Dina; Jasmi, Jasmi
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 01 (2026)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v6i01.486

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi petani di Nagari Sungai Nanam berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja yang disebabkan oleh rendahnya pengetahuan tentang bahaya pestisida, tidak adanya kebiasaan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), keterbatasan akses terhadap APD, serta belum adanya pelatihan penggunaan APD yang benar. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan yaitu edukasi partisipatif yang menggabungkan penyampaian informasi bahaya paparan pestisida dan dampaknya terhadap kesehatan, penyediaan APD, serta praktik langsung penggunaan APD oleh petani. Kegiatan dilaksanakan di Edotel Cemara SMKN 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok Sumatera Barat terhadap 36 orang petani yang teridiri dari 20 anggota kelompok tani Gantiang Saiyo dan 16 orang petani mandiri. kegiatan dilaksanakan sebanyak 4 sesi, yaitu pre-test, penyampaian materi, pelatihan APD, dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa metode edukasi partisipatif yang diterapkan mampu meningkatkan pengetahuan petani mengenai bahaya pestisida serta pentingnya penggunaan APD. Rata- rata skor pengetahuan peserta meningkat dari 97,17 sebelum diberikan edukasi menjadi 143,64 setelah kegiatan. Uji Wilcoxon menghasilkan nilai p=0,000 (p<0,05), yang menunjukkan bahwa adanya perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi