Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Prototype Usahatani Terpadu Jambu Mete Dikembangkan Petani Berbasis Entrepreneurship di Sulawesi Tenggara La Panga Mpalasi; Rasidin Utha; I Wayan Puguh; La Oge; Ayu Lestari Dewi
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 3 No 2: Agustus (2023)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v3i2.242

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Identifikasi karateristik faktor pembatas internal dan eksternal usahatani terpadu jambu mete, (2) Mendesain Prototype Diversifikasi Usahatani Terpadu yang dikembangkan petani jambu mete di Sulawesi Tenggara, (3) Merumuskan kebijakan prioritas strategi pengembangan diversifikasi usahatani terpadu yang ekonomis dan berkelanjutan. Penelitian ini dilaksanakan pada sentra produksi jambu mete di Sulawesi Tenggara dengan menggunakan metode survey. Penentuan sampling menggunakan Cluster sampling pada setiap pola usahatani terpadu.yang dikembangkan petani jambu mete di Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1). Karateristik faktor pembatas internal dan eksternal Usahatani Terpadu jambu mete di Sultra adalah kondisi sosial ekonomi petani, pola usahatani, kelompok tani, dan penanganan pascapanen serta kebijakan pemerintah. (2). Desain Prototype diversifikasi Usahatani Terpadu yang dikembangkan petani jambu mete di Sultra ditinjau dari aspek adopsi teknologinya sebagai berikut; (a). Multiple Crops farms diversified Prototype pola Mixed Culture dengan metode horizontal dan vertikal kontrak: Jambu mete – Pisang/kelapa/ Rumput Makanan Ternak (HMT). (b). Multiple Integrated farms Diversified Prototype Pola Integrasi dengan metode vertikal koordinatif : Jambu mete - ternak Sapi/Kuda /Kambing /Unggas dan HMT. (c). Multiple Product bisnis diversified Prototype, pola Regional Farms bussines, metode Vertikal Kontrak seperti : Usaha Pengolahan Jambu mete, Usaha Sarana produksi, Usaha Pemasaran hasil Usahatani terpadu dan by produknya (3)Kebijakan . prioritas strategi pengembangan usahatani terpadu jambu mete yang ekonomis dan berkelanjutan melalui: a) Strategi PSI_KPJ (Pangkas – Sanitasi –Integrasi- Kelola- Panen – Jual), prototipe diversifikasi Multiple integrated farms, pola vertikal koordinatif. b) Rehabilitasi – Sanitasi- sambung pucuk- kelola - panen – jual (RSS-KPJ) adalah Prototipe diversifikasi Multiple crops farming system, pola horizontal dan c) PEG-PAP (Proteksi Eksport gelondong – Pabrikasi - Aneka produk - pemasaran), prototipe diversifikasi Multiple product farm bussines pola regional vertikal kontrak.
Pemberdayaan Warga Binaan Lapas Kelas II Kendari Berbasis Pengembangan Usaha Tanaman Tomat Bahrun, Andi; Panga, La; Tamrin, Tamrin; Oge, La
Almufi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2: Desember (2024)
Publisher : Yayasan Almubarak Fil Ilmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63821/ajpkm.v4i2.368

Abstract

Lapas Lapas Kelas II Kendari memiliki sebidang lahan yang diperuntukan untuk dikelola oleh warga binaan yang bergabung pada Kelompok Tani Lapas Idaman Baruga. Lahan belum dimanfaatkan secara maksimal, sebagian lahan tidak dimanfaatkan, hasil tanaman termasuk tomat rendah dan menggunakan pupuk kimia serta saja karena pengetahuan dan keterampilan teknik budidaya masih sangat rendah. Disamping itu hasil buah tomat hanya bisa dikonsumsi atau dijual dalam bentuk buah segar dan tidak ada diolah menjadi produk olahan yang memiliki nilai tambah. Pemberdayaan Warga Binaan Lapas Kelas II Kendari Berbasis Pengembangan Usaha Tanaman Tomat sangat diperlukan seperti bimbingan teknis budidaya, panen dan pascapanen dan proses pengolahan buah tomat menjadi produk tomat kering bergizi (TOMKERGIZ), pengemasan dan pemasaran sangat perlu dilakukan. Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah untuk memberdayakan warga binaan Lapas Kelas II Kendari sebagai upaya memberikan semangat dan motivasi serta dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang budidaya tanaman tomat dan pengolahan buah tomat menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan menguntungkan sehingga bisa menjadi modal usaha untuk mengembangkannya ketika kelak bebas menjalani tahanan. Keberhasilan kegiatan ini dapat memberikan kepercayaan diri dan motivasi bagi warga binaan karena ada peningkatan pengetahuan dan adanya keterampilan dalam budidaya tanaman, mengolah produk serta menejemen usaha sehingga diharapkan menjadi percontohan pembinaan warga binaan Lapas diseluruh Indonesia. Berdasarkan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut 1) Warga binaan yang tergabung dalam kelompok tani Idaman Lapas Baruga sangat antusias k mengikuti kegiatan pemberdayaan masyarakat yang meliputi produksi pupuk dan mulsa organik serta aplikasinya, budidaya tomat organik, pengolahan buah tomat menjadi produk olahan, penyimpanan dan pengemasaan serta pengelolaan kelompok dan pemasaran; 2) Inovasi teknologi yang diberikan adalah budidaya tanaman menggunakan pupuk kandang, biochar dan mulsa organik yang dapat dapat memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan hasil tanaman tomat serta inovasi produk olahan buat tomat menjadi tomat kering bergizi (TOMKERGIZ) dengan kemasan produk yang baik; 3)Tingkat penerimaan dan penguasaan warga binaan petani terhadap materi yang diberikan dikategorikan baik sampai dengan sangat baik; 4)Pimpinan Lapas Kelas II Kendari sangat respon terhadap kegiatan program pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan dan berharap agar dapat berkelanjutan dan agar jenis serta volume dapat ditingkatkan agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta motivasi serta kepercayaan diri warga binaan jika kelak bebas dan kembali ditengah-tengah masyarakat.
Pengembangan Teknologi Pascapanen Berbasis Kearifan Lokal dalam Mendukung Ketahanan Pangan La Oge
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Mahasiswa dan Akademisi Vol. 1 No. 4 (2025): Edisi September 2025
Publisher : Prodi PGSD Unsultra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64690/intelektual.v1i4.320

Abstract

Ketahanan pangan merupakan isu strategis dalam pembangunan berkelanjutan yang menekankan pentingnya ketersediaan, aksesibilitas, pemanfaatan, serta stabilitas pangan. Salah satu tantangan utama di Indonesia adalah tingginya kehilangan hasil pertanian pada tahap pascapanen yang dapat mencapai 20–30% dari total produksi. Oleh karena itu, pengembangan teknologi pascapanen menjadi solusi penting untuk mengurangi kehilangan hasil dan meningkatkan kualitas produk. Dalam konteks ini, kearifan lokal memiliki potensi besar untuk mendukung inovasi teknologi yang adaptif, murah, dan ramah lingkungan. Artikel literature review ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi pengembangan teknologi pascapanen berbasis kearifan lokal terhadap ketahanan pangan. Metode yang digunakan adalah telaah sistematis terhadap literatur ilmiah, laporan penelitian, serta dokumen kebijakan terkait. Hasil analisis menunjukkan bahwa praktik kearifan lokal seperti fermentasi tradisional, penyimpanan dengan bahan alami, penggunaan energi terbarukan sederhana, hingga teknik pengeringan alami terbukti relevan untuk dikembangkan dalam sistem pascapanen modern. Integrasi kearifan lokal dengan teknologi inovatif juga mampu menciptakan nilai tambah, meningkatkan daya simpan produk, dan memperluas akses pasar. Dengan demikian, pengembangan teknologi pascapanen berbasis kearifan lokal bukan hanya berkontribusi pada efisiensi produksi, tetapi juga memperkuat kemandirian pangan masyarakat. Kesimpulannya, revitalisasi kearifan lokal dalam teknologi pascapanen dapat menjadi strategi yang efektif dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan di Indonesia.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI MAJU BERSAMA MELALUI BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA DAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK  DI KABUPATEN KOLAKA TIMUR Harudin, La; La Oge; Wa Ode Umrawati Latif; La Ode Santiaji Bande; Muhammad Amrullah Pagala; Deki Zulkarnain; La Ode Muh. Munadi; Yamin Yaddi; La Ode Sahaba
Marsialapari: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2025): Nopember
Publisher : Yayasan Baitul Hikmah al-Zain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63424/marsialapari.v2i3.492

Abstract

Empowering farmers in Kolaka Timur Regency through horticultural crop cultivation and organic fertilizer production aims to enhance farmers' knowledge and skills in managing agriculture more efficiently and sustainably. This community service program involves the Maju Bersama Farmers Group as the main subject and is implemented using a participatory approach, where farmers are directly involved in planning, training, and field mentoring. The activities carried out include training on modern horticultural cultivation techniques, organic fertilizer production, and ongoing field mentoring. The results of the program show an increase in farmers' knowledge regarding efficient farming techniques, as well as heightened awareness of the importance of using organic fertilizers. Furthermore, social changes occurred, including the emergence of local leaders who inspire other farmers and the formation of new practices within the agricultural system. This program successfully increased agricultural productivity and farmers' well-being in Kolaka Timur Regency, while also contributing to the development of sustainable agriculture
Postharvest Physiological Studies on the Quality and Shelf Life of Tropical Fruits: A Literature Review La Oge
Journal of Agriculture, Agribusiness, Welfare, Technology, Humanity, Environment, Social, and Economy Vol. 1 No. 1 (2025): April 2025 Edition
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Unsultra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64690/agrones.v1i1.270

Abstract

Tropical fruits possess high economic value but are highly susceptible to quality deterioration after harvest due to ongoing physiological processes. This study aims to review postharvest physiological factors that affect the quality and shelf life of tropical fruits by synthesizing findings from recent literature. Key physiological processes such as respiration, transpiration, ripening, and enzymatic activity are critical in maintaining fruit quality. The findings indicate that effective management of temperature, humidity, controlled atmosphere, and the application of ethylene inhibitors can significantly delay senescence and extend the shelf life of tropical fruits. The novelty of this review lies in its synthesis of recent literature (2020–2024), emphasizing the integration of biological approaches (e.g., plant hormone treatments) and innovative technologies (e.g., edible coatings and smart packaging) to regulate postharvest physiological processes. This review also proposes a synergistic approach combining physiological understanding with technological interventions to optimize the tropical fruit supply chain in developing countries.
Utilization of Oil Palm Waste as a Renewable Energy Source: A Current Literature Review Cecep Ijang Wahyudin; La Oge
Journal of Agriculture, Agribusiness, Welfare, Technology, Humanity, Environment, Social, and Economy Vol. 1 No. 2 (2025): July 2025 Edition
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Unsultra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64690/agrones.v1i2.280

Abstract

The palm oil industry is one of Indonesia’s key plantation sectors, generating substantial amounts of both solid and liquid waste. This waste includes empty fruit bunches (EFB), shells, fibers, and palm oil mill effluent (POME). This literature review aims to examine the potential and recent technological advancements in utilizing oil palm waste as an environmentally friendly renewable energy source. A systematic literature review was conducted using journal articles, conference proceedings, and scientific reports published between 2018 and 2024. The findings indicate that oil palm waste can be converted into solid biomass (such as briquettes and pellets), biogas from POME, and raw materials for biodiesel and bioethanol. Technologies employed include anaerobic fermentation, pyrolysis, and gasification. Moreover, the utilization of this waste contributes to greenhouse gas emission reduction and enhances energy efficiency in plantation and processing facilities. However, technical and economic challenges remain major barriers to large-scale development. Collaboration among industry stakeholders, government, and academia is essential for the sustainable optimization of oil palm waste utilization. This study highlights that transforming waste into energy is a strategic step toward national energy resilience and sustainable development.
The Role of Farmer Groups in Increasing the Efficiency of Post-Harvest Handling of Chilies in Baho Village La Oge; La Panga; Wd Syafitri Salsabila
Journal of Agriculture, Agribusiness, Welfare, Technology, Humanity, Environment, Social, and Economy Vol. 1 No. 3 (2025): Oktober 2025 Edition
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Unsultra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64690/agrones.v1i3.457

Abstract

Post-harvest handling is a crucial stage in maintaining the quality and market value of agricultural commodities, including chili peppers, which are one of the main products of the community in Baho Village. This study aims to analyze the role of farmer groups in improving the efficiency of chili post-harvest handling in Baho Village, as well as to identify factors that support or hinder the implementation of optimal post-harvest practices. This research employs a descriptive qualitative approach using in-depth interviews, field observations, and documentation with farmer group members and village officials. The results indicate that farmer groups play a significant role in coordinating harvesting, drying, sorting, and packaging processes. Through training activities and experience sharing, farmer groups enhance members’ skills in maintaining crop quality and reducing product damage. However, challenges include limited storage facilities, lack of access to modern post-harvest technology, and market price fluctuations that affect farmers’ motivation. With support from local government and extension agencies, optimizing the role of farmer groups is expected to improve post-harvest efficiency and the welfare of chili farmers in Baho Village.
OPTIMALISASI SELEKSI BIBIT AYAM KAMPUNG DAN PENGEMBANGAN MESIN TETAS SEDERHANA MELALUI PELATIHAN PADA KELOMPOK TANI SIPARUA, KABUPATEN KOLAKA TIMUR Harudin, La; Oge, La; Latif, Wa Ode Umrawati; Pagala, Muhammad Amrullah; Bande, La Ode Santiaji; Zulkarnain, Deki; Yaddi, Yamin; Munadi, La Ode Muh.; Jabuddi, La Ode; Sahaba, La Ode
PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol. 3 No. 05 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : MEDIA INOVASI PENDIDIKAN DAN PUBLIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peternakan ayam kampung di Kabupaten Kolaka Timur menghadapi tantangan dalam hal seleksi bibit unggul dan penggunaan mesin tetas yang efisien. Masalah ini menghambat produktivitas usaha peternakan. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan peternak mengenai seleksi bibit ayam kampung yang baik dan pengembangan mesin tetas sederhana melalui pelatihan yang berbasis riset. Metode yang digunakan adalah pendekatan pelatihan yang terdiri dari sesi teori dan praktik langsung, serta evaluasi untuk mengukur perubahan pengetahuan dan keterampilan peternak. Temuan utama dari pelaksanaan pengabdian ini adalah peningkatan pengetahuan peternak mengenai teknik seleksi bibit unggul dan penggunaan mesin tetas, dengan rata-rata peningkatan pengetahuan sebesar 45%. Selain itu, tingkat keberhasilan penetasan telur setelah menggunakan mesin tetas sederhana meningkat hingga 90%. Kesimpulannya, pelatihan ini berhasil meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha peternakan ayam kampung, serta memberi dampak positif terhadap pola pikir peternak yang lebih terbuka terhadap penggunaan teknologi tepat guna.