Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Prototype Usahatani Terpadu Jambu Mete Dikembangkan Petani Berbasis Entrepreneurship di Sulawesi Tenggara La Panga Mpalasi; Rasidin Utha; I Wayan Puguh; La Oge; Ayu Lestari Dewi
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 3 No 2: Agustus (2023)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v3i2.242

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Identifikasi karateristik faktor pembatas internal dan eksternal usahatani terpadu jambu mete, (2) Mendesain Prototype Diversifikasi Usahatani Terpadu yang dikembangkan petani jambu mete di Sulawesi Tenggara, (3) Merumuskan kebijakan prioritas strategi pengembangan diversifikasi usahatani terpadu yang ekonomis dan berkelanjutan. Penelitian ini dilaksanakan pada sentra produksi jambu mete di Sulawesi Tenggara dengan menggunakan metode survey. Penentuan sampling menggunakan Cluster sampling pada setiap pola usahatani terpadu.yang dikembangkan petani jambu mete di Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1). Karateristik faktor pembatas internal dan eksternal Usahatani Terpadu jambu mete di Sultra adalah kondisi sosial ekonomi petani, pola usahatani, kelompok tani, dan penanganan pascapanen serta kebijakan pemerintah. (2). Desain Prototype diversifikasi Usahatani Terpadu yang dikembangkan petani jambu mete di Sultra ditinjau dari aspek adopsi teknologinya sebagai berikut; (a). Multiple Crops farms diversified Prototype pola Mixed Culture dengan metode horizontal dan vertikal kontrak: Jambu mete – Pisang/kelapa/ Rumput Makanan Ternak (HMT). (b). Multiple Integrated farms Diversified Prototype Pola Integrasi dengan metode vertikal koordinatif : Jambu mete - ternak Sapi/Kuda /Kambing /Unggas dan HMT. (c). Multiple Product bisnis diversified Prototype, pola Regional Farms bussines, metode Vertikal Kontrak seperti : Usaha Pengolahan Jambu mete, Usaha Sarana produksi, Usaha Pemasaran hasil Usahatani terpadu dan by produknya (3)Kebijakan . prioritas strategi pengembangan usahatani terpadu jambu mete yang ekonomis dan berkelanjutan melalui: a) Strategi PSI_KPJ (Pangkas – Sanitasi –Integrasi- Kelola- Panen – Jual), prototipe diversifikasi Multiple integrated farms, pola vertikal koordinatif. b) Rehabilitasi – Sanitasi- sambung pucuk- kelola - panen – jual (RSS-KPJ) adalah Prototipe diversifikasi Multiple crops farming system, pola horizontal dan c) PEG-PAP (Proteksi Eksport gelondong – Pabrikasi - Aneka produk - pemasaran), prototipe diversifikasi Multiple product farm bussines pola regional vertikal kontrak.
Utilization of Vegetable Waste as Alternative Feed Immune Enhancer and Broiler Weight Farra Sasmita; Wa Ode Umrawati L; Haidir Amin; La Oge; La Harudin; Harianti; Haerudin Tao; Bea Purwanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bestari Vol. 3 No. 3 (2024): March 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jpmb.v3i3.8264

Abstract

Tobeu Village is one of the villages in Unaaha District, Konawe Regency which has a very potential area for developing livestock businesses, specifically free-range chicken and broiler chicken farming businesses. The Saprin livestock group is one of the livestock groups engaged in the broiler chicken farming business in Unaaha Regency. The service aims to provide education to partners in increasing the weight and immunity of broilers in order to support increased broiler chicken yields by utilizing vegetable waste during October-November 2023. The method in this service consists of physical and non-physical activities as a medium for transferring knowledge and technology to partner groups and physical activities are carried out through technical guidance with a participatory approach. The results of the service provide knowledge and skills in making chicken feed from vegetable waste.
Pemberdayaan Warga Binaan Lapas Kelas II Kendari Berbasis Pengembangan Usaha Tanaman Tomat Bahrun, Andi; Panga, La; Tamrin; Oge, La
Almufi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2: Desember (2024)
Publisher : Yayasan Almubarak Fil Ilmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lapas Lapas Kelas II Kendari memiliki sebidang lahan yang diperuntukan untuk dikelola oleh warga binaan yang bergabung pada Kelompok Tani Lapas Idaman Baruga. Lahan belum dimanfaatkan secara maksimal, sebagian lahan tidak dimanfaatkan, hasil tanaman termasuk tomat rendah dan menggunakan pupuk kimia serta saja karena pengetahuan dan keterampilan teknik budidaya masih sangat rendah. Disamping itu hasil buah tomat hanya bisa dikonsumsi atau dijual dalam bentuk buah segar dan tidak ada diolah menjadi produk olahan yang memiliki nilai tambah. Pemberdayaan Warga Binaan Lapas Kelas II Kendari Berbasis Pengembangan Usaha Tanaman Tomat sangat diperlukan seperti bimbingan teknis budidaya, panen dan pascapanen dan proses pengolahan buah tomat menjadi produk tomat kering bergizi (TOMKERGIZ), pengemasan dan pemasaran sangat perlu dilakukan. Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah untuk memberdayakan warga binaan Lapas Kelas II Kendari sebagai upaya memberikan semangat dan motivasi serta dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang budidaya tanaman tomat dan pengolahan buah tomat menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan menguntungkan sehingga bisa menjadi modal usaha untuk mengembangkannya ketika kelak bebas menjalani tahanan. Keberhasilan kegiatan ini dapat memberikan kepercayaan diri dan motivasi bagi warga binaan karena ada peningkatan pengetahuan dan adanya keterampilan dalam budidaya tanaman, mengolah produk serta menejemen usaha sehingga diharapkan menjadi percontohan pembinaan warga binaan Lapas diseluruh Indonesia. Berdasarkan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut 1) Warga binaan yang tergabung dalam kelompok tani Idaman Lapas Baruga sangat antusias k mengikuti kegiatan pemberdayaan masyarakat yang meliputi produksi pupuk dan mulsa organik serta aplikasinya, budidaya tomat organik, pengolahan buah tomat menjadi produk olahan, penyimpanan dan pengemasaan serta pengelolaan kelompok dan pemasaran; 2) Inovasi teknologi yang diberikan adalah budidaya tanaman menggunakan pupuk kandang, biochar dan mulsa organik yang dapat dapat memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan hasil tanaman tomat serta inovasi produk olahan buat tomat menjadi tomat kering bergizi (TOMKERGIZ) dengan kemasan produk yang baik; 3)Tingkat penerimaan dan penguasaan warga binaan petani terhadap materi yang diberikan dikategorikan baik sampai dengan sangat baik; 4)Pimpinan Lapas Kelas II Kendari sangat respon terhadap kegiatan program pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan dan berharap agar dapat berkelanjutan dan agar jenis serta volume dapat ditingkatkan agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta motivasi serta kepercayaan diri warga binaan jika kelak bebas dan kembali ditengah-tengah masyarakat.
Pengembangan Teknologi Pascapanen Berbasis Kearifan Lokal dalam Mendukung Ketahanan Pangan La Oge
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Mahasiswa dan Akademisi Vol. 1 No. 4 (2025): Edisi September 2025
Publisher : Prodi PGSD Unsultra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64690/intelektual.v1i4.320

Abstract

Ketahanan pangan merupakan isu strategis dalam pembangunan berkelanjutan yang menekankan pentingnya ketersediaan, aksesibilitas, pemanfaatan, serta stabilitas pangan. Salah satu tantangan utama di Indonesia adalah tingginya kehilangan hasil pertanian pada tahap pascapanen yang dapat mencapai 20–30% dari total produksi. Oleh karena itu, pengembangan teknologi pascapanen menjadi solusi penting untuk mengurangi kehilangan hasil dan meningkatkan kualitas produk. Dalam konteks ini, kearifan lokal memiliki potensi besar untuk mendukung inovasi teknologi yang adaptif, murah, dan ramah lingkungan. Artikel literature review ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi pengembangan teknologi pascapanen berbasis kearifan lokal terhadap ketahanan pangan. Metode yang digunakan adalah telaah sistematis terhadap literatur ilmiah, laporan penelitian, serta dokumen kebijakan terkait. Hasil analisis menunjukkan bahwa praktik kearifan lokal seperti fermentasi tradisional, penyimpanan dengan bahan alami, penggunaan energi terbarukan sederhana, hingga teknik pengeringan alami terbukti relevan untuk dikembangkan dalam sistem pascapanen modern. Integrasi kearifan lokal dengan teknologi inovatif juga mampu menciptakan nilai tambah, meningkatkan daya simpan produk, dan memperluas akses pasar. Dengan demikian, pengembangan teknologi pascapanen berbasis kearifan lokal bukan hanya berkontribusi pada efisiensi produksi, tetapi juga memperkuat kemandirian pangan masyarakat. Kesimpulannya, revitalisasi kearifan lokal dalam teknologi pascapanen dapat menjadi strategi yang efektif dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan di Indonesia.