Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Pemanfaatan Pelayanan Kontrasepsi Pada Wus di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Sigli Rima Maulita; Wardiati Wardiati; Anwar Arbi
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.3396

Abstract

Salah satu program pembangunan yang telah dilaksanakan untuk mengatasi masalah kependudukan tersebut adalah melalui program keluarga berencana. Upaya penurunan angka kelahiran dilakukan dengan cara pemakaian kontrasepsi secara sukarela kepada pasangan usia subur. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang, peneliti melihat masih banyak penurunan pada pemanfaatan pelayanan kontrasepsi dipengaruhi beberapa faktor yaitu; regulasi, ekonomi, pengetahuan, jarak atau akses tempat pelayanan kontrasepsi, pelayanan kesehatan, dan waktu. Tujuan penelitian untuk mengetahui pemanfaatan pelayanan KB serta hambatan-hambatan yang dialami oleh WUS yang sudah menikah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan rancangan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan indepth interview dan FGD. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kota Sigli, Desa Blok Bengkel, Blok Sawah dan Desa Tanjong Krueng. Data dianalis secara manual. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 1 orang petugas KIA, 2 bidan desa, dan 17 WUS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan kontrasepsi di Puskesmas Kota Sigli sudah berjalan dengan baik. Jenis alat kontrasepsi yang banyak digunakan oleh WUS yaitu suntik. Pelayanan kontrasepsi yang sering dimanfaatkan WUS yaitu Puskesmas. Sarana dan prasarana seperti poster,leaflet disediakan oleh Puskesmas. Pengetahuan WUS tentang kontrasepsi sudah baik. Bagi WUS yang mendapatkan pelayanan kontrasepsi di tempat praktek swasta harus bayar. Kata Kunci : kontrasepsi, pelayanan, WUS One of the development programs that have been implemented to address this population problem is through the family planning program. Efforts to reduce the birth rate are carried out by voluntarily using contraception for couples of childbearing age. Based on the description that has been presented in the background, the researchers see that there is still a large decline in the use of contraceptive services due to several factors, namely; regulation, economy, knowledge, distance or access to contraceptive services, health services, and time. the aim of the study was to find out the use of family planning services and the obstacles experienced by married WUS. The research was conducted using qualitative methods with a phenomenological design. This research was conducted at the Sigli City Health Center, Blok Bengkel Village, Sawah Block and Tanjong Krueng Village. Then the collected data was summarized, analyzed manually. The informants in this study consisted of 1 MCH officer, 2 village midwives, and 17 WUS. The results of the study showed that contraceptive services at the Sigli City Health Center were running well. The type of contraception that is widely used by WUS is injection. Contraceptive services that are often used by WUS are Puskesmas. Facilities and infrastructure such as posters, leaflets are provided by the Puskesmas. WUS knowledge about contraception is good. Obstacles in terms of regulation, namely the husband does. WUS who get contraception services in private practice must pay. Keywords: contraception, services, WUS.
Faktor yang Berhubungan Dengan Pencegahan Diare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2023 Riski Bike Simahara; Anwar Arbi; Putri Ariscasari
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.3428

Abstract

Diare adalah buang air besar lebih dari tiga kali per hari pada balita, disertai konsistensi feses yang berubah menjadi cair bisa juga disertai dengan lendir atau darah, berlangsung kurang dari seminggu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pencegahan diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2023. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini seluruh ibu yang memiliki balita sebanyak 1722 ibu di wilayah kerja Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh. Pengambilan sampel sebanyak 95 responden dari 16 desa, menggunakan tehnik Accidental Sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 13 – 20 Juli Tahun 2023 dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Data di analisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square melalui aplikasi software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan 77,9% responden melakukan pencegahan diare, 55,8% responden memiliki pengetahuan yang kurang baik, responden dengan sikap positif 58,9%, sebagian besar ibu balita tidak bekerja 52,6%, hanya 35,8 % ibu balita yang tidak memberikan ASI Ekslusif. Ada hubungan antara pengetahuan (p-value 0,006), sikap (pvalue 0,000), pemberian ASI ekslusif (p-value 0,005). Tidak ada hubungan antara pekerjaan (p-value 0,102) dengan pencegahan diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2023. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk terus memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat agar menghindari segala bentuk faktor terjadinya diare pada balita.Kata kunci: Pencegahan Diare, Pengetahuan, Sikap, Pekerjaan, Pemberian ASI EkslusifDiarrhea is defecation more than three times per day in toddlers, accompanied by a stool consistency that turns liquid and may also be accompanied by mucus or blood, lasting less than a week. The aim of this research is to determine the factors associated with preventing diarrhea in toddlers in the Meuraxa City Health Center Working Area, Banda Aceh City in 2023. This research is descriptive analytical with a cross-sectional approach. The population in this study were all 1722 mothers with toddlers in the working area of the Meuraxa Health Center, Banda Aceh City. Samples were taken of 95 respondents from 16 villages, using the Accidental Sampling technique. The research was conducted on 13 – 20 July 2023 by means of interviews using a questionnaire. Data were analyzed univariately and bivariately using the chi-square test via the SPSS software application. The results showed that 77.9% of respondents were preventing diarrhea, 55.8% of respondents had poor knowledge, 58.9% of respondents had a positive attitude, most of the mothers of toddlers did not work 52.6%, only 35.8% of mothers of toddlers who do not provide exclusive breastfeeding. There is a relationship between knowledge (p-value 0.006), attitude (p-value 0.000), exclusive breastfeeding (p-value 0.005). There is no relationship between work (pvalue 0.102) and preventing diarrhea in toddlers in the working area of the Meuraxa Health Center, Banda Aceh City in 2023. It is recommended that health workers continue to provide education and counseling to the community to avoid all forms of factors causing diarrhea in toddlers.Keywords: Prevention of diarrhea, Knowledge, Attitudes, Occupation, Exclusive Breastfeeding
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di UPTD Puskesmas Labuhan Haji Aceh Selatan Tahun 2024 CUT NYAK DHIEN; Anwar Arbi; Vera Nazhira
MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary Vol. 2 No. 11 (2024): November
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas Labuhan Haji Aceh Selatan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh pasien yang datang ke UPTD Puskesmas Labuhan Haji pada bulan Juni 2024 sebanyak 234 pasien. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 71 orang yang ditentukan secara purposive sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 26-31 Juli 2024. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Teknik analisa data dilakukan dengan SPSS menggunakan uji chi-square. Hasil analisis univarit menunjukkan responden yang kurang puas (43,7%), sikap petugas kesehatan negatif (42,3%), komunikasi perugas kesehatan kurang baik (39,4%), waktu tunggu lama (32,4%), fasisilitas pelayanan kurang baik (49,3%), dan akses informasi kurang memadai (39,4%). Faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien yaitu sikap petugas kesehatan (p-value = 0,000), kemampuan komunikasi petugas kesehatan (p-value = 0,002), waktu tunggu (p-value = 0,023), fasilitas pelayanan kesehatan (p-value = 0,043), dan akses informasi (p-value = 0,036). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sikap, komunikasi, waktu tunggu, fasilitas kesehatan dan akses informasi berhubungan dengan kepuasan pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas Labuhan Haji Aceh Selatan Tahun 2024. Diharapkan kepada pihak puskesmas untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberikan pelatihan soft skill kepada petugas kesehatan, terutama dalam hal sikap dan komunikasi efektif dengan pasien, meningkatkan fasilitas dan askes informasi, serta mengoptimalkan manajemen antrian harus dioptimalkan untuk mengurangi waktu tunggu
Risk Factors for the Incident of Type 2 Diabetes Mellitus in the 20-44 Years Age Group in the Working Area of the Ulee Kareng Health Center in 2023 Hermawan, Jihan Soraya; Agustina, Agustina; Anwar Arbi
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 9: SEPTEMBER 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i9.5938

Abstract

Introduction: The increase in the incidence of type 2 diabetes mellitus indicates that many individuals are unaware of the urgency of this disease, especially in the working area of Puskesmas Ulee Kareng, which has the highest prevalence. Objective: The study aims to identify the risk factors for the occurrence of type 2 diabetes mellitus in the age group of 20-44 years in the working area of Puskesmas Ulee Kareng in 2023. Method: The research design is descriptive-analytical with a case-control approach in a 1:1 comparison. The study population consists of all patients aged 20-44 years at Puskesmas Ulee Kareng, totaling 162 individuals. Sampling was conducted using convenience sampling, and the sample size was determined using the Lameshow formula, resulting in 47 diabetes patients as cases and 47 non-diabetic samples as controls. Data were collected from December 19, 2023, to January 2, 2024, using questionnaires and secondary data. Data analysis was performed using Chi-Square tests and Odds Ratio (OR) calculations with SPSS software. Result: The univariate analysis results indicate that respondents' knowledge about diabetes mellitus is low (42.6%), heavy physical activity (26.6%), poor dietary patterns (59.6%), hypertension (67.0%), and a family history of type 2 diabetes (50%). The bivariate analysis shows a significant relationship between knowledge (p=0.014; OR=3.157), physical activity (p=0.021; OR=14.103), dietary patterns (p=0.006; OR=3.348), hypertension (p=0.000; OR=36.667), and family history (p=0.015; OR=3.419) with the incidence of type 2 diabetes mellitus. Conclusion: In conclusion, knowledge, dietary patterns, physical activity, hypertension, and family history are risk factors for type 2 diabetes mellitus. It is recommended that Puskesmas prioritize community education on healthy lifestyles, increase physical activity, improve dietary habits, and conduct regular health monitoring.
Pemberdayaan Keluarga Dalam Peningkatan Upaya Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Lansia Di Desa Kandang Darul Imarah Aceh Besar Liana, Intan; Andriani; linda Suryani; Cut Ratna Keumala; sisca Mardelita; Elfi Zahara; Anwar Arbi
JEUMPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): EDISI I
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/jeumpa.v2i1.207

Abstract

Di Indonesia penyakit periodontal menduduki urutan kedua (96,5%). Penyebab lain yang dapat menyebabkan periodontitis adalah  ginggivitis, debris pada gigi yang tidak dibersihkan dalam waktu yang lama. Pemberdayaan diri berarti proses peningkatan kemampuan atau daya yang dilakukan oleh individu yang bersangkutan. Lansia di Desa Kandang, memiliki kebiasaan mengunyah sirih dan beranggapan kesehatan giginya tidak bermasalah,  dan memiliki kebiasaan menyikat gigi hanya waktu mandi saja. Hasil  pemeriksaan pada 15 orang lansia, menunjukkan 85% memiliki kalkulus dan kehilangan gigi. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Desa Kandang Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar, berupa memberikan informasi melalui pembekalan buku saku, kegiatan melibatkan 30 orang lansia dan pendampingan, Tujuan kegiatan ini untuk dapat meningkatkan pengetahuan keluarga, serta meningkatnya kemampuan lansia secara mandiri untuk melakukan pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut. Berdasarkan hasil kegiatan disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan keluarga Lansia  setelah di berikan penyuluhan kesehatan dan pemberian buku saku. 
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN SCABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN Pangestu, Aji Darma; Anwar Arbi; Riza Septiani
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Dan Kesehatan (ITK) Avicenna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69677/avicenna.v4i2.141

Abstract

Penyakit skabies merupakan penyakit kulit dengan insidensi dan prevalensi yang tinggi di seluruh dunia, terutama di daerah beriklim tropis dan subtropis. Pondok pesantren merupakan salah satu fasilitas Pendidikan yang memiliki tingkat prevalensi kejadian skabiesnya tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit skabies pada santri di Pondok Pesantren Darul Ihsan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar Tahun 2024. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi adalah santri. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling dan diperoleh sampel sebanyak 88 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner, selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 43,2% perilaku pencegahan skabies kurang baik, 39,8% pengetahuan kurang baik, 55,7% guru pengajian kurang mendukung, 51,1% dukungan teman sekamar kurang. Hasil analisis bivariat diketahui bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p-value 0,032), dukungan guru pengajian (p-value 0,025), dukungan teman sekamar (p-value=0,000) dengan perilaku pencegahan penyakit skabies pada santri di Pondok Pesantren Darul Ihsan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar Tahun 2024. Kesimpulan dari penelitian ini ada semua variabel yang diteliti memiliki hubungan dengan perilaku pencegahan penyakit skabies pada santri di Pondok Pesantren Darul Ihsan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar Tahun 2024