Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di UPTD Puskesmas Labuhan Haji Aceh Selatan Tahun 2024 CUT NYAK DHIEN; Anwar Arbi; Vera Nazhira
MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary Vol. 2 No. 11 (2024): November
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas Labuhan Haji Aceh Selatan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh pasien yang datang ke UPTD Puskesmas Labuhan Haji pada bulan Juni 2024 sebanyak 234 pasien. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 71 orang yang ditentukan secara purposive sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 26-31 Juli 2024. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Teknik analisa data dilakukan dengan SPSS menggunakan uji chi-square. Hasil analisis univarit menunjukkan responden yang kurang puas (43,7%), sikap petugas kesehatan negatif (42,3%), komunikasi perugas kesehatan kurang baik (39,4%), waktu tunggu lama (32,4%), fasisilitas pelayanan kurang baik (49,3%), dan akses informasi kurang memadai (39,4%). Faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien yaitu sikap petugas kesehatan (p-value = 0,000), kemampuan komunikasi petugas kesehatan (p-value = 0,002), waktu tunggu (p-value = 0,023), fasilitas pelayanan kesehatan (p-value = 0,043), dan akses informasi (p-value = 0,036). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sikap, komunikasi, waktu tunggu, fasilitas kesehatan dan akses informasi berhubungan dengan kepuasan pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas Labuhan Haji Aceh Selatan Tahun 2024. Diharapkan kepada pihak puskesmas untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberikan pelatihan soft skill kepada petugas kesehatan, terutama dalam hal sikap dan komunikasi efektif dengan pasien, meningkatkan fasilitas dan askes informasi, serta mengoptimalkan manajemen antrian harus dioptimalkan untuk mengurangi waktu tunggu
Risk Factors for the Incident of Type 2 Diabetes Mellitus in the 20-44 Years Age Group in the Working Area of the Ulee Kareng Health Center in 2023 Hermawan, Jihan Soraya; Agustina, Agustina; Anwar Arbi
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 9: SEPTEMBER 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i9.5938

Abstract

Introduction: The increase in the incidence of type 2 diabetes mellitus indicates that many individuals are unaware of the urgency of this disease, especially in the working area of Puskesmas Ulee Kareng, which has the highest prevalence. Objective: The study aims to identify the risk factors for the occurrence of type 2 diabetes mellitus in the age group of 20-44 years in the working area of Puskesmas Ulee Kareng in 2023. Method: The research design is descriptive-analytical with a case-control approach in a 1:1 comparison. The study population consists of all patients aged 20-44 years at Puskesmas Ulee Kareng, totaling 162 individuals. Sampling was conducted using convenience sampling, and the sample size was determined using the Lameshow formula, resulting in 47 diabetes patients as cases and 47 non-diabetic samples as controls. Data were collected from December 19, 2023, to January 2, 2024, using questionnaires and secondary data. Data analysis was performed using Chi-Square tests and Odds Ratio (OR) calculations with SPSS software. Result: The univariate analysis results indicate that respondents' knowledge about diabetes mellitus is low (42.6%), heavy physical activity (26.6%), poor dietary patterns (59.6%), hypertension (67.0%), and a family history of type 2 diabetes (50%). The bivariate analysis shows a significant relationship between knowledge (p=0.014; OR=3.157), physical activity (p=0.021; OR=14.103), dietary patterns (p=0.006; OR=3.348), hypertension (p=0.000; OR=36.667), and family history (p=0.015; OR=3.419) with the incidence of type 2 diabetes mellitus. Conclusion: In conclusion, knowledge, dietary patterns, physical activity, hypertension, and family history are risk factors for type 2 diabetes mellitus. It is recommended that Puskesmas prioritize community education on healthy lifestyles, increase physical activity, improve dietary habits, and conduct regular health monitoring.
Pemberdayaan Keluarga Dalam Peningkatan Upaya Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Lansia Di Desa Kandang Darul Imarah Aceh Besar Liana, Intan; Andriani; linda Suryani; Cut Ratna Keumala; sisca Mardelita; Elfi Zahara; Anwar Arbi
JEUMPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): EDISI I
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/jeumpa.v2i1.207

Abstract

Di Indonesia penyakit periodontal menduduki urutan kedua (96,5%). Penyebab lain yang dapat menyebabkan periodontitis adalah  ginggivitis, debris pada gigi yang tidak dibersihkan dalam waktu yang lama. Pemberdayaan diri berarti proses peningkatan kemampuan atau daya yang dilakukan oleh individu yang bersangkutan. Lansia di Desa Kandang, memiliki kebiasaan mengunyah sirih dan beranggapan kesehatan giginya tidak bermasalah,  dan memiliki kebiasaan menyikat gigi hanya waktu mandi saja. Hasil  pemeriksaan pada 15 orang lansia, menunjukkan 85% memiliki kalkulus dan kehilangan gigi. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Desa Kandang Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar, berupa memberikan informasi melalui pembekalan buku saku, kegiatan melibatkan 30 orang lansia dan pendampingan, Tujuan kegiatan ini untuk dapat meningkatkan pengetahuan keluarga, serta meningkatnya kemampuan lansia secara mandiri untuk melakukan pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut. Berdasarkan hasil kegiatan disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan keluarga Lansia  setelah di berikan penyuluhan kesehatan dan pemberian buku saku. 
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN SCABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN Pangestu, Aji Darma; Anwar Arbi; Riza Septiani
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Dan Kesehatan (ITK) Avicenna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69677/avicenna.v4i2.141

Abstract

Penyakit skabies merupakan penyakit kulit dengan insidensi dan prevalensi yang tinggi di seluruh dunia, terutama di daerah beriklim tropis dan subtropis. Pondok pesantren merupakan salah satu fasilitas Pendidikan yang memiliki tingkat prevalensi kejadian skabiesnya tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit skabies pada santri di Pondok Pesantren Darul Ihsan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar Tahun 2024. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi adalah santri. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling dan diperoleh sampel sebanyak 88 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner, selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 43,2% perilaku pencegahan skabies kurang baik, 39,8% pengetahuan kurang baik, 55,7% guru pengajian kurang mendukung, 51,1% dukungan teman sekamar kurang. Hasil analisis bivariat diketahui bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p-value 0,032), dukungan guru pengajian (p-value 0,025), dukungan teman sekamar (p-value=0,000) dengan perilaku pencegahan penyakit skabies pada santri di Pondok Pesantren Darul Ihsan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar Tahun 2024. Kesimpulan dari penelitian ini ada semua variabel yang diteliti memiliki hubungan dengan perilaku pencegahan penyakit skabies pada santri di Pondok Pesantren Darul Ihsan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar Tahun 2024
Peningkatan Perilaku Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui Intervensi Edukasi di Gampong Dayah Mamplam Kecamatan Leupung Aceh Besar Alfiyaturrahmi, Alfiyaturrahmi; Anwar Arbi; Riza Septiani
ABDIKAN: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sains dan Teknologi Vol. 4 No. 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/abdikan.v4i2.5501

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease caused by infection with the DEN-1, DEN-2, DEN-3, or DEN-4 viruses transmitted through the bite of the Aedes aegypti mosquito. This activity aims to see the increase in dengue fever (DHF) prevention behavior through educational interventions in Gampong Dayah Mamplam, Leupung District, Aceh Besar. This activity uses a quantitative method with a cross-sectional design which was carried out from April 29 to May 5, 2024 in Gampong Dayah Mamplam, Leupung District, Aceh Besar. The population was 217 families with a sample size of 70 respondents. Data analysis used the chi-square statistical test. The results showed that 46 female respondents (67.6%) and 40 respondents aged 20-35 years (58.8%). The results of the univariate analysis showed that the largest percentage of prevention behavior was not doing as many as 44 respondents (62.9%). The results of the bivariate analysis showed a relationship between knowledge p-value (0.000), attitude p-value (0.010), education p-value (0.047), work p-value (0.046), the role of health workers p-value (0.001) and family support p-value (0.041) with dengue fever (DHF) prevention behavior in Gampong Dayah Mamplam, Leupung District, Aceh Besar in 2024. The independent variables in this activity have a relationship with DHF prevention behavior. Suggestions are expected that Puskesmas officers and cadres can improve health education regarding DHF and its prevention so that the community can be more positive and act better. It is hoped that the community can independently become mosquito larvae control agents in their own homes.
HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN KEJADIAN DIARE BALITA PADA KELUARGA MASYARAKAT MISKIN DAN TIDAK MISKIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAYA BARU KOTA BANDA ACEH Marwah; Aulina Adamy; Anwar Arbi
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 2 (2024): APRIL - MEI 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analitik dengan desain Cross Sectional. Populasi adalah ibu yang memiliki balita diwilayah kerja Puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh yaitu 452. Pengambilan Sampel menggunakan rumus solvin diperoleh sampel sebanyak 82 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan proportional sampling. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan aplikasi STATA 13. Berdasarkan karakteristik responden diperoleh bahwa 42 orang (51,22%) berjenis kelamin laki-laki dan 40 (48,78%) berjenis kelamin perempuan, 35 orang (42,68%) diare dan tidak diare 47 orang (57,32%), 14 orang (17,07%) keluarga miskin dan keluarga tidak miskin 68 orang (82,93%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan personal hygiene (P-Value= 0.002), sarana air bersih (P-Value= 0.016), jamban sehat (P-Value = 0.002), dan tidak ada hubungan sarana pembuangan air limbah (P-Value= 0.126), sarana pembuangan sampah (P-Value= 0.002) dengan kejadian diare balita pada keluarga miskin dan keluarga tidak miskin diwilayah kerja Puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh tahun 2022. Diharapkan kepada ketua bidang Penyakit Menular Puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh agar dapat meningkatkan promosi kesehatan dan tindakan pencegahan terjadinya diare pada balita.