Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Identifikasi Kepuasan Keluarga Pasien Berdasarkan Respon Time Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta Atik Aryani; Vitri Dyah Herawati; Ngadimin
TRIAGE Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 9 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/triage.v9i2.601

Abstract

Pelayanan keperawatan gawat darurat meliputi pelayanan yang ditujukan kepada pasien jiwa dengan tingkat keparahan masalah kesehatan mental. Respon time triage perawat dalam menangani keparahan pasien jiwa akan berpengaruh terhadap kepuasan keluarga pasien. Semakin cepat respon time triage perawat dalam menangani keparahan pasien jiwa maka kepuasan keluarga pasien dalam menerima layanan semakin tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kepuasan keluarga pasien berdasarkan respon time di ruang instalasi gawat darurat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah keluarga pasien gangguan jiwa di ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Adapun jumlah responden dalam penelitian sebanyak 79 orang. Teknik pengambilan sampling menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian kepuasan keluarga pasien menunjukkan distribusi tertinggi dalam kategori puas sebanyak 57 responden (72,1%). Dan hanya 3 responden (3,8%) yang menyatakan ketidakpuasan terhadap respon time di ruang Instalasi Gawat Darurat. Simpulan penelitian adalah keluarga pasien menyatakan pelayanan petugas kesehatan dalam bentuk respon time sebagian besar dalam kategori memuaskan yang dilihat dari aspek Responsiveness, Assurance, Tangible, Empaty, dan Reliability
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA GURU DENGAN METODE TOPSIS PADA SMP NEGERI 14 TEBO Ngadimin; Dodo Zaenal Abidin; Joni Devitra
Jurnal Informatika Dan Rekayasa Komputer(JAKAKOM) Vol 4 No 2 (2024): JAKAKOM Vol 4 No 2 September 2024
Publisher : LPPM Universitas Dinamika Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak− Penilaian kinerja Guru masih mengalami kendala di SMP Negeri 14 Tebo, dikarenakan penilaian masih bersifat subyektif dan menggunakan metode arsip, sehingga hasil penilaian masih kurang memuaskan dan belum terkomputerisasi. Topsis merupakan salah satu metode Sistem Pengambil Keputusan (SPK) yang akan dipergunakan dalam proses penilaian kinerja guru. Metode Topsis akan membantu kepala sekolah dalam proses evaluasi yang berhubungan dengan kinerja guru. Hasil penelitian yaitu pertama penilaian kinerja Guru masih mengalami kendala di SMP Negeri 14 Tebo, dikarenakan penilaian masih bersifat subyektif dan menggunakan metode arsip, sehingga hasil penilaian masih kurang memuaskan dan belum terkomputerisasi. Solusi dari menghindari penilaian secara subyektifitas dan manual/arsip dalam hal memberikan keputusan yang dihasilkan diperlukan suatu sistem yaitu sistem pendukung keputusan (SPK) sehingga memiliki hasil. Hasil penelitian yang berdasarkan tabel 4.11 yaitu rangking alternatif rangking 3 terbaik dari untuk penilaian kinerja guru dapat dilihat pada tabel 4.12 yaitu id guru G24 rangking 1 dengan hasil 0.514669308, ide guru G3 rangking 2 dengan hasil 0.511314122 dan rangking 3 dengan ide G21 dengan hasil 0.510161603 dan kedua halaman laporan dalam metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) adalah tampilan yang menampilkan data, nilai, dan hasil keputusan dari proses pemilihan alternatif yang terbaik. Halaman ini biasanya digunakan untuk memanggil laporan data penilaian kinerja guru terbaik.
WANPRESTASI DALAM KONTRAK PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH Ngadimin; Sidarta, Dudik Djaja; Lestari, Sulistyani Eka
COURT REVIEW Vol 5 No 03 (2025): ILMU HUKUM
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY (KELOMPOK KOMUNITAS LABORATORIUM PENELITIAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69957/cr.v5i03.1805

Abstract

Menganalisis pelaksanaan perjanjian PPK dengan penyedia barang dan jasa dalam pengadaan barang dan jasa dalam suatu kontrak dan Penyelesaian apabila terjadi wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian pengadaan barang dan jasa. Prinsip-prinsip kontrak secara universal yang terdapat dalam norma KUHPerdata tetap berlaku dalam pelaksanaan kontrak pengadaan barang pemerintah, seperti prinsip kebebasan berkontrak, prinsip konsensualisme, prinsip kekuatan mengikat, dan prinsip keseimbansagan. Prinsip transparansi dalam kontrak pengadaan barang pemerintah merupakan prinsip dasar yang digunakan dalam rangka pelaksanaan penawaran dan penerimaan (akseptasi) yang dilakukan melalui pelelangan secara terbuka, baik melalui media cetak dan/atau melalui media elektronika. Prinsip transparansi bukan merupakan salah salah prinsip yang digunakan dalam kontrak pengadaan barang pemerintah, karena dalam pengadaan barang pemerintahmasih terdapat prinsip-prinsip efisien;. efektif; terbuka; bersaing; adil/tidak diskriminatif; dan akuntabel.Dalam kontrak pengadaan barang pemerintah, para pihak bertindak berdasarkan prinsip saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak. Penyelesaian kasus persengketaan wanprestasi yang dipilih dalam kasus ini adalah putus kontrak tanpa dilakukan perpanjangan waktu dan kemudian pihak penyedia dimasukkan ke dalam daftar hitam. Pemutusan kontrak yang dilakukan merupakan sanksi tidak terpenuhinya prestasi yang tercantum dalam klausul kontrak pengadaan barang dan jasa. Hal ini dipilih dengan alasan pihak pengguna anggaran meyakini bahwa pihak penyedia tidak akan dapat menyelesaikan pekerjaan jika diberi perpanjangan waktu tersebut. Hal tersebut sesuai dengan Pasal 93 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 yang telah direvisi oleh Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 kemudian Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015. Perbuatan penyedia barang pemerintah yang melakukan wanprestasi, dapat dikenakan sanksi berupa: a. sanksi administratif; b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam; c. gugatan secara perdata; dan/atau d. pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang. Pemberian sanksi dilakukan oleh PPK/ULP/Pejabat Pengadaan sesuai dengan ketentuan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Training Utilization of Artificial Intelligence (AI) to Improve the Competence of Physics Teachers in Facilitating Learning in Langsa City Saputri, Mawarni; Musdar; Nurulwati; Ngadimin; Hamid, Abdul
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32815/jpm.v6i1.2361

Abstract

Purpose: This program aimed to address the limited use of artificial intelligence (AI) in physics education among high school teachers in Langsa City by enhancing their skills in developing AI-assisted learning and evaluation tools. Method: Training was conducted through the MGMP Physics community, involving workshops focused on designing and implementing AI-based educational media and assessments. Practical Application: Teachers gained practical skills to integrate AI into their teaching, enabling more effective and personalized learning experiences for students. Conclusion: The training program was successfully implemented, and its objectives were effectively achieved. Physics teachers in Langsa City showed improved competence in understanding and applying AI in education. The outputs include a service result report, improved teacher skills in developing AI-assisted tools, and an article prepared for publication. Overall, the activity contributed significantly to advancing technological literacy and teaching innovation within the local educational sector.
The Use of STEM Integrated Project-Based Learning Media Assisted by TikTok Application to Improve Students’ Creative Thinking Skills Susilawati; Cut Hayati; Muhammad Syukri; Ngadimin; Agus Wahyuni; Tiara Shandi
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 13 No. 3 (2025): PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/v1de7526

Abstract

Creativity is recognized as a central competency for twenty-first-century learners. Yet, physics classrooms often remain dominated by formulaic instruction that limits opportunities for students to exercise higher-order thinking. This study addresses the urgent need to foster creative thinking in physics, particularly in abstract topics such as projectile motion, by integrating TikTok media into a Project-Based Learning integrated STEM framework. The research aimed to investigate the effect of this integration on students’ creative thinking skills, measured across four indicators: fluency, originality, flexibility, and elaboration. Employing a quasi-experimental design with a nonequivalent control group, the study involved 67 Grade XI students from a senior high school in Makassar, Indonesia. The experimental group (n = 35) received instruction using Project-Based Learning–STEM with TikTok, while the control group (n = 32) learned through Project-Based Learning –STEM without TikTok. Data were collected using an essay-based test validated by experts and analyzed using normalized gain (N-gain) and an independent samples t-test. Results showed that the experimental class achieved significantly higher posttest scores, with N-gain in the high category (0.74) compared to the medium category in the control group (0.52). The greatest improvements were observed in elaboration and originality, reflecting the platform’s affordances for encouraging detailed explanations and unique representations of physics concepts. The findings confirm that integrating culturally relevant digital platforms within structured pedagogical designs enhances creativity beyond affective engagement. This study contributes to physics education by providing empirical evidence that TikTok, when aligned with PjBL–STEM, can bridge everyday digital practices with disciplinary learning to foster creativity, offering a novel and practical pathway for innovation in science education.
Effect of Learning Intervention on the Improvement of Students' Questioning Skills in Physics Learning Andrian; Evendi; Saminan; Hamid, Abdul; Susanna; Ngadimin; Saputri, Mawarni; Cooper, Katelyn M; Nguyen, Tuan Dinh
Jurnal Inovasi Pendidikan IPA Vol. 11 No. 2: October 2025
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipi.v11i2.86425

Abstract

This study aims to reveal the effect of a learning intervention on the questioning ability in physics learning of the students of SMA Negeri 1 Kuta Baro. Employing a quantitative approach with a nonequivalent control group quasi-experimental design, the research involved 84 students, comprising 41 students in the experimental group (Classes X-1 and XI-1) and 43 students in the control group (Classes X-2 and XI-2). The learning intervention in the experimental class integrated the problem-based learning (PBL) model, teacher-student question-and-answer interactions, collaborative group discussions, and inter-group Q&A sessions. The research results showed that the learning intervention significantly and substantially enhanced students' questioning ability, as measured by the dimensions of questioning skills, including clarity, focus, conciseness, depth of information, and cognitive level. There was a 27.56% increase in the quantity of written questions in the experimental class, far exceeding the 7.9% increase in the control class. Although the quantity of oral questions increased in the experimental class, the cognitive level of oral questions in both groups remained low; however, their effectiveness (clarity and focus) was categorized as high. Overall, the learning intervention proved effective in facilitating the development of students' questioning skills, although further strategies were still needed to encourage questions at higher cognitive levels. Further follow-up is required to enhance students' oral questioning ability at the mental level by improving their prior knowledge of the subject matter and critical thinking skills