Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

IDENTIFIKASI DAN SEBARAN SPESIES LALAT BUAH (BACTROCERA SP.) PADA PERTANAMAN CABE KABUPATEN SINJAI Dian Ekawati Sari; Taufik hidayat; Muhammad Noor Amin Sholeh; Dian Yustisia
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 9 No. 1 (2024): Bioma : Januari - Juni 2024
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cabe merupakan komoditas penting dari tanaman hortikultura yang dibudidayakan secara komersil. Budidaya cabe tidak terlepas dari serangan hama dan penyakit tanaman. Hama utama cabe yang mempengaruhi produksi dan dapat mengakibatkan gagal panen yaitu lalat buah. Lalat buah merupakan hama yang sangat diwaspadai dalam kegiatan ekspor impor hortikultura khususnya pada cabe. Lalat buah memiliki banyak spesies dan gejala serangan yang ditimbulkan sangat mempengaruhi kualitas produk. Penyebaran hama lalat buah dapat terjadi melalui impor produk pertanian yang terinfestasi sehingga perlu pengawasan yang ketat untuk mencegah invasi hama tersebut. Oleh karena itu diperlukan monitoring untuk mengetahui jenis lalat buah yang ada dilapangan. Penelitian ini dilakukan dengan cara memasang perangkap disetiap kecamatan yang membudidayakan tanaman cabe di Kabupaten Sinjai. Hasil survey lokasi didapatkan 8 kecamatan yang membudidayakan tanaman cabe. Lalat buah yang terperangkap kemudian di identifikasi dengan melihat ciri pada bagian sayap, thorax dan abdomen. Hasil identifikasi didapatkan 5 jenis lalat buah dari genus Bactrocera yaitu B. dorsalis, B. carambolae, B. musae, B. papayae dan B. umbrosa.
PEMBERIAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN KALIUM TERHADAP PRODUKSI TANAMAN PARE (Momordica charantia L.) UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI DI DESA MASSAILE KECAMATAN TELLULIMPOE Yustisia, Dian
Jurnal Sains Agribisnis Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jsa.v1i2.1412

Abstract

Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui penggunaan pengaruh konsentrasi pupuk organik cair yang ideal dan dosis pupuk kalium yang sesuai dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman Pare. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Faktorial dua faktor yang disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) : Faktor pertama : Pemberian Konsentrasi POC (P) yang terdiri dari 4 taraf yaitu : P0 = Kontrol, P1 = 10 ml /liter/tanaman, P2 = 20 ml/liter/tanaman, P3 = 30 ml/liter/tanaman, Faktor ke kedua : Pemberian pupuk Kalium terdiri dari 4 yaitu : K0 : kontrolK1 : 10 gr/tanaman K2 : 15 gr/tanaman K3 : 20 gr/tanaman. Dengan demikian terdapat 16kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak tiga kali, sehingga diperoleh 48 satuan kombinasi perlakuan. Setiap bedengan terdapat 8 tanaman, sehingga terdapat 384 tanaman. Setiap bedengan terdapat 4 sampel tanaman sehingga terdapat 192 sampel tanaman. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi POC P3 (30 ml/tanaman) berpengaruh sangat nyata nyata terhadap tinggi tanaman (130.08 cm), panjang buah (27.42 cm), jumlah buah (4.75 buah) dan bobot buah pertanaman (1089.72 gr). Dosis kalium K3 (20 gr/tanaman) berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman (122.25 cm), panjang buah (25.67 cm), jumlah buah (4.58 buah) dan bobot buah pertanaman (1100.83 gr). Tidak terdapat interaksi antara konsentrasi pupuk POC dan dosis kalium terhadap semua parameter pertumbuhan dan hasil tanaman pare yang diamati.
TEKNIK PEMANGKASAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS MENTIMUN HIBRIDA (Cucumis sativus L.) DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PETANI Yustisia, Dian
Jurnal Sains Agribisnis Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jsa.v2i2.1413

Abstract

Tujuan dari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemangkasan terhadap pertumbuhan dan hasil tigavarietas mentimun Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT) dalam rancangan faktorial. Dengan dua faktor dalam tiga ulangan dengan rincian sebagai berikut :Petak Utama (PU) adalah Varietas (V) yang terdiri dari ,V1 : Varietas Palangga F1V2 : Varietas Hijau RoketV3 : Varietas Putih Roket Anak Petak (AP) adalah Pemangkasan (P) yang terdiri dari : P0 : Kontrol P1 : Pemangkasan pucuk ruas 15 P2 : Pemangkasan pucuk ruas 20. Terdapat 9 kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 bedengan.Setiap bedengan terdapat 9 tanaman sehingga jumlah keseluruhan terdapat 243 tanaman.Selanjutnya dipilih 3 tanaman yang dijadikan tanaman sampel sehingga terdapat 81 tanaman yang dijadikan tanaman sampel. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Pemangkasan pucuk ruas 20 berpengaruhsangat nyata (**) terhadap jumlah daun, bobot segar per sampel, dan berpengaruh tidak nyata (tn) terhadap panjang buah. Varietas palangga memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan terbaik terhadap pertumbuhan tanaman mentimun. Tidak terjadi interaksi antara pemangkasan dari tiga varietas tanaman mentimun pada semua parameter pengamatan.
KONDISI TERUMBU KARANG DI PERAIRAN PULAU BATANGLAMPE KABUPATEN SINJAI Permatasari, Armita; Yustisia, Dian; Alamsyah, Ridha; Fauzi, Irfan
Sebatik Vol. 27 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v27i2.2400

Abstract

Informasi kondisi terumbu karang yang terbaru, detail dan akurat sangat dibutuhkan saat ini. Mulai dari komposisi, status dan dinamika yang terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu.   Informasi ini akan sangat berguna sebagai persyaratan mutlak dalam proses konservasi dan manajemen ekosistem terumbu karang yang berkelanjutan.  Untuk itu diperlukan sebaran data di beberapa wilayah untuk mengetahui kondisi terumbu karang sebagai dasar dalam melakukan pengelolaan sumberdaya terumbu karang di Indonesia. Pengamatan terumbu Karang menggunakan metode transek foto di bawah air. Penentuan kondisi terumbu karang dilakukan berdasarkan kriteria baku kerusakan terumbu karang dengan kondisi kategori buruk 0 – 24,9% sedang 25 – 49,9% baik 50 – 74,9% sangat baik 75 – 100 %.  Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa karang bercabang dan masif mendominasi pertumbuhan karang di Perairan Pulau Batanglampe. Jumlah karang yang mengalami kematian lebih tinggi dibandingkan karang hidup. Persentase tutupan karang sebesar rata-rata 28,36% dan termasuk dalam kategori sedang.
Eksplorasi Jamur Kayu Makroskopis Dan Potensi Pemanfaatannya Di Desa Aska Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan Sudewi, Sri; Saleh, Abdul Rahim; Yustisia, Dian
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 9, No 2 (2024): AGROVITAL VOLUME 9, NOMOR 2, NOVEMBER 2024
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v9i2.5467

Abstract

Salah satu kingdom yang spesiesnya belum banyak teridentifikasi adalah jamur. Di Indonesia, data mengenai keragaman spesies dari organisme ini masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil penelusuran literatur, saat ini belum ada catatan yang terkait eksplorasi jamur kayu makroskopis khususnya di Kabupaten Sinjai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi jenis-jenis jamur makroskopis yang tumbuh di Desa Aska Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan serta potensi pemanfaatannya. Penelitian menggunakan metode jelajah secara purposive sampling dengan menjelajahi area kebun yang terdapat di Desa Aska sebagai lokasi penelitian. Jenis jamur diidentifikasi secara makroskopis dengan mengambil gambar secara langsung menggunakan aplikasi “Picture This” yang tersedia di Google Playstore. Hasil identifikasi selanjutnya dibandingkan dengan buku “The Book of Fungi” serta literatur-literatur terbaru. Berdasarkan hasil eksplorasi, ditemukan sebanyak 12 spesies jamur kayu makroskopis, 8 diantaranya merupakan jenis jamur pangan (yang dapat dikonsumsi). Jamur yang banyak ditemukan adalah divisi Basidiomycota sebanyak 10 famili (Schizolphyllaceae, Niduariceae, Tremellaceae, Sclerodermataceae, Steccherinaceae, Auriculariaceae, Lentinaceae, Polyporeceae, dan Pleurotaceae) dan satu famili lainnya Xyariaceae, divisi Ascomycota. Potensi pemanfaatannya sebagai bahan pangan, obat, kosmeltik, agen hayati, sebagai biosorben maupun bahan dalam memproduksi bioethanol. 
Pengaruh Jarak Tanam dan Fermentasi Urine Sapi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kubis Bunga Yustisia, Dian; Junnaufal
Proceedings Series on Physical & Formal Sciences Vol. 8 (2025): Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian dan Perikanan
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pspfs.v8i.1477

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui jarak tanam yang sesuai untuk pertumbuhan optimal kubis bunga, (2) Untuk mengetahui penggunaan urine sapi fermentasi dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil kubis bunga dibandingkan dengan metode konvensional lainnya dan (3) Untuk mengetahui apakah jarak tanam dan fermentasi urine sapi memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas dan kuantitas hasil panen kubis bunga. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Lembanna, Desa Gunung Perak, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2024. Penelitian ini menggunakan bibit kubis bunga Aquina f1 dengan menggunakan rancangan faktorial dua faktor yang disusun dan rancangan acak kelompok (RAK). Faktor pertama adalah dosis urine sapi, terdiri 3 taraf perlakuan yaitu, Pemberian fermentasi urine sapi 40 ml\l air per bedengan, Pemberian fermentasi urine sapi 50 ml\l air per bedengan dan Pemberian fermentasi urine sapi 60 ml\l air per bedengan. Faktor kedua adalah jarak tanam, memiliki 3 taraf perlakuan yaitu, Jarak tanam 40 cm x 50 cm Jarak tanam 50 cm x 50 cm dan Jarak tanam 60 cm x 50 cm. Hasil penelitian ini menunjukkan, Perlakuan konsentrasi urine sapi 60 ml/L air menghasilkan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman dan lebar daun tanaman kubis bunga. Perlakuan jarak tanam 50 x 60 menghasilkan menghasilkan hasil terbaik terhadap lebar daun tanaman kubis bunga. Interaksi perlakuan konsentrasi urine sapi 60 ml/L air dan jarak tanam 50 cm x 60 cm meghasilkan hasil tertinggi pada parameter berat tanaman kubis bunga.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN CANGKANG TELUR KOMBINASI INOVASI ALAMI UNTUK MENGHASILKAN PANGAN FUNGSIONAL PENCEGAH KANKER DAN OSTEOPOROSIS Rajmi Faridah; Hermawansyah, Hermawansyah; Yustisia, Dian; Irsang, Irsang; Zulfatwa, Nurisma
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/v7t67379

Abstract

Desa Mattunreng Tellue merupakan desa yang berjarak 18 km dari kota Sinjai (ibukota kabupaten) dan 5 km dari ibukota kecamatan Sinjai Tengah. Mata pencaharian masyarakat dominan petani dengan tingkat pedidikan yang rendah sehingga tingkat pendapatannya juga tergolong rendah. Hasil pertanian utama di Desa Mattunreng Tellue yaitu pisang dan gula merah, kedua komoditas tersebut dijual secara langsung tanpa adanya pengolahan menjadi produk dan tidak ada sentuhan inovasi sehingga nilai ekonomisnya tergolong masih sangat sangat rendah. Oleh karena itu dibutuhkan inovasi untuk mengolah bahan baku tersebut menjadi lebih berguna baik secara ekonomis dan untuk kesehatan tubuh. Metode yang digunakan merupakan gabungan dari beberapa inovasi hasil riset dari tim pengabdian. Riset tersebut yaitu pembuatan es krim berbahan dasar bahan lokal berupa pisang dan gula merah kemudian ditambahkan inovasi terapan berupa bubuk cangkang telur sebagai sumber kalsium pencegah osteoporosis dan kasumba turate sebagai bahan yang tinggi antioksidan yang berguna mencegah kanker. Tujuan kegiatan pengabdian yaitu menstimulus wirausaha mitra yaitu Masyarakat Desa Mattunreng Tellue mulai dari pembuatan produk (hulu) sampai pemasaran produk sehingga pendapatan ekonomi masyarakat dapat lebih meningkat. Kata kunci : Mattunreng Tellue, Es Krim, Inovasi alami    Abstract  Mattunreng Tellue Village is a village located 18 km from the city of Sinjai (the district capital) and 5 km from the capital of the Sinjai Tengah subdistrict. The dominant livelihood of the community is farmers with a low level of education so that their income level is also relatively low. The main agricultural products in Mattunreng Tellue Village are bananas and brown sugar, these two commodities are sold directly without any processing into products and there is no touch of innovation so their economic value is still considered very, very low. Therefore, innovation is needed to process these raw materials to make them more useful both economically and for body health. The method used is a combination of several innovations resulting from research from the service team. The research involved making ice cream from local ingredients in the form of bananas and brown sugar, then adding applied innovation in the form of egg shell powder as a source of calcium to prevent osteoporosis and kasumba turate as an ingredient high in antioxidants which is useful for preventing cancer. The aim of the service activity is to stimulate entrepreneurial partners, namely the Mattunreng Tellue Village Community, starting from product manufacturing (upstream) to product marketing so that the community's economic income can increase further. Keyword: Mattunreng Tellue, Ice Cream, Natural innovation
JERAMI FERMENTASI UNTUK SCALLING UP PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI KOPERASI SUSU SINTARI Faridah, Rajmi; Fattah, Abdul Hakim; Syamsuryadi, Bahri; Armayanti, Andi Kurnia; Hermawansyah, Hermawansyah; Yustisia, Dian
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/arzsbg29

Abstract

Koperasi Susu SINTARI bergerak dari hulu sampai hilir mulai dari peternakan sapi perah sampai pengolahan menjadi susu pasteurisasi. Koperasi tersebut mempunyai sarana dan prasarana yang sangat mendukung dengan nilai yang sangat tinggi mulai dari ternak sapi perah, perkandangan, lahan, gedung pengolahan, alat-alat pengolahan, kendaraan, serta laboratorium uji masih lengkap dan terjamin. Namun beberapa tahun terakhir, kegiatan koperasi mengalami kemunduran karena dihadapkan oleh berbagai macam permasalahan terutama dalam hal manajemen pakan. Hal tersebut menyebabkan penurunan produktifitas dan kualitas susu karena tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi sapi. Solusi yang ditawarkan yaitu dengan memanfaatkan limbah jerami padi Keunggulan yaitu serat kasar yang rendah tetapi sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ternak. Selain dapat menjadi solusi permasalahan dalam pemenuhan nutrisi sapi, juga dapat menjadi solusi untuk memenuhi kekurangan ketersediaan pakan pada musim paceklik sehingga kebutuhan sapi sepanjang tahun dapat terpenuhi. Manfaat untuk mitra yaitu dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang sedang dihadapi sehingga koperasi menjadi lebih maju dan kesejahteraan sesuai asas koperasi dapat tercapai. Abstract The SINTARI Milk Cooperative operates from upstream to downstream from dairy farming to processing into pasteurized milk. This cooperative has very supportive facilities and infrastructure with very high value, starting from dairy cattle, barns, land, processing buildings, processing equipment, vehicles, and testing laboratories that are still complete and guaranteed. However, in recent years, cooperative activities have experienced setbacks because they have been faced with various problems, especially in terms of feed management. This causes a decrease in productivity and milk quality because the cow's nutritional needs are not met. The solution offered is by utilizing rice straw waste. The advantage is that it is low in crude fiber but is expected to be able to meet the nutritional needs of livestock. Apart from being a solution to problems in fulfilling cow nutrition, it can also be a solution to meet the shortage of feed availability during the lean season so that cows' needs throughout the year can be met. The benefit for partners is that it can be a solution to the problems being faced so that the cooperative becomes more advanced and prosperity in accordance with cooperative principles can be achieved.
Penguatan Kapasitas Petani dalam Memanfaatkan Cendawan Endofit sebagai Biostimulan Tanaman Padi Melalui Penyediaan Inokulum Yustisia, Dian; Daniati
LOSARI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2025): Deember 2025 (Article on Progress)
Publisher : LOSARI DIGITAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53860/losari.v7i2.491

Abstract

This community service activity aims to enhance the capacity of farmers in utilizing endophyte fungi as a biostimulant for rice plants through training, assistance, and provision of inoculum. Endophyte fungi are known to stimulate plant growth, increase nutrient absorption, and suppress diseases. The activity partner is the farmers' group 'Bonto Manai' in Saukang village, Sinjai district, which has been relying on chemical fertilizers and pesticides. The implementation methods include socialization, technical training, demonstration plots (demplot) and evaluation through pre-test, post-test, and observation. The results of the activities showed an increase in farmers' knowledge of 78% (average pre-test score of 42 increased to 75 in the post-test). The demonstration plot results showed better rice growth (average plant height of 72 cm) and lower blast disease intensity (8%) compared to the control (18%). This program proves that the use of endophytes can be practically applied by farmers and has the potential to reduce dependence on chemical inputs.