Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TINAMBUNG KABUPATEN POLEWALI MANDAR Novi Aryanti; Ahmad Firman; Deddy Rahwandi Rahim
Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) Nobel Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37476/jbk.v11i2.3087

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kualitas pelayanan dari dimensi kualitas pelayanan yaitu tangibles (bukti langsung), reliability (keandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) secara parsial atau simultan dan untuk mengetahui dan menganalisis dimensi kualitas pelayanan yang paling dominan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 98 responden. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan uji validitas dan uji realibilitas, uji F, koefisien determinasi, uji t dan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang terdiri dari variabel Tangibles (X1), Reliability (X2), Responsiveness (X3), Assurance (X4), dan Empaty (X5) secara simultan/bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien. Sedangkan secara parsial, variabel responsiveness (X3) dan empaty (X5) terbukti berpengaruh signifikan terhadap kepuasan (Y). Sedangkan variabel Tangibles (X1), reliability (X2), dan assurance (X4) secara parsial tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap kepuasan (Y).
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TINAMBUNG KABUPATEN POLEWALI MANDAR Novi Aryanti; Ahmad Firman; Deddy Rahwandi Rahim
Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) Nobel Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37476/jbk.v11i2.3095

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kualitas pelayanan dari dimensi kualitas pelayanan yaitu tangibles (bukti langsung), reliability (keandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) secara parsial atau simultan dan untuk mengetahui dan menganalisis dimensi kualitas pelayanan yang paling dominan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 98 responden. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan uji validitas dan uji realibilitas, uji F, koefisien determinasi, uji t dan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang terdiri dari variabel Tangibles (X1), Reliability (X2), Responsiveness (X3), Assurance (X4), dan Empaty (X5) secara simultan/bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien. Sedangkan secara parsial, variabel responsiveness (X3) dan empaty (X5) terbukti berpengaruh signifikan terhadap kepuasan (Y). Sedangkan variabel Tangibles (X1), reliability (X2), dan assurance (X4) secara parsial tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap kepuasan (Y).
Formulasi Nugget Berbahan Dasar Ikan Terbang (Parexocoetus brachypterus), Tepung Jewawut (Setaria italica (L.) Beauv.) dan Daun Kelor (Moringa oleifera) Sebagai Menu PMT Pencegah Stunting Ismail, Ayu Indayanti; Yuniati, Dewi; Aryanti, Novi
Jurnal Galung Tropika Vol 12 No 3 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v12i3.1152

Abstract

The high prevalence rate of stunting in West Sulawesi Province, which reached 33.8, places West Sulawesi in second place in the province with the highest stunting in Indonesia. One effort to prevent stunting is to diversify the intake of complementary foods for children aged 6-23 months by utilizing local natural resources. This research aims to formulate flying fish, barley flour, and Moringa leaves as a functional food in processed nuggets as a menu for Supplementary Feeding (PMT) for babies under two years old. The research method was carried out in three stages, namely, the nugget formulation in two formulas, namely F1 and F2. Next, an organoleptic test is carried out to select the best formula, followed by a nutritional content analysis, which includes proximate analysis and mineral testing. The research results showed that the nugget formula selected was based on organoleptic tests on 30 panelists, namely F1 nuggets with a mixture of 175 g of flying fish, 75 g of barley flour, and 10 g of moringa leaves. These nuggets contain nutrients per 100 grams, namely protein 14.36 g, carbohydrates 27.83 g, fat 5.53 g, crude fiber 1.22 g, iron 62.78 mg/kg, calcium 97.53 mg/kg, and zinc 15.52 mg/kg. Therefore, nuggets with the selected formula are rich in the nutrients needed in complementary breast milk foods to prevent stunting.
Pengolahan Ikan Berbasis Bahan Lokal untuk Makanan Tambahan Pencegah Stunting Yuniati, Dewi; Ayu Indayanti Ismail; Novi Aryanti
Jurnal Galung Tropika Vol 13 No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v13i2.1233

Abstract

Diversity of complementary food intake for children aged 6-24 months is crucial to reducing new stunting rates. The combination of the three ingredients, flying fish, millet flour, and moringa leaves, is expected to be a PMT (Supplementary Food Provision) menu to fulfill nutrition for children aged 6-24 months and prevent stunting. The study aimed to analyze the level of preference and quality of the functional food formula for nuggets through organoleptic tests and nutrient content in nuggets. This study was conducted in July - August 2024. In this study, nugget formulations, organoleptic tests, and analysis of nutrient content in nuggets were carried out. The results of the organoleptic test of the level of preference for nuggets obtained an average value of 3.67 for color and aroma, 3.43 for taste, and 3.5 for texture. The results of the proximate test showed that nuggets contain complete nutrients. Nuggets contain 20.41% protein, 0.47% fat, 2.56% ash content, 25.59% carbohydrate, 50.71% water content, 29.045 mg/kg iron (Fe), 21.01 mg/kg zinc (Zn), and 120.21 mg/kg calcium (Ca). Overall, the assessment of the level of preference for nuggets made from flying fish, millet flour, and moringa leaves is above 3, which means that the nugget product is acceptable to the panelists. Nuggets contain complete nutrition, a reasonably high protein content, and essential minerals needed to reduce the risk of stunting.
Gambaran Status Gizi Murid Sekolah Dasar Usia 6-7 Tahun di Kecamatan Tinambung Polewali Mandar 2023 Nurul Annisa; Aryanti, Novi; Kalsum, Ummu; Zakiah, Nur
Nutrition Science and Health Research Vol 2 No 2 (2024): Nutrition Science and Health Research
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/nutrition.v3i1.3862

Abstract

Anak sekolah merupakan sasaran strategis dalam perbaikan gizi masyarakat. Hal ini menjadi penting karena anak sekolah sedang mengalami pertumbuhan secara fisik dan mental yang sangat diperlukan untuk menunjang kehidupannya di masa mendatang (Depkes RI, 2005). Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk melihat gambaran status gizi murid Sekolah Dasar usia 6-7 tahun di Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel secara accidental sampling, dengan kriteria inklusi berada ditempat saat pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan pada anak usia sekolah (6-7 tahun) berdasarkan indeks IMT menurut umur sebagian besar berada pada status gizi baik namun tetap ditemukan anak dengan status gizi kurang dan gizi lebih. Berdasarkan indeks TB menurut umur, ditemukan bahwa meskipun cukup banyak anak yang tidak mengalami stunting, namun jumlah anak yang mengalami stunting dan stunting berat lebih banyak dibandingkan anak yang tidak mengalami stunting atau normal. Kesimpulan perbaikan gizi pada anak usia sekolah perlu diupayakan oleh banyak pihak termasuk didalamnya adalah orang tua dan keluarga siswa, pihak sekolah, serta pemerintah sebagai penentu kebijakan. Kata kunci: anak usia 6-7 tahun; status gizi anak; stunting
Edukasi dan Pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak dari Bahan Lokal bagi Ibu Balita dan Ibu Hamil Aryanti, Novi; Sari, Diesna; Kalsum, Ummu
Jurnal Abmas Negeri (JAGRI) Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/jagri.v5i2.1319

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang prevalensinya cukup tinggi di Provinsi Sulawesi Barat, dimana Sulawesi Barat adalah peringkat kedua kejadian stunting di Indonesia. Stunting merupakan suatu gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat defisiensi nutrisi yang kronik. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stunting pada anak, salah satunya adalah praktik pemberian makan yang tidak tepat. Pengetahuan serta keterampilan ibu yang baik dalam praktik pemberian makan dapat mendukung tumbuh kembang serta perbaikan gizi pada anak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Karama, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan ibu hamil dan ibu balita dalam praktik pemberian makan anak. Peningkatan pengetahuan ibu dilaksanakan melalui edukasi mengenai PMBA dan peningkatan keterampilan ibu dilakukan melalui kegiatan pelatihan pembuatan MPASI, utamanya adalah pengenalan tekstur makanan yang tepat sesuai usia anak. Metode yang digunakan terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Hasil yang didapat terjadi peningkatan pengetahuan ibu tentang pemberian makan pada bayi dan anak dan peningkatan keterampilan ibu bagaimana pembuatan MPASI menggunakan bahan lokal.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar Aryanti, Novi; Kalsum, Ummu; Syah, Justiyulfah; Khatimah, Husnul
Nutrition Science and Health Research Vol 2 No 1 (2023): Nutrition Science and Health Research
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/nutrition.v2i1.2812

Abstract

Anemia merupakan masalah gizi yang paling utama di Indonesia. Anemia dapat disebabkan oleh penyakit infeksi, asupan zat gizi yang kurang, kehilangan darah (menstruasi) dan pengetahuan yang dimiliki. Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi anemia dan hubungan antara pengetahuan dan status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri usia 13-15 tahun di kecamatan Galesong Selatan, kabupaten Takalar. Desain penelitian adalah cross-sectional dengan 247 sampel pada siswi sekolah menengah pertama dengan tehnik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, pemeriksaan kadar hemoglobin, dan pengukuran antropometri. Pengukuran antropometri diubah menjadi indeks status gizi menggunakan perangkat lunak Anthro Plus dari WHO. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi anemia sebesar 17,8%. Tidak terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia dan tidak terdapat hubungan status gizi dengan kejadian anemia (p > 0,05). Diharapkan kepada sekolah bersama puskesmas untuk memberikan pendidikan gizi/penyuluhan tentang gizi seimbang pada remaja, kesehatan reproduksi, suplementasi gizi dan asam folat serta pengadaan kantin sekolah dalam pengembangan program pencegahan dan penanggulangan anemia sehingga remaja terhindar dari anemia. Keywords: Anemia, remaja putri, tingkat pengetahuan, status gizi
Hubungan Penyakit Infeksi Ibu dengan Kejadian BBLR Zakiah, Nur; Novi Aryanti; Nurul Annisa; Abdul Fandir
Nutrition Science and Health Research Vol 3 No 2 (2025): Nutrition Science and Health Research
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/nutrition.v3i2.4679

Abstract

One of the indicators of a country’s success in improving public health is the reduction in infant mortality rates (IMR). One of the main contributors to the high IMR is Low Birth Weight (LBW). Babies born with LBW tend to experience cognitive developmental disorders, mental retardation, and are more prone to infections that can lead to illness or even death.This study aims to examine the extent to which one of the factors causing low birth weight, namely maternal infectious diseases, is associated with LBW incidence. The research was conducted in Majene Regency, specifically in the East Banggae and Banggae subdistricts. This study employed a cross-sectional design with an accidental sampling method involving 80 respondents. In this study, we observed symptoms of infections such as sore throat, nasal congestion, fever, and cough lasting less than two weeks. Statistical analysis revealed that none of the variables were significant (p-value > 0.05). It is important to conduct further research on the relationship between maternal infectious diseases and LBW, focusing on different study locations. Keyword : Low Birth Weihgt, Infection, Mother, Infant.
UJI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN MINERAL MIE BASAH BERBASIS TEPUNG JEWAWUT (SETARIA ITALICA L.) DAN DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) Novi Aryanti; Ismail, Ayu Indayanti; Yuniati, Dewi
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 6 No. 2 (2024): Penelitian Kimia 2024
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v6i2.3606

Abstract

Mie adalah produk makanan yang digemari oleh masyarakat. Namun, mie memiliki kandungan protein, serat, dan kalsium yang rendah. Peningkatan nilai gizi pada mie dapat dilakukan dengan menggunakan tepung jewawut dan daun kelor. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kesukaan melalui uji organoleptik dan profil mutu gizi (protein, lemak, air, abu, karbohidrat, serat kasar, kalsium, zat besi, dan zink. Metode penelitian dilakukan dalam tiga tahapan yaitu formulasi mie basah dalam dua formula yaitu F1 dan F2. Selanjutnya dilakukan uji organoleptik untuk memilih formula terbaik dilanjutkan dengan analisis kandungan gizi yang meliputi analisis proksimat dan uji mineral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula mie basah yang terpilih berdasarkan uji organoleptik terhadap 30 orang panelis yaitu mie F2 dengan campuran 45 g tepung jewawut, 60 g tepung terigu dan 15 g daun kelor. Mie tersebut mengandung zat gizi per 100 gram yaitu protein 11,89 g, karbohidrat 46,64 g, lemak 1,85 g, serat kasar 0,93 g, zat besi 79,34 mg/kg, kalsium 100,53 mg/kg dan seng 22,66 mg/kg. Oleh karena itu, mie dengan formula terpilih kaya akan nutrisi yang dibutuhkan hadir dalam kebutuhan zat gizi.