Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Implementasi pemikiran Ki Hadjar Dewantara di taman kanak-kanak Eka Pamuji Rahayu; Sugito Sugito
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol 5, No 1 (2018): March 2018
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.524 KB) | DOI: 10.21831/jppm.v5i1.10704

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang implementasi pemikiran Ki Hadjar Dewantara di Taman Indria Ibu Pawiyatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Unit analisis Taman Indria Ibu Pawiyatan sebagai sumber informasi. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Milles dan Huberman, meliputi: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang dimplementasikan dalam proses pendidikan di Taman Indria Ibu Pawiyatan yaitu: (a) tujuan pembelajaran menuntun kodrat dan iradat anak, (b) metode pembelajaran yaitu: metode among (ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani), sari swara, wiraga dan wirama, (c) aspek bidang pengembangan yaitu: pikiran, rasa, dan kemauan (Tri sakti), dan (d) sasaran usia yaitu mendidik anak dibawah 7 tahun. (2) Hambatan-hambatan dalam mengimplementasi pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu: (a) jumlah peserta didik yang sangat minim, (b) pendidik tidak berlatar belakang dari Tamansiswa, dan (c) kurangnya komunikasi antara Majelis Ibu Pawiyatan dengan pendidik. (3) Upaya-upaya untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran yaitu: (a) pendidik mengikuti workshop dan seminar pendidikan anak usia dini, (b) pendidik mengadakan pertemuan sarasehan, dan (c) mengaktifkan kembali komite sekolah. The implementation of Ki Hadjar Dewantara’s ideas in kindergarten AbstractThis study was aimed to describe the implementation of Ki Hadjar Dewantara’s ideas in the Taman Indria Ibu Pawiyatan. This study is a qualitative research using case study design. This study is a qualitative research using case study design. The analysis unit in Taman Indria Ibu Pawiyatan as the information resources. The data were obtained through observation, in depth interview, and document review. The technique of data analysis was done using Milles and Huberman models, including: Data collection, data reduction, data display, and verifying. The results show that: (1) The Implementation of Ki Hadjar Dewantara’s Ideas in the learning process include: (a) the purpose of learning activities is to guide the child to kodrat and iradat, (b) methods in learning activities are among others (ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani), sari swara, wiraga and wirama, (c) aspects of the development that is thinking, feeling, and volition (Tri sakti), and (d) goal is to educate children aged under 7 years. (2) Barriers that: (a) there are only few learners, (b) educators do not have background from Tamansiswa, and (c) lack of communication between Majelis Ibu Pawiyatan and educators. (3) The efforts include: (a) educators to follow workshops, (b) seminars about early childhood education, educators held a sarasehan, and (c) reactivating the school committee.
PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR OUTDOOR SEBAGAI PENDUKUNG AKTIVITAS BERMAIN DI PAUD Eka Pamuji Rahayu; Eva Mulianti
DUNIA ANAK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 1 (2022): DUNIA ANAK
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.396 KB) | DOI: 10.31932/jpaud.v5i1.1701

Abstract

Lingkungan belajar anak di PAUD dapat diklasifikasi menjadi dua yakni lingkungan belajar Indoor dan lingkungan belajar Outdoor. Dalam pengelolaan kedua lingkungan belajar ini dapat memiliki peran yang sangat strategis untuk menunjang aktivitas bermain anak. Dalam kegiatan konteks bermain, pengelolaan lingkungan belajar Indoor diyakini memiliki peran yang lebih sentral jika dibandingkan dengan lingkungan belajar outdoor. Lingkungan outdoor sendiri merupakan lingkungan yang berada di luar ruangan, dimana lingkungan ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan belajar yang ia peroleh melalui bermain yang sekaligus dapat mengembangkankan potensi yang dimiliki anak. Maka dari itu pengelolaan lingkungan belajar outdoor mengutamkan keamanan, kenyamanan dan mutu. Kata kunci: Lingkungan Belajar Outdoor, Bermain, PAUD.
PENERAPAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK USIA DINI DI PAUD AS SYUHADA TANJUNG LOMOBOK TIMUR Eka Pamuji Rahayu; Baiq Desy Arfini; Lalu Iswandi
DUNIA ANAK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 2 (2022): DUNIA ANAK
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpaud.v5i2.2164

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan hasil analisis peneparan metode bercerita untuk meningkatkan kemampuan menyimak anak. Kemampuan menyimak merupakan kemampuan mendengarkan dan memahami bicara orang lain. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok A (4-5 tahun) di PAUD As Syuhada Tanjung Lombok Timur berjumlah 11 orang anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan menyimak anak usia 4-5 tahun melalui metode bercerita. Penelitian ini berupa penelitian kualitatif dengan desain kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menyimak sudah berkembang sangat baik melalui metode bercerita
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MEWARNAI TEKNIK GRADASI DI TK MUSLIM MADANI TANJUNG LOMBOK UTARA Eka Pamuji Rahayu; Tuti Alawiyah
Jurnal Golden Age Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Golden Age
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/goldenage.v6i2.7688

Abstract

 Penelitian ini dilatar belakangi oleh kegiatan mewarnai yang tanpa ada teknik sehingga kegiatan mewarnai cenderung menoton dan membosankan bagi anak, maka dari itu dibutuhkan teknik dalam mewarnai yaitu menggunakan teknik gradasi. Adapun subjek dalam penelitian ini merupakan anak-anak TK Muslim Madani Tanjung Lombok Utara yaitu pada kelompok B usia 5-6 tahun dengan jumlah 13 anak yang terdiri dari 7 anak laki-laki, dan 6 anak perempuan. Jenis penelitian ini adalah Peneilitian Tindakan Kelas  yang dilakukan dengan dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan anak dalam kegiatan mewarnai teknik gradasi meningkat, hal tersebut diperoleh dari data sikulus satu  terdapat 8 anak yang belum berkembang (BB), 3 anak mulai berkembang (MB) dan 2 anak berkembang sesuai harapan (BSH). Pada siklus dua terjadi peningkatan yaitu terdapat 5 anak MB, 4 anak BSH dan 4 anak berkembang sangat baik (BSB). Peningkatan hasil tersebut membutuhkan 4 tahapan mewarnai teknik gradasi yaitu: 1) Tahap gradasi dua warna, 2) Tahap gradasi 3 warna, 3) Tahap gradasi dari gelap ke terang, dan 4) Tahap gradasi dari terang ke gelap.
The Influence of the Probing Prompting Model on Students’ Mathematics Learning Outcomes at SDN 2 Kayangan Yunita, Elma; Sukarto, Sukarto; Rahayu, Eka Pamuji
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 8, No 3 (2024): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan) (Juli)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v8i3.7130

Abstract

This research aims to describe whether there is an influence of the Probing Prompting Model on the Mathematics Learning Outcomes of Grade 4 Students at SDN 2 Kayangan. This research was carried out at SDN 2 Kayangan on class 4 students in the second semester of the 2023/2024 academic year. The method used in this research is quantitative with a quasi-experimental method in the form of Pretest-Posttest Group Design. The population in this study were 4th grade students at SDN 2 Kayangan. The sample for this research consisted of 26 students. Data collection techniques use tests and documentation and data collection instruments use pre-test and post-test. The validity of this research uses validity tests and reliability tests. The data analysis technique uses descriptive analysis, the normality test uses (Klomogrov Smirnov Test) and the homogeneity test uses (Lavene Test). Meanwhile, hypothesis testing uses the T-test or T-Test which produces tcount 13,832 > ttable 0.388 which proves that there is an influence of the probing prompting model on mathematics learning outcomes.
The Impacts of Story-retelling Activities on the Kindergartener’s Activation of the Communication Strategies Retnowati, Nanik; Rejeki, Sri; Indah, Yani Awalia; Anwar, Husnul Bidayah; Rahayu, Eka Pamuji
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 15 No 2 (2023): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v15i2.3486

Abstract

Many experts undeniably acknowledge the effectiveness of story-retelling activities in improving many aspects of learning. This case study investigates how story-retelling activity impacts the student’s communication strategy. The study involved a teacher and a five-year-old student at an Islamic kindergarten. Data was gathered through direct observation and interviews. The teacher’s activity in telling a story and the student’s retelling activity were recorded. Then, the utterances produced by the teacher and the student were transcribed and compared based on the SNAP procedure proposed by Strong. The assessment had four criteria: story length, error type, comprehension type, and story grammar. The assessment explained to what extent the student understood the story told by the teacher. With his understanding, the student struggled to deliver the story using a communication strategy. It was found that the student’s story length was 27% of the teacher’s story length. He made four types of errors, performed 83% factual type comprehension, fulfilled all components in the story grammar, and applied both avoidance and compensatory communication strategies. The results of research data analysis show that retelling activities have triggered the implementation of communication. From a language education perspective, communication strategy is part of communicative competence.
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN KELOMPOK USIA 4-5 TAHUN Nurkhasyanah, Alfiyanti; Hartiningsing, Nining; Rahayu, Eka Pamuji; Rohyana, Hadi
Jurnal Anak Bangsa Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Anak Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jas.v3i2.70

Abstract

This research aims to develop oral language skills through the storytelling method using hand puppets in the 4–5-year age group. The type of research used in this research is collaborative classroom action research using the Kemmis and Mc Taggart research model. The research subjects were 17 children from the TK An Islam TK IT Abata Lombok group. Data collection techniques include observation and documentation. The research instrument used was an observation sheet instrument in the form of a checklist. Data analysis was carried out through quantitative and qualitative descriptive methods. The indicator of success in this research is if the child's oral language ability reaches 82% and gets 4 stars. The results of the research show that oral language ability through the storytelling method using hand puppets has increased. This can be seen from the proportion of children who received a very good category score, namely Very Well Developed or BSB, in cycle I increased by 23.5% and in cycle II increased by 82.3%. This shows that the use of hand puppet media, especially in TK IT Abata Lombok I, has proven to be more effective in improving the oral language skills of children aged 4-5 years
Analysis of the Teacher's Role in Developing the Character Values of Group B Children in Imam Syafi'i's Ra Example Alawiyah, Tuti; Rahayu, Eka Pamuji
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol, 9 No 4 (2024) : JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala (Desember)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jupe.v9i4.7932

Abstract

The focus of this study is to describe the role of teachers in developing students' character values, especially Islamic character in early childhood. While the purpose of the study is to describe the Role of Teachers as educators, mentors, and as models in Building Character Values in Early Childhood.The study uses a descriptive qualitative approach. The type of research is a case study. The data collection techniques are Observation, Interviews, and Documentation. The data analysis technique used in this study is Miles and Huberman data analysis, namely Data Condensation, Data Reduction, Data Display, and Conclusion Drawing/Verification. While for the validity of the data in this study using Triangulation Techniques and Source Triangulation.The results of this study are: 1) The role of teachers as educators in Developing Character Values in Early Childhood, especially group B at RA Telasan Imam Syafi'i Tanjung Lombok Utara is as a protector, companion, and servant for their students. Protecting, accompanying, and serving students is the obligation and responsibility of a teacher as an educator to realize character values related to God, parents, and themselves. 2) The role of teachers as mentors in developing character values in early childhood, especially group B at RA Telasan Imam Syafi'i Tanjung Lombok Utara is as a director, controller, monitor, guard, and reminder which in its implementation is to always accompany, direct, remind and guide students to have good behavior, character, and morals. As a mentor, teachers not only guide students from a physical aspect but also build good mentality, good behavior, and good morals. 3) The role of teachers as models/roles in developing character values in early childhood, especially group B at RA Telasan Imam Syafi'i Tanjung Lombok Utara is to provide good examples to children, implement behaviors that are in accordance with the guidance of the Qur'an and Sunnah, align words with actions and display a neat and polite appearance inside and outside school and class. 
Penerapan Media Papan Plannel dalam Meningkatkan Kemampuan Numerasi Anak Kelas B di Paud Darul Muttaqin Dasan Tereng Gumantar Tahun Ajaran 2023/2024 Mutiah; Mahendra, Juandra Prisma; Rahayu, Eka Pamuji
Arus Jurnal Psikologi dan Pendidikan Vol 3 No 2: Juni (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajpp.v3i2.508

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan numerasi anak menggunakan media papan flannel di PAUD Darul Muttaqin , Dusun Dasan tereng, Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Media papan flannel dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan kemampuan numerasi anak dalam hal mengenal, berhitung serta memasang lambang bilangan sesuai dengan jumlah angka 1-10 menggunakan media papan flannel. penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas kolaboratif (PTK) dengan model Kemmis dan Mc Taggar, yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subyek dalam penelitian ini ialah anak kelas B dengan total 12 anak yang terdiri dari 4 perempuan 8 laki-laki. Objek penelitian ini ialah kemampuan numerasi menggunakan papan flannel. metode pengumpulan data dalam penelitian ini ialah observasi (lembar observasi, wawancara, dokumentasi dan tes). Data dianalisi secara deskripstif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan numerasi anak melalui media papan flannel hal tersebut dapat dibuktikan pada pra tindakan sebesar 16%, pada siklus I terdapat peningkatan sebesar 60%, dan pada siklus II terjadi peningkatan yang sangat baik sebesar 80%. Langkah-langkah yang dilakukan untuk emningkatkan kemampuan numerasi anak melalui media papan flannel yaitu sebagai berikut: 1). Guru mengenalkan angka melalui nyanyian dan menggunakan media papan flannel. 2). Guru menggunakan media papan flannel untuk mengajak anak berhitung angka 1-10. 3). Guru menyuruh anak untuk memasang lambang bilangan sesuai dengan jumlah angka 1-10, serta guru memberi motivasi dan penghargaan kepada anak.
The Impacts of Story-retelling Activities on the Kindergartener’s Activation of the Communication Strategies Retnowati, Nanik; Rejeki, Sri; Indah, Yani Awalia; Anwar, Husnul Bidayah; Rahayu, Eka Pamuji
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol. 15 No. 2 (2023): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v15i2.3486

Abstract

Many experts undeniably acknowledge the effectiveness of story-retelling activities in improving many aspects of learning. This case study investigates how story-retelling activity impacts the student’s communication strategy. The study involved a teacher and a five-year-old student at an Islamic kindergarten. Data was gathered through direct observation and interviews. The teacher’s activity in telling a story and the student’s retelling activity were recorded. Then, the utterances produced by the teacher and the student were transcribed and compared based on the SNAP procedure proposed by Strong. The assessment had four criteria: story length, error type, comprehension type, and story grammar. The assessment explained to what extent the student understood the story told by the teacher. With his understanding, the student struggled to deliver the story using a communication strategy. It was found that the student’s story length was 27% of the teacher’s story length. He made four types of errors, performed 83% factual type comprehension, fulfilled all components in the story grammar, and applied both avoidance and compensatory communication strategies. The results of research data analysis show that retelling activities have triggered the implementation of communication. From a language education perspective, communication strategy is part of communicative competence.