Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENERAPAN DISIPLIN POSITIF DALAM PENGASUHAN ANAK OLEH KELUARGA YANG TELAH DIREUNIFIKASI DI KOTA BANDUNG Samosir, Irniyati
Pekerjaan Sosial Vol 15, No 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8989.331 KB) | DOI: 10.31595/peksos.v15i2.84

Abstract

Abstract The formulation of the problems in this research is to identify the model for positive discipline in child care within the reunited families in Bandung. The sub problems is to identify application of positive discipline in reunited families, to identify the result of positive discipline, to identify the reflection of positive discipline by the reunited families and to identify the improved model of positive discipline. The objectives of this research are to identify the child care pattern in reunified families and identify practices of positive discipline in reunified families in order to stregthen child care in the family. This research is using qualitative approach with action research methods. The data collection is collected using depth interview, documentation study, observation and discussions with child, parents and family. Data check was done with 1) Credibility test which covers: observation extension, increasing perseverance, triangulation, professional discussions and member check; 2) Transferability; 3) Dependability; 4) Conformability. For data analysis was done by qualitative data analysis, which covers these steps: data reduction, data display and drawing conclusions and verifications. The participants in this research are children and family which have been reunited, with the parent educational background up to elementary school, most of the parents is working as a laborer and household domestic worker and do not have the knowledge and skill on care. The result of this research has shown the increase knowledge for parents and reunited families on the necessity, the rights and methods of child care. These knowledge and understanding has an impact on the care pattern and parents and family attitude towards the child. The outcome of this research is a practical implication of positive discipline model in family based care for reunited families. In theory, this research confirms various assumption on positive discipline approaches especially on the role of giving warmth during care, and assumption on the child development phases from Erik Erikson which urgently needs to be understood by parents in order for them to give care appropriately with the child’s development. Key words: Positive Discipline; Reunified; Family Based Care Abstrak Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah model penerapan disiplin positif dalam pengasuhan anak oleh keluarga yang telah direunifikasi di kota Bandung. Sub-sub permasalahannya adalah bagaimana karakteristik dan interaksi anak dan keluarga yang telah direunifikasi, bagaimana perencanaan model disiplin positif untuk keluarga yang telah direunifikasi, bagaimana aplikasi disiplin positif oleh keluarga yang telah direunifikasi, bagaimana hasil yang dicapai dari penerapan disiplin positif, bagaiman refleksi terhadap penerapan disiplin positif oleh keluarga yang telah direunifikasi serta bagaimana penyempurnaan model penerapan disiplin positif. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana pola pengasuhan anak dalam keluarga yang telah direunifikasi serta bagaimana penerapan disiplin positif kepada keluarga yang telah direunifikasi dalam rangka memperkuat pengasuhan anak dalam keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian action research. Pengumpulan data diperoleh menggunakan teknik wawancara mendalam, studi dokumentasi, observasi dan diskusi dengan anak, orangtua dan keluarga.  Sedangkan pemeriksaan data dilakukan dengan: 1) Uji kredibilitas yang meliputi : perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, diskusi teman sejawat dan membercheck; 2) Transferability; 3) Dependability; 4) Konfirmability. Untuk analisis data dilakukan melalui analisis data kualitatif, meliputi tahapan: reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Partisipan dalam penelitian ini adalah anak dan keluarga yang telah direunifikasi, dengan latar belakang pendidikan orangtua tingkat SD, kebanyakan bekerja sebagai buruh dan pembantu rumah tangga serta tidak memiliki cukup pengetahuan dan keterampilan tentang pengasuhan.  Hasil penelitian menunjukkan adanya penambahan pengetahuan orangtua dan keluarga yang telah direunifikasi mengenai kebutuhan, hak dan cara pengasuhan anak. Pengetahuan dan pemahaman tersebut berdampak kepada perubahan pada pola pengasuhan dan sikap orangtua dan keluarga terhadap anak. Penelitian ini juga menghasilkan implikasi praktis berupa Model Penerapan Disiplin Positif dalam Pengasuhan oleh Keluarga yang Telah Direunifikasi. Secara teoritik, penelitian juga mengkonfirmasi beberapa asumsi tentang pendekatan disiplin positif khususnya tentang peran pemberian kehangatan dalam pengasuhan, serta asumsi tentang tahapan perkembangan anak dari Erik Erikson yang sangat perlu dipahami oleh orangtua agar dapat memberikan pengasuhan sesuai kebutuhan perkembangan anak.Kata kunci: Disiplin Positif; Reunifikasi; Pengasuhan Berbasis Keluarga
PENERAPAN DISIPLIN POSITIF DALAM PENGASUHAN ANAK OLEH KELUARGA YANG TELAH DIREUNIFIKASI DI KOTA BANDUNG Irniyati Samosir
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 15 No 2 (2016): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v15i2.84

Abstract

Abstract The formulation of the problems in this research is to identify the model for positive discipline in child care within the reunited families in Bandung. The sub problems is to identify application of positive discipline in reunited families, to identify the result of positive discipline, to identify the reflection of positive discipline by the reunited families and to identify the improved model of positive discipline. The objectives of this research are to identify the child care pattern in reunified families and identify practices of positive discipline in reunified families in order to stregthen child care in the family. This research is using qualitative approach with action research methods. The data collection is collected using depth interview, documentation study, observation and discussions with child, parents and family. Data check was done with 1) Credibility test which covers: observation extension, increasing perseverance, triangulation, professional discussions and member check; 2) Transferability; 3) Dependability; 4) Conformability. For data analysis was done by qualitative data analysis, which covers these steps: data reduction, data display and drawing conclusions and verifications. The participants in this research are children and family which have been reunited, with the parent educational background up to elementary school, most of the parents is working as a laborer and household domestic worker and do not have the knowledge and skill on care. The result of this research has shown the increase knowledge for parents and reunited families on the necessity, the rights and methods of child care. These knowledge and understanding has an impact on the care pattern and parents and family attitude towards the child. The outcome of this research is a practical implication of positive discipline model in family based care for reunited families. In theory, this research confirms various assumption on positive discipline approaches especially on the role of giving warmth during care, and assumption on the child development phases from Erik Erikson which urgently needs to be understood by parents in order for them to give care appropriately with the child’s development. Key words: Positive Discipline; Reunified; Family Based Care Abstrak Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah model penerapan disiplin positif dalam pengasuhan anak oleh keluarga yang telah direunifikasi di kota Bandung. Sub-sub permasalahannya adalah bagaimana karakteristik dan interaksi anak dan keluarga yang telah direunifikasi, bagaimana perencanaan model disiplin positif untuk keluarga yang telah direunifikasi, bagaimana aplikasi disiplin positif oleh keluarga yang telah direunifikasi, bagaimana hasil yang dicapai dari penerapan disiplin positif, bagaiman refleksi terhadap penerapan disiplin positif oleh keluarga yang telah direunifikasi serta bagaimana penyempurnaan model penerapan disiplin positif. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana pola pengasuhan anak dalam keluarga yang telah direunifikasi serta bagaimana penerapan disiplin positif kepada keluarga yang telah direunifikasi dalam rangka memperkuat pengasuhan anak dalam keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian action research. Pengumpulan data diperoleh menggunakan teknik wawancara mendalam, studi dokumentasi, observasi dan diskusi dengan anak, orangtua dan keluarga.  Sedangkan pemeriksaan data dilakukan dengan: 1) Uji kredibilitas yang meliputi : perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, diskusi teman sejawat dan membercheck; 2) Transferability; 3) Dependability; 4) Konfirmability. Untuk analisis data dilakukan melalui analisis data kualitatif, meliputi tahapan: reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Partisipan dalam penelitian ini adalah anak dan keluarga yang telah direunifikasi, dengan latar belakang pendidikan orangtua tingkat SD, kebanyakan bekerja sebagai buruh dan pembantu rumah tangga serta tidak memiliki cukup pengetahuan dan keterampilan tentang pengasuhan.  Hasil penelitian menunjukkan adanya penambahan pengetahuan orangtua dan keluarga yang telah direunifikasi mengenai kebutuhan, hak dan cara pengasuhan anak. Pengetahuan dan pemahaman tersebut berdampak kepada perubahan pada pola pengasuhan dan sikap orangtua dan keluarga terhadap anak. Penelitian ini juga menghasilkan implikasi praktis berupa Model Penerapan Disiplin Positif dalam Pengasuhan oleh Keluarga yang Telah Direunifikasi. Secara teoritik, penelitian juga mengkonfirmasi beberapa asumsi tentang pendekatan disiplin positif khususnya tentang peran pemberian kehangatan dalam pengasuhan, serta asumsi tentang tahapan perkembangan anak dari Erik Erikson yang sangat perlu dipahami oleh orangtua agar dapat memberikan pengasuhan sesuai kebutuhan perkembangan anak.Kata kunci: Disiplin Positif; Reunifikasi; Pengasuhan Berbasis Keluarga
MASYARAKAT MENERIMA EKS GERAKAN FAJAR NUSANTARA (GAFATAR) PASCA REINTEGRASI DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT Epi Supiadi; Admiral Nelson Aritonang; Ami Maryami; Uke Hani Rasalwati; Ayi Heryani; Irniyati Samosir
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 19 No 2 (2020): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v19i2.332

Abstract

Pemulangan anggota organisasi masyarakat gerakan fajar nusantara dari wilayah Kalimantanke berbagai daerah di Indonesia melahirkan berbagai permasalahan tersendiri serta berdampakkepada interaksi mereka dengan masyarakat setempat dimana mereka dipulangkan. Penelitianini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode deskriptif. Pengumpulan datadiperoleh melalui penyebaran angket, studi dokumentasi dan focus group discussion.Sedangkan alat ukur untuk pengujian validitas menggunakan validitas muka. Untuk analisisdata dilakukan melalui analisis statistik deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini adalah anggota eks gerakan fajar nusantara yang telah dipulangkan ke kabupaten Bogor. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa program penanganan yang dilakukan pemerintah daerahkabupaten Bogor dipandang cukup efektif dalam upaya reintegrasi, masyarakat setempatdapat menerima kehadiran anggota eks gerakan fajar nusantara di lingkungan mereka.Penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi yang perlu dipahami dan ditindak lanjuti olehberbagai pihak, dimana salah satunya adalah diharapkan pemerintah kabupaten membantupersoalan administrasi kependudukan yang dihadapi anggota eks gerakan fajar nusantara
Silang.ig Social Media (Start Up) Strategy in Creating Disability-Friendly Online Access for Deaf Irniyati Samosir
International Seminar on Social Work Update Vol 1 No 2 (2023): ISSW
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

People with disabilities, especially deaf people are close to us. Communities often have difficulty interacting with them. Deaf people often experience obstacles in accessing various information because of the unavailability of services/facilities related to deaf culture in public places and public services. The background of this research is to find out how the social media (startup) strategy of silang.ig creates bold access ti problems. The purpose of this study is to describe the efforts made to please deaf people and the general public to receive information through the content produced. This research method uses a descriptive qualitative approach with data collection methods: in-depth interviews, observation, document study and data analysis through data collection, data reduction, data presentation and concluding. From the results of the research, it can be interpreted that the efforts and strategies of the silang.ig are quite helpful for deaf people and also hearing people in learning deaf culture, one of which is through Indonesian Sign Language (BISINDO)
Gerakan Sigap Stunting (Gesit) Melalui Penyuluhan Sosial dan Pelatihan Pengolahan Bahan Makanan Lokal di Desa Cikondang Kabupaten Sumedang Saepudin, Asep; Widiansyah, Wiwit; Samosir, dkk, Irniyati
E-Coops-Day Vol. 5 No. 2 (2024): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Universitas Koperasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32670/ecoopsday.v5i2.4685

Abstract

Stunting is a condition where a child has less length or height compared to age. This condition is measured by body length or height that is more than minus two standard deviations from the median of WHO child growth standards. Stunting is caused by insufficient nutritional intake over a long period of time due to providing food that does not meet nutritional needs. Stunting can occur when the fetus is still in the womb and only appears when the child is two years old. The purpose of this article is to describe social education activities and training on local food processing in an effort to overcome stunting. The series of social education activities and local food management training as an educational intervention program is expected to be able to overcome the occurrence of stunting in the community. The social education and local food processing training activities carried out consisted of the stages of identifying needs, preparing program design, implementing the program and evaluating the program. The results of social education and local food processing training for parents have been successful in increasing the community's entrepreneurial abilities, which in turn has an impact on increasing the economic capacity and welfare of the community, thereby preventing malnutrition in children.
Strategi Media Sosial (start-up) Silang.ig dalam Menciptakan Akses Daring Ramah Disabilitas Bagi Teman Tuli Samosir, Irniyati; Hufad, Achmad; Sudrajat, Jajat; Wahyudin, Uyu; Sardin; Kamil, Mustofa
Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol. 14 No. 3 (2025): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi Kesejahteraan Sosial (Pusdiklatbangprof Kesos), Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v14i3.3449

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan guna mengkaji serta mengenali strategi media sosial yang digunakan oleh silang.ig dalam mewujudkan akses daring yang lebih inklusif bagi komunitas teman tuli di wilayah DKI Jakarta. Pendekatan penelitian kualitatif digunakan peneliti, dengan menggunakan wawancara mendalam, pengamatan, dan studi dokumen sebagai metode pengumpulan data. Adapun informan pada peneltian ini berjumlah delapan orang yang terdiri dari manajemen silang.ig sebanyak tiga orang, dan teman tuli yang mengakses layanan sebanyak lima orang. Teknik analisis data model Miles dan Huberman digunakan dalam meganalisis data yang didapatkan. Hasil riset ini mengungkapkan bahwa strategi yang diterapkan oleh silang.ig, seperti penggunaan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) dan konten yang disesuaikan dengan kebutuhan teman tuli, efektif dalam meningkatkan aksesibilitas informasi. Teman tuli merespon positif terhadap konten yang disediakan, dan merasa lebih mudah dalam mengakses informasi yang relevan. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam bidang pekerjaan sosial, khususnya dalam penerapan konsep-konsep aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Temuan ini dapat dijadikan acuan oleh berbagai kalangan dalam upaya pemecahan masalah aksesibilitas informasi bagi penyandang disabilitas di Indonesia.