Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

PEMANFAATAN LIMBAH DAN FESES TERNAK BABI SEBAGAI PUPUK BOKASHI PADA KELOMPOK TANI PUAR FARM Hendrikus Demon Tukan; Nautus Stivano Dalle; Elisabeth Yulia Nugraha; Hilarius Yosef Sikone; Aleksius A. Jeramat; Dionsius Filma; Viktor Kevin Sekar
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24251

Abstract

Abstrak: Penggunaan pupuk organik bokashi biasanya memang mengandung unsur hara dalam dosis kecil, namun lengkap unsur makro dan mikronya serta proses pembuatannya cukup efisien karena tidak membutuhkan waktu dan tenaga yang sangat banyak .Tujuan dilakukannya kegiatan PkM ini adalah mengedukasi pada masyarakat tentang potensi limbah dan feses ternak guna menjadi pupuk bokashi agar kelompok tani Puar Farm dan masyarakat kelurahan Nggalak Leleng dapat menghasilkan pupuk organik sendiri sebagai subtitusi pupuk kimia. Tempat dilaksanakan kegiatan PkM berlangsung pada kelompok Tani Puar Farm beranggotakan 25 orang yang terdiri dari 17 orang laki-laki dewasa dan 8 orang perempuan dewasa. Kegiatan ini berlangsung selama 1 bulan yakni bulan 11 Januari sampai dengan 14 Februari 2024. Metode yang digunakan dalam kegiatan PkM ini adalah sosialisasi dampak feses babi non fermentasi sebagai pupuk dan demostrasi praktik pembuatan bokashi agar kelompok mitra mampu mengaplikasikan feses babi sebagai pupuk organic serta evaluasi hasil kegiatannya menggunakan kuesioner sebagai indikator keberhasilan. Kegiatan sosialisasi ini memberikan respon yang baik. Hasil evaluasi kegiatan menunjukan keberhasilan kegiatan pengabdian ini dapat dilihat dari peningkatan pengetahuan akan pupuk bokasi oleh masyarakat sebesar 66,32% dan tingkat keberhasilankegiatannya mencapai 90% sehingga diharapkan mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia yang marak terjadi pada seluruh lapisan masyarakat daerah Manggarai Timur.Abstract: The use of bokashi organic fertilizer usually contains nutrients in small doses, but it is complete with macro and micro elements and the manufacturing process is quite efficient because it does not require a lot of time and energy. The purpose of this PkM activity is to educate the community about the potential of waste and livestock feces to become bokashi fertilizer so that the Puar Farm farmer group and the people of Nggalak Leleng village can produce their own organic fertilizer as a substitute for chemical fertilizers. The place where the PkM activity took place in the Puar Farm Farmers group consisting of 25 members consisting of 17 adult men and 8 adult women. This group is located in East Manggarai Regency for 1 month, from January 11 to February 14, 2024. The method used in this PkM activity is the socialization of the impact of non-fermented pig feces as fertilizer and the demonstration of bokashi making practices so that the partner group is able to apply pig feces as organic fertilizer and evaluate the results of the activity using a questionnaire as an indicator of success. This socialization activity gave a good response. The results of the evaluation of the activity show that the success of this service activity can be seen from the increase in knowledge of bokasi fertilizer by the community by 66.32% and the success rate of the activity reaches 90% so that it is expected to be able to reduce the use of chemical fertilizers which is rampant in all levels of society in the East Manggarai area. 
PENERAPAN MODEL INTEGRASI TERNAK SAPI BALI DAN TANAMAN HORTIKULTURA YANG SUSTAINABLE MENUJU GREEN ECONOMY RUMAH TANGGA PADA KELOMPOK TANI TUNGKU MOSE Sikone, Hilarius Yosef; Adi, Defiyanto Djami; Dalle, Nautus Stivano; Djami, Serlin Anjelita; Jehatu, Marianus Suparti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.28347

Abstract

Abstrak: Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil mendorong peningkatan konsumsi daging, terutama daging sapi, namun produksi domestik belum mampu memenuhi permintaan tersebut. Kelompok tani Tungku Mose menghadapi kendala produksi, terutama kurangnya pemahaman tentang integrasi budidaya sapi Bali dan tanaman hortikultura yang ramah lingkungan. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilaksanakan selama 6 bulan yang dimulai dari bulan September 2024 sampai dengan bulan Februari 2025, di kelompok tani Tungku Mose kabupaten Manggarai sebanyak 35 orang. Tim merumuskan akar masalah dan menetapkan tujuan yakni penerapan model integrasi ternak sapi bali dan tanaman hortikultura yang sustainable. Pelaksanaan diklat dan demonstrasi cara penyiapan media tanam berfokus pada peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kelompok tani (mitra) tentang pengenalan teknologi irigasi tetes dan cara budidayanya ternak sapi bali (pemberian pakan dan manajemen penanganan limbah ternak) sebagai pupuk organik padat bagi tanaman. Selanjutnya tim memberikan pendampingan yang berkelanjutan dengan melakukan kunjungan rutin ke peternak dan meninjau persiapan lahan, penanaman hingga pasca panen nantinya. ..Berdasarkan hasil evaluasi menggunakan summative evaluation yakni membandingkan hasil dari sebelum dan sesudah kegiatan PkM dapat disimpulkan bahwa secara umum pelaksanaan kegiatan PkM memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan mitra sebesar 95% tentang manfaat integrasi antara budidaya ternak sapi bali dengan tanaman hortikultura dan menggunakan aplikasi teknologi irigasi tetes dan penanganan limbah (kotoran ternak) menjadi pupuk organik padat serta aplikasinya bagi tanaman. Abstract: Indonesia, with its continued positive and stable economic growth, also has an impact on the significant growth rate of meat consumption, especially those sourced from beef. The main problem in the livestock industry, especially beef, is that the increasing demand for meat products is not proportional to the growth rate of domestic beef production. The obstacle that the Tungku Mose farmer group often faces in relation to the production aspect is still a low understanding of the integration of Balinese cattle cultivation and environmentally friendly horticultural crops. This Community Service (PkM) activity was carried out for 6 months starting from September 2024 to February 2025, in the Tungku Mose farmer group, Laci Carep village, Langke Rembong district, Manggarai district. The team formulated the root of the problem and set the goal, namely the implementation of a sustainable Balinese cattle and horticultural crop integration model. The implementation of training and demonstration of how to prepare planting media focuses on improving the knowledge and skills of farmer groups (partners) about the introduction of drip irrigation technology and how to cultivate Balinese cattle (feeding and management of livestock waste handling) as solid organic fertilizer for plants. Furthermore, the team provides sustainable assistance by conducting regular visits to farmers and reviewing land preparation, planting and post-harvest later. From the above PkM activities, it can be concluded that in general, the implementation of PkM activities with training activities, demonstrations of methods, assistance in making bokashi fertilizer to the cultivation of horticultural plants on partner land has been successfully carried out and has a significant impact on increasing partner knowledge about the benefits of integration between Balinese cattle cultivation and horticultural plants and using the application of drip irrigation technology and handling waste (livestock manure) into fertilizer solid organic and its application for plants.
PENYULUHAN TENTANG DESAIN DAN MANAJEMEN KANDANG YANG BAIK SERTA RAMAH LINGKUNGAN Sikone, Hilarius Yosef; Utama, Wigbertus Gaut; Ahmadi, Puspita Chaya; Dalle, Nautus Stivano; Karlina, Maria Apriliana Ade
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29885

Abstract

Abstrak: Ternak babi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satu aspek penting ketika memelihara ternak babi adalah kandang. Kandang harus didesain/dirancang agar tak menimbulkan polusi/ pencemaran lingkungan. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan/pemahaman dan ketrampilan masyarakat di desa Golowua tentang desain dan manajemen kandang yang baik dan ramah lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Desember 2024, di desa Golowua, yang diikuti oleh 25 orang anggota masyarakat peternak babi. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah metode penyuluhan, dan demonstrasi cara sanitasi kandang serta pembuatan pupuk bokashi yang ramah lingkungan. Kegiatan awal berupa pre-test kemudian dilakukan penyuluhan, dilanjutkan dengan demonstrasi cara sanitasi kandang dan proses pengolahan limbah berupa pembuatan pupuk bokashi. Kegiatan PkM di desa Golowua berhasil dilaksanakan dengan baik dan ditutup oleh kegiatan evaluasi hasil berupa post-test yang menghasilkan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang desain dan manajemen kandang yang baik dan ramah lingkungan rata-rata sebesar 56,5% sekaligus meningkatkan keterampilan dalam pembuatan bokashi.Abstract: Pig farming has become an inseparable part of people's lives in East Nusa Tenggara (NTT). One of the important aspects when raising pigs is the barn. The cage must be designed/designed so as not to cause environmental pollution/pollution. The purpose of this Community Service (PkM) activity is to increase the knowledge/understanding and skills of the community in Golowua village about good and environmentally friendly cage design and management. This activity was held in December 2024, in Golowua village, Langke Rembong district, Manggarai regency, which was attended by 25 members of the pig farming community. The methods used in the implementation of this activity are counseling methods, and demonstrations of how to sanitize cages and make environmentally friendly bokashi fertilizer. The initial activity was in the form of a pre-test and then counseling was carried out, followed by a demonstration of how to sanitize cages and the waste treatment process in the form of making bokashi fertilizer. The PkM activity in Golowua village was successfully carried out and closed by an evaluation of the results in the form of a post-test which resulted in an increase in community knowledge about good and environmentally friendly cage design and management by an average of 56.5% while improving skills in making bokashi.