Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Metode SADARI pada Wanita Usia Subur (WUS) Efriani, Rolita; Sholihat, Suci; Eliana, Eliana; Rina, Rina
JURNAL KEBIDANAN Vol. 14 No. 1 (2025): JKDH
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35890/jkdh.v14i1.390

Abstract

Kanker payudara adalah salah satu penyebab utama kematian pada wanita di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Deteksi dini, terutama melalui metode SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri), merupakan langkah penting dalam menurunkan angka kematian akibat kanker payudara. Namun, banyak wanita usia subur (WUS) yang belum sepenuhnya memahami atau melaksanakan SADARI secara rutin. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) merupakan salah satu cara deteksi dini untuk menentukan adanya massa di payudara. Namun dalam kenyataannya, kesadaran untuk melakukan SADARI masih kurang di kalangan wanita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap, tingkat pendidikan, keterpaparan informasi, dan dukungan tenaga kesehatan dengan perilaku SADARI pada wanita di Wilayah Puskesmas Pasar Ikan Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional analitik. Subjek dipilih menggunakan teknik cluster sampling sebanyak 80 responden. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan (p-value 0.002), sikap (p-value 0.001), tingkat pendidikan (p-value 0.002), keterpaparan informasi (p-value 0.047) dan dukungan tenaga kesehatan (p-value 0.012) dengan perilaku SADARI. Faktor yang paling mempengaruhi perilaku SADARI adalah sikap (koef-β 2.125; p-value 0.001; PR 5.021; CI 95% 4.088-20.037). Sikap dapat mempengaruhi seseorang dalam berperilaku SADARI. Peningkatan pengetahuan, pendidikan, sikap dan dukungan tenaga kesehatan akan berdampak positif pada perilaku SADARI di kalangan wanita.
DAUN SIRIH MERAH DAN PENYEMBUHAN LUKA RINA, RINA; AMELIA, ICE; YORITA, EPTI; EFRIANI, ROLITA; DAMARINI, SUSILO
Journal Of Midwifery Vol 13 No 1 (2025)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komplikasi pada persalinan spontan pervaginam adalah perdarahan dan infeksi nifas akibat rupture perineum, sehingga diperlukan tindakan untuk mengurangi cedera perineum dan spincter anal dengan mengatur arah dan tingkat kerusakan jaringan melalui efisiotomi. Walaupun tindakan efisiotomi bukan merupakan prosedur rutin dalam Tindakan kebidanan namun ini sering dilakukan pada ibu bersalin primigravida maupun multigravida. Infeksi nifas pada pasien dengan luka efisiotomi terjadi akibat masuknya bakteri melalui luka yang terbuka, sehingga diperlukan tindakan pencegahan mellaui pemeliharaan hygiene genetalia melalui terapi non farmalokogi. Penelitian ini bertujuan memberikan asuhan kebidanan dengan mengimplementasikan rebusan daun sirih merah guna mempercepat penyembuhan luka perineum kepada ibu nifas. Desain penelitian studi kasus, Subjek penelitian Ibu postpartum normal engan luka efisiotomi derajat II. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2023 di PMB “Y” Kota Bengkulu. Bahan penelitian berupa 25 gram daun sirih merah yang direbus dengan 500 ml air selama sekitar 10 menit hingga menghasilkan air rebusan berwarna kemerahan. Penilaian penyembuhan luka perineum dengan skala REEDA Hasil penelitian mendapatkan bahwa terjadi penurunan skala dari skor 11 sebelum intervensi menjadi 0 pada hari kelima setelah intervensi. Ini berarti aplikasi rebusan air daun sirih merah pada luka perineum dapat mempercepat penyembuhan luka perineum. Disarankan kepada pemberi pelayanan kesehatan agar dapat memberikan air rebusan daun sirih untuk mempempercepat penyembuhan luka perineum pada ibu nifas.
Snakes and ladders media can help prevent risky sexual behaviour in teenagers Putii, Mezy Aullia; Yorita, Epti; Yuniarti, Yuniarti; Efriani, Rolita; Burhan, Rialike
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 13, No 2 (2025)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/jnki.2025.13(2).199-212

Abstract

Background: In Indonesia, on average, adolescent boys and girls have their first sexual experience when they are 15 and 19 years old, which triggers risky sexual behaviors resulting in sexually transmitted diseases (STDs), HIV/AIDS, unwanted pregnancies, abortions, and even death. Therefore, educational media is needed to increase positive behavior in adolescents. Objectives: This study aims to determine the influence of snake and ladder game media on adolescent sexual behavior. Methods:The research design was a quasi-experimental pretest and posttest group with a control group. The treatment group is teenagers who are given education with snake and ladder game media while the control group is teenagers who are given education through monopoly games. A total of 100 samples were selected using the prolpoltiolnatel stratifield random sampling technique. The data were analyzed by wilcoxon and mann whitney tests. Results: As a result, there was an influence of education with snake and ladder game media on the average knowledge score of p=0.000), attitude p=0.000), behavior p=0.000). The results of the statistical test also showed that there was an influence of monopoly game media on the average knowledge score p=0.00, attitude=0.00, behavior p=0.00. The snake and ladder game media is more effective in increasing knowledge p=0.00, attitude p=0.002 compared to monopoly game media. Conclusions: the snakes and ladders game media is more effective in increasing adolescents' knowledge about risky sexual behaviour than the monopoly game media. Health care providers must take advantage of snake and ladder educational media to increase knowledge, attitudes and prevent risky sexual behavior.