Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

The Effect of Adding Watermelon Rind on the Physical and Sensory Characteristics of Durian Ice Cream Pravitri, Kartika Gemma; Komalasari, Husnita; Nalurita, Indah; Naufali, Muhammad Nizhar
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 9, No 3 (2024):
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v9i3.47771

Abstract

This study aims to determine the effect of adding watermelon rind waste on the physical quality of durian ice cream. The design used was a one-factor Randomized Block Design (RBD) with four treatments and three repetitions. The treatments involved different ratios of watermelon rind pulp: 0%, 10%, 20%, and 30%. The observation data were analyzed using a 5% level Analysis of Variance (ANOVA) with Co-Stat software. If there were significant differences, further tests were conducted using the Honest Significant Difference (HSD) test. The research results indicate that watermelon rind pulp in durian ice cream yielded significantly different results regarding overrun percentage, resistance, and sensory parameters including aroma, taste, and texture. The best results for ice cream with added watermelon rind were obtained from the 30% treatment, with a physical characteristic of 73.42% overrun and 20.14 minutes resistance. Durian ice cream with 30% added watermelon rind has sensory characteristics of a slightly watermelon albedo aroma, a somewhat soft texture, and a slightly astringent taste. Therefore, it can be concluded that the addition of watermelon rind waste affects the physical and sensory characteristics of ice cream.
Analisis Struktur Genetik dan Filogenetik Bakteri Lactobacillus Plantarum yang Diisiolasi dari Produk Pangan Karni, Ine; Nalurita, Indah; Gemma Pravitri, Kartika; Naufali, Muhammad Nizhar; Meikapasa, Ni Wayan Putu
Food Scientia : Journal of Food Science and Technology Vol 4 No 1 (2024): January - June
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/fsj.v4i1.6488.2024

Abstract

Lactobacillus plantarum (L. plantarum) is a type of Lactic Acid Bacteria (LAB) that can convert glucose into lactic acid. L. plantarum can mostly be found in milk, meat, fermented vegetables, and the human digestive tract. The L. plantarum bacteria has several strains, each of which has a good function in food fermentation and health. To understand the historical development of an organism's evolution, it is necessary to use phylogeny as the basis for systematic science in biological evolution. The aim of this research was to determine the genetic structure and level of relationship between L. plantarum bacteria isolated from food products. The data used in this research is secondary data taken from GenBank in the form of nucleotide sequences from the bacterium L. plantarum which were then analyzed using clustal W in the Bioedit application, then genetic and phylogenetic structure analysis was carried out using the MEGA 7 application. The results showed that the probability of substitution was the highest. detected in base G, followed by bases A, T/U, and C. The L. plantarum strain that has the highest level of relationship is the strain with GenBank codes AY424355.1 and AJ640082.1 with a bootsrep value of 99. The resulting phylogenetic tree topology is monophyletic, which means that all members in the group come from a common ancestor who passed on genetic, morphological and biochemical characteristics to his descendants.
Pengaruh Variasi Konsentrasi Gelatin Sapi dan Lama Penyimpanan Terhadap Karakteristik Fisikokimia Sirup Buah Duwet (Syzygium cumini): The Effect of Variations in Beef Gelatin Concentration and Storage Time on the Physicochemical Characteristics of Duwet Fruit Syrup (Syzygium cumini) Pravitri, Kartika Gemma; Komalasari, Husnita; Ni Wayan Putu Meikapasa
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 8: Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i8.5674

Abstract

Gelatin merupakan jenis molekul polipeptida dari protein kolagen yang menyusun bagian kulit serta tulang hewan. Kulit dan tulang sapi merupakan sumber bahan baku untuk memproduksi gelatin komersial karena mengandung kolagen yang tinggi hingga mencapai 89%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi gelatin sapi dan lama penyimpanan terhadap karakter fisikokimia sirup buah Duwet (syzygium cumini). Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu konsentrasi gelatin dan lama penyimpanan. Kemudian hasil pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut DMRT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi gelatin berpengaruh nyata terhadap viskositas, nilai pH, total padatan terlarut, dan warna sirup buah Duwet. Selain itu, lama penyimpanan juga berpengaruh nyata terhadap viskositas, nilai pH, total padatan terlarut, warna dan keadaan sirup buah Duwet. Perlakuan terbaik dihasilkan dari perlakuan penambahan gelatin sapi sebesar 8% dengan waktu penyimpanan 0 hari karena memiliki total padatan terlarut >30% sesuai dengan SNI. Selain itu perlakuan penyimpanan 0 hari juga memiliki keadaan sampel yang baik dari segi warna, kenampakan dan aroma.
Pendugaan Umur Simpan Saus Tomat Homemade Menggunakan Model Arrhenius pada Suhu Penyimpanan Berbeda Meikapasa, Ni Wayan Putu; Pravitri, Kartika Gemma; Arzani, Lalu Danu Prima
Jurnal Teknologi dan Mutu Pangan Vol 3 No 1 (2024): JTMP: Jurnal Teknologi dan Mutu Pangan
Publisher : Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/jtmp.v3i1.4058

Abstract

Homemade tomato sauce products have the advantage of having a composition that can be ensured to contain minimal harmful chemicals. However, like other processed products, of course, the product will experience a decrease in quality along with the length of storage time. This study aims to determine changes in the quality of tomato sauce produced on a home scale (homemade ketchup) during one month of storage at storage temperatures of 10oC, 250oC, and 350oC. The method used to predict shelf life is the Arrhenius calculation model, which observes changes in pH, aw, and Total Microbes. The findings showed that the pH of tomato sauce tended to decrease with the length of storage time. The number of microbes increased with the increasing temperature and length of storage. Meanwhile, temperature and length of storage did not affect water activity. However, aw tends to increase with the temperature and length of storage. The results of estimating the shelf life with the Arrhenius model based on the water activity (aw) parameter showed that the shelf life of the sauce was 151.75 days with a quality decline rate of 0.001068/day at a storage temperature of 10oC; 96.07 days with a quality decline rate of 0.001685/day at a storage temperature of 25oC and 72.6 days with a quality decline rate of 0.002227/day at a storage temperature of 35oC. The implications of this study indicate that storage at 10oC can extend the shelf life of both tomato sauce products, so producers and consumers need to consider the optimal storage temperature based on the results of this study.
EDUKASI PEMANFAATAN LIMBAH PERIKANAN SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN Kartika Gemma Pravitri; Indah Nalurita; Tomi Tri Sujaka; I Nyoman Switrayana; Muhammad Nizhar Naufali
JUAN: Jurnal Pengabdian Nusantara Vol. 2 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : CV Sentra Nusa Connection

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63545/juan.v2.i1.74

Abstract

Penanganan limbah hasil perikanan di Pulau Lombok saat ini masih kurang optimal. Dengan semakin meningkatnya produksi dan ekspor hasil perikanan seperti ikan tuna dan udang, maka limbah yang dihasilkan juga semakin banyak. Jika tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Namun, hal ini dapat diatasi dengan mengolah limbah tersebut menjadi produk pangan baru yang bernilai ekonomis tinggi. Maka dari itu, kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat pengenai potensi pemanfaatan limbah hasil perikanan sebagai bahan baku pembuatan bahan tambahan pangan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2024 di SMKN 1 Narmada yang diikuti oleh 22 peserta yang berasal siswa kelas XII. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan siswa mengenai pemanfaatan limbah hasil perikanan menjadi bahan baku pembuatan bahan tambahan pangan yang memiiki nilai ekonomi tinggi. Hal ini dilihat dari peningkatan hasil pre-test dan post-test yaitu terdapat peningkatan sebanyak 70% pada tingkat pemahaman siswa setelah mengikuti kegiatan edukasi ini.  Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini dapat menambah wawasan para siswa dan diharapkan mahasiswa akan lebih kreatif dan inovatif dalam membuat produk dari limbah hasil perikanan. 
Pengaruh Waktu Penyimpanan Dan Metode Pasteurisasi Terhadap Sifat Fisikokimia Susu Kambing PE Di Kabupaten Lombok Barat: The Effect Of Storage Time And Pasteurization Method On The Physicochemical Properties Of PE Goat Milk In West Lombok District Karni, Ine; Husnita Komalasari; Kartika Gemma Pravitri; Muhammad Nizhar Naufali; Aminurrahman; Fuad Sauqi Isnain
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 12: Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i12.6376

Abstract

Susu kambing merupakan hasil utama dari kambing PE bermanfaat bagi tubuh, seperti proses metabolisme tubuh karena mengandung berbagai nutrisi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh waktu penyimpanan dan metode pasteurisasi terhadap karateristik fisikokimia susu kambing peranakan etawa (PE) di kabupaten Lombok Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu pasteurisasi dan lama penyimpanan. Data di analisa menggunakan SPSS dengan uji lanjut Duncan multiple range test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyimpanan dan pasteurisasi menghasilkan pengaruh yang signifikan pada parameter pH dan warna susu, faktor pasteurisasi berpengaruh singnifikan pada WI. Sedangkan interaksi antara faktor penyimapan dan pasteurisasi memberikan pengaruh yang nyata pada parameter pH, warna dan TPT. Perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah perlakuan pasteurisasi HTST dengan penyimpanan 0 hari, karena beberapa karakteristiknya sesuai dengan SNI seperti keadaan sampel berdasarkan warna (putih susu), aroma (aroma khas susu kuat), dan kenampakan (homogen). L* sebesar 87,08, nilai a* sebesar -1,84, nilai b* sebesar 14,85 serta nilai hue sebesar -82,94 dan nilai WI 80,23.
Analisis Fisikokimia Gula Aren di Wilayah Gunung Sari Lombok Barat: Physicochemical Analysis of Palm Sugar in the Gunung Sari Area, West Lombok Meikapasa, Ni Wayan Putu Meikapasa; Kartika, Kartika Gemma Pravitri; Mia Ulpiana
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 1: Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i1.6845

Abstract

Industri gula aren merupakan salah satu usaha potensial yang mendukung kebutuhan gula nasional, khususnya di Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, yang memiliki luas perkebunan aren signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan karakteristik fisikokimia gula aren yang diproduksi di Desa Bukittinggi dan Desa Kekait. Metode penelitian mencakup pengambilan sampel gula aren dari kedua desa, pengujian laboratorium terhadap intensitas warna, kadar air, kadar abu, dan total padatan terlarut (TPT). Hasil penelitian menunjukkan gula Bukittinggi cenderung lebih cerah, yang dapat dihubungkan dengan proses produksi yang lebih bersih dan bahan baku berkualitas lebih baik. Kadar air gula aren yang diproduksi petani di kedua desa berkisar antara 11,38 – 13,26 yang menjadi indikasi belum terpenuhinya standar SNI. Kadar abu gula aren di kedua desa berkisar antara 0,91% – 1,46% yang mengindikasikan seluruh sampel gula yang diamati sesuai dengan standar SNI. Rata-rata total padatan terlarut (TPT) Gula aren Bukittinggi (450Brix), lebih tinggi dibandingkan dengan gula aren dari Desa Kekait (35,67° Brix). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gula aren Desa Bukittinggi memiliki kualitas fisikokimia lebih baik dibandingkan Desa Kekait, dengan tingkat kecerahan, kemerahan, kekuningan, dan TPT lebih tinggi, serta kadar air dan kadar abu lebih rendah. Perbedaan ini disebabkan oleh proses pengolahan dan kualitas bahan baku nira yang lebih baik di Desa Bukittinggi. Temuan ini memberikan gambaran penting untuk peningkatan daya saing produk gula aren lokal sesuai standar SNI dan kebutuhan konsumen.
Testing the effectiveness of vannamei shrimp shell chitosan extraction with variations of organic acids in the demineralization stage: Pengujian Efektivitas Ekstraksi Kitosan Kulit Udang Vannamei dengan Variasi Jenis Asam Organik dalam Tahapan Demineralisasi Pravitri, Kartika Gemma; Naufali, Muhammad Nizhar; Hidayatullah, Arbi
JITIPARI Vol 10 No 1 (2025): JITIPARI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/jitipari.v10i1.11536

Abstract

Chitosan is a natural polysaccharide derived from chitin, commonly found in the shells of crustacean animals. The production of chitosan involves several stages: deproteinization, demineralization, and deacetylation, which require the use of acidic and alkaline solutions. This study aimed to evaluate the effectiveness of various types of organic acids and a natural acid source, Averrhoa bilimbi (bilimbi fruit) extract, in the chitosan extraction process from Vannamei shrimp shells. The study employed a completely randomized design with a single factor consisting of four acid treatments: acetic acid (AA), citric acid (CA), lactic acid (LA), and bilimbi fruit extract (BE), each replicated three times. The chitosan obtained from each treatment was analyzed for its chemical characteristics and mineral content, and the results were further analyzed using Principal Component Analysis (PCA). The best results were obtained from the citric acid treatment, which produced chitosan with a moisture content of 6.59%, a degree of deacetylation of 91.72%, ash content of 2.68%, and magnesium and calcium contents of 2.56 mg/100g and 0.15 mg/100g (dry basis), respectively. In contrast, the bilimbi extract treatment resulted in an ash content of 41.64%, with magnesium and calcium contents of 1456.52 mg/100g and 4.17 mg/100g (dry basis), indicating that the bilimbi fruit extract still has low demineralization effectiveness.
Sosialisasi Pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai Dokumen Awal Sertifikasi Halal bagi UMKM Nalurita, Indah; Pravitri, Kartika Gemma; Karni, Ine; Putri, Destiana Adinda; Awaliyah, Mia
Jurnal Ilmiah Pengabdian dan Inovasi Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pengabdian dan Inovasi (Desember)
Publisher : Insan Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57248/jilpi.v2i2.310

Abstract

The perception of Small and Medium Enterprise (UMKM) regarding the complexity of processing the files required for Business Identification Numbers (NIB) and halal certification is a factor in the low enthusiasm of UMKM members in processing these permits. The percentage of UMKM members in Narmada who have NIB permits is 40%, while the percentage of UMKM members who have halal certificates is only 2%. The method of service activities using socialization and discussion is considered quite appropriate for exploring the problems experienced by UMKM, so that they can obtain effective solutions. The socialization activity for making NIB as the initial document for halal certification for UMKM in Narmada is important to carry out as an effort to help simplify the processing of product licensing for UMKM.
Efektivitas Antimikroba Ekstrak Daun dan Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus sp., dan Salmonella sp. : Antimicrobial Effectiveness of Averrhoa bilimbi L. Extracts from Leaves and Fruits on Pathogenic Bacteria: Staphylococcus aureus, Bacillus sp., and Salmonella sp. Naufali, Muhammad Nizhar; Husnita Komalasari; Kartika Gemma Pravitri; Imam Adriansyah
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 6: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i6.7814

Abstract

Pengendalian pertumbuhan mikroorganisme patogen merupakan salah satu prioritas utama dalam bidang pangan, kesehatan, dan lingkungan. Salah satu strategi yang semakin dikembangkan adalah pemanfaatan senyawa antimikroba alami yang berasal dari tanaman. Ekstrak daun dan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) diketahui mengandung senyawa bioaktif yang berpotensi menghambat proliferasi mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas antimikroba dari ekstrak daun dan buah belimbing wuluh terhadap tiga jenis bakteri patogen, yaitu Staphylococcus aureus, Bacillus sp., dan Salmonella sp.. Metode yang digunakan adalah difusi agar dengan cakram kertas, di mana zona hambat yang terbentuk menjadi indikator aktivitas antibakteri. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak daun memberikan daya hambat lebih besar dibandingkan ekstrak buah, terutama terhadap S. aureus (6,6 mm vs 3,5 mm) dan Salmonella sp. (7,3 mm vs 5 mm). Kedua jenis ekstrak menunjukkan daya hambat sedang terhadap Bacillus sp. (7,9 mm dan 6,2 mm). Perbedaan efektivitas ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh perbedaan kandungan senyawa bioaktif seperti flavonoid, tanin, dan saponin yang lebih melimpah pada bagian daun. Meskipun aktivitas antibakterinya belum melampaui antibiotik sebagai kontrol positif, temuan ini memperkuat potensi ekstrak daun belimbing wuluh sebagai agen antimikroba alami yang dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai alternatif senyawa sintetis.