Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Internalisasi Nilai-Nilai Islam Moderat di SMP Modern Al-Miftah Moh. Yudhi Firmansyah Pramudia; Muhammad Shohib
AL-FIKRAH: Jurnal Studi Ilmu Pendidikan dan Keislaman Vol. 8 No. 1 (2025)
Publisher : Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Internalisasi nilai-nilai Islam moderat, seperti tawassuth (sikap moderat) dan tasamuh (toleransi), merupakan kebutuhan mendesak di tengah tantangan keberagaman dan meningkatnya radikalisme. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses internalisasi nilai-nilai tersebut di SMP Modern Al-Miftah, sebuah lembaga pendidikan berbasis Islam yang mengintegrasikan nilai-nilai moderasi dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari siswa. Dengan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap siswa, guru, dan staf sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi nilai-nilai tawassuth dan tasamuh dilakukan melalui pembelajaran berbasis keteladanan, diskusi kelompok, dan pengalaman langsung dalam lingkungan yang mendukung. Nilai-nilai ini tidak hanya diajarkan secara teoritis, tetapi juga diterapkan dalam interaksi sosial siswa, seperti kerja kelompok dan penyelesaian konflik. Pendekatan tersebut berhasil menciptakan budaya saling menghormati, memperkuat keharmonisan, dan membangun karakter siswa yang toleran dan adil. Penelitian ini menyimpulkan bahwa proses internalisasi nilai-nilai Islam moderat membutuhkan penguatan peran guru, pengembangan kurikulum berbasis moderasi, dan penciptaan lingkungan yang mendukung. Dengan implementasi yang konsisten, SMP Modern Al-Miftah dapat menjadi model ideal dalam membangun generasi yang moderat, toleran, dan siap menghadapi keberagaman. Penelitian ini juga merekomendasikan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan dampak positif dari internalisasi nilai-nilai Islam moderat dalam pembentukan karakter siswa.
Hikmah Dzikir Dalam Perspektif Mafatih Al-Ghaib dan Tafsir Al-Misbah : (Tala’ah Interpretasi dengan Pendekatan Tafsir Interdisipliner) Muhammad Shohib; Lailatul rif'ah; Lailatul Mas’udah
Ta’wiluna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an, Tafsir dan Pemikiran Islam Vol. 6 No. 2 (2025): Ta’wiluna: Jurnal Ilmu Al-Qur’an, Tafsir dan Pemikiran Islam
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) IAIFA Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58401/takwiluna.v6i2.2023

Abstract

This study analyzes the concept and wisdom of dhikr based on the interpretation of the book Mafātīḥ al-Ghayb by Fakhruddin ar-Razi and Tafsir al-Misbah by M. Quraish Shihab. The purpose of this study is to understand the depth of the meaning and function of dhikr through an interdisciplinary tafsir approach, and to identify its relevance in a modern spiritual and psychological context. The research method used is comparative tafsir (muqaran) to compare the two tafsirs, as well as an interdisciplinary tafsir approach that integrates disciplines such as Sufism and psychology. This study found that dhikr has an important role in growing faith (QS. Al-Anfal: 2), making the heart tremble when the name of Allah is mentioned, and as the main means of achieving peace of mind (QS. Ar-Ra'd: 28). In addition, Allah will remember His servants who do dhikr (QS. Al-Baqarah: 152). In the Qur'an, dhikr is not only interpreted as repeated utterances, but also as an awareness of God's presence in all aspects of life. Dhikr has broad dimensions, covering spiritual, psychological, and social aspects. Sufis view dhikr as a means to achieve ma'rifatullah (knowing Allah), while commentators interpret it as the instructions of the Qur'an that contain wisdom in forming the character of believers. In Sufism, dhikr is classified into three levels: oral, heart, and sir, which indicate spiritual depth in getting closer to Allah. From a psychological perspective, the practice of dhikr has been shown to have a significant positive impact on mental health, reducing stress, anxiety, and increasing emotional stability. This study concludes that dhikr is a multidimensional practice that is essential for the spiritual and psychological life of Muslims, and is a main pillar in achieving closeness to Allah swt. and peace of mind.