Ratna Juwita
Universitas Negeri Malang; Jl. Semarang No. 5, Sumbersari, Telp/fax (0341) 551312

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Innovation of Moringa Leaves as Steamed Pudding Cake to Prevent Stunting in Children Ratna Juwita; Norman Yoshi Haryono; Muh Ade Artasasta; Algafari Bakti Manggara; Septiani Dewi Hamni; Winda Yael Galingging; Hilda Ainun Nikmah; Fira Alisya Nur Azizah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains Vol 2, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jpmbio.v2i1.1872

Abstract

Moringa leaves are a local plant that contains high nutrition, which contains vitamins A and C. In addition, Moringa leaves also contain iron, magnesium and various kinds of amino acids. The nutrients contained in Moringa leaves are needed by the body. Therefore, the community service team at the State University of Malang carried out community service activities in Wonorejo village by making steamed pudding cakes from Moringa leaves. Wonorejo village is a village with potential for Moringa leaves. This community service focuses on family welfare supervisors (PKK) who are the main key in managing family nutrition. PKK women from Wonorejo village were given an understanding of the nutritional content in Moringa leaves and were also given training in processing Moringa leaves into steamed pudding cakes which are popular with all groups. Based on the results of the questionnaire that was carried out during community service, it was shown that 100% of the training participants had not used Moringa leaves as steamed pudding cakes. In this training, it is hoped that the community will become more concerned about the problem of stunting in children and the use of Moringa leaf nutrition as a solution to prevent it.
Limbah Belimbing Sebagai Pupuk Cair Ratna Juwita; Dwi Listyorini; Rahmi Masita; Intan Chairun Nisa; Muh Ade Artasasta; Algafari Bakti Manggara; Anggun Sari Anjarwati; Aisyah Hidayati; Jiilan Hani Safitri; Zidan Aqillah Rasyid; Afrabiyas Firyal Hanasepti; Izdihara Arini Aulia
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) Inovasi IPTEKS untuk Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Menuju Indonesia Mandiri
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Belimbing merupakan tanaman yang hidup di daerah tropis. Desa Ponggok adalah desa yang terletak di dekat gunung Pegat, berada di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar merupakan salah satu desa sentra produksi buah belimbing dan salah satu desa yang memiliki wisata petik belimbing. Buah belimbing ini tidak mengenal bulan, selalu berbunga dan berbuah sesuai dengan perawatan. Pada musim penghujan buah belimbing selalu turun harganya. Untuk menyiasati turunnya harga belimbing maka selain dijual sebagai buah segar, hasil panen juga diolah menjadi produk olahan seperti minuman cup siap saji dan keripik. Walaupun demikian adakalanya produksi tidak terserap pasar dan membusuk saat pemanenan dan penyimpanan. Selama panen, banyak rumah industri yang mengolah belimbing sehingga banyak dihasilkan limbah belimbing berupa ampas maupun belimbing yang tersotir karena busuk. Limbah belimbing yang banyak mengandung air dan serat menyebabkan susah dibakar dan dibiarkan menumpuk sehingga mencemari lingkungan karena menimbulkan bau busuk, pemandangan yang tidak enak dan menjadi sarang hewan. Pemanfaatan mikroorganisme lokal (MOL) limbah belimbing merupakan solusi permasalahan tersebut. MOL merupakan salah satu aktivator yang digunakan dalam mempercepat proses pembuatan pupuk organik padat maupun cair yang cukup murah. Penggunaan MOL menunjang program dibidang pertanian berkelanjutan, karena dapat mereduksi penggunaan pupuk dan pestisida dengan memanfaatkan sumberdaya yang dapat diperbaharui untuk proses produksi pertanian. Transfer teknologi pemanfaatan MOL limbah belimbing sangat perlu dilakukan untuk memanfaatkan sekaligus menyelesaikan permasalahan pencemaran limbah belimbing saat panen raya, mengurangi pemakaian pupuk dan pestisida sintetis dan mendorong terciptanya pertanian yang bermuara terhadap peningkatan kesejahteraan bagi petani belimbing di Desa Ponggok Kabupaten Blitar. Selain itu, pemanfaatan MOL juga merupakan peluang investasi yang cukup terbuka dan menarik untuk dikembangkan. Hasil survei yang telah dilakukan saat pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa belum dimanfaatkannya limbah belimbing di Desa Ponggok secara maksimal sehingga penting untuk dilakukan pelatihan pembuatan pupuk cair dari limbah belimbing.Kata kunci: belimbing, pupuk, mikroorganisme
Limbah Keju Sebagai Nata De Whey Ratna Juwita; Muhammad Alfian Mizar; Agusta Rakhmat Taufani; Alfrida Parma Fadmasari; Dhea Amalia Putri Diva; Endang Amalia Wahyuni; Hanif Nabila Rahmi; Nurlayla Nabila Astarin; Bayu Satriyo Wibowo
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) Inovasi IPTEKS untuk Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Menuju Indonesia Mandiri
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Susu merupakan bahan pangan dengan kandungan nutrisi yang lengkap. Salah satu produk olahan susu melalui proses fermentasi yaitu keju. Dalam industri pembuatan keju, tentunya juga akan didapatkan limbah keju (whey). Whey ini merupakan cairan sisa dari proses penggumpalan dan penghilangan kasein susu selama pembuatan keju. Whey mengandung bahan organik yang tinggi, sehingga dapat berdampak buruk terhadap lingkungan apabila tidak diolah secara tepat. Salah satu upaya peningkatan nilai tambah whey adalah melalui pembuatan nata de whey. Kandungan dalam whey keju masih dapat dimanfaatkan dan cocok untuk pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu, whey keju dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuatan nata. Produk nata menjadi pilihan pengembangan teknologi untuk mengurangi jumlah polutan akibat limbah whey. Berdasarkan hasil penyuluhan terkait pembuatan nata de whey sangat perlu dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan limbah keju yang dibuang begitu saja dan menimbulkan bau busuk. Hasil survei yang telah dilakukan saat pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa 100% peserta pelatihan belum memanfaatkannya limbah keju sebagai nata de whey.Kata kunci: nata, limbah, fermentasi
Pemanfaatan Limbah Buah Pepaya dan Limbah Rumah Tangga Sebagai Pupuk Organik Ratna Juwita; Dwi Listyorini; Indra Kurniawan Saputra; Intan Chairun Nisa; Norman Yoshi Haryono; Kennis Rozana; Anastacia Verena Salim; Muhibbatul Ma'rifah; Gracela Noveline Christiana Telaumbanua; Lea Assyifa; Rizqullah Janitra Kristian Abadi; Ken Raos Regina
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) Inovasi IPTEKS untuk Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Menuju Indonesia Mandiri
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara guna menambah kesuburan pada tanaman. Pupuk NPK sudah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, namun masih jarang digunakan oleh para petani di Indonesia, karena harga pupuk NPK tergolong mahal dari pada pupuk tunggal dan cara pemakaiannya sedikit berbeda dari biasanya. Pupuk NPK memiliki kandungan nutrisi yang sudah pasti atau tetap, sehingga dosis yang digunakan untuk formulasi tanaman berbeda, tergantung dengan jenis tanaman. Pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu tanaman tropis yang termasuk dalam genus Carica dan keluarga Caricaceae. Pada saat musim panen, buah pepaya akan masak secara serentak dan buruknya tidak bisa disimpan lama setelah dipetik. Ada pula yang busuk akibat hama, hujan, dan jatuh. Pada pengabdian ini kami melakukan pengolahan limbah buah pepaya yang diolah menjadi pupuk organik. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelatihan pembuatan pupuk organik dari MOL limbah buah pepaya dan limbah rumah tangga dilaksanakan secara tatap muka di balai Desa Ponggok. Berdasarkan dari hasil survei diperoleh informasi bahwa 87% masyarakat belum memanfaatkan limbah buah pepaya sebagai pupu organik.Kata kunci: pupuk, pepaya, MOL, pengabdian
Teh Kombucha Rosela untuk Meningkatkan Imun Tubuh Pasca Pandemik Covid-19 Ratna Juwita; Norman Yoshi Haryono; Muh Ade Artasasta; Shinfa Auliya Ary Rahayu; Fierdy Azizy Santoso; Dwi Endah Wulandari
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) Inovasi IPTEKS untuk Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Menuju Indonesia Mandiri
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rosela merupakan tanaman yang hidup di daerah tropis. Desa Sumberdem yang terletak pada Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang ditumbuhi oleh banyak tanaman rosela. Masyarakat biasanya memanfaatkan rosela sebagai minuman teh seduh dan sirup namun, nilai jualnya tergolong rendah sehingga perlu adanya inovasi untuk menjadikan rosela sebagai minuman dengan nilai jualnya lebih tinggi. Inovasi teh kombucha rosela dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan nilai jual produk di pasaran. Harga teh kombucha di pasaran berkisar antara 30.000-40.000 per 100 mL. Kombucha rosela tidak hanya dimanfaatkan tehnya, tetapi juga scoby dapat dimanfaatkan sebagai bibit untuk pembuatan teh kombucha selanjutnya yang juga bernilai jual tinggi. Selain bernilai jual lebih tinggi, teh kombucha rosela juga bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh pasca pandemic covid-19, sehingga tidak hanya bernilai jual lebih tinggi tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Penyuluhan terkait pembuatan teh kombuch sangat perlu dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan rendahnya harga jual rosela dan mendorong terciptanya pertanian yang bermuara terhadap peningkatan kesejahteraan bagi petani rosela di Desa Sumberdem Kabupaten Malang. Hasil survei yang telah dilakukan saat pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa 100% peserta pelatihan belum memanfaatkannya bunga rosela sebagai teh kombucha.Kata kunci: kombucha, rosela, scoby
Sosialisasi Penyuluhan Sampah Bagi Masyarakat di Desa Sumberdem, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang Hilal Mulyadi; Ratna Juwita
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) Inovasi IPTEKS untuk Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Menuju Indonesia Mandiri
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Sumberdem merupakan salah satu desa yang sudah memiliki sistem pengelolaan sampah yang kompleks. Akan tetapi, sistem pengelolaan sampah yang kompleks ternyata masih belum cukup untuk dapat membuat masyarakat tertarik menggunakan jasa bank sampah dan menjual sampah mereka ke bank sampah. Hal tersebut diketahui karena kurangnya pemahaman masyarakat terkait mekanisme penjualan dari bank sampah, sehingga menganggap menjual sampah ke bank sampah tidak lebih menguntungkan. Berangkat dari masalah tersebut para mahasiswa MBKM Membangun Desa menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Penyuluhan Sampah bagi Masyarakat Desa Sumberdem sebagai program kerja yang bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat agar memahami mekanisme dari bank sampah dan mengetahui tips dan trik agar mendapatkan keuntungan yang maksimal saat menggunakan jasa bank sampah.Kata kunci: Masyarakat Desa Sumberdem, Bank Sampah, Sosialisasi Penyuluhan Sampah
Sosialisasi Penyuluhan Sampah Bagi Masyarakat Di Desa Sumberdem, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang Hilal Mulyadi; Ratna Juwita
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) Inovasi IPTEKS untuk Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Menuju Indonesia Mandiri
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Sumberdem merupakan salah satu desa yang sudah memiliki sistem pengelolaan sampah yang kompleks. Akan tetapi, sistem pengelolaan sampah yang kompleks ternyata masih belum cukup untuk dapat membuat masyarakat tertarik menggunakan jasa bank sampah dan menjual sampah mereka ke bank sampah. Hal tersebut diketahui karena kurangnya pemahaman masyarakat terkait mekanisme penjualan dari bank sampah, sehingga menganggap menjual sampah ke bank sampah tidak lebih menguntungkan. Berangkat dari masalah tersebut para mahasiswa MBKM Membangun Desa menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Penyuluhan Sampah bagi Masyarakat Desa Sumberdem sebagai program kerja yang bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat agar memahami mekanisme dari bank sampah dan mengetahui tips dan trik agar mendapatkan keuntungan yang maksimal saat menggunakan jasa bank sampah.Kata kunci: Masyarakat Desa Sumberdem, Bank Sampah, Sosialisasi Penyuluhan Sampah