Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Emasains : Jurnal Edukasi Matematika dan Sains

Etnopedagogi Sebagai Media Pelestarian Kearifan Lokal Dalam Pembelajaran Biologi I Wayan Suanda; I Made Subrata; Kadek Intan Rusmayanthi
Emasains : Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol. 13 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika dan Pendidikan Biologi Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/emasains.v13i2.3687

Abstract

The culture of a nation goes hand in hand with civilization in people's lives. Culture, customs and natural resources of a nation as local wisdom have the potential to be developed and preserved through ethnopedagogy. Ethnopedagogy is the inculcation of the local wisdom’s value of a nation or region that needs to be introduced by revitalizing it for the advancement of civilization. Ethnopedogogy research, as a medium for preserving local wisdom in biology learning, aimed to re-introducing the culture of the region where the learners come from as local wisdom to foster a sense of love and foster self-confidence in existing cultures. The implementation of local wisdom in biology learning is expected to be able to instil character education in order to create Pancasila students. Budaya suatu bangsa berjalan seiring dengan peradaban dalam kehidupam masyarakat. Budaya, adat istiadat dan kekayaan alam suatu bangsa sebagai kearifan lokal yang berpotensi dikembangkan dan dijaga kelestariannya melalui etnopedagogi. Etnopedagogi merupakan penanaman nilai kearifan lokal suatu bangsa atau daerah perlu diperkenalkan dengan melakukan revitalisasi untuk kemajuan peradaban. Penelitian etnopedogogi sebagai media pelestarian kearifan lokal dalam pembelajaran biologi, memiliki tujuan mengenalkan kembali budaya daerah tempat peserta didik itu sebagai kearifan lokal untuk menumbuhkan rasa cinta dan menumbuhkan rasa percaya diri pada budaya yang telah ada. Implementasi kearifan lokal dalam pembelajaran biologi diharapkan mampu menanamkan pendidikan karakter agar tercipta pelajar Pancasila.
Identifikasi Morfologi dan Populasi Mikroorganisme Pada Eco Enzym Barbahan Sayur dan Buah Dengan Perlakuan Berbeda I Wayan Suanda; Kadek Intan Rusmayanthi; I Ketut Widnyana; I Nengah Muliarta; Putu Ayu Adi Atseriyani Diahantari; I Made Subrata
Emasains : Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol. 14 No. 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika dan Pendidikan Biologi Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/emasains.v14i1.4550

Abstract

Limbah sayur dan buah banyak diproduksi dari aktivitas hidup masyarakat yang memerlukan pengelolaan melalui pengolahan menjadi lebih bermanfaat, diantaranya untuk eco enzym. Pengolahan limbah menjadi eco enzym berkontribusi terhadap penurunan pembuangan ke TPA. Kemanfaatan eco enzym yang sangat multiguna akan berdampak kepada kebutuhan yang terus meningkat, sehingga diperlukan beberapa metode untuk mempercepat produksi eco enzym dengan pertumbuhan mikroorganisme lebih banyak. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilaksanakan melalui identifikasi morfologi dan populasi mikrorganisme berbahan sayur dan buah dengan perlakuan diblender, dicincang dan glondongan pada inkubasi selama 90 hari. Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi morfologi dan populasi mikrorganisme berbahan sayur dan buah dengan perlakuan diblender, dicincang dan glondongan. Pada penelitian ini didapa data kualitatif tentang identifikasi morfologi mikroorganisme dan data kuantitatif populasi mikroorganisme melalui pengamatan di laboratorium dengan metode uji angka lempeng (ALT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa morfologi mikroorganisme pada eco enzym berbahan dasar limbah sayur dan buah dengan perlakuan diblender (kode A) menunjukkan morfologi dari konsorsium bakteri dan fungi yang didominasi oleh fungi. Perlakuan bahan dicincang (kode B) dan glondongan (kode C) menunjukkan morfologi dari konsorsium bakteri. Jumlah populasi mikroorganisme dari bahan organik kode A, B dan C paling banyak pada bahan yang diblender (kode A) berturut-turut, yaitu: 13.3 x 106 CFU/mL; 4.3 x 106 CFU/mL dan 5.9 x 106 CFU/mL. Kata kunci: Identifikasi, morfologi, popolasi, eco enzym, perlakuan berbeda