Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Seni Lukis Tradisional Pengosekan dalam Konteks Seni Rupa Kontemporer Ni Putu Laras Purnamasari
Journal of Contemporary Indonesian Art Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jocia.v1i2.1756

Abstract

Desa Pengosekan adalah salah satu desa tradisional di Ubud di mana beberapa penduduk masih memiliki profesi sebagai pelukis tradisional. Hal yang menarik dari lukisan tradisional Pengosekan adalah pada nilai seni, dari setiap tema lukisan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kelangsungan lukisan tradisional Pengosekan, dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan visualisasi pekerjaannya. Perubahan dalam visualisasi kerja dianalisis berdasarkan warna, bentuk, garis, ruang, komposisi, pencahayaan, dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lukisan tradisional Pengosekan masih diproses terus menerus oleh pelukis di Pengosekan, sejak tahun 1980 hingga 2013. Kontinuitas yang terjadi disertai dengan perubahan dalam hal objek, warna, bentuk, komposisi, ruang, dan teknik. Perubahan yang terjadi tidak lepas dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari keinginan pelukis untuk selalu meningkatkan kualitas karyanya, dengan cara yang kreatif dan inovatif. Faktor eksternal berasal dari lingkungan yang memberikan banyak inspirasi, keahlian pendidikan formal dan non-formal, perkembangan seni lukis modern di Bali, teknologi dan media informasi, dan pariwisata. Keberadaan lukisan tradisional Pengosekan memiliki dampak pada meningkatnya tingkat ekonomi. Anak-anak yang belajar seni lukis tradisional juga akan dididik untuk menjadi disiplin dan menghargai waktu.Kata kunci: Pengosekan tradisional lukisan, kontinuitas, perubahan
Identifikasi Karakteristik Seni Lukis Flora Dan Fauna Pengosekan Pada Seni Kerajinan Batu Padas Di Desa Singapadu Ni Putu Laras Purnamasari
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 37 No 1 (2022): Februari
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v37i1.1894

Abstract

Pengosekan painting was once a favorite among tourists in theera of the 1980s. Pengosekan paintings are widely used as an aesthetic element of the interior of hotels, restaurants, office spaces, hospital rooms, and are exported abroad as souvenir products. Along with the heyday of Pengosekan painting, representations of this painting were found in several handicrafts. One of the handicraft arts that represents Pengosekan painting is the art of stone craft that has developed in Singapadu Village, Sukawati District, Gianyar Regency, Bali. There are similarities in terms of themes and the creation of solid stone craft objects with Pengosekan painting. This research specifically identifies the characteristics of the Pengosekan painting which is represented in the art of rock craft in Singapadu Village, as well as its influencing factors.This research is a qualitative research, using representation theory as analysis tools. The results showed that there was a representation of Pengosekan painting in the arts, which was seen in terms of the theme and character of the visual object. The representation that occurs is influenced by the artist's motivation to create innovation, as well as being influenced by the developing market at that time.
TEKNIK MELUKIS GAYA PENGOSEKAN I Nyoman Gede Bendesa Putra; Ni Putu Laras Purnamasari; I Putu Karsana
Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 2 No. 1 (2022): Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.243 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7080975

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang teknik melukis gaya Pengosekan. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sejarah perkembangan teknik melukis Pengosekan dan tahap dari teknik melukis Pengosekan. Teori-teori yang digunakan meliputi, teknik melukis tradisional, teknik melukis Pengosekan, gaya, dan pengosekan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data berupa hasil wawancara dengan I Gusti Putu Sana, Dewa Putu Sena, dan I Ketut Muliasta. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Tahapan teknik melukis gaya Pengosekan memiliki dua tahap dalam proses pengerjaannya, yaitu proses mempersiapkan alat dan bahan serta proses melukis gaya Pengosekan. Alat-alat yang diperlukan dalam melukis gaya pengosekan terdiri dari pensil, penghapus, pena bambu, kuas bambu, kuas bulu kau-kau atau batok kelapa, dan drawingpen. Bahan yang digunakan dalam pembuatan lukisan gaya Pengosekan yaitu mangsi atau tinta cina, warna, dan kanvas. Adapun tahapan melukis gaya Pengosekan yaitu: membuat sketsa, nyawi, nyelah, ngabur atau ngeskes, ngucek, nguwap, dan nyenter.
SAMPAH PLASTIK SEBAGAI MEDIA KREATIVITAS OLEH SEKA TERUNA BUDHI EKA JAYA Agus Mediana Adiputra; Ni Putu Laras Purnamasari
Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni Vol. 9 No. 1 (2020): Stilitika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.857 KB)

Abstract

Seka Teruna Budhi Eka Jaya adalah sebuah organisasi yang beranggotakan para pemuda di Banjar Abangan, Kecamatan Tegalalang, Kecamatan Gianyar, Bali. Organisasi ini aktif dalam kegiatan bermasyarakat baik yang bersifat sosial, keagamaan, ataupun berkesenian. Kreatifitas yang dilakukan Seka Teruna Budhi Eka Jaya berlandaskan pada konsep Tri Hita Karana, yang memiliki makna filosofi agar senantiasa menjaga hubungan yang harmonis antara manusia dengan tuhan, hubungan manusia dengan alam, serta hubungan manusia dengan manusia. Konsep tersebut menjadi pijakan awal dalam upaya pelestarian lingkungan daerah Tegalalang, khususnya di Banjar Abangan sebagai wilayah yang tergolong sedang berkembang dibidang pariwisata, produk kreatif yang diciptakan sekaligus bermanfaat sebagai media promosi pengenalan lingkungan Tegalalang yang asri dan lestari bagi wisatawan yang berkunjung. Produk pengolahan limbah sampah yang dibuat oleh kelompok pemuda tersebut antaralain dompet, kotak pensil, dan tas yang bernilai fungsional. Kegiatan ini memberikan dampak yang positif bagi lingkungan di Banjar Abangan, Kecamatan Tegalalang, selain juga mampu menumbuhkan ekonomi kreatif bagi masyarakat diwilayah tersebut dan sekitarnya. Penelitian ini secara khusus akan mengkaji mengenai proses kreatif Seka Teruna Budhi Eka Jaya dalam pengolahan limbah sampah, serta implikasi kreatifitas tersebut bagi kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat disekitarnya.
UNSUR VISUAL SENI LUKIS FLORA DAN FAUNA PENGOSEKAN PADA SENI KERAJINAN BATU PADAS DI DESA SINGAPADU Ni Putu Laras Purnamasari; Agus Mediana Adiputra
Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni Vol. 9 No. 1 (2020): Stilitika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.532 KB)

Abstract

Seni lukis Pengosekan pernah menjadi primadona dikalangan wisatawan diera tahun 1980-an. Lukisan Pengosekan dijadikan sebagai elemen estetis interior hotel, restoran, ruang perkantoran, ruangan rumah sakit, hingga diekspor ke luar negeri sebagai produk suvenir. Bersamaan dengan masa kejayaan seni lukis Pengosekan, representasi seni lukis tersebut ditemukan pada beberapa barang seni kerajinan. Salah satu seni kerajinan yang merepresentasikan seni lukis Pengosekan adalah seni kerajinan batu padas yang berkembang di Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Terdapat kesamaan dari segi tema, gaya, garis, dan volume dengan seni lukis Pengosekan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi kesamaan unsur seni lukis Pengosekan yang melekat pada seni kerajinan. Hal tersebut terlihat dari segi tema serta karakter bentuk objek visualnya. Representasi yang terjadi dipengaruhi oleh adanya motivasi seniman untuk menciptakan inovasi, selain juga dipengaruhi oleh pasar yang berkembang saat itu.
KAJIAN ESTETIKA OBJEK FLORA PADA KERAJINAN BATIK DI DESA KEDEWATAN UBUD Kadek Ditha Purnamasari; Ni Putu Laras Purnamasari; I Putu Karsana
Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 3 No. 1 (2023): Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/batarirupa.v3i1.2948

Abstract

Batik merupakan salah satu keanekaragaman budaya Indonesia beberapa refrensi menunjukan bahwa kesenian membatik berasal dari kebudayaan masyarakat Jawa. Kegiatan membatik berkembang dilingkungan keraton (kerajaan) Dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang di kerajaan-kerajaan berikutnya. Perkembangan Seni batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa setelah akhir abad ke 18. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan edukasi kembali pada masyarakat baik untuk generasi muda, masyarakat dan pemerintah terkait bahwa ada keberadaan batik di Bali, khususnya di Desa Kedewataan Ubud. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data utama yang digunakan adalah Sumber data utama didapatkan dari karya-karya Batik Flora di Desa Kedewatan Ubud. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh yaitu dari sejarah perkembangan batik di Desa Kedewatan Ubud yang pertama kali di buat adalah Batik Painting. Batik ini dibuat oleh seorang pelukis bernama Bapak Ketut Mudita. seorang pedagang kecil-kecilan yang mencoba melukis di sebuah kain bermotif seperti motif Jawa. Kalau dilihat dari segi garis, batik Mawar cenderung spontan dominan menggunakan satu garis. Estetika Batik yang berada di Mawar Art shop terdiri dari warna, bentuk, tehnik, dan garis. Teknik yang digunakan adalah Teknik Batik tulis. Garis yang digunakan cenderung spontan dan jenis garis yang digunakan hanya satu ukuran garis. Hal ini di sebabkan karena para pengrajin di Bali tidak banyak mendapatkan pendidikan seni Batik dan alat yang digunakan juga terbatas hanya menggunakan satu canting saja dan pengrajin Batik yang berada di Bali tidak menyukai hal yang rumit. Mereka hanya menggunakan satu garis dan bentuk yang bersar-besar. 
PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK DAN RT DI KELURAHAN PENATIH KECAMATAN DENPASAR TIMUR MENUJU BIOENTREPRENEUSHIP Suanda, I Wayan; Ayu Rai, I Gusti; Purnamasari, Ni Putu Laras; Alit, Dewa Made; Rusmayanthi, Kadek Intan
Akses: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Ngurah Rai Vol 15 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70358/jurnalakses.v15i2.1138

Abstract

Plastic waste and household waste generated by the community have not been able to be handled properly. The existence of waste cannot be separated from the impact of community activities and economic growth. Suboptimal waste handling can cause a less clean view, a nesting place for mosquitoes and germs that cause diseases, disrupt health, damage the environment, block the water flow and other negative impacts. The results of the observations from the devotion Lecturer Team have found the existence of plastic waste and household waste have not been handled optimally and have a negative impact on health and the environment. Although there is a waste bank, it has not been able to handle it optimally, so another solution that is more economically beneficial is needed. Therefore, we from the team of lecturers and students of PGRI Mahadewa University Indonesia and Ngurah Rai University Denpasar contributed through community service activities in the form of Socialization and Assistance for Plastic and Household Waste Management to the Community in Penatih Village, East Denpasar District, Denpasar City. The purpose of this community service is waste management from the source, namely community-based households as self-management to be used as an activity and has a useful value.
CERITA TANTRI SILIH-SILIH KAMBING DALAM MOTIF BATIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER Sunarwan, I Wayan Agus; I Nyoman, Putrayasa; Purnamasari, Ni Putu Laras
Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 3 No. 2 (2023): Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/batarirupa.v3i2.3569

Abstract

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai kependidikan dan memberikan pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral. Pada umumnya pemberian materi dalam pembelajaran pendidikan karakter dilakukan hanya dengan metode lisan atau berupa teks, jika ini terus dilakukan maka tidak menutup kemungkinan akan tercipta suatu pembelajaran yang monoton. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk menciptakan media pembelajaran visual khususnya pendidikan karakter melalui wayang dengan motif batik yang terinspirasi dari cerita tantri “silih – silih kambing”. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan alternaitf media pembelajaran pendidikan karakter berbasis produk seni dan untuk menguji kelayakan. Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode kualitatif. Data – data yang dianalisa dengan metode ini berupa teks, dan kuesioner. Penelitian dilakukan pada siswa TK Negeri Apuan dengan guru sebagai pendamping sekaligus memberi penilaian. Berdasarkan data-data yang telah didapatkan, hasil menyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran wayang cerita tantri silih-silih kambing ini mendapatkan predikat baik dari hasil penilaian kuesioner para guru TK Negeri Apuan. Sedangkan hasil wawancara, menyatakan bahwa media ini mampu meningkatkan daya tarik, semangat, dan antusias siswa terhadap pembelajaran, mengingat sangat jarang ada tenaga pendidik menggunakan media seperti ini sehingga membuat penggunaan media ini sangat menarik baik dari segi tampilan dan penyajiannya.
PRAKTIK REPRESENTASI SENI LUKIS FLORA DAN FAUNA PENGOSEKAN PADA PRODUK SENI KERAJINAN Ni Putu Laras Purnamasari
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 12 No. 2 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i2.47185

Abstract

The art of painting the flora and fauna of Pengosekan has a charming visual appeal. This visual object of painting then appeared in several arts and crafts in Gianyar Regency. These crafts include stone crafts, wood crafts and batik crafts. The representation of flora and fauna painting in craft arts can be seen in terms of themes, shapes, lines and colors. This research focuses on the practice of representing the flora and fauna of Pengosekan on arts and crafts products. The method used is a qualitative method with an analytical approach to visual representation and textual text, data obtained through observation, literature study, documents and in-depth interviews with sources in the field. The results of the research show that the presence of painted images of Pengosekan flora and fauna is attached to several arts and crafts products in Gianyar district. Some of these craft products include the art of stone crafts, the art of wood carving crafts, and the art of batik crafts.Economic needs are one of the factors causing the practice of representation, as well as being supported by the creativity of craftsmen, as well as the current trend in the painting market with Balinese natural themes, especially flora and fauna. Some of these things influence the thoughts and behavior of craftsmen to create a characteristic visual language leading to the art of painting the flora and fauna of Pengosekan. Representation can be identified in terms of themes and visual styles in the products created. From an economic, social and cultural perspective, this representational practice has had both positive and negative impacts on society, although basically this behavior has helped the existence of the art of painting flora and fauna, even in different media and functions.Keywords: representation, Pengosekan painting, crafts.AbstrakSeni lukis flora dan fauna Pengosekan memiliki pesona daya tarik pada visual karya. Objek visual seni lukis ini kemudian muncul pada beberapa seni kerajinan di Kabupaten Gianyar. Seni kerajinan tersebut antara lain kerajinan batu padas, seni kerajinan kayu, dan seni kerajinan batik. Representasi seni lukis flora dan fauna pada seni kerajinan terlihat dari segi tema, bentuk, garis, dan warna. Penelitian ini fokus pada praktik representasi seni lukis flora dan fauna Pengosekan pada produk seni kerajinan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis representasi visual dan teks tekstual, data diperoleh melalui observasi, studi kepustakaan, dokumen, dan wawancara mendalam dengan narasumber di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran citra seni lukis flora dan fauna Pengosekan melekat pada beberapa produk seni kerajinan di kabupaten Gianyar. Beberapa produk kerajinan tersebut antaralain seni kerajinan batu padas, seni kerajinan ukir kayu, dan seni kerajinan batik.  Kebutuhan ekonomi merupakan salah satu factor penyebab terjadinya praktik representasi, selain juga karena didukung oleh kreatifitas perajin, serta kecenderungan pasar lukisan saat itu dengan tema-tema alam Bali khususnya flora dan fauna. Beberapa hal tersebut mempengaruhi pikiran dan perilaku perajin untuk meciptakan karakteristik bahasa visual mengarah pada seni lukis flora dan fauna Pengosekan. Representasi dapat diidentifikasi dari segi tema dan gaya visual pada produk yang diciptakan. Dari segi ekonomi, sosial, dan budaya praktik representasi ini sangat memberi dampak baik positif maupun negativ kepada masyarakatnya, meskipun pada dasarnya perilaku ini telah membantu eksistensi seni lukis flora dan fauna meskipun pada media dan fungsi yang berbeda.Kata Kunci: representasi, seni lukis Pengosekan, kerajinan. Authors:Ni Putu Laras Purnamasari : Universitas PGRI Mahadewa Indonesia References:Budiwirman, B., Syeilendra, S., Ramadhan, A., & Syafei, S. (2023). Seni Tradisional dalam Seni Musik Modren: Analisis Berdasarkan Nilai Pendidikan. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 12(1), 108-115.Cavallaro, D. (2004). Teori Kritis dan Teori Budaya. Yogyakarta: Niagara.Purnamasari, N. P. L., & Adiputra, A. M. (2020). Unsur Visual Seni Lukis Flora Dan Fauna Pengosekan Pada Seni Kerajinan Batu Padas Di Desa Singapadu. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni, 9(1), 122-133.Purnamasari, N. P. L. (2022). Identification Of Painting Arts In Padas Stone Crafts In Singapadu Village. Mudra Jurnal Seni Budaya, 37(1), 69-77.Purnamasari, N. P. L. (2021). Tema Flora dan Fauna, Nataloka Studio. Hasil Dokumentasi Pribadi: 17 Maret 2021, Bali.Ramadhani, S. A., & Nelmira, W. (2023). Transformasi Motif Burung Merak pada Produk Bordir Kebaya Pila Kebaya di Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 12(1), 56-62.Sudikan, S. Y. (2001). Metode Penelitian Kebudayaan. Surabaya: UNIPRESS.Mubarat, H., Saaduddin, S., & Ihaq, M. (2022). Implementasi Ragam Hias Songket Palembang pada Ruang Publik Sebagai Representasi Estetik Budaya Lokal Palembang. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 11(2), 529-537.Mudra, I. W., Raharja, I. G. M., & Sukarya, I. W. (2019). Motif Tradisi Wayang Khas Bali pada Penciptaan Seni Keramik. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(2), 320-326.Mudra, I. W., Mahadi, M., & Karuni, N. K. (2020). Inovasi Produk Kriya Di Bali. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(1), 56-63.
REKONSTRUKSI EDUKASI: MELESTARIKAN ALAM PANDAWA MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK Santhi, Ni Putu Devi Ary; Ni Putu Laras Purnamasari; I Kadek Juni Arta
Sewagati Vol. 4 No. 1 (2025): Sewagati
Publisher : Fakultas Teknik dan Informatika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59819/sewagati.v4i1.5074

Abstract

Plastic waste is an urgent problem that must be addressed immediately. Plastic not only damages the ecosystem, but also threatens human health if not handled properly. As one of the efforts to overcome problems related to plastic waste, the Fine Arts Education study program (PPSR) in collaboration with the Informatics Engineering study program at PGRI Mahadewa University, carries out good activities, namely Community Service (PKM) activities. The activity program carried out is the creation of a plastic recycling installation entitled "Educational Reconstruction" which is present as a creative and educational effort in processing waste. This PKM implementation is in series with the Culture Run Bali 2024 activities, which are organized by Vinda Creative Events at Pandawa Beach. Culture Run is a running activity accompanied by various exciting activities at every kilometer in order to protect the environment and support "zero emissions" in Bali while preserving the cultural beauty of the Island of the Gods to continue to be spread to the wider community in Indonesia. The Plastic Recycling Installation is a work of art as well as educational media related to alternatives in processing plastic waste into environmentally and health-friendly art products.