Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Analisis Perbandingan Biaya Mengunakan AHSP 2016 Dengan AHSP 2022 (Studi Kasus : Rehabilitasi Kantor Kodim 0212 Tapsel) Julian Iqbal Jihad; Mhd. Rahman Rambe; Rizky Febriani Pohan
STATIKA Vol. 8 No. 2 (2025): Statika Vol 8 No 2 September 2025
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64168/statika.v8i2.1654

Abstract

Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah salah satu proses yang sangat penting dan menjadi bagian utama dalam suatu proyek yang dilaksanakan. Dalam proses RAB harus memiliki Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) yang berisi angka indeks atau koefisien harga satuan bahan dan upah kerja yang akan digunakan dalam suatu proyek. Kementrian pekerjaan umum mengeluarkan Analisa harga satuan pekerjaan tahun 2016 dan diperbaharui pada tahun 2022. Berdasarkan perubahan tersebut perlu di teliti perubahan-perubahan apa yang terjadi pada AHSP yang baru dengan AHSP yang lama. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar dan perbandingan biaya antara Analisa Harga Satuan Pekerjaan metode AHSP 2016 dengan metode AHSP 2022 pada proyek Rehabilitasi Kantor Kodim 0212 TAPSEL. Metode yang digunakan untuk menghitung biaya Rehabilitasi Kantor Kodim 0212 TAPSEL adalah analisa harga satuan pekerjaan AHSP 2016 Dan AHSP 2022. Dari hasil analisa data yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa biaya yang dibutuhkan berdasarkan metode AHSP 2016 sebesar 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) sedangkan berdasarkan metode AHSP 2022 sebesar 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah). Untuk perbandingan biaya antara metode AHSP 2016 Dengan AHSP 2022 setelah dilakukan analisa data yaitu tidak ada selisih biaya, dikarekan harga koefisien antara kedua metode tersebut sama hanya namun yang membedakan kode analisa saja.
Analisis perbandingan biaya pelaksanaan pelat beton dengan metode konvensional dan bondek (studi kasus : Rehabilitasi R. Kelas SMP N 8 padangsidimpuan) Kris Erikson Hutabarat; Mhd. Rahman Rambe; Rizky Febriani Pohan
STATIKA Vol. 8 No. 2 (2025): Statika Vol 8 No 2 September 2025
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64168/statika.v8i2.1655

Abstract

Pada saat ini, kemajuan teknologi di dunia konstruksi semakin pesat, yang ditandai dengan hadirnya berbagai jenis material dan peralatan modern. Dalam perkembangan dunia konstruksi banyak berbagai usaha yang dilakukan untuk para pengusahan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja, baik secara struktur maupun manajemen konstruksi. Salah cara untuk mengimbangi kemanjuan teknologi yaitu para pelaksana mengganti cara-cara konvensional menjadi lebih modern. Seiring dengan kemajuan perkembangan teknologi pelat beton, maka penulis ingin mengetahui berapa besar biaya pelaksanaan dan selisih biaya antara pelat konvensional dan sistem pelat menggunakan bondek pada gedung bertingkat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode literatur dan analisa harga satuan pekerjaan tahun 2016. Dari hasil analisis data, dapat di ambil kesimpulan, yaitu: jumlah jumlah biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan pelat konvensional sebesar Rp.310.376.640,69 dan pelat lantai bondek sebesar Rp.273.689.962,77 sehingga diperoleh selisih biaya sebesar Rp.36.686.677,92 dengan persentase perbandingan sebesar 11,82 %. Sedangkan waktu pelaksanaan untuk pekerjaan pelat konvensional selama 34 hari sedangkan pelat bondek selama 8 hari sehingga selisih waktu pelaksanaan diperoleh selama 26 hari. Jika ditinjau dari segi biaya maka konstruksi pekerjaan pelat lantai bondek lebih efisien dibandingkan dengan pelat lantai konvensional, tetapi pengadaan bahan material yang menjadi kendala harus dilakukan dengan partai besar. Jika ditinjau dari segi waktu pelaksaan maka konstruksi pekerjaan pelat lantai bondek lebih efisien dibandingkan dengan pelat lantai konvensional.