Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Rendahnya Penyaluran Pembiayaan Mudharabah pada Bank Syariah di Indonesia Rana, Rana Nurulita Handra; Syukri Iska
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 9 No 4 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v9i4.23040

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa bank syariah di Indonesia saat ini belum optimal dalam pengalokasian pembiayaan mudharabah. Penyaluran pembiayaan bank syariah saat ini masih didominasi oleh pembiayaan murabahah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi penyebab rendahnya penyaluran pembiayaan mudharabah oleh bank syariah di Indonesia serta menyelidiki hambatan-hambatan yang dihadapi dalam mengimplementasikan akad mudharabah pada produk pembiayaannya. Selain itu, untuk mengidentifikasi strategi-strategi yang dapat dilakukan oleh bank syariah untuk mengoptimalkan penerapan akad mudharabah dalam penyaluran pembiayaannya, serta untuk mengevaluasi dampak dari optimalisasi tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini akan merumuskan rekomendasi kepada bank syariah dan regulator terkait untuk meningkatkan porsi pembiayaan mudharabah dalam portofolio bank syariah serta memperkuat ekosistem pembiayaan syariah secara keseluruhan. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif serta menggunakan data sekunder atau studi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ketika persentase pemberian pembiayaan mudharabah pada bank syariah di Indonesia masih tergolong rendah, karena masyarakat cenderung menggunakan pembiayaan murabahah dibandingkan pembiayaan mudharabah. Namun, pihak bank syariah di Indonesia terus berupaya memaksimalkan penyaluran produk pembiayaan mudharabah.
EKSISTENSI FILSAFAT EKONOMI SYARIAH DALAM PELAKSANAAN BANK SYARIAH DI INDONESIA Yasnimawati; Syukri iska
JURNAL ILMIAH EKONOMI DAN MANAJEMEN Vol. 3 No. 1 (2025): Januari
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jiem.v3i1.3519

Abstract

This article aims to analyze the philosophy of Islamic economics which is the basis for the operation of Islamic banking. The research approach is carried out through the analysis of literature related to philosophy in the context of Islamic banking. The philosophy of Islamic economics forms a solid foundation for Islamic banking. The values ​​of ethics, justice, and avoidance of usury are the main foundations in developing financial products that are in accordance with Islamic principles. Although implementation challenges exist, Islamic banking continues to play a role in combining religious teachings with modern needs in the fields of economics and finance.
Integrasi Bahasa Arab Dalam Hukum Islam : Sebuah Pendekatan Multidisiplin Danil, Muhammad; Irmasani Daulay; Hamdanil; Syukri Iska
Visi Sosial Humaniora Vol. 6 No. 1 (2025): Visi Sosial Humaniora: Edisi Juni 2025
Publisher : LPPM Universitas HKBP Nommensen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51622/vsh.v6i1.2579

Abstract

The integration of Arabic in Islamic law is very important because Arabic is the original language of the Koran and Hadith, the two main sources of Islamic law. A deep understanding of Islamic law, or fiqh, requires a good knowledge of Arabic because the legal terms used in these texts often have nuances that can only be understood in the context of the original language. In Islamic law, the use of Arabic greatly influences the interpretation of religious texts. For example, small differences in word usage or grammatical structure can result in significant legal differences. Therefore, ulama and fuqaha (legal experts) often emphasize the importance of mastering Arabic to be able to understand, interpret and apply Islamic law correctly. Apart from that, Arabic is also used in worship rituals, such as prayers, prayer and reading the Koran, which is an integral part of the daily life of Muslims. Thus, the integration of Arabic in Islamic law is not only in the aspect of legal texts, but also includes daily religious practices.
Analisis Wa’ad Berdasarkan Fatwa No. 85/DSN-MUI/XII/2012 pada Pembiayaan IMBT Berdasarkan Fatwa No.27/DSN-MUI/III/2002 Irwan, Roki; Syukri Iska
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 10 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v10i3.26013

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Wa’ad berdasarkan Fatwa No.85/DSN-MUI/XIII/2012 pada pembiayaan IMBT berdasarkan Fatwa No.27/DSN-MUI/III/2002. Fatwa DSN-MUI No. 85/2012 memiliki beberapa dampak khususnya pada akad yang menggunakan wa’ad, diantaranya yaitu Fatwa DSN-MUI No. 85/2012 memberikan peluang kepastian hukum dan jaminan keberlangsungan transaksi. Fatwa DSN-MUI No. 85/2012 secara substansial menimbulkan potensi ketidakpatuhan syariah pada akad IMBT sebagai akibat tidak dapat diterapkan secara keseluruhan isi dari Fatwa DSN-MUI No. 27/DSN-MUI/III/2002.
- PRAKTIK PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PT PERMODALAN ‎NASIONAL MADANI (PNM) MEKAAR SYARIAH CABANG IV ‎KOTO KABUPATEN AGAM ‎: - Silvia Rahma Yenti; Zana Seftiani; Yuli Anti; Syukri Iska; Elsy Renie
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Vol 6 No 4 (2025): Juli
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT PNM Mekaar Syariah berperan aktif dalam menawarkan produk pembiayaan murabahah kepada masyarakat. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana pandangan Hukum Ekonomi Syariah terhadap Praktik Penambahan Uang Jasa pada Pembiayaan Murabahah di PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar Syariah Cabang IV Koto Kabupaten Agam. Jenis penelitian yang digunakan Penulis adalah penelitian lapangan (field research) dengan metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa, pertama, pembiayaan murabahah yang diterapkan pihak PT PNM Mekaar Syariah Cabang IV Koto Kabupaten Agam secara prosedural sudah sesuai dengan aturan syariah, namun masih terdapat unsur-unsur yang bertentangan dengan syariah, karena menerapkan penambahan uang jasa sebesar 25% diluar pinjaman pokok nasabah, yang tidak diinformasikan secara rinci kepada nasabah, nasabah hanya mementingkan bagaimana dana pinjaman dapat diterima dengan cepat tanpa memperdulikan sistem syariah yang ada. Kedua, menurut pandangan Hukum Ekonomi Syariah, praktik penambahan uang jasa ini tergolong kepada perbuatan yang diharamkan, karena termasuk kedalam kategori bunga, dan tergolong sebagai perbuatan riba yang merupakan perbuatan terlarang dan diharamkan. Saran Penulis dalam penelitian ini adalah prosedur pembiayaan yang diterapkan di PT PNM Mekaar Syariah diharapkan bisa diperbaiki kembali, terutama yang berkaitan dengan objek pembiayaan agar dapat terhindar dari ketidakjelasan dalam hal objek yang dijadikan pembiayaan. Kata Kunci: Praktik, Pembiayaan, Murabahah, PT PNM Mekaar Syariah   Abstract PT PNM Mekaar Syariah plays an active role in offering murabahah financing products to the public. The main problem in this study is how the view of Sharia Economic Law on the Practice of Adding Service Fees to Murabahah Financing at PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar Syariah Branch IV Koto, Agam Regency. The type of research used by the Author is field research with qualitative methods. The results of this study found that, first, the murabahah financing implemented by PT PNM Mekaar Syariah Branch IV Koto, Agam Regency, is procedurally in accordance with sharia rules, but there are still elements that are contrary to sharia, because it applies an additional service fee of 25% outside the customer's principal loan, which is not informed in detail to the customer, the customer is only concerned with how the loan funds can be received quickly without considering the existing sharia system. Second, according to the view of Sharia Economic Law, the practice of adding this service fee is classified as a prohibited act, because it is included in the category of interest, and is classified as usury which is a prohibited and prohibited act. The author's suggestion in this study is that the financing procedures implemented at PT PNM Mekaar Syariah are expected to be improved, especially those related to the financing object in order to avoid ambiguity in terms of the object used for financing. Keywords: Practice, Financing, Murabahah, PT PNM Mekaar Syariah