Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS PERBANDINGAN PEMIKIRAN KH.AHMAD DAHLAN DAN KH. HAYSIM ASY’ARI TENTANG PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA Dedy Novriadi; Syubli Syubli
EL-TA’DIB: Journal of Islamic Education Vol. 1 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Univesitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/eltadib.v1i1.1446

Abstract

Perjalanan sejarah Islam di Indonesia adalah para pemuka kaum muslimin yang berpengaruh terhadap perkembangan dan pemeluknya. Di antara tokoh yang dimaksud adalah KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari, dua figur ulama ini berpengaruh dan memiliki andil yang tidak kecl terhadap perjalanan sejarah Islam di Indonesia, terutama dilihat dari sisi pendidikan.Pengaruhnya dapat dicermati gagasan pemikiran keagamaan dan kiprahnya dalam organisasi kemasyarakatan.KH. Ahmad Dahlan melalui wadah organisasi Muhammadiyah dengan identitasnya sebagai organisasi pemurni Islam dari segala bentuk tahayul, bid’ah,dan khurafat serta bercorak tajdid. Sedangkan KH.Hasyim Asy’ari dengan organisasi Nahdatul Ulama’ yang menampilkan corak sebagai organisasi pemelihara tradisi keagamaan yang sudah mapan sehingga dengan demikian dikatakan sebagai organisasi tradisional. Dalam Aspek kependidikan, di antara keduanya terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah disamping memilih organisasi sebagai media pengembangan gagasannya, keduanya sama-sama konsisten untuk memajukan umat Islam. Sedangkan perbedaannya, KH. Ahmad Dahlan memilih tajdid sebagai spirit perjuangannya dan tidak terikat pada mazhab dalam menemukan kebenaran agama, melainkan langsung merujuk pada sumber Al Quran dan Sunnah. Sedangkan KH.Hasyim Asy’ari mempertahankan tradisi  keagamaan yang sudah mapan, disamping itu selalu konsisten berpegang pada paham ahlus sunnah wal jama’ah.Kata Kunci : Pemikiran KH. Ahmad Dahlan,  KH. Hasyim Asy’ari, Pendidikan Islam.
Pembelajaran Al Quran Hadist Secara Daring Di Masa Covid 19 Pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri 01 Nanti Agung, Kepahiang Dedy Novriadi; Syubli; Bram Kumbara
EL-TA’DIB: Journal of Islamic Education Vol. 2 No. 1 (2022): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Univesitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/eltadib.v2i1.3513

Abstract

Pembelajaran Al Quran Hadist secara daring merupakan salah satu pembelajaran jarak jauh atau dalam jaringan internet di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 01 Nanti Agung.Tujuan Penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetaui Untuk mengetahui kendala pembelajaran Al Quran Hadist secara Daring pada masa Pandemi di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 01 Nanti Agung. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan dokumentasi.Sumber data dari penelitian ini adalah guru Al Quran Hadist dan siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 01 Nanti Agung. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pembelajaran Al Quran Hadist secara daring selama Pandemi Covid 19 di Madrasah Ibtidiyah Negeri 01 Nanti Agung dilakukan belum maksimal, dikarenakan pembelajaran secara daring oleh guru Al Quran Hadist menggunakan aplikasi WhatsApp dengan cara memberikan materi dan tugas belajar tidak bisa diberikan kepada semua siswa, disebabkan tidak semua siswa memiliki handphone berbasis android dan keterbatasan kuota internet. Disiplin siswa dalam belajat masih sangat rendah dan melaporkan hasil tugas sering tidak sesuai waktu yang telah ditentukan oleh guru. Tidak semua materi pembelajaran Al Quran Hadist bisa dilaksanakan dikarenakan kendala waktu dan perangkat pembelajaran yang terbatas.Kendala Pembelajaran Al Quran Hadist secara daring selama Pandemi Covid 19 di Madrasah Ibtidiyah Negeri 01 Nanti Agung, guru dalam penerapan metode daring pembelajaran Al Quran Hadist masih terkendala jaringan singgal yang jelek di setiap wilayah tempat tinggal siswa tidak sama kualitas jaringan singgalnya dan orang tua siswa terkendala dalam kemampuan finansial untuk membeli handphone android. Kata Kunci: Pembelajaran Al Quran Hadits, Daring, Pandemi
The Role of Self-Awareness as a Mediator in the Relationship Between Spiritual Intelligence and Anti-Plagiarism Behavior Among Muslim Students Tri Handoyo; Syukri Amin; Dedy Novriadi; Rifai’i, Rifai’i; N. Baskautshar
Journal of Social and Humanities Vol. 1 No. 2 (2023): July-December
Publisher : Tinta Emas Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59535/jsh.v1i1.585

Abstract

This study examines the mediating role of self-awareness in the relationship between spiritual intelligence and anti-plagiarism behavior among Muslim students in Indonesia. A quantitative approach using structural equation modeling (SEM) was employed with a sample of 300 students from Islamic higher education institutions. The findings demonstrate that spiritual intelligence significantly influences anti-plagiarism behavior both directly (β = 0.28, p < 0.01) and indirectly through self-awareness as a partial mediator (β = 0.234, p < 0.001). The mediation effect accounts for 45.5% of the total effect, indicating that self-awareness serves as a crucial psychological mechanism in translating spiritual values into ethical academic conduct. The model explains 41% of the variance in anti-plagiarism behavior, highlighting the significance of psycho-spiritual factors in academic integrity. These results challenge conventional plagiarism prevention approaches and advocate for holistic character development strategies that integrate spiritual intelligence and self-awareness cultivation within educational frameworks.
Psychometric Evaluation of an Islamic Crisis Communication Scale During the COVID-19 Pandemic Derma Seprianti; Desi Firmasari; Dedy Novriadi; Lety febriana; N. Baskautshar
Socio-Economic and Humanistic Aspects for Township and Industry Vol. 1 No. 4 (2023): Socio-Economic and Humanistic Aspects for Township and Industry
Publisher : Tinta Emas Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59535/sehati.v1i4.586

Abstract

This study aimed to develop and psychometrically evaluate an instrument to measure three key constructs in religious crisis communication during the COVID-19 pandemic: communication style, message credibility, and public trust in Islamic religious leaders (ulama). Using a quantitative approach, data were collected through a closed-ended questionnaire from a purposive sample of 180 respondents. The instrument was designed to capture three dimensions of communication style (authoritative–directive, empathetic–collaborative, analytical–integrative), three dimensions of message credibility (expertise, trustworthiness, goodwill), and overall public trust. Item validity was examined using item–total correlations, and all items exceeded the minimum r-table threshold, indicating that each item adequately represented its intended construct. Reliability was assessed using Cronbach’s Alpha for each variable, and the coefficients obtained fell within the acceptable range for social science research, demonstrating satisfactory internal consistency. As such, the instrument can be considered both valid and reliable for use in subsequent empirical studies. The primary contribution of this research is methodological: it provides a preliminary, psychometrically tested measurement tool for examining faith-based crisis communication in Muslim contexts. Future research is encouraged to employ this instrument to test structural relationships among communication style, message credibility, public trust, and related behavioral outcomes.
Integration of AI Tools in Islamic Pedagogy: Opportunities and Challenges for Contemporary PAI Teachers Shelly Arsita; Mukhlizar , Mukhlizar; Dedy Novriadi; Syukri Amin; N. Baskautshar
Media for Empowerment, Mobilization, and Innovation in Research & Community Vol. 1 No. 1 (2025): January-June
Publisher : Future Tecno-Science Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59535/w52djz43

Abstract

This study explores how Islamic Religious Education (Pendidikan Agama Islam / PAI) teachers integrate artificial intelligence (AI) tools into their pedagogy, and identifies the opportunities and challenges that arise. Using a descriptive qualitative design, data were collected through semi-structured online interviews with five PAI teachers at SMA Negeri 4 Bengkulu, Indonesia, all of whom had prior experience using AI-based applications in lesson planning or teaching. Thematic analysis revealed that AI is primarily used in “back-end” domains of instruction: generating lesson outlines, designing assessment items, and developing presentation media, with more limited and carefully supervised use in student-facing activities. Teachers reported clear benefits, including increased efficiency in preparing materials, more varied explanations and examples of Islamic concepts, and simple forms of differentiation for students with different levels of readiness. However, they also expressed strong concerns about the theological accuracy of AI-generated content, the risk of plagiarism and student over-reliance, unequal access to devices and internet, and the potential erosion of the teacher’s role as murabbi and moral model. Overall, the findings suggest that AI in Islamic pedagogy is best positioned as a supportive tool, filtered through Islamic sources and teacher judgment, to strengthen rather than weaken the core aims of PAI.