Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

MODULATION OF PHENOLICS SUBSTANCES AND ANTIOXIDANT ACTIVITY IN MANDAI CEMPEDAK BY UNSALTED SPONTANEOUS AND Lactobacillus casei INDUCED FERMENTATION Anton Rahmadi; Kartika Sari; Frio Handayani; Yuliani Yuliani; Sulistyo Prabowo
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol. 30 No. 1 (2019): Jurnal Teknologi dan Industri Pangan
Publisher : Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB Indonesia bekerjasama dengan PATPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.562 KB) | DOI: 10.6066/jtip.2019.30.1.75

Abstract

Cempedak (Artocarpus champeden) is a tropical fruit whose inner-skin contains high polyphenolic-based antioxidant. Traditionally, the inner-skin is soaked in brine to induce spontaneous lactic acid bacte-ria (LAB) fermentation. This research aimed to investigate the changes of polyphenolics substances and antioxidant activity during the course of spontaneous and Lactobacillus casei induced fermented at opti-mum (37°C) and sub-optimum (8°C) temperatures. Phenolic substances were spectrophotometrically measured with gallic acid (GAE), tannic acid (TAE), and catechin (CE) as the standards for the respective groups. The 50% maximum inhibitory concentration (IC50) for DPPH reduction was measured. A thin layer chromatography (TLC) using different solvents was utilized to qualitatively show differences of substances extracted from the unfermented and fermented mandai cempedak. The retention factor (Rf) values for TLC spots were measured after the plates were exposed under 366 and 254 nm of UV lamp. Fermentation increased phenolic substances release from the inner skin of cempedak which positively modulated the potential antioxidant activity. Sub-optimum temperature fermentation reduced total phenolic-based antioxidant. Ethyl acetate or combinations of n-hexane and ethyl acetate gave better separation in TLC plate. Differences in stain patterns were exhibited by mandai cempedak before and after L. casei induced fermentation. In summary, L. casei induced fermentation was more effective at optimum temperature to increase phytochemical substances of mandai cempedak, while spontaneous fermentation showed to be more effective after 11 and 13 days at sub-optimum temperature.
AUTENTIKASI CEPAT MADU HUTAN KALIMATAN TIMUR DENGAN ATR-FTIR SPEKTROSKOPI KOMBINASI ANALISIS KEMOMETRIKA Yudha Agus Prayitno; Aswita Emmawati; Sulistyo Prabowo; Krishna Purnawan Candra; Anton Rahmadi
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol. 32 No. 2 (2021): Jurnal Teknologi dan Industri Pangan
Publisher : Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB Indonesia bekerjasama dengan PATPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6066/jtip.2021.32.2.181

Abstract

Honey adulteration is mostly conducted by the addition of sucrose. In this study, the authentication of honey was conducted using ATR-FTIR and chemometrics. Pure honey samples (MA) were collected from nine regions in East Kalimantan. The ATR-FTIR spectra of these samples were then compared to sucrose-adulterated honey (MS), which were prepared in the sucrose concentration from 2.5 to 50% (v / v).The data analysis was performed using chemometrics techniques: 1) Principle Component Analysis (PCA) method, 2) classification with Discriminant Analysis (DA), and 3) regression with (PCR) and (PLS). As a result, PCA was able to visualize the differences between MS and MA. DA analysis was able to distinguish MS and MA at wave numbers from 1200 to 800 cm-1 with 92.5% performance index. Quantitative calibration models of the sucrose-adulterated honey could be obtained from PLS and PCR, while the best calibration model was obtained with the PLS method from the 2nd derivative spectra. In summary, sucrose-adulterated honey from East Kalimantan can be authenticated using ATR-FTIR method in combination with chemometric analysis.
Hubungan Asupan Energi Dan Zat Gizi Makro (Protein, Karbohidrat, Lemak) Dengan Kebugaran (VO2Max) Pada Atlet Remaja Di Sekolah Sepak Bola (SSB) Harbi Iin Muthmainnah; Ismail AB; Sulistyo Prabowo
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) Vol.1 No.1 Juli (2019) : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkmm.v1i1.2525

Abstract

Latar Belakang & Tujuan: Asupan makanan memiliki peranan penting dalam proses pemeliharaan tubuh dan pencegahan penyakit. Atlet sepak bola memerlukan asupan makanan lebih besar dari manusia umumnya untuk dapat memenuhi kebutuhan energi yang optimal. Disamping itu memiliki tubuh yang bugar menjadi faktor penting dalam mencapai prestasi gemilang bagi setiap atlet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, asupan energi dan zat gizi makro (protein, karbohidrat, dan lemak) dengan kebugaran (VO2Max). Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Sampel berjumlah 30 orang menggunakan teknik purposive sampling. Data asupan makanan berasal dari food recall 2x24jam tidak berturut-turut, sedangkan data kebugaran (VO2Max) menggunakan metode Yo-yo Intermittent Recovery Test Level 1 (Yo-yo IR1). Teknis analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil: Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara usia (p<0,05, r=0,370), asupan energi (p<0,05, r=0,445), asupan protein (p<0,05, r=0,362), dan asupan karbohidrat (p<0,01, r=0,498) dengan kebugaran (VO2Max). Sedangkan asupan lemak (p>0,05) tidak ada hubungan yang signifikan dengan kebugaran (VO2Max). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara usia, asupan energi, asupan protein, dan asupan karbohidrat dengan kebugaran (VO2Max). Hanya asupan lemak yang tidak berhubungan dengan kebugaran (VO2Max).
Penentuan karakteristik fisiko-kimia beberapa jenis madu menggunakan metode konvensional dan metode kimia Sulistyo Prabowo; Yuliani Yuliani; Yudha Agus Prayitno; Kholida Lestari; Aprillia Kusesvara
Journal of Tropical AgriFood Volume 1, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.1.2.2019.2685.66-73

Abstract

Madu merupakan cairan hasil metabolisme lebah madu yang sangat bermanfaat untuk kesehatan dan harganya relatif mahal. Hal tersebut sering memunculkan penyalahgunaan madu oleh orang yang tidak bertanggung jawab dengan membuat madu tiruan. Masyarakat awam seringkali dibingungkan dengan peredaran madu palsu tersebut sehingga muncul ‘teori-teori konvensional’ untuk menyatakan suatu madu asli atau palsu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi beberapa metode konvensional pengujian keaslian madu yang sering dipraktekkan oleh masyarakat awam. Lima jenis madu (dua sampel madu diambil dari Banten dan Kalimantan Timur yang diyakini keasliannya, dua sampel yang diragukan keasliannya dan satu jenis komersial) diuji menggunakan metode uji larut, uji keruh, uji buih, uji pemanasan, dan uji segienam. Sebagai pembanding dilakukan juga analisis secara kimia (kadar abu, padatan tak larut dalam air, keasaman) dan uji mikrobiologi. Masing-masing jenis madu diuji tiga ulangan untuk setiap parameter uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui uji-uji konvensional dan uji kimia biasa masih belum dapat memastikan kemurnian madu.
Sertifikasi Halal Sektor Industri Pengolahan Hasil Pertanian Sulistyo Prabowo; Azmawani Abd Rahman
Forum penelitian Agro Ekonomi Vol 34, No 1 (2016): Forum Penelitian Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/fae.v34n1.2016.57-70

Abstract

EnglishHalal agriculture-based commodities have been growing rapidly in the world market, but Indonesia’s role is still limited. People think that halal certificate is a religious issue. This paper aims to assess positive sides of the halal certification in order to strengthen the agriculture-based industrial sector. This is a literature review and an observation of practice implementation of halal assurance system in Indonesia. Information was obtained from journals, books, magazines, newspapers and electronic media, such as official webs of certification bodies as well as personal communication with competent sources. The results indicate that issues on halal products become a significant opportunity to improve agribusiness economic power by strengthening agriculture-based industries.IndonesianKomoditas halal berbasis pertanian telah berkembang pesat di pasar dunia, namun peranan Indonesia masih sangat rendah. Hal tersebut tidak terlepas dari rendahnya kesadaran masyarakat yang masih menganggap halal hanya sebagai isu agama semata. Tulisan ini berupaya untuk melihat sisi positif sertifikasi halal dalam memperkuat sektor industri berbasis pertanian. Metode yang dilakukan adalah melalui peninjauan pustaka-pustaka yang relevan dan pengamatan praktik pelaksanaan sistem jaminan halal di Indonesia. Informasi didapatkan melalui sumber-sumber dari jurnal, buku, majalah, koran, dan media elektronik seperti halaman resmi organisasi lembaga sertifikasi serta komunikasi pribadi dengan narasumber yang kompeten. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa isu halal menjadi peluang yang sangat besar untuk meningkatkan kekuatan perekonomian agribisnis melalui penguatan industri berbasis pertanian. Selain itu, tulisan ini juga memberikan gagasan yang dapat dijadikan sebagai landasan dalam menentukan strategi dan kebijakan di bidang pertanian.
Chemical Profile and Observing Honey Adulteration Using Fourier Transform Infrared (FTIR) Spectroscopy and Multivariate Calibration Sulistyo Prabowo; Yudha Agus Prayitno; Yuliani
Journal of Food and Pharmaceutical Sciences Vol 8, No 1 (2020): J. Food Pharm. Sci
Publisher : Institute for Halal Industry and System (IHIS) Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfps.653

Abstract

Honey is a complex mixture that contains nutrients and bioactive composition and chemical compositionthat is needed by the human body. Honey is also rich in antioxidants because it is prone to falsification given its manyproperties. This study discusses the chemical and nutritional profiles and the observation of counterfeiting in honey usingthe infrared septicroscopy method. The honey used is obtained from providers of native honey from Kalimantan forestswith 3 kinds of honey brands, namely Mahuka A (MHA), Mahuka B (MHB) and Mahuka C (MHC). Tests of chemicaland nutritional profiles included Water content, ash content, protein content, fat content and calcium levels followed byhoney counterfeiting observation using the Fourier Transform Infrared (FTIR) method with a combination of Partial leastsquare (PLS) calibration model and Principle Component Regression (PCR). The results of all honey samples havevarying values in the water content between 26.75 - 31.00%. Ash content of 0.10 -0.16%. Protein content 0.24 - 0.88%fat content 0.08 -0.44% carbohydrate content. Observation of FTIR honey counterfeiting is used to replace the authenticity of Honey (MH). FTIR combined with Partial Least Square (PLS) was optimized in the subsequent testing ofa mixture of sucrose (MCS) with native honey (MH). Calibration models were taken in a combination of regions 1423 -1825 cm-1. A high coefficient of determination (R2) of 0.9960 with a calibration value (RMSEC) of the root error of thesquare root low of 0.0898% v / v was successfully understood in the MHA on the PLS model. high R2 values and lowRMSEC and RMSEP values on calibration and validation assessments with both accuracy and precision models used.
Pengaruh formulasi cabai rawit (Capsicum frustescens L.) fermentasi dan biji keluak (Pangium edule R.) terhadap karakteristik sensoris dan kimia sambal keluak Seprianus Mario Parabang; Marwati Marwati; Sulistyo Prabowo
Journal of Tropical AgriFood Volume 4, Nomor 1, Tahun 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.4.1.2022.6770.53-59

Abstract

Sambal merupakan produk pangan dari bahan dasar cabai yang menyerupai bubur dan biasanya ditambah bahan-bahan lain seperti garam, bawang merah dan bawang  putih dan juga tomat. Pemanfaatan biji keluwek pada pengolahan sambal sebagai upaya diversifikasi pangan dan meningkatkan kualitas produk, serta nilai gizinya. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan sambal keluak yang terbaik berdasarkan respons sensoris dan mempelajari sifat kimia sambal yang dihasilkan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan 3 kali ulangan. Data yang diperoleh diolah dengan Anova dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Data sensoris dikonversi menjadi skala interval menggunakan Method of Successive Interval sebelum dianalisis dengan Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula cabai rawit dan bubuk biji keluak berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar lemak, kadar protein dan sensoris tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar abu pada sambal yang dihasilkan. Perlakuan dengan formula cabai rawit dan biji keluak 1:1 merupakan perlakuan terbaik berdasarkan respons sensoris hedonik rasa (agak suka) dengan karakteristik mutu hedonik berwarna cokelat kehitaman, beraroma keluak, berasa cabai, dan bertekstur agak lembek. Karakteristik kimianya adalah mempunyai kadar air 58,08%, kadar abu 5,01%, kadar protein 11,21%, dan kadar lemak 55,26%.
Pengaruh formula tepung terigu dan tepung pisang talas (Musa paradisiaca var. sapientum L.) terhadap karakteristik sensoris dan kimia crackers Sulistyo Prabowo; Krishna Purnawan Candra; Andi Syaiful Amin
Journal of Tropical AgriFood Volume 4, Nomor 1, Tahun 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.4.1.2022.6837.60-66

Abstract

Produk crackers telah dikembangkan tidak hanya sebagai camilan, tetapi juga sebagai produk pangan olahan melalui penambahan bahan lain dari berbagai jenis tepung untuk memperbaiki karakteristik fisika-kimia dan sensorisnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh formula komposit tepung terigu (TT) dan tepung pisang talas (TP) terhadap sifat sensoris (hedonik dan mutu hedonik) dan sifat kimia (kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak dan kadar karbohidrat) crackers. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan, yaitu 100% TT, 25% TP, 50% TP, 75% TP, dan 100% TP. Data dianalisis dengan sidik ragam dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa formula tepung komposit berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap karakteristik hedonik dan mutu hedonik, serta karakteristik kimia (kadar air, lemak, abu, protein, dan kadar karbohidrat) crackers yang dihasilkan. Crackers dengan formula 25% TP mendapatkan respons sensoris hedonik keseluruhan yang berbeda tidak nyata dengan crackres dari 100% TT, yaitu suka (skor 6 dari 1-7 untuk sangat tidak suka – sangat suka) dengan karakteristik hedonik mempunyai skor 5 (agak suka) untuk warna, dan skor 6 untuk aroa, rasa, dan tekstur. Respons mutu hedoniknya adalah berwarna kuning cerah kecokelatan, agak beraroma pisang, asin dan berasa pisang, dan bertekstur renyah. Karakterisitk kimia dari crackers tersebut adalah mempunyai kadar air 4,52%, kadar protein 9,07%, kadar lemak 12,75%, kadar karbohidrat 71,11%, dan kadar abu 2,55%.
Analisis Kesesuaian Penerapan Higiene Sanitasi Pada Penyedia Jasaboga: (Studi Kasus Pendampingan Di UMKM Dapur Mamak Nia Kecamatan Waru) Nur Annisa; Marwati Marwati; Sulistyo Prabowo
National Multidisciplinary Sciences Vol. 2 No. 3 (2023): Proceeding SEMARTANI 2
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/nms.v2i3.294

Abstract

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memberikan kontribusi dalam pendapatan nasional dan penerimaan lapangan pekerjaan. Ekonomi selama pandemi mengalami penurunan, tetapi UMKM adalah usaha yang dapat bertahan di masa krisis pandemi. Oleh karena itu upaya menggerakkan ekonomi lewat pemberdayaan UMKM dilakukan pemerintah. Munculnya potensi UMKM seiring dengan kelemahan yang dimiliki UMKM. Kelemahan yang paling sering terjadi adalah penerapan higiene sanitasi. Pemerintah, Lembaga Keuangan dan Institusi Pendidikan bekerja sama untuk melakukan program pengembangan dan perbaikan untuk UMKM yaitu per-baikan higiene sanitasi agar memudahkan pengurusan legalitas usaha. Dapur Mamak Nia adalah UMKM yang belum memiliki lisensi seperti laik higiene sanitasi. Oleh karena itu dil-akukan analisis untuk melihat sejauh mana UMKM ini menerapkan higiene sanitasi dan melihat kekurangan yang perlu diperbaiki agar memenuhi persyaratan higiene sanitasi jasaboga. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan sumber data primer dari narasumber melalui observasi dan wawancara terbuka. Pada penelitian ini menggunakan form dari PERMENKES N0. 1096 Tahun 2011. Penggolongan jasaboga menggunakan form 12, ceklis kondisi menggunakan form 3, pemberian saran perbaikan untuk UMKM dan yang terakhir melihat kondisi akhir setelah diberikan perbaikan menggunakan form 3. Pendataan menghasilkan bahwa UMKM Dapur Mamak Nia membuat makanan untuk dikonsumsi masyarakat umum, masih menggunakan dapur rumah tangga yang sekaligus dapur UMKM, dikelola oleh pengusaha dengan bantuan tenaga kerja keluarga sendiri yang berarti termasuk jasaboga golongan A1. Kondisi Awal dengan bobot 49/70 dengan presentase 70% yang berarti belum memenuhi syarat. Setelah diberikan saran perbaikan, kondisi akhir dengan bobot 56/70 dengan presentase 80% yang berarti belum memenuhi syarat. Faktor yang menyebabkan penerapan belum terjadi adalah kurangnya pengetahuan dan finansial. Upaya per-baikan dilakukan sesuai kemampuan UMKM Dapur Mamak Nia walaupun belum bisa mengurus legalitas.
Colorimeter design for dry food-products inspection using TCS3200 sensor and Arduino Mega-2560 Sulistyo Prabowo; Chandra Kadwa Utama Sutrisno; Krishna Purnawan Candra; Anton Rahmadi; Yuliani Yuliani
Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering (AFSSAAE) Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering (AFSSAAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.afssaae.2023.006.02.4

Abstract

This report describes the successful construction of a Colorimeter CK20.1 prototype using a TCS3200 sensor based on the Arduino Mega-2560 microcontroller for solid foodstuffs inspection. The sample color exposed is presented in RGB form. In this experiment, a commercial colorimeter (ColorFlex EZ Spectrophotometer, with the output, is in L*a*b* form) was applied as a validator of the prototype quality performance on color reading for green beans, wheat flour, palm sugar, ground coffee, and cocoa powder. Data were analyzed for mean comparison using t-test or Mann-Whitney for normally or not normally distributed data, respectively. Before data analysis, the RGB data provided by the prototype was transformed to L*a*b* by the template available from colormine.org and vice versa for the data provided by the ColorFlex EZ. The results showed that color component measurement data from the Colorimeter CK20.1 prototype and the Color FlexEZ were significantly different (p<0.05) for all the foodstuffs observed; however, the color produced by each color component is likely very similar visually. Further development of the CK2.1 prototype is being done to provide a cheap and practical color detector.