Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NARASI (EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V MI TAUFIQURRAHMAN 1 DEPOK) Sangaji Niken Hapsari
Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Department of Indonesia Language and Literature Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3586.811 KB) | DOI: 10.15408/dialektika.v2i2.3626

Abstract

Abstract: This paper attempts to look at the effect of the use of learning media on the ability to write narrative . Instructional media used is the projected media and media image series. The method used is the experimental method of data analysis using t-test . The findings based on the analysis of data using normality test and homogeneity test , followed by calculation of the t test at significance level = 0.05 and degrees of freedom (df ) = n1 + n2 - 2 , obtained t ttable of 7.469 and 2.001 . This suggests that thitung greater than ttable ( 7.469 > 2.001 ) . Thus , it was concluded that the working hypothesis ( Ha ) is accepted , which means there is a significant difference between the use of learning media to the ability to write narrative.   Abstrak:Tulisan ini mencoba melihat pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap kemampuan menulis narasi. Media pembelajaran yang  digunakan adalah media yang diproyeksikan dan media gambar seri. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan analisis data menggunakan Uji t. Hasil temuan berdasarkan analisis data menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas yang dilanjutkan dengan perhitungan Uji t pada taraf signifikansi  = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 – 2, diperoleh thitung sebesar 7,469 dan ttabel sebesar 2,001. Hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel (7,469 > 2,001). Berdasarkan itu, hipotesis kerja (Ha) diterima sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran terhadap kemampuan menulis narasi.   Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/dialektika.v2i2.3626
Membangun Karakter Peserta Didik Melalui Kesantunan Berbahasa Fajar Kurniadi; Hilda Hilaliyah; Sangaji Niken Hapsari
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2018): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.977 KB) | DOI: 10.30651/aks.v2i1.1023

Abstract

 Language is a self-reflection. The more polite the language is used, reflects politely in thought and action. However, polite and polite language in action is not easy to apply, especially for those who are still at an early age. This is also supported by the abundance of language use in the educational environment. The habit of using polite language should start early and need the maximum support from various environments, including the educational environment. The community service activities are done by growing the language-friendly culture in the school by doing counseling.The purpose of this activity is to provide understanding and understanding of the citizens of the school importance of language politeness. By using polite language, the learning climate in the school will be conducive to focus on the learning objectives, one of which is character education. This activity is a problem solving as well as an alternative to create a peaceful learning environment and support teaching and learning activities. The characters that can be trained with the use of polite language are faithful and devoted, tolerance, love the homeland, discipline, cooperation, solidarity, honesty, exemplary, and love the truth.  Kata Kunci: Pendidikan Karakter; Kesantunan Berbahasa.
ETIMOLOGI SUFIKS ASING DALAM BAHASA INDONESIA PADA RUBRIK ZOOM OUT DALAM KORAN TEMPO Maguna Eliastuti; Sangaji Niken Hapsari
Pujangga: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 2, No 1 (2016): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2016
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2644.062 KB) | DOI: 10.47313/pujangga.v2i1.383

Abstract

ABSTRACT This study aims to determine concrete data about the etymology of suffixes foreigners in Indonesian on arubric Zoom Out in the newspaper tempo, to determine concrete data about the meaning resulting from theprocess etymology suffixes foreign Indonesian language and to determine concrete data regarding the changeof speech resulting from the process etymology foreign suffixes in Indonesian.Methods used to determine theetymology of suffixes foreigners in Indonesian on the rubric Zoom Out in Koran Tempo is by usingdescriptive method with pedekatan qualitative emphasize on content analysis, qualitative approach which isbased on the level of morphology relating to the issue said that experienced the process affix particleformIndonesian foreign suffix.After the authors analyzed the etymology of suffixes foreigners in Indonesian on therubric Zoom Out in Koran Tempo, the author can draw the conclusion that the use of words using the suffixforeigners in Indonesian as many as 166 words, suffixes foreigners in Indonesian form a noun or adjective,either which comes from the verb, noun or adjective. And the meaning resulting from the Indonesian foreignsuffixes can be either lexical or grammatical meaning. Key words: etymology foreign suffixes, rubric Zoom Out, koran Tempo
KARYA TEEN LIT SEBAGAI PENDUKUNG DALAM PERKEMBANGAN SASTRA Sangaji Niken Hapsari
Deiksis Vol 2, No 04 (2010): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.609 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v2i04.408

Abstract

Perkembangan suatu bahasa sebagai sistem seutuhnya termasuk fungsinya sebagai medium ujaran dan manifestasi kesastraannya, turut menentukan sifat dan tingkat perkembangan peradaban yang dicapai masyarakat penggunanya. Salah satu bentuk apresiasi bahasa sebagai media komunikasi dalam sastra adalah karya, baik karya dalam bentuk tulisan ataupun lisan. Sedangkan karya sastra yang baik adalah karya sastra yang ketika setelah dibaca, pembaca akan menemukan atau memperoleh sesuatu yang diperlukan, yang tidak hanya sekedar menambah atau memperluaswawasan, tetapi sekaligus dapat memperkaya kehidupan bathinnya.Kata kunci : bahasa,sastra, novel
Konstruksi Realitas Berita Anies Baswedan dan PSBB di Harian Tempo.Co Erna Megawati; Sangaji Niken Hapsari; Priarti Megawanti
Deiksis Vol 13, No 2 (2021): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.486 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v13i2.8214

Abstract

Kebijakan memberlakukan kembali PSBB yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta sejak 14 September 2020 telah menuai pro dan kontra di masyarakat. Surat kabar daring tidak ketinggalan menghadirkan realitas pro dan kontra ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi realitas berita Anies Baswedan dan PSBB di harian daring Tempo.co. Metode pengumpulan data dalam penelitian yaitu metode simak dan metode pustaka. Data dianalisis dengan mengunakan AWK Norman Fairclough melalui tiga tahap, yakni tahap deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi dan Teori Konsep Appraisal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di harian Tempo.com konstruksi Anies Baswedan ditampilkan dengan kosakata berupa verba, adverbial, metafora dan modalitas. Hasil analisis pada gramatika menunjukkan penggunaan konstruksi aktif, pasif serta negasi. Sistem Appraisal yang dihadirkan pada wacana ini dilakukan dari tataran sikap dengan menggunakan afeksi kata sifat, kata benda, dan kata kerja serta penghakiman negatif. Pada tataran amplifikasi, terdapat amplifikasi kekuatan intensifier negatif dengan leksis sikap dan metafora serta fokus yang menguat dan menurun. Dari tinjauan sumber sikap, pewarta menggunakan heteregloss oleh pewarta dan sumber lain yang dikutip pewarta untuk mengevaluasi objek evaluasi, Anies Baswedan dan Kebijakan PSBB. Kata Kunci: Anies Baswedan, PSBB, Media Daring.
KLASIFIKASI EMOSI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL 3 (Tiga) KARYA ALICIA LIDWINA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Dita Dyah Saraswati; Bambang Sumadyo; Sangaji Niken Hapsari
Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 1, No 1 (2021): Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.363 KB) | DOI: 10.30998/.v1i1.3815

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalis klasifikasi emosi dalam novel 3 (Tiga) karya Alicia Lidwina. Selain itu, penulis berharap agar para pembaca lebih memahami isi dari novel ini. Pendekatan penelitian yang digunakan untuk menganalisis novel ini adalah pendekatan psikologi sastra yang memuat aspek psikologis. Selain itu, penulis menggunakan teknik penelitian aspek psikologik dalam menyusun langkah kerja. Setelah penulis menganalisis novel 3 (Tiga) karya Alicia Lidwina melalui klasifikasi emosi tokoh utama, akhirnya penulis dapat menarik simpulan bahwa terdapat tujuh klasifikasi emosi tokoh utama di dalam novel 3 (Tiga) karya Alicia Lidwina, yaitu konsep rasa bersalah sebanyak 11 temuan dengan persentase 12,94%, rasa bersalah yang dipendam sebanyak 10 temuan dengan persentase 11,76%, menghukum diri sendiri sebanyak 10 temuan dengan persentase 11,76%, rasa malu sebanyak 4 temuan dengan persentase 4,72% dan kebencian sebanyak 3 temuan dengan persentase 3,53%.
KONSEP NALURI KEMATIAN DARI PERILAKU TOKOH ALDRICH DALAM NOVEL MY PSYCHOPATH BOY FRIEND DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Eko Yulia Pangestuti; Hilda Hilaliyah; Sangaji Niken Hapsari
Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 1, No 2 (2021): Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.293 KB) | DOI: 10.30998/.v1i2.6285

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis konsep naluri kematian dari perilaku tokoh Aldrich dalam novel My Psychopath Boy Friend. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Konsep naluri kematian yang mendominasi perilaku tokoh Aldrich dalam novel My Psychopath Boy Friend adalah konsep kebencian dengan 21 temuan dari total 51 temuan atau 41,18 %, A membunuh tokoh lain sebanyak 9 temuan dari atau 17,65 %, tindakan yang menjerumuskan bunuh diri mencapai 19 temuan atau 37,25 %, bunuh diri karena kesedihan, bunuh diri karena penyesalan, dan death wish tidak ditemukan 0 atau 0%, dan untuk tindakan pengrusakan diri mencapai 2 temuan atau 3,92 % . Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa konsep kebencian dari perilaku tokoh Aldrich dalam novel My Psychopath Boy Friend sangat mendominasi isi dari cerita. Hal itu disebabkan konsep kebencian berperan dalam konsep naluri kematian khususnya perilaku tokoh dalam novel.  Kata Kunci: Naluri Kematian, Novel, Perilaku, Tokoh Aldrich. 
Character Education in the Poetry Collection of Kidung Cisadane by Rini Intama: A Study of Literary Reception Endang Sulistijani; Sangaji Niken Hapsari; Mirza Ghulam Ahmad
Hortatori : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 (2022): Hortatori: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.607 KB) | DOI: 10.30998/jh.v6i1.1011

Abstract

The method used in this study is descriptive qualitative. Data were collected by distributing questionnaires to 20 respondents. The objectives of this study were to determine the understanding and responses of readers, namely junior high school teachers in Pasar Rebo District about the collection of Kidung Cisadane poems by Rini Intama and to increase teachers' knowledge about literary assessment. From 704 data on the value of character education which is the result of the literary reception of the teachers to the collection of Kidung Cisadane poems, the results obtained are the religious aspect totaling 119 data or about 16.9%, the cultural aspect totaling 212 data or about 30.1%, the environmental aspect amounting to 203 data or approx. 28.8% and aspects of self-potential amounted to 170 data or about 24.1%. So, the dominant aspects of character education are cultural aspects, environmental aspects, self-potential aspects, and religious aspects.Keywords: Poetry, character education, literary reception.
GAYA BAHASA PERBANDINGAN DALAM KUMPULAN CERPEN PATAH KARYA NIKEN NURMIYATI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Aulia Shalsabila; Sangaji Niken Hapsari; Tio Zulfan Amri
Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 3, No 1 (2023): Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/alegori.v3i1.8616

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis gaya bahasa perbandingan dalam kumpulan cerpen Patah Karya Niken Nurmiyati. Penulis ingin mengetahui bagaimana gaya bahasa perbandingan dalam kumpulan cerpen tersebut. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian ini berorientasi terhadap jenis-jenis gaya bahasa perbandingan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai Kumpulan Cerpen Patah Karya Niken Nurmiyati, dapat diketahui terdapat jenis-jenis gaya bahasa perbandingan berupa personifikasi 26 temuan dengan persentase 23%, metafora 62 temuan dengan persentase 54%, pleonasme 11 temuan dengan persentase 9% dan perumpamaan 16 temuan dengan persentase 14%. Dari data yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya bahasa perbandingan jenis metafora dan personifikasi lebih banyak dibandingkan dengan jenis yang lainnya dalam kumpulan cerpen Patah Karya Niken Nurmiyati.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NARASI (EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V MI TAUFIQURRAHMAN 1 DEPOK) Sangaji Niken Hapsari
Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Department of Indonesia Language and Literature Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dialektika.v2i2.3626

Abstract

Abstract: This paper attempts to look at the effect of the use of learning media on the ability to write narrative . Instructional media used is the projected media and media image series. The method used is the experimental method of data analysis using t-test . The findings based on the analysis of data using normality test and homogeneity test , followed by calculation of the t test at significance level = 0.05 and degrees of freedom (df ) = n1 + n2 - 2 , obtained t ttable of 7.469 and 2.001 . This suggests that thitung greater than ttable ( 7.469 > 2.001 ) . Thus , it was concluded that the working hypothesis ( Ha ) is accepted , which means there is a significant difference between the use of learning media to the ability to write narrative.   Abstrak:Tulisan ini mencoba melihat pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap kemampuan menulis narasi. Media pembelajaran yang  digunakan adalah media yang diproyeksikan dan media gambar seri. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan analisis data menggunakan Uji t. Hasil temuan berdasarkan analisis data menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas yang dilanjutkan dengan perhitungan Uji t pada taraf signifikansi  = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 – 2, diperoleh thitung sebesar 7,469 dan ttabel sebesar 2,001. Hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel (7,469 > 2,001). Berdasarkan itu, hipotesis kerja (Ha) diterima sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran terhadap kemampuan menulis narasi.   Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/dialektika.v2i2.3626