Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

IMPLEMENTATION OF INTERNATIONAL INSTRUMENTS IN INDONESIAN LEGISLATION IN THE FIELD OF CONSERVATION OF FISH RESOURCES HASAN, YULIA A.
Journal of Humanity Vol 3, No 1 (2015): February 2015
Publisher : Journal of Humanity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14724/jh.v3i1.31

Abstract

The intention contained in laws and regulations concerning the conservation of fish resources is so that there are activities that lead to protection of fish resources as a whole. During this time the utilization of fish resources more dominant done compared to the protection and preservation, so the impact on the aquatic ecosystem. The purpose of this research is to examine international agreements regarding the conservation of fish resources which have been ratified and implemented into other policies and legislation in order to become a guideline in behavior so bring a change in society. This research is a descriptive qualitative using a data source from an earlier study results and document the latest libraries. Results of the study that the conditions of the CCRF (Code of Conduct for Responsible Fisheries) became a legal basis in the formulation of the provisions concerning the management of fish resources responsibly. Sustainable fisheries zone were never regulated in the regulation of the management of conservation areas. The Fisheries Act has yet to implement the provisions of the UN fish stocks agreement of 1995 relating to the conservation and management of fish resources in the ZEE and Indonesia on the high seas. Therefore the Fisheries Act require refinement, considering Indonesia has been a member of two regional fisheries management organization and ratify the UNITED NATIONS Agreement on fish stocks of 1995.
The Role of Unit IV PPA Regional Police of Province, Sulawesi Selatan and Teachers Association of Indonesia Branch Province, South Sulawesi in Implementing the Supreme Court Decision on Teachers That Cannot Be Convicted In The Implementation Of Its Duty Kadriah, Awaluddin; Mas, Marwan; A. Hasan, yulia
Indonesian Journal of Legality of Law Vol. 1 No. 1 (2018): Indonesian Journal of Legality of Law, Desember 2018
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed at determining the role of the Police and Indonesian Teachers Association (Persatuan Guru Republik Indonesia) of South Sulawesi in implementing Restorative Justice against teachers who are dealing with the law due to the implementation of sanctions in educating, whether it is in accordance with the Supreme Court jurisprudence about teachers who cannot be convicted in carrying out their duties to educate, and how to implement restorative justice for teachers in the pre-adjudication stage in criminal justice system. The research method used was descriptive analysis with data from field interviews and literature. The study concluded that the role of the Police and PGRI in South Sulawesi in implementing Restorative Justice was not yet optimal, as evidenced by the fact that some cases of teachers were not resolved by Restorative Justice at the police stage in some areas in South Sulawesi. The instrument used was still in the form of discretion so that its use can differ from one investigator to another. PGRI in South Sulawesi in carrying out the facilitative function for teachers who are facing legal proceedings has not been coordinated in several districts and a memorandum of understanding has not yet been established at the provincial and district level between the Police and PGRI in South Sulawesi in handling teachers who face legal processes due to carrying out educational tasks. The agreement built must consider the Supreme Court's ruling on teachers who cannot be convicted in carrying out their duties to educate.
ANALISIS PENETAPAN HAKIM DALAM PEMBERIAN IZIN PERKAWINAN BEDA AGAMA DI PENGADILAN NEGERI MAKASSAR Watungadha, Cornelis Hendra; Arfah P, Muhammad; Hasan, Yulia A
Indonesian Journal of Legality of Law Vol. 2 No. 1 (2019): Indonesian Journal of Legality of Law, Desember 2019
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ijlf.v2i1.139

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemberian izin perkawinan beda agama. Penelitian menggunakan metode kualitatif, yang bersumber dari data informan kunci, dokumen-dokumen dan wawancara serta bahan-bahan dari pustaka yang berlaku dan berkaitan dengan pemberian izin nikah beda di Pengadilan Negeri Makassar. Hasil penelitian menun-jukkan bahwa fenomena perkawinan beda agama yang terjadi di kalangan masyarakat Indonesia bisa menimbulkan berbagai macam permasalahan dari aspek hukum dan lingkungan masyarakat. Perkawinan beda agama menurut Undang-Undang No 1 Tahun 1974 adalah perkawinan yang sah, karena berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974, perkawinan yang sah adalah perkawinan yang dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaan. Dari Pasal 2 ayat (1), berbunyi bahwa undang-undang perkawinan menyerahkan sahnya suatu perkawinan dari sudut agama, jika suatu agama memperbolehkan perkawinan beda agama maka perkawinan agama boleh dilakukan, tetapi jika suatu agama melarang perkawinan beda agama, maka tidak boleh melakukan perkawinan beda agama. Berda-sarkan hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa setiap agama di Indonesia melarang untuk melakukan perka-winan beda agama. Oleh karena itu, perkawinan beda agama adalah perkawinan yang tidak sah menurut undang-undang perka-winan, serta Hakim juga harus melihat bagaimana rumah tangga pelaku perkawinan beda agama ke depannya, karena sulit terjadi keharmonisan dalam keluarga jika masing-masing pasangan tunduk pada agama yang berbeda, dan rentan perse-lisihan antar pasangan dalam hal mengasuh anak. This study aims to identify the licensing of interfaith marriages. The study uses qualitative methods, which are sourced from key informant data, documents and interviews as well as material from applicable libraries and are related to granting different marriage licenses in the Makassar District Court. The results showed that the phenomenon of interfaith marriages that occurred among Indonesian people could cause various kinds of problems from the legal aspects and the community environment. Interfaith marriage according to Law No. 1 of 1974 is a legal marriage, because based on Article 2 paragraph (1) of Marriage Law No. 1 of 1974, a legal marriage is a marriage conducted according to the law of each religion and belief. From Article 2 paragraph (1), it states that the marriage law gives up the validity of a marriage from the point of religion, if a religion allows interfaith marriages then religious marriages are permissible, but if a religion prohibits interfaith marriages, then no marriages may be of different marriages. religion. Based on the results of field research shows that every religion in Indonesia forbids interfaith marriages. Therefore, interfaith marriages are illegitimate marriages according to marriage law, and the Judge must also look at how households of interfaith marriages in the future, because harmony in the family is difficult if each partner is subject to different religions, and prone to disputes between partners in parenting.
KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI WILAYAH HUKUM POLSEK MANDAI POLRES MAROS Ruhunlela, Marlisa; Mas, Marwan; A. Hasan, Yulia
Indonesian Journal of Legality of Law Vol. 2 No. 1 (2019): Indonesian Journal of Legality of Law, Desember 2019
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ijlf.v2i1.162

Abstract

Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui dan menganalisis upaya kepolisian dalam menanggulangi tindak pidana Kekerasan Dalam RumahTangga di wilayahhukumPolsekMandai dan. untuk mengetahui dan menganalisis Hambatan-hambatan yang dihadapi penyidik kepolisian dalam upaya menanggulangi tindak pidana Kekerasan Dalam RumahTangga di wilayah hokum Polsek Mandai. Penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris yaitu suatu metode penelitian hukum yang berfungsi untuk melihat hukum dalam artian nyata dan meneliti bagaimana bekerjanya hukum di lingkungan masyarakat. Penelitian dilakukan di wilayah hukum Polsek Mandai Polres Maros, dan yang menjadi fokus pada peneilitian ini ada dua yakni: Preventif dan Represif: Hasil penelitian menujukkan bahwa upaya penanggulangan dilakukan secara preventif dan represif. Sementara kendala yang dihadapi dalam perlindungan perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga adalah tidak adanya peraturan pelaksana terkait perintah perlindungan, keterbatasan dana dan keluarnya hasil visum et repertum membutuhkan waktu yang lama, keterbatasan sumber daya manusia seperti tidak adanya tenaga psikolog, kurang maksimalnya pelayanan konseling untuk korban, dan kurangnya pemahaman polisi terhadap pentingnya perintah perlindungan bagikorban. Keempat, keterbatasan sarana prasarana dan terdapat korban yangenggan ditempatkan di rumah aman. The purpose of this study is; (1) To find out and analyze the efforts of the police in tackling the crime of violence in the household in the area of the Police Police in Mandai. (2) To find out and analyze the Obstacles faced by police investigators in the effort to overcome the crime of violence in the household in the area of Mandai Police. The research used is empirical legal research, which is a legal research method that functions to see the law in the real sense and examine how law works in the community. The study was conducted in the jurisdiction of the Mandai Police Station Maros Police, and the focus of the study was twofold: Preventive and Repressive: the results of the study showed that prevention efforts were carried out preventively and repressively. While the obstacles faced in protecting women victims of domestic violence are the absence of implementing regulations related to protection orders, limited funds and the release of visum et repertum results require a long time, limited human resources such as the absence of psychologists, lack of maximum counseling services for victims and the lack of understanding of the police regarding the importance of the order to protect victims. Fourth, limited infrastructure and there are victims who are reluctant to be placed in safe houses.
EFEKTIVITAS PERLINDUNGAN ANAK YANG MELAKUKAN PENCURIAN DENGAN KEKERASAN DI KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS PADA POLRESTABES MAKASSAR) Widianto, Asep; Mas, Marwan; A. Hasan, Yulia
Indonesian Journal of Legality of Law Vol. 2 No. 1 (2019): Indonesian Journal of Legality of Law, Desember 2019
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ijlf.v2i1.177

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya perlindunganhak asasi anak yang melakukan pencurian dengan kekerasan dalam proses penyidikan di Kota Makassar serta faktor yang meyebabkan terjadinya pencurian dengan kekerasan yang dilakukan oleh anak di Kota Makassar.Penelitian ini dilakukan di Kantor Kepolisian Resort Kota Besar Makassar. Metode yang penulis gunakan adalah penelitian kuantitatif dengan tujuan untuk menguji upaya perlindunganhak asasi anak yang melakukan pencurian dengan kekerasan dalam proses penyidikan di Kota Makassar serta faktor yang meyebabkan terjadinya pencurian dengan kekerasan yang dilakukan oleh anak di Kota Makassar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya perlindungan hak asasi anak yang melakukan pencurian dengan kekerasan dalam proses penyidikan di Kota Makassarbelum terlaksana sepenuhnya secara baik. Adapaun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pencurian dengan kekerasan di Kota Makassar adalah faktor kurangnya perhatian orang tua, faktor ekonomi, faktor lingkungan Sosial dan faktor rendahnya pendidikan This research aims to know the efforts of protection of the rights of children who commit theft with violence in the process of investigation in the city of Makassar and meyebabkan factors of occurrence of theft with violence committed by children in the city Makassar. This research was conducted at the Office Police Resort great city of Makassar. The authors use the method is quantitative research with the aim to test the protection of the rights of children who commit theft with violence in the process of investigation in the city of Makassar and meyebabkan factors of occurrence of theft with violence committed by children in the city of Makassar. The results of this research show that the protective measures of the rights of children who commit theft with violence in the process of investigation in the city of Makassar has not been done completely well. Adapaun the factors that cause the occurrence of theft with violence in the city of Makassar was a factor in the lack of attention of parents, economic factors, environmental factors and social factors of low education.
IMPLEMENTASI PENGGUNAAN LETTER OF CREDIT DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL DI KOTA MAKASSAR Purnamasar, Rina Indah; Pattenreng, Andi Muhammad Arfah; Hasan, Yulia
Indonesian Journal of Legality of Law Vol. 1 No. 2 (2019): Indonesian Journal of Legality of Law, Juni 2019
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan penggunaan Letter of Credit pada bank di KotaMakassar, serta mengetahui perlindungan hukum bagi para pihak dalam penggunaan Letter of Credit. Hasil penelitianPelaksanaan penggunaan Letter of Credit pada bank di Kota Makassar mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun1982 tentang Pelaksanaan Ekspor, Impor, dan Lalu Lintas Devisa dan ketentuan UCP 600, meski dalam prakteknya sering kalidijumpai penyimpangan-penyimpangan dalam dokumen yang tidak sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam L/C (discrepancies), maka prinsip kehati-hatian dan ketelitian wajib dikedepankan dalam proses penggunaan letter of credit tersebut. Perlindungan hukum terhadap para pihak pengguna letter of credit yakni, terhadap eksportir, importir, dan pihak bank, hanya mengacu pada dokumen-dokumen, artinya bahwa apa yang tercantum dalam klausul letter of credit saja, Bank mempunyai dasar hukum yang lebih kuat dibandingkan pihak eksportir maupun importir (Pasal 15 UCP No. 600).
EFEKTIVITAS FUNGSI PEMBIMBING KEMASYARAKATAN DALAM PENDAMPINGAN ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM PADA PROSES DIVERSI TINDAK PIDANA PENCURIAN Hamzah, Risma; Siku, Abdul Salam; Hasan, Yulia
Indonesian Journal of Legality of Law Vol. 3 No. 1 (2020): Indonesian Journal of Legality of Law, Desember 2020
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ijlf.v3i1.586

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Pemasyarakatan Kota Makassar dalam pendampingan anak yang berhadapan dengan hukum pada proses diversi tindak pidana pencurian. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar pada Kantor Balai Pemasyarakatan Kelas I Kota Makassar. Metode yang digunakan penulis adalah pendekatan normatif empiris. Maksudnya pendekatan yang dilakukan untuk menganalisa tentang sejauh manakah suatu peraturan atau perundang-undangan atau hukum yang sedang berlaku secara efektif dalam masyarakat mengenai peranan Balai Pemasyarakatan Kelas I Makassar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan Peran pembimbing kemasyarakatan sangat penting dalam pelaksanaan diversi, melakukan pendampingan, pembimbingan serta melakukan penelitian dan memberikan pelaporan melalui LITMAS memberikan pengaruh yang signifikan bagi anak yang berhadapan dengan hukum dan pihak korban dalam pelaksanaan diversi. This study aims to determine the implementation of the main tasks and functions of Makassar Penitentiary in assisting children who are dealing with the law in the diversion of theft. This research was conducted in Makassar City at the Makassar Class I Penitentiary Office. The method used by the author is an empirical normative approach. The purpose of this approach taken is to analyze the extent to which a regulation or legislation or law that is effectively applied in the community regarding the role of Makassar Class I Penitentiary. The results of this study indicate that the implementation of the role of social advisors is very important in the implementation of diversion, providing assistance, coaching and conducting research and reporting through LITMAS to have a significant influence on children in conflict with the law and the victims in implementing diversion.
ANALISIS PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH PADA BANK BNI 46 CABANG POLEWALI MANDAR Tasman, Syarief Rahman; Makkawawu, Zulkifli; Hasan, Yulia A.
Indonesian Journal of Legality of Law Vol. 3 No. 2 (2021): Indonesian Journal of Legality of Law, Juni 2021
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ijlf.v3i2.640

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui cara penyelesaian kredit bermasalah di Bank BNI 46 Cabang Polewali Mandar. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu dengan menguraikan data secara sistematis dari fakta-fakta yang didapat kemudian dihubungkan dengan prosedur penyelesaian kredit bermasalah pada Bank BNI 46 Cabang Polewali Mandar. Terjadinya Kredit bermasalah di Bank BNI 46 disebabkan oleh faktor intern yaitu pejabat kredit mudah dipengaruhi atau dipaksa oleh calon nasabah, kurangnya pemahaman terhadap kebutuhan keuangan yang sebenarnya dari calon nasabah dan manfaat kredit yang diberikan seperti kredit modal kerja digunakan untuk komsumtif, kurangnya pengecekan latar belakang calon nasabah dan juga disebabkan oleh faktor ektern yaitu karena merosotnya perekonomian debitur, terjadinya PHK mendadak ditempat kerja debitur, penurunan omset usaha debitur, dan Upaya penyelesaian Kredit bermasalah yang disebabkan oleh Faktor Intern dilakukan dengan peringatan tertulis dalam bentuk Surat Peringatan (SP), mutasi dan penurunan jabatan, serta upaya penyelesaian Kredit bermasalah yang disebabkan oleh faktor ekstern dilakukan dengan mengirim Surat Peringatan SP I sampai SP 3 melakukan penangihan kepada pihak yang ikut serta menandatangani perjanjian kredit dan terakhir melakukan penarikan dan pelelangan agunan. The purpose of this study was to determine what to find out how to solve problem loans at Bank BNI 46 Polewali Mandar Branch. The data analysis method for this research is descriptive method, namely by describing the data systematically from the facts which can then be linked to the procedure for solving problem loans at Bank BNI 46 Polewali Mandar Branch. The occurrence of non-performing loans at Bank BNI 46 is caused by internal factors, namely credit officials who are easily influenced or forced by prospective customers, a lack of understanding of the actual financial needs of the prospective customer and the benefits of loans such as working capital loans used for commercial use, lack of background checks on candidates customers and also caused by external factors, namely due to the decline in the debtor's economy, sudden layoffs at the debtor's workplace, a decrease in the debtor's business onset, and efforts to resolve problem loans caused by Internal Factors are carried out with written warnings in the form of Warning Letters (SP), mutations and decreases position, as well as efforts to resolve non-performing loans caused by external factors are carried out by sending a warning letter from SP I to SP 3 for invoicing the parties participating in signing the credit agreement and finally making a withdrawal and auction of collateral.
KENDALA DALAM PELAKSANAAN FUNGSI BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA PADA SISTEM PERADILAN ANAK Nurdin, Nuryuli; Madiong, Baso; Hasan, Yulia A.
Indonesian Journal of Legality of Law Vol. 3 No. 2 (2021): Indonesian Journal of Legality of Law, Juni 2021
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ijlf.v3i2.642

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pelaksanaan Fungsi Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Makassar Dalam Perlindungan Hak Asasi Manusia Pada Sistem Pidana Anak dan Kendala Balai Pemasyarakatan dalam Perlindungan Hak Asasi Manusia Pada Sistem Peradilan Anak. Penelitian merupakan penelitian normatif. Metode Pengumpulan Data melalui wawancara dan dokumentasi. Teknis Analisis data ini merupakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Balai Pemasyarakatan kelas I Makassar sebagai salah satu penegak hukum khususnya dalam pembimbingan terhadap anak nakal menjalankan perannya tersebut melalui tiga tahap, yaitu tahap Pra ajudikasi, tahap ajudikasi dan tahap Post ajudikasi. Faktor kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Fungsi Balai Pemasyarakatan (BAPAS) antara lain kelemahan aturan hukum yang berlaku terhadap tindak pidana anak, kurangnya koordinasi diantara sesama aparat penegak hukum, rendahnya kualitas sumber daya manusia di BAPAS, and kurang Sarana dan Prasarana yang memadai. Mengakibatkan pelaksaan Fungsi Balai Pemasyarakatan (BAPAS) kurang optimal, dan alokasi anggaran dana yang sangat minim. This study aims to determine the implementation of the function of Makassar Correctional Center (BAPAS) in the Protection of Human Rights in the Criminal Justice System of Children and the Obstacles of the Correctional Center in the Protection of Human Rights in the Justice System of Children. This research is normative research. Data collection methods were through interviews and documentation. Technical analysis of the data is a qualitative analysis. The results showed that Correctional Center Class I Makassar as one of the law enforcers, especially in guiding delinquents carried out their roles in three stages, which are the Pre-adjudication stage, the adjudication stage and the Post-adjudication stage. Obstacles faced in the implementation of the function of Correctional Center (BAPAS) are weaknesses in the rule of law that applies to the crimes of children, lack of coordination among law enforcement officials, low quality of human resources at BAPAS, and lack of adequate facilities and infrastructure. As a result, the implementation of the function of Correctional Center (BAPAS) is not optimal, and the budget allocation for funds is very minimal.
ANALISIS TANGGUNG JAWAB HUKUM NAKHODA TERHADAP KESELAMATAN PELAYARAN DI WILAYAH KESYAHBANDARAN UTAMA MAKASSAR Badaruddin, Badaruddin; Renggong, Ruslan; Hasan, Yulia A.
Indonesian Journal of Legality of Law Vol. 3 No. 2 (2021): Indonesian Journal of Legality of Law, Juni 2021
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ijlf.v3i2.645

Abstract

Penelitian ini bertujuan (a) untuk mengetahui pelaksanaan tanggung jawab hukum nakhoda terhadap keselamatan pelayaran. (b) untuk mengetahui faktor yang menyebabkan tidak terlaksananya tanggung jawab hukum nahkoda kapal. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftip yakni penelitian yang mengkaji permasalahan dengan menggunakan data primer dan data sekunder dengan cara melalui wawancara dan penyebaran koesioner terhadap responden ke lapangasn serta menggunakan buku-buku, artikel melalui penelusuran internet termasuk peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Hasil penelitian bahwa, Tanggung jawab nahkoda dalam keselamatan pelayaran  merupakan tanggung jawab Nakhoda dan Nakhoda bisa lolos dari tanggung jawab itu hanya jika bisa dibuktikan sebaliknya, seorang Nakhoda kapal juga dapat di mintai tanggung jawab perdata jika terjadi tabrakan kapal di dermaga akibat kelalaian Nakhoda, Faktor yang menyebabkan tidak terlaksananya tanggung jawab Hukum Nakhoda Kapal disebabkan oleh faktor internal meliputi kurangnya kompetensi dan skill serta mental dan disiplin yang kurang dalam melaksanakan tugasnya dan kurangnya pemahaman tentang peraturan perundang-undangan pelayaran, dan kurangnya pengawasan dari pihak yang berwenang terhadap pelanggaran keselamatan pelayaran, faktor eksternal yaitu pengaruh cuaca buruk sehingga mengakibatkan kurangnya konsentrasi nakhoda dalam mengambil keputusan. This study aims (a) to determine the implementation of the skippers’ legal responsibility for sailing safety. (b) to determine factors that cause the non-compliance of the ship captain's legal responsibility. The research method used is descriptive research, that examines problems using primary data and secondary data by means of interviews and distributing questionnaires to respondents and using books, articles through internet searches, including laws and regulations relating to problems discussed in this study. The results of the study show that the responsibility of skippers in sailing safety is the responsibility of the captains and they can escape from that responsibility only if it can be proven, otherwise a captain can also be asked for civil liability if a ship collision at the dock happens due to the captain's negligence, factors causing the failure to carry out the legal responsibility of the captains due to internal factors including lack of competence and skill as well as inadequate mental and discipline in carrying out their duties and lack of understanding of sailing laws and regulations, and lack of supervision from the authorities regarding violations of sailing safety, external factors namely the influence of bad weather resulting in a lack of concentration of skippers in making decisions.