Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

VILLAGE DEVELOPMENT INNOVATION BASED ON SOCIO-CULTURAL TECHNOLOGY IN PRESERVING LOCAL WISDOM OF BULUKUMBA REGENCY Ashar Musyafir; Firdaus W Suhaeb; Muthmainnah Muthmainnah
JPASDEV : Journal of Public Administration and Sociology of Development Vol 4, No 2 (2023): JPASDEV : Journal of Public Administration and Sociology of Development
Publisher : Fakultan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jpasdev.v4i2.71542

Abstract

Kebudayaan merupakan identitas yang harus dipertahankan yang membawa kebanggaan sebagai salah satu pilar nasional. Kebudayaan Indonesia sangat unik karena setiap wilayah memiliki ciri khas tersendiri. Akan tetapi globalisasi telah memperhadapkan bangsa Indonesia pada dinamika pelestariannya. Dampak globalisasi sebagai modernitas zaman telah banyak menimbulkan krisis kebanggaan pada masyarakat yang akhirnya meminggirkan kebudayaan tradisional bangsa. Hal ini pula mengakibatkan mudahnya Negara lain melakukan pengklaiman terhadap kebudayaan bangsa.Budaya merupakan hasil cipta dan karya dari rasa dan karsa manusia yang digunakan untuk mempermudah aktivitas manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan inovasi baru untuk melestarikan kearifan lokal sehingga melalui inovasi baru strategi ini bisa memulihkan dan mempersiapkan pariwisata Bulukumba  di masa yang akan datang. Metode penelitian yang digunakan yakni jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan studi kepustakaan. Hasil dan Pembahasan ini menggambarkan Village of Phinisi dapat dijadikan sebagai pusat kebudayaan lokal kabupaten Bulukumba yang  mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung domestik maupun mancanegara untuk berkunjung. Dengan kedatangan para pengunjung tentunya akan memberikan pengaruh terhadap pergerakan perekonomian daerah dan negara yang diakibatkan oleh proses kegiatan yang terjadi didalamnya. Village of phinisi akan memberikan berbagai manfaat dalam segala aspek kehidupan. Dengan adanya village of phinisi di kabupaten Bulukumba, maka budaya lokal akan dapat dilestarikan dan pengetahuan budaya masyarakat akan semakin mendalam. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan mampu agar masyarakat maupun pemerintah dapat bersinergi menjaga dan menjunjung tinggi nilai kebudayaan lokal sebagai pilar nasional. Kata Kunci: Inovasi Desa, Teknologi Sosial, Kearifan Lokal.
The Effectiveness of the Implementation of Supervisory Functions by the Inspectorate in the City of Makassar Rahmatullah; Muhammad Syukur; Firdaus W Suhaeb
International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS) Vol. 6 No. 1: January 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/ijhess.v6i1.4750

Abstract

The role of the Inspectorate in effectively and efficiently supervising and overseeing governance supports the creation of a clean and authoritative government apparatus, disciplined and organized in carrying out its duties and functions in accordance with applicable regulations. The legal basis for this is in accordance with Law No. 23 of 2014 on Regional Government, strengthened by Government Regulation No. 20 of 2001 concerning the Guidance and Supervision of the Implementation of Regional Government and Presidential Decree No. 74 of 2001 Regarding the Procedures for Supervising the Implementation of Regional Government. This research is qualitative (interviews), aiming to comprehensively reveal the events at the research site through the natural collection of data, utilizing the researcher as a key instrument to seek meaning. The current implementation of supervisory functions by the Inspectorate of Makassar City is considered ineffective. This is due to the fact that the results of the supervision are not conveyed to the Regional People's Representative Assembly (APH), so APH is not clearly informed about the performance of the Inspectorate of Makassar City in carrying out its supervisory functions. Several factors that also hinder the effectiveness of the Inspectorate of Makassar City in carrying out its tasks include human resources factors that are lacking in quantity and quality, as well as educational qualifications that do not match their duties. Additionally, infrastructure, community, and cultural factors further contribute to these challenges.
PENDIDIKAN PENCEGAHAN DAN MITIGASI BENCANA BAGI GURU DI SMPN 2 KABUPATEN MAJENE Muhammad Syukur; Andi Agustang; Firdaus W Suhaeb; Jumadi; Sofiana
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI) Vol. 2 No. 3 (2022): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI)
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpkmi.v2i3.655

Abstract

Secara tektonik, wilayah pesisir dan lepas pantai Sulawesi Barat terletak di zona jalur lipatan dan sesar atau fold and thrust belt. Secara khusus, wilayah Majene dan Mamuju pernah terdampak gempa secara berulang dengan periode waktu berbeda. Oleh karena itu, pendidikan pencegahan dan mitigasi bencana menjadi urgen diberikan kepada guru di SMPN 2 Majene sebagai pihak yang dapat mentransformasikan pendidikan didaerah rawan bencana. Solusi yang ditawarkan untuk melakukan pencegahan dan mitigasi secara khusus diarahkan pada ancaman yang ada dan kerentanan yang relevan dengan ancaman tersebut. Langkah-langkah ini dimaksudkan untuk menghilangkan ancaman, mengurangi dampak ancaman ataupun menghindari kerentanan (kondisi rentan) yang berhubungan ancaman tersebut. Hal mendasar yang perlu dilakukan untuk mencegah dan memitigasi adalah mengenali ancaman berdasarkan ancaman kebencanaan dan prediksi potensi bencana suatu wilayah. Istilah yang sering digunakan adalah analisis/kajian ancaman.Rencana kegiatan yang akan dilakukan bersama mitra yaitu: 1) Kajian ancaman dan resiko 2) Perencanaan pencegahan dan mitigasi; 3) Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana; dan 4) Melakukan refleksi atas kegiatan yang dilakukan sehingga dapat dirumuskan perubahan sosial yang terjadi setelah pelaksanaan progran. Motode Pelaksanaan kegiatan program kemitraan masyarakat dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya-jawab dan focus group Discussion (FGD) Hasil kegiatan program kemitaraan masyarakat yang dilakukan menunjukkan bahwa para peserta sangat antusias. Pemahaman peserta terkait kajian resiko ancaman bencana sebelum dilakukan kegiatan berada skor 54,6% dan setelah diadakan kegiatan meningkat menjadi 97,8%. Pemahaman peserta terkait perencanaan pencegahan dan mitigasi sebelum diadakan berada skor 61,3% dan setalah diadakan kegiatan meningkat menjadi 98,7%. dan memiliki pemahaman. Pemahamanan peserta terkait peningkatan kesiapsiagaan bencana sebelum diadakan kegiatan berada skor 43,5% dan setelah diadakan kegiatan meningkat menjadi 97,6%. Sedangkan pre-test terkait pemahaman peserta terkait kelompok-kelompok yang rentang bencana sebesar 65,6% dan hasil post meningkat menjadi 98,8%..Hasil refleksi atas kegiatan yang dilakukan menunjukan adanya perubahan pemahaman pada setiap peserta yang sangat baik terkait pelaksanaan kegiatan yang dilaksnakan. Mitra memiliki pemahaman mengenai kelompok-kelompok yang rentang dalam terhadap bencana yaitu, anak-anak, orang tua (Manula), perempuan, dan penyandang disabilitas
PKM Peningkatan Literasi Guru Melalui Pembuatan Perpustakaan Digital di SD Negeri 67 Rappokalling Sadriani, Andi; Firdaus W Suhaeb; Ernawati S Kaseng; Muliana GH; A. Irma Suryani
Paramacitra Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 01 (2024): Vol. 2 No. 1 (2024): Volume 02 Nomor 01 (November 2024)
Publisher : PT Ininnawa Paramacitra Edu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital para guru di SD Negeri 67 Rappokalling melalui pengembangan perpustakaan digital sebagai sumber belajar tambahan dalam kegiatan pembelajaran. Kurangnya akses terhadap bahan bacaan digital dan literasi teknologi menjadi kendala bagi para guru dalam mengoptimalkan proses belajar mengajar. Kegiatan ini dilaksanakan melalui beberapa tahap: (1) tahap persiapan, yaitu survei awal untuk mengidentifikasi kebutuhan teknis dan konten bahan bacaan digital; (2) tahap sosialisasi, yaitu pengenalan manfaat perpustakaan digital; (3) tahap pelatihan, yaitu pelatihan teknis untuk membuat dan mengelola perpustakaan digital; (4) tahap implementasi, yaitu pembangunan perpustakaan digital serta penataan katalog bahan bacaan; dan (5) tahap pendampingan dan evaluasi, yaitu pemantauan penggunaan perpustakaan oleh guru dan siswa. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa perpustakaan digital ini berhasil meningkatkan literasi digital para guru dan mempermudah akses terhadap sumber belajar bagi siswa. Guru mampu mengoperasikan perpustakaan digital secara mandiri dan memiliki keterampilan untuk mengelola bahan bacaan digital yang relevan. Secara keseluruhan, program ini telah mencapai tujuannya dalam mendukung literasi digital dan menyediakan sumber belajar yang mudah diakses di lingkungan sekolah.
BUDAYA K-POP DAN KEBIASAAN MAHASISWA DI ERA DIGITAL Nasri Indra Padang; Najamuddin Najamuddin; Supriadi Torro; Firdaus W Suhaeb
Social Landscape Journal Vol 5, No 2 (2024): July
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56680/slj.v5i2.61237

Abstract

The objectives of this research are to examine (1) the factors in driving students' interest in K-Pop culture; and (2) the impact of K-pop culture on the students’ habits in Universitas Negeri Makassar. This research employed a descriptive analysis qualitative research method. There were 10 informants in collecting the data by employing a purposive sampling technique with the criteria students who like to upload photos or videos related to K-Pop or use K-Pop idol profiles on social media, use K-Pop symbols, and have a K-Pop style appearance. Data collection was conducted by employing observation, interviews, and documentation. The data validity technique employed time triangulation, namely assessing the credibility of the data by checking the data obtained repeatedly at different times. Data analysis techniques were conducted by condensing the data, presenting the data and drawing conclusions. The results of the research reveal that (1) the factors in driving students' interest in K-Pop culture can be seen from (a) social media factors; (b) self-expression factor; and (c) peer and family factors; (2) the impact of K-Pop culture on the students’ habits in Universitas Negeri Makassar based on the positive impacts are as follows: (a) increasing networks to strengthen solidarity; (b) self-motivation to learn foreign languages and develop talents. Meanwhile, the negative impacts can be seen from (a) difficulty in managing the time; (b) wasteful; and (c) exclusive and selective in socializing.
Pelatihan Budidaya Sayuran Untuk Peningkatan Ekonomi Keluarga Bagi Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Panakukang, Kota Makassar Sadriani, Andi; Firdaus W Suhaeb; Ibrahim Arifin; Muliana GH; Ernawati S Kaseng
Paramacitra Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 02 (2025): Volume 02 Nomor 02 (Mei 2025)
Publisher : PT Ininnawa Paramacitra Edu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kegiatan pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan kualitas hidup kelompok rentan, termasuk ibu rumah tangga. Di Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, banyak ibu rumah tangga yang memiliki keterbatasan akses terhadap sumber daya ekonomi, sehingga memerlukan intervensi berupa pelatihan keterampilan produktif. Masalah utama yang dihadapi adalah rendahnya kontribusi ekonomi ibu rumah tangga dalam keluarga akibat kurangnya keterampilan dan pengetahuan tentang usaha yang bisa dilakukan dari rumah. Solusi yang ditawarkan dalam kegiatan ini adalah pelatihan budidaya sayuran organik sebagai bentuk kegiatan ekonomi produktif yang mudah diterapkan di lingkungan rumah tangga. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi ibu rumah tangga dalam mengelola budidaya sayuran organik sebagai alternatif usaha rumahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi sosialisasi, pelatihan teori dan praktik, serta pendampingan intensif. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap teknik budidaya organik, mulai dari pengolahan media tanam, pemilihan benih, perawatan tanaman tanpa pestisida kimia, hingga strategi pemasaran hasil panen. Selain itu, peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dan minat untuk mengembangkan usaha kecil berbasis pertanian organik. Kegiatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan potensi ekonomi keluarga serta membangun kesadaran lingkungan. Dengan demikian, pelatihan budidaya sayuran organik menjadi strategi yang relevan dalam mendukung kemandirian ekonomi ibu rumah tangga di wilayah perkotaan.